DREAMERS.ID - Emma Watson bereaksi saat dikritik soal penampilannya di sampul majalah Vanity Fair yang dirilis pada awal Maret ini. Dalam sampul tersebut bintang ‘Beauty and the Beast’ ini tampil hampir topless alias tanpa bra saat menjalani pemotretan untuk Vanity Fair.
Watson pun dihujani kritikan karena posenya memamerkan sebagian payudara dalam balutan jubah putih. Pandangannya soal feminisme pun dipertanyakan, penampilannya tersebut dianggap tak sesuai dengan ucapannya tentang feminisme. Tak ingin kontroversi berlangsung lama, Watson tak tinggal diam dan akhirnya angkat bicara.
Dalam sebuah wawancara, aktris 26 tahun ini mengatakan bahwa ada kesalahpahaman atas kampanye soal feminisme yang gencar ia lakukan. "Aku bingung. ini sangat membingungkan," ucap Watson kepada Reuters.
Baca juga: Reaksi Emma Watson Soal Foto Masa Kecilnya Tertukar dengan Emma Roberts di Reuni Harry Potter
"Aku tidak mengerti bagaimana payudara bisa berhubungan dengan feminisme, sangat membingungkan,” lanjutnya."Ini menunjukkan betapa banyak kesalahpahaman dan tidak mengerti tentang arti dari feminisme. Feminisme adalah soal memberikan pilihan kepada wanita. Feminisme tidak berarti menyerang wanita lain. Ini tentang kebebasan, pembebasan, kesetaraan," jelas mantan bintang ‘Harry Potter’ tersebut.
Kritikan yang ditujukan terhadap foto yang diabadikan oleh fotografer mode ternama Tim Walker membuat Emma Watson terdiam dan tertegun. "Kami telah melakukan begitu banyak hal gila dalam pemotretan, rasanya sangat artistik dan aku begitu kreatif karena berkolaborasi dengan Tim [Walker] dan aku sangat senang dengan hasil foto-fotonya yang terlihat menarik dan indah."
Kontroversi dimulai ketika jurnalis bernama Julia Hartley-Brewer mengkritik pose Watson melalui Twitter pribadinya. Menurutnya, Emma bersikap munafik karena telah menjadikan dirinya sebagai objek seksual, "Emma Watson: 'Feminisme, feminisme ... jender kesenjangan gender... mengapa oh mengapa aku tidak serius ... feminisme ... oh, dan di sini adalah payudaraku!',” tulisnya.
(dits)