DREAMERS.ID - Problematika tentang agama memang menjadi hal yang sensitif beberapa waktu ini. Menurut Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, bahkan banyak keluhan masyarakat yang merasa bahwa isi khotbah dalam shalat Jumat beberapa waktu belakangan bersifat mengejek kepada satu kelompok tertentu.
Untuk itu, melansir Kompas, Lukman mengusulkan program sertifikasi untuk penceramah khotbah Jumat. Saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senin (30/01), Lukman mengatakan, "Banyak sekali yang menyampaikan bahwa terkadang beberapa masjid, khatib (penceramah) lupa menyampaikan nasihat yang semestinya.”
Baca juga: Positif COVID-19, Menag Fachrul Razi: Siapapun Bisa Kena
“Kemudian isi khotbah malah mengejek bahkan menjelek-jelekkan suatu kelompok yang bertolak belakang dengan nasihat,” lanjutnya. Ia juga menyampaikan semestinya khotbah Jumat tidak berisikan hal-hal konfrontatif yang berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa.Lukman mengaku bahwa ide sertifikasi ini pun muncul lantaran untuk mengingatkan kembali nilai penting dari khotbah Jumat yang semestinya untuk menjelaskan ajaran Islam yang benar. Namun, bukan berarti sertifikasi ini nantinya akan membatasi seseorang untuk berceramah pada saat shalat Jumat.
Tetapi berbanding terbalik dengan Menteri Agama, sejumlah anggota Komisi VIII DPR usulan sertifikasi ini dinilai tidak perlu dilakukan. Menurut Wakil Ketua Komisi VIII Sodik Mujahid, sertifikasi yang diusulkan terkesan provokatif dan malah berpotensi menuai keributan.
(tys/kompas)