DREAMERS.ID - Dalam sidang Ahok yang digelar Selasa (3/1) kemarin, tertulis nama tempat bekerja, Sekjen DPD FPI DKI Novel Chaidir Hasan terdahulu, yakni Pizza Hut, yang lantas ditulis menjadi 'Fitsa Hats'. Kata tersebut pun kini tengah menjadi viral di media sosial. Lalu apa tanggapan Novel perihal penulisan kata 'Fitsa Hats' dalam identitas berita acara pemeriksaan (BAP)?
"Saya waktu itu kurang perhatiin karena kan saya tanda tangan, ada 6 lembar. Ya nggak mungkin, satu per satu huruf saya teliti," ujar Novel saat dihubungi detikcom, Selasa (3/1) malam.
Lebih lanjut, Novel juga menjelaskan kalau nama tempat bekerjanya dahulu bukanlah 'Fitsa Hats', melainkan Pizza Hut, yang bertempat di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Ia mengaku kalau pernah bekerja di restoran siap saji tersebut pada 1992-1995 sebagai maintenance mesin di dapur.
Baca juga: Jika Ditugaskan Megawati Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil Di Pilkada Jakarta?
"Pizza Hut Park Royal, daerah Farmasi, Bendungan Hilir. Samping RSAL. Saat itu saya kuliah sambil kerja. Saya bekerja sebagai maintenance mesin di kitchen. Karena saya STM mesin, jadi maintenance produksi. Mesin yang menunjang kerja di dapur dan juga kendaraan operasional," jelasnya.Seperti diketahui, usai persidangan Ahok mengatakan, kalau majelis hakim sempat mempertanyakan identitas diri dari Novel. Namun menariknya data yang diisi oleh Novel ternyata berbeda dengan kenyataannya. Ada kemungkinan Novel malu karena restoran Pizza Hut punya Amerika.
"Ada lagi saksi malu kerja di Pizza Hut, punya orang Amrik. Sengaja ditulis berita acara fitsa hats, sengaja ubah. Saya sampai ketawa ditanyain akhirnya dia ngaku enggak perhatikan, padahal semua harus ditanda tangan. Nih, halaman 92-95 bekerja fitsa hats saksi atas nama Habib Novel, " kata Ahok usai persidangan di Auditorium, Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.
(dits)