DREAMERS.ID - Indonesia diklaim sudah memiliki status darurat narkoba dengan banyaknya peredaran dan tentu saja jatuhnya korban yang tidak sedikit setiap tahunnya. Namun penanganan hukum terhadap kasus narkoba dinilai belum sepadan dan tegas.
Melansir CNN, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan akan menindak tegas dan tidak segan meniru cara sadis Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang menembak mati di tempat para pengedar dan pecandu narkoba.
"Bila memang dibutuhkan dan bila memang diharuskan karena ada suatu tindakan perlawanan, kami akan lakukan cara itu," ujar Budi. "Kami harus tegas, tidak boleh main-main karena yang kami selamatkan adalah generasi bangsa,"
Baca juga: Erick Thohir Hingga Krishna Murti Digadang-gadang Jadi Calon Ketua Umum PSSI
Pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan jika BNN baru saja mendapatkan persenjataan baru dan meyakini lembaganya akan jadi yang terdepan di sektor pemberantasan narkoba di Indonesia. Pembicaraan ini muncul usai Presiden Jokowi meminta BNN untuk menanggulangi fenomena kematian 15 ribu orang Indonesia akibat kecanduan narkoba.Efek jera bagi pelaku industri narkoba memang dinantikan masyarakat karena hukuman yang telah berjalan selama ini tidak sepadan dengan korban yang terkena dampaknya. "Hukuman mati relatif sedikit, hanya puluhan saja, dibandingkan dengan 15 ribu generasi Indonesia yang meninggal dunia," lanjut Buwas.
Hal ini senada dengan Presiden Duterte yang selalu menyerukan akan membasmi orang-orang pecandu narkoba. Meski terdengar ekstrim, nyatanya elektabilitas dan popularitas Duterte meningkat pesat di dalam negerinya.
"Jika anda mengetahui keberadaan pecandu, bunuh mereka karena jika orangtua mereka yang melakukan itu, tindakan itu akan terlalu menyakitkan," kata Duterte. "Jika mereka melawan penindakan, dan dia melawan sampai titik darah penghabisan, anda dapat membunuhnya."
(rei)