DREAMERS.ID - Mobile Game yang saat ini tengah menjadi perbincangan di kalangan gamers dan netizen, yaitu Pokemon Go memang sudah dirilis pada 6 Juli lalu di wilayah Australia dan Selandia Baru. Amerika Serikat sendiri baru kebagian pada hari berikutnya.
Meski di Indonesia dan negara lainnya permainan ini belum dirilis secara resmi, namun nyatanya sudah banyak yang memainkannya. Kebanyakan dari mereka mengunduh APK Pokemon Go dari berbagai sumber yang beredar atau mengubah alamat IP menjadi Australia.
Karena sifat ‘tidak sabaran’ ini, server Pokemon Go tidak kuat menampung antusiasme para pemain dari seluruh dunia. Server seringkali mati, membuat banyak pemain tidak bisa mengakses game tersebut. Alhasil, jadwal rilis game buatan Niantic dengan Pokemon Company dan Nintendo ini di seluruh dunia terancam mundur.
Baca juga: Fitur Baru Pokemon Go Dari Niantic, Bisa Beri Makan Pokemon?
Niantic menyatakan sudah berusaha keras untuk memperbaiki masalah tersebut. Perkembangan dari perbaikan server itu sendiri dikatakan cukup baik. Dan sambil melakukan perbaikan, mereka memutuskan untuk menahan perilisan resmi game tersebut."(Peluncuran) ditahan sampai kami merasa nyaman," ujar CEO Niantic John Hanke kepada media Business Insider, mengutip Kompas.
Game Pokemon Go memanfaatkan GPS dan kamera belakang smartphone untuk menangkap Pokemon virtual di berbagai lokasi dunia. Pokemon dihadirkan secara augmented reality. Game ini bisa diunduh secara gratis untuk perangkat Android dan iOS.
(fzh)