DREAMERSRADIO.COM - Berbagai penelitian telah mengungkapkan sisi negatif dari minuman bersoda. Salah satunya pewarna karamel yang sangat umum digunakan dalam berbagai minuman bersoda selama bertahun-tahun. Bahkan pewarna sekaligus penguat rasa ini tidak diiragukan oleh Food and Drug Administration (FDA).
Meski anggapan tersebut berubah menyusul laporan Consumer Reports mengenai penggunaan zat bernama 4methylimidazole. FDA akan meninjau kembali data baru terkait keamanan zat tersebut setelah adanya temuan 4methylimidazole dalam beberapa merek minuman soda di AS yang berbeda-beda.
Dilansir dari NewsHealthmax, sejauh ini belum ada aturan mengenai pembatasan zat tersebut dalam makanan dan minuman. Zat ini biasanya terdeteksi dalam kadar yang rendah dalam proses produksi di pabrik. Sedangkan, zat ini juga dapat ditemukan dari hasil pembakaran biji kopi atau pembakaran daging.
Consumer Reports pun menuntut pemerintah membuat aturan mengenai pembatasan zat tersebut ketika digunakan untuk bahan makanan. Tak hanya itu, produk ini juga harus di beli label guna membedakan pewarna caramel alami yang terdapat dalam makanan atau minuman.
Baca juga: Ancaman Santunan, Hotman Paris Beberkan Keluarga Korban Diancam Lion Air dan Boeing
“Tidak ada alasan kenapa konsumen harus terpapar komponen yang berisiko. Padahal paparan tersebut dapat dihindari,” ungkap toksikologi yang juga pimpinan riset dari Consumer Reports, Urvashi Rangan.Meski belum ada riset yang menegaskan zat tersebut jadi pemicu kanker, tetapi negara bagian California memasukan zat tersebut sebagai zat yang dapat memicu kanker. Sesuai dengan ketetapan tersebut, produk yang mengandung 4-methylimidazole sebanyak 29 mikrogram atau lebih, harus menyertakan peringatan terkait kanker.
Penelitian dilakukan Consumer Reports selama 8 bulan untuk menguji 12 merek minuman yang beredar di California yaitu Sprite, Diet Coke, Coca-Cola, Coke Zero, Dr Pepper, Dr. Snap, Brisk Iced Tea, A&W Root Beer, Pepsi, Diet Pepsi, Pepsi One, dan Goya Malta. Setiap merek diambil sebanyak satu kaleng atau sekitar 350 mililiter.
Hasilnya, satu kaleng Pepsi One dan Malta Goya mengandung 29 mikrogram 4-methylimidazole, atau melebihi ambang batas yang berlaku di California. Senyawa 4-methylimidazole tidak ditemukan dalam Sprite dan ditemukan dalam kadar rendah pada produk Coke.
Juru bicara Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pun tidak bisa menunjukkan data terbaru konsumsi menuman soda tiap hari. Sementara data dari Beverage Digest, sebuah organisasi industri menunjukkan, konsumsi softdrink berkarbonasi rata-rata tiap harinya di Amerika Serikat adalah 1,3 kaleng ukuran standar.