Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Lifestyle
>
Article
Sudah Vaksin Masih Terpapar COVID-19? Kemungkinan Ini Penyebabnya
22 September 2021 16:45 | 1085 hits

DREAMERS.ID - Vaksin Covid-19 telah tersebar ke seluruh dunia, dan banyak negara sudah memberikan dosis maksimal kepada warganya. Vaksin sendiri bertujuan untuk mengurangi risiko terpaparnya infeksi virus Covid-19, namun bagaimana masih bisa ada yang terpapar?

Setelah dua minggu mendapatkan suntikan kedua vaksin Covid-19, efek perlindungan vaksin akan mencapai puncaknya. Tidak ada jaminan 100 persen akan kebal, risiko terpapar dan infeksi akan tetap ada.

Melansir laman Detik Health, satu studi telah menemukan bahwa orang yang sudah divaksinasi 58 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami demam dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi.

Orang yang sudah divaksinasi kemungkinan lebih kecil dirawat di rumah sakit dibandingan orang yang belum mendapatkan vaksinasi. Selain itu, mereka juga cenderung memiliki gejala yang lebih sedikit selama tahap awal penyakit.

Namun, apa sih yang menimbulkan risiko orang terpapar Covid-10 setelah vaksinasi? Berikut ulasannya, mengutip Detik.

1. Jenis Vaksin

Uji klinis menemukan bahwa vaksin Moderna mengurangi risiko seseorang terkena gejala COVID-19 sebesar 94 persen, sedangkan pada vaksin Pfizer mengurangi risiko ini hingga 95 persen.

Adapun pada vaksin Johnson & Johnson dan AstraZeneca mengurangi risiko ini masing-masing sekitar 66 persen dan 70 persen, walaupun perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin AstraZeneca tampaknya meningkat menjadi 81 persen jika jarak yang lebih panjang dibiarkan antara dosis.

2. Waktu Sejak Vaksinasi

Baca juga: Kasus Baru Diprediksi Capai 170 Ribu, Korsel Luncurkan Vaksin Dosis Keempat COVID-19

Penelitian awal, yang masih dalam pracetak dan belum ditinjau oleh rekan sejawat, menunjukkan bahwa perlindungan vaksin Pfizer berkurang selama enam bulan setelah vaksinasi. Hal yang sama juga terjadi pada vaksin lainnya.

Terlalu dini untuk mengetahui apa yang terjadi pada kemanjuran vaksin setelah enam bulan pada vaksinasi ganda, namun kemungkinan akan berkurang lebih jauh. Sehingga lamanya waktu setelah vaksinasi juga penting, dan merupakan salah satu alasan mengapa perdebatan soal imunisasi booster semakin meningkat.

3. Adanya Varian Virus 

Faktor penting lainnya adalah varian virus. Pengurangan risiko di atas sebagian besar dihitung dengan menguji vaksin terhadap bentuk asli virus Corona. Beda vaksin beda tingkat perlindungan terhadap varian virus yang bermutasi.

Misalnya, seperti data yang menunjukkan dalam dua hingga empat minggu setelah menerima dosis Pfizer kedua, sekitar 87 persen lebih kecil kemungkinannya untuk merasakan gejala COVID-19 saat menghadapi delta. Setelah empat sampai lima bulan, angka itu turun menjadi 77 persen.

4. Sistem Kekebalan

Seiring bertambahnya usia, kebugaran, kekebalan tubuh biasanya juga ikut berkurang. Kondisi medis jangka panjang juga dapat menggangu respons terhadap vaksinasi.

Oleh karena itu, orang yang lebih tua atau orang dengan sistem kekebalan yang rendah mungkin memiliki tingkat perlindungan yang disebabkan oleh vaksin terhadap Covid-19 yang lebih rendah atua mungkin perlindungan mereka berkurang lebih cepat.

Penting juga untuk diingat bahwa yang paling rentan secara klinis adalah mereka telah menerima vaksin terlebih dahulu, mungkin lebih dari delapan bulan yang lalu. Ini dapat meningkatkan risiko mereka mengalami infeksi baru karena perlindungan yang berkurang.

(rzlth)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio