Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Berita
>
Article
Bocoran Kriteria Anak yang Bisa Diadopsi Kekaisaran Jepang Sebagai Pewaris Tahta
14 September 2021 16:15 | 1288 hits

DREAMERS.ID - Kekaisaran Jepang sedang menghadapi krisis keturunan untuk meneruskan tahta kerajaan. Belakangan isu panas beredar bahwa ada wacana untuk kekaisaran Jepang mengadopsi anak laki-laki yang siap mengemban tahta.

Sebagai informasi, di bawah hukum rumah tangga kekaisaran saat ini, hanya seorang anak laki-laki yang bisa diturunkan sebagai seorang kaisar dan dapat naik tahta. Diketahui hanya ada empat laki-laki di daftar tahta penerus kaisar Naruhito, termasuk Pangeran Hitachi yang berusia 85 tahun.


Kaisar Naruhito

Dilansir dari Dailymail, pemerintah Jepang oleh karena itu mempertimbangkan perubahan pada Hukum Rumah Tangga Kekaisaran yang memungkinkan Pangeran Hitachi, untuk mengadopsi seorang ahli waris untuk menghadapi potensi kepunahan dinasti Kaisar Naruhito.


Pangeran Hitachi

Hal itu dikarenakan, belum ada jaminan Pangeran Hisahito yang saat ini masih berusia 15 tahun akan melahirkan seorang putra. Namun kabar mengenai adopsi tersebut belum dikonfirmasi kebenarannya, outlet berita Kyodo mengabarkan jika tim ahli sudah dibentuk untuk menjalankan rencana itu.


Pangeran Hisahito

Baca juga: Putri Mako Resmi Lepas dari Kekaisaran Jepang Usai Menikahi Kekasih Orang Biasa

Lantas adakah kriteria khusus untuk memilih anak adopsi bagi kekaisaran? Menurut outlet berita Kyodo, kriteria yang hanya akan diizinkan untuk diadopsi adalah ahli waris keturunan dari keluarga bangsawan dan kekaisaran sebelumnya untuk mempertahankan 'status kekaisaran' dari garis keturunan.

Sementara monarki Eropa sebagaian besar telah menerima penguasa perempuan dan calon perdana mentri lainnya, Taro Kono mengatakan tahun lalu 'Saya pikir mungkin saja putri kekaisaran, termasuk Putri Aiko, dapat diterima sebagai raja berikutnya.'

Di sisi lain, keluarga kekaisaran dan pemerintah Jepang menghadapi kritik karena dukungan publik yang kuat untuk mengubah undang-undang, di mana pewaris perempuan juga bisa naik tahta sebagai kaisar. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa tradisi ribuan tahun akan rusak jika perempuan diizinkan untuk memerintah.

 

(rzlth)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio