Dalam industri musik, gonta-ganti manajemen merupakan sesuatu hal yang biasa. Hal itu pun dialami oleh boy band Smash. Smash pun mengaku kalau mereka berada di bawah naungan manajemen Pritama Starsignal. Sementara untuk urusan administrasi, jadwa, dan honor bakal ditangani oleh keluarga.
“Orangtua cuma ingin mendapatkan hak yang sesuai yang diharapkan. Yang jelas Smashnggak bubar,” tutur Morgan Oey saat di Panglima Polim, Jakarta Selatan.
Baca juga: Lyodra, Andmesh, SM*SH, JKT48, dan iKON Sukses Mengguncang Panggung JISPHORIA
Personil lainnya, Rafael Tan dan Rangga Moela, menegaskan kalau pergantian manajemen itu demi menyeimbangkan hak dan kewajiban Smash. Para orangtua sebelumnya sempat mempertanyakan masalah prosentase jatah manajemen yang terlalu besar sementara orangtua hanya mendapat bagian 40 persen. Padahal boyband pelantun Pahat Hati itu sudah bekerja keras lebih dari seharusnya.“Orangtua kami cuma mau anak-anaknya mendapatkan hak-haknya setelah menjalankan kewajiban dengan benar. Kalau itu tidak terjadi, ya berarti kita harus mencari cara untuk lebih baik kan?,” timpal Rangga.