Dreamland
>
Berita
>
Article

Muslim Korea Diteror Kepala Babi oleh Warga Setempat yang Protes Pembangunan Masjid

14 November 2022 13:45 | 1002 hits

DREAMERS.ID - Muslim di Daegu, Korea Selatan menghadapi protes keras warga setempat dalam proses membangun masjid. Di dinding properti yang akan dibangun masjid tergantung spanduk bertuliskan, "Kami sangat menentang pembangunan masjid Islam."

Muaz Razaq, seorang mahasiswa Muslim asal Pakistan di Universitas Nasional Kyungpook, mengaku mendapatkan dua kali teror kepala babi di depan lokasi pembangunan masjid di sudut gang Daehyeong-dong, Daegu.

Kepala babi pertama muncul pada akhir bulan Oktober lalu, dan yang kedua pada Selasa, 8 November 2022. Ini dilakukan oleh warga setempat sebagai bentuk protes atas pembangunan masjid, dan menentang kegiatan ibadah umat muslim di sana.

Sejak 2014, mahasiswa Muslim di Kyungpook telah menggunakan salah satu rumah di gang tersebut sebagai rumah ibadah mereka. Pada Desember 2020, pembangunan gedung masjid dimulai dengan persetujuan pemerintah setempat.

Tanah tersebut dimiliki bersama oleh enam Muslim dari Pakistan dan Bangladesh. Rencananya akan dibangun masjid dua lantai setinggi 20 meter dengan menara. Tujuan utama pembangunan kembali adalah untuk membuat tempat ibadah yang lebih aman dan tenang.

“Bangunan lama yang telah digunakan oleh sekitar 150 umat Islam, sebagian besar mahasiswa KNU, bukanlah bangunan yang layak untuk tempat salat. Ada beberapa masalah seperti tidak ada sistem pendingin dan tidak ada pemanas lantai,” kata Razaq.

Baca juga: Bakal ‘Lawan’ Negaranya Sendiri, Ini 3 Pemain Timnas Korsel yang Kata STY Paling Berbahaya

"Juga itu adalah rumah kecil, sehingga banyak siswa harus berdiri di luar," imbuhnya. Setelah masjid selesai dibangun, masjid juga akan digunakan untuk menampung jamaah perempuan.

Ketika tetangga Korea mengetahui rencana tersebut, mereka dengan keras menentangnya. Warga disebut merasa terganggu dengan kegiatan ibadah umat muslim. Namun pengadilan tinggi tetap menguatkan perizinan pembangunan masjid, sehingga warga semakin geram.

Warga mulai bertindak ekstrem, seperti secara fisik menghalangi pekerjaan seperti memblokir pintu masuk lokasi konstruksi dengan kendaraan. Seorang warga, Jang, mengaku hidup rukun dengan muslim di sana selama bertahun-tahun. Namun merasa terganggu jika masjid benar-benar didirikan.

Beberapa warga lainnya mengeluhkan bau makanan yang menyengat saat umat Islam berbagi makanan untuk acara keagamaan, arisan, dan pengajian. Bahkan menyatakan akan pindah jika masjid selesai dibangun.

Razaq mengatakan komunitas Muslim telah menawarkan saran untuk meredakan kekhawatiran mereka, seperti melengkapi masjid dengan cerobong panjang dan dinding serta jendela kedap suara. Tidak ada yang diterima.

(mth)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio