CHAPTER 3 : My New School
Lyra hampir kesiangan hari ini karena semalam ia sibuk mencari informasi tentang sekolah barunya. Memang banyak sekali soloist, member Boygroup dan Girlgroup atau trainee atau yang lainnya bersekolah disini. Fix! Sekolah yang mewah. Itulah yang ia pikirkan saat melihat sekolahnya lewat layar dua dimensi itu.
Tapi, saat ia membuka sebuah blog yang menampilkan kejahilan siswa-siswinya, Lyra bergidik ngeri. Dia pun meminta saran pada Sang pengawal untuk menghadapinya. Chansung pun memberi beberapa saran dan salah satunya menyarankan Lyra untuk mempelajari dan mengingat apa saja yang akan dilakukan siswa saat memberi ‘sambutan’ untuk anak baru sepertinya.
Tak hanya informasi tentang sekolahnya, ia merembet melihat para idola Kpop di internet. Semua itu berawal dari beberapa blog yang menyebutkan nama-nama idola yang bersekolah disana.
Lyra merapikan rok kotak-kotak birunya, menyisir rambutnya dan keluar kamar.
“Annyeonghaseyo Nona”Sapa Chansung.
“Hemm”Jawab Lyra.
Lalu ia beranjak ke ruang makan untuk sarapan. Chansung berdiri tak jauh dari meja makan sesekali memperhatikan Lyra. Lyra yang memakai seragam sekolah, rambut tergerai sebahu, hanya memakai bedak tipis dan lipgloss pink di bibirnya. Membuat dirinya tampil cantik natural. Wajah Indonesianya yang membuatnya semakin unik dan menarik.
“Kim Ahjumma aku sudah selesai. Sampaikan salamku pada Ayah ne?”Ucap Lyra.
“Nde Agasshi”Jawab Kim Ahjumma.
Lyra pun berangkat kesekolah dengan mobil hitamnya. Kali ini ia berhasil meminta Ayahnya agar ia diperbolehkan tidak memakai mobil dinas. Alasan Lyra, ia tak mau menjadi perhatian di sekolah barunya.
Lyra mengumpulkan keberanian, ide dan lain hal untuk menghadapi segala kemungkinan serangan ‘penyambutan’ terhadap dirinya nanti. Walaupun banyak idola yang bersekolah disana, mereka tetap anak Sekolah menengah yang sangat senang mencari masalah.
“Ahjussi, doakan aku ne?”Ucap Lyra sebelum keluar mobil.
“Nde Agasshi. Selamat bersekolah! Hwaiting!”Jawab Lee Ahjussi, supir pribadi Lyra.
Chansung membukakan pintu untuk Lyra. Lyra langsung melangkahkan kakinya masuk ke area sekolah. Tapi ia segera menghentikan langkah kakinya karena merasa aneh. Ia pun menoleh kebelakang. Pengawalnya tidak mengikutinya dan berdiri di balik pagar.
“Waeyo? Kenapa tak mengikutiku?”Tanya Lyra.
“Pihak sekolah tak mengizinkan selain siswa masuk”Jawab Chansung.
Lyra tertawa.
“Sekolah salah satu tempat keberuntunganku mungkin hahaha”Ucap Lyra lalu melenggang masuk.
Ia pergi ke Kantor Kyojangnim (Kepala Sekolah) untuk mencari tahu dimana kelasnya. 2-A, kelas yang terdapat siswa dan siswi yang handal dalam vocal, musik, akting, dan dance. Lyra pikir, pembagian kelas akan dibedakan setiap bakat para siswa. Namun, sekolah ini menharuskan muridnya menguasai banyak hal dan tidak hanya satu bidang.
“Nah, ini dia kelasmu. Tunggu sebentar”Ucap Jung Kyojangnim.
Tok…tok…tokk….
“Sillyehamnida, Choi Seonsaengnim, siswi barunya sudah datang”Ucap Jung Kyojangnim.
“Silahkan masuk, semoga harimu menyenangkan dan mendapat banyak teman”Ucap Jung Kyojangnim.
“Kamsahamnida Kyojangnim”Jawab Lyra lalu memberi hormat.
Choi Seonsaengnim mempersilahkan Lyra masuk.
“Seperti yang sudah kalian ketahui, hari ini kalian kedatangan teman baru. Pindahan dari Perancis. Silahkan perkanalkan dirimu”Ucap Choi Seonsaengnim.
“Nde, Saem”Jawab Lyra.
“Annyeonghaseyo, Jeoneun Lyra Sakuraina Imnida, bangeupsemnida. Mohon bantuannya”Ucap Lyra lalu memberi hormat.
Kelas yang semula diam,terdengar kasak-kusuk. Diantara mereka berkomentar tentang Lyra. Dari namanya, wajahnya yang tidak terlihat seperti orang Eropa, wajahnya yang cantik, dan lain-lain.
“Eum, Lyra. Kudengar kau pindahan dari Perancis, tapi menurutku kau bukan orang Eropa?”Tanya Choi Seonsaengnim.
“Nde Saem. Terakhir aku bersekolah memang di Perancis. Sampai lulus Junior High School. Lalu aku kembali ke Indonesia dan memilih Home Schooling. Sepertinya Ayahku menggunakan pendidikan terakhirku di Perancis, maka dari itu aku dicap pindahan dari Perancis”Jawab Lyra.
“Kenapa kau bisa masuk ke kelas 2-A?”Terdengar sebuah celetukan pertanyaan.
“Ya! Makanya kalau suka menguping, kau harus menuntaskannya”Ucap Choi Seonsaengnim.
Lyra tersenyum.
Beberapa siswa laki-laki menyukai senyuman Lyra.
“Aku dengar dari Kyojangnim, beliau menerimamu dan menempatkan Lyra disini karena di Perancis ia siswa akselerasi yang hanya 2 tahun bersekolah, benar begitu Lyra?”Tanya Choi Seonsaengnim.
“Nde Saem”Jawab Lyra.
“Kyojangnim juga menerimanya karena ia berprestasi. Maka dari itu, ia ditempatkan di kelas 2-A”Ucap Choi Kyojangnim.
“Tapi Saem, berarti dia murid pandai dalam akademik? Sedangkan sekolah kita mengutamakan seni. Apa Ia bisa?”Tanya seorang siswi.
“Ne Saem, apalagi kelas kami ini kelas unggulan”Ucap seorang siswa.
“Hey Murid baru! Apa kemampuanmu?”Tanya seorang siswa.
Lyra memicingkan matanya, ia mengenali lelaki itu. Lelaki yang berada di urutan pertama daftar idola yang bersekolah di Seoul High School of Arts, Kim Jong In.
“Aku tidak tahu seberapa besar kemampuanku, tapi aku beberapa kali diminta menari Tarian Tradisional Indonesia saat aku mengikuti Ayahku yang berpindah Negara, aku bisa memainkan piano sambil bernyanyi. Walau aku tak tahu seberapa bagus suaraku”Jawab Lyra.
“Saem lupa katakan, kalau Lyra adalah Puteri dari Duta Besar Indonesia di Korea”Ucap Choi Seonsaengnim.
Kim Jongin mengangguk dengan tangan berlipat di depan dada.
“Murid baru! Berarti kau dari Indonesia? Namamu terdengar aneh”Ucap seorang siswa.
“Ya! Kim Youngjae, jaga ucapanmu”Tegur Choi Seonsaengnim.
“Lyra Sakuraina? Yang kutahu itu nama pemberian mendiang Eommaku. Lyra berarti tangguh, berani, dan mandiri. Sakura karena aku lahir di Jepang dan diartikan sebagai kecantikan dan keindahan. Raina artinya Ratu. Jadi, namaku berarti Ratu yang cantik dan tangguh.
“Panjang sekali penjelasannya?”Tanya Choi Seonsaengnim.
Lyra tertawa kecil.
“Yasudah, kau sebaiknya duduk di…….”
Choi Seonsaengnim melihat dua bangku kosong, di samping Kim Jongin, dan di kursi paling belakang.
“Sebaiknya dia duduk denganku Saem”Usul Jong In.
“Kau tidak berniat menjahilinya atau merayunya kan? Kau kan sudah duduk sebangku dengan Ilhoon”Jawab Choi Seonsaengnim.
“Ilhoon tidak masuk karena ada kegiatan dengan Groupnya Saem. Daripada dia duduk di kursi paling belakang sendiri, lebih baik duduk denganku”Balas Jong In yang diikuti sorak-sorai yang lain.
Lyra mencium aroma tidak sedap disini.
“Geurae, Lyra-ya kau bisa duduk disana”Ucap Choi Seon saengnim sambil menunjuk ke bangku kosong disamping Jong In.
“Nde, kamsahamnida Saem”Jawab Lyra.
Lyra pun menghampiri kursinya dan segera duduk setelah memastikan di kursinya tidak ada lem atau semacamnya.
“Hello Sakura, kau pasti sudah mengenalku kan?”Tanya Jong In dengan suara kecil.
“Kim Jong In or Kai, seorang dancing machine di sebuah Boygroup, right?”Tanya Lyra.
“Wow! Kau fans kami? Atau fansku?”Tanya Jong In lalu mengerling.
“Jangan berharap. Aku baru tahu tadi malam”Jawab Lyra.
Jong In yang tadinya tersenyum cerah, mendadak diam dengan ekspresi datar.
“Dan jangan memanggilku Sakura, cukup Lyra”Lanjut Lyra.
“Lyra”Panggil seorang siswi di seberang Lyra.
“Ne?”Jawab Lyra.
“Yoon Yaejin Imnida”Balasnya sambil mengulurkan tangan.
“Annyeong Yaejin-ssi”Jawab Lyra sambil menyambut tangan Yaejin.
“Panggil Yaejin saja dan kusarankan hati-hati ne disini”Balas Yaejin dengan suara kecil.
Pletak..
“Auwww”Teriak Yaejin karena kepalanya terkena jitakan seorang siswa dibelakangnya.
Lyra yang melihat hanya mengerutkan kening mencerna apa yang dimaksud Yaejin. Tindakan siswa dibelakang Yaejin seolah mengatakan ‘Kenapa kau peringatkan murid baru itu?’.
“Ada apa Hoseok, Yaejin?”Tanya Choi Seonsaengnim.
“Aniyo Saem”Jawab Yaejin.
Choi Seonsaengnim menggelengkan kepala dan berbalik ke papan tulis kembali.
“Hati-hati?”Gumam Lyra.
“Ne, hati-hati. Nanti juga kau akan tahu”Jongi In membisikkan di telinga Lyra.
Lyra pun membulatkan matanya. Sepertinya ‘sambutan’ itu benar-benar akan ia terima. Tidak! Itu tidak boleh terjadi. Lyra memantapkan hatinya agar teman-teman sekelasnya yang hendak mengerjainya mengecap kegagalan. Bukan mereka yang menertawakan Lyra, tapi Lyra yang akan menertawakannya.
Ting…tooong… bel makan siang berbunyi.
“Lyra-ya, Kajja kita ke Cafetaria”Ajak Yaejin.
“Ne”jawab Lyra.
Lalu mereka berdua berjalan menuju lantai 3, tempat dimana Cafetaria berada.
“Yaejin-ah, apa maksudmu dengan hati-hati tadi?”Tanya Lyra.
“Kupikir kau tahu. Bukankah sekolah kita dan kelas kita terkenal…..”Yaejin menghentikan ucapannya.
“Mwo? Terkenal apa?”Tanya Lyra.
“Ehmmm…..”
Kalau aku katakan terkenal jahil. Mereka yang ada mengerjaiku. Gumam Yaejin dalam hati.
“Kau akan tahu sendiri nanti. Yang jelas aku hanya bisa memperingatkanmu, Lyra-ah. Mianhae”Ucap Yaejin.
“Ne, gwenchana. Gomawo Yaejin-ah”Jawab Lyra.
“Ehm, sehabis makan siang, kita ada kelas vocal. Tapi sepertinya kita harus menunggu dikelas karena Park Seonsaengnim digossipkan tidak masuk hari ini. Biasanya kita menunggu di kelas untuk mendapat konfirmasi atau mendapat guru pengganti”Jelas Yaejin.
Lyra mengangguk-angguk paham.
“Yaejin-ah, bisa kau beri tahu aku siapa saja idola yang ada di kelas kita? Yang kutahu hanya Kim Jongin, karena aku semalam hanya sempat membuka beberapa idola yang bersekolah disini”Tanya Lyra.
“Ne. Di kelas kita ada Kai yang sudah kau ketahui. Lalu ketua kelas yang duduk di barisan depan, Jeongmin, Kursi yang kau tempati itu tadinya kursi Ilhoon. Yang tadi memukul kepalaku itu Hoseok. Ada Subin, Re Dee, beberapa model, dan Trainee sepertiku. Lalu ada yang masih dalam tahap meraih cita-citanya menjadi musisi atau pemusik dan idola”Jelas Yaejin panjang lebar.
Lyra mengangguk-angguk.
“Kalau di sekolah kita, ada Sehun, dia satu Group dengan Jong In, hanya saja ia di kelas 2-B, selain itu ada member Boy Group lain Niel. member GirlGroup ada Sulli, Sohyun, Yookyung, Hyeri, Han Seung Yun, Seung Jun , dll. Sunbae line ada Sungjong, Kyungsoo dia satu Group dengan Jong In dan Sehun. Peniel, dia satu Group dengan Ilhoon, Minah dia satu Group dengan Hyeri, Hyoyouh, Hongbin Sunbae visual di Groupnya yang menjadi favoritku, Soloist Lee Ji Eun, Kyumin, Daehyun, Chunji dia satu Group dengan Niel, Bomi dia satu Group dengan Yookyung, dan masih banyak lagi”Lanjut Yaejin.
Lyra menggaruk kepalanya.
“Di Hoobae lines ada si kembar Kwangmin dan Yeongmin, Ren, Sungjae Satu Group dengan Peniel dan Ilhoon, Chaejin, Jimin dia satu Group dengan Hoseok, Sang Hyuk satu Group dengan Hongbin Sunbae….”
“Aigoo banyak sekali. Bagaimana aku mengahafalnya?”Tanya Lyra.
“Hehehe…. Kalau kau Kpopers pasti tahu”Jawab Yaejin.
“Yasudah, Kajja kita ambil makan siang kita”Ucap Lyra.
Mereka yang telah sampai di Cafetaria pun langsung mengambil barisan untuk mendapat makan siang. Cafeteria yang tadinya ramai mendadak terdengar kasak-kusuk, banyak pasang mata yang memperhatikan Lyra.
Matilah kau Lyraaaa! Ucap Lyra dalam hati.
Lalu Lyra dan Yaejin mengambil makanan mereka dan duduk di sebuah meja.
“Kau anak baru itu?”Tanya seorang siswi.
Lyra mendongakkan kepalanya melihat asal suara.
“Hyeri”Ucap Yaejin.
Lyra mengangkat sebelah alisnya. Dikepalanya terngiang ‘apa dia salah satu member Girlgroup?’ tapi harusnya ia tahu, mengangkat sebelah alis itu salah satu bentuk menyepelekan atau merendahkan.
“Naik ke meja”Perintah Hyeri.
“Untuk apa?”Tanya Lyra.
“Cepat naik”Ucap Hyeri lagi.
“Kau saja, aku mau makan”Balas Lyra.
“Ya! Cepat naik! Semua yang ada disini sudah memperhatikanmu”Ucap Hyeri.
“Lalu?”Tanya Lyra polos.
“Kau tak tahu ritual jika ada murid baru, kau harus memperkenalkan dirimu di Cafetaria. Untuk itu kau naik ke meja supaya semuanya bisa melihat”Jawab Hyeri.
“Oh, geurae”Balas Lyra lalu naik ke atas meja dengan semangat.
Hyeri tersenyum penuh arti.
Pabo! Dia tidak tahu kalau Jung Kyojangnim akan memantau kemari. Pasti dia mendapatkan hukuman karena naik ke atas meja. Gumam Hyeri dalam hati.
“Annyeonghaseyo Nae Chingu, Sunbaenim, Hoobaenim, jeoneun Lyra Sakuraina Imnida. Bangapseumnida”Ucap Lyra dengan suara keras.
“Apa yang kau lakukan diatas meja?”Terdengar suara lantang.
Lyra refleks meloncat dan menoleh ke sumber suara.
“Jung Kyojangnim, Jweisonghamnida. Tadi dia bilang, setiap murid baru harus memperkenalkan diri dan dia memintaku ke atas meja agar semuanya bisa melihat”Ucap Lyra polos sambil menunjuk ke arah Hyeri.
Hyeri terkejut dan…
“Lee Hyeri, ikut saya ke kantor!”Ucap Jung Kyojangnim.
“Lyra, lain kali kalau ada yang memintamu melakukan suatu hal dan itu bukan guru, jangan diikuti. Arasseo?”Ucap Jung Kyojangnim.
“Nde, Kyojangnim”Jawab Lyra sopan.
Hyeri mendengus kesal dan pergi menuju ruangan Kyojangnim. Sementara Lyra duduk dan melanjutkan makan siangnya dengan Yaejin.
“Heol! Daebak! Kyojangnim membelamu, kuyakin setelah ini Hyeri tidak berani macam-macam”Ucap Yaejin.
“Kuyakin ada Ayahku dibalik semua ini”Jawab Lyra.
“Maksudmu?”Tanya Yaejin.
“Kau lupa aku anak Duta Besar? Ya walaupun kau tidak menyukai posisi ini terkadang. Tapi dalam situasi ini sangat bermanfaat. Pasti Kyojangnim tidak mau sekolah ini tercemar karena ulang jahil muridnya. Jika mereka menjahiliku, dan Ayahku sampai tahu. Bukankah sedikit gawat?”Ucap Lyra.
“Benar juga. You’re so lucky girl”Balas Yaejin.
Ya, walaupun aku yakin Ayah tak akan sembarangan mengambil tindakan. Gumam Lyra dalam hati.
Disisi lain,
“Siapa gadis itu?”Tanya seorang siswa.
“Ya! Sehunnie, kau tuli eoh? Dia murid baru dikelasku. Eottae? Yeoppo?”Tanya Jong In.
“Biasa saja”Jawab Sehun datar.
“Kurasa kau buta”Ucap seseorang yang baru bergabung di meja makan dengan seorang lagi.
“Eoh, aku setuju denganmu Kyungsoo Hyung”Balas Jong In.
“Apa maksudmu Kim Jong In?”Tanya Sehun.
“Kurasa dia hanya belum menemukan yang bisa membuatnya berekspresi. Tapi menurutku siapa tadi? Lyra? Dia cukup menarik”Ucap lelaki yang duduk di samping Sehun.
“Semua gadis sama saja Sungjong Hyung”Ucap Sehun.
“Tidak semua”Balas Sungjong.
“Sudahlah Sungjongie, susah berbicara dengan manusia datar sepertinya. Lebih baik kita makan”Ucap Kyungsoo.
Mereka pun makan.
“Kalian tahu tidak? Dia itu sebangku denganku”Ucap Jong In.
“Ilhoon kau kemanakan?”Tanya Sehun.
“Biarkan saja hahaha. Aku punya niat menjadikan Lyra Yeojachinguku”Jawab Jongin.
“Mworagu?”Kyungsoo terkejut.
“Kau melupakan teman hanya karena gadis”Ucap Sungjong.
“Aniya, dia sangat menarik. Benar katamu Hyung”Balas Jong In.
Sungjong menggelengkan kepalanya, sementara Sehun tak memperdulikan ucapan Jong In dan asik dengan makan siangnya.
Di meja lain,
“Neomu Yeoppo”Ucap seorang siswa.
“Ya! Jimin-ah, kau berlebihan. Dia memang cantik. Tapi lihat saja nanti hahaha”Jawab Hoseok.
“Jangan seperti itu Hyung. Gadis cantik seperti dia tidak pantas menerimanya”Ucap Jimin.
“Ya! Kau hanya Hoobae dan aku Sunbae. Terserah padaku”Balas Hoseok.
“Pasti Hyungdeul akan menyukainya kalau melihatnya. Terutama Taehyung”Ucap Jimin.
“Sudahlah cepat makan. Setelah ini aku harus menyiapkan semuanya”Balas Hoseok.
Lalu tiba-tiba terdengar teriakan-teriakan para siswi.
“Hongbin Sunbae”
“Kau tampan hari ini”
Lyra menoleh dan melihat sosok lelaki yang tersenyum pada para siswi yang menyapa dan memujinya.
“Nugu?”Tanya Lyra.
“Hongbin Sunbae, yang tadi kukatakan.. Dia tampan kan? Maka dari itu ia dijadikan visual di Groupnya”Jawab Yaejin.
“Tampan itu tidak cukup”Balas Lyra.
“Lihatlah dia murah senyum, baik, sopan”Balas Yaejin.
“Dia dikelas berapa?”Tanya Lyra.
“Dulu 2-C, sekarang 3-B”Ucap Yaejin.
“What? Berarti dia bodoh”Balas Lyra yang langsung dibekap Yaejin.
“Jangan keras-keras. Dia akan sedih jika masalah ini diungkit. Dia berbakat diakting, tapi menjadi seorang member Boygroup. Tapi lambat laun ia menguasai bidang lainnya”Jelas Yaejin.
“Tetap saja”Ucap Lyra.
“Kau yang bernama Lyra, Sunbae?”Terdengar suara dibelakang Lyra.
Lyra menoleh.
“Aigooo kyeopta”Gumam Lyra yang langsung dapat cubitan di tangannya oleh Yaejin.
“Sunbaenim kau dipanggil ke Ruang Guru, menemui Park Seonsaengnim”Ucapnya
“Oh, Ne”Jawab Lyra.
Hoobae itu hendak berbalik.
“Chankkaman! Bisakah kau mengantarku kesana? Aku tidak tahu dimana ruang guru dan yang mana Park Seonsaengnim yang kau maksud”Pinta Lyra.
“Geuraeyo”Jawabnya.
Lyra berbalik badan dan mengedipkan sebelah matanya pada Yaejin.
“Ternyata dia menyukai yang lebih muda”Gumam Yaejin.
Lyra pun berjalan disamping Hoobae yang menurutnya imut itu.
“Naneun Lyra Imnida, kau?”Tanya Lyra.
“Yook Sungjae Imnida”Jawab Sungjae.
“Apa kau member Boygroup? Sepertinya wajahmu tak asing”Tanya Lyra.
“Ne Sunbaenim”Jawabnya.
Lyra mengangguk. Padahal itu hanya tak-tiknya agar bisa mengetahui siapa Sungjae.
“Itu, wanita yang duduk di pojok itu Park Seonsaengnim”Ucap Sungjae.
“Ne. Gomawo Sungjae-ssi”Ucap Lyra.
“Cheonmaneyo Lyra Sunbaenim”Jawabnya.
Lyra pun masuk ke dalam Ruang Guru dan menghampiri Park Seonsaengnim.
“Sillyehamnida Seonsaengnim. Saem memanggilku?”Tanya Lyra.
“Jadi kau murid baru yang dibicarakan itu?”Tanya Park Seonsaengnim.
Park Seonsaengnim, guru wanita yang terlihat stylist. Dia terlihat cocok sebagai guru design, ketimbang guru vocal.
“Nde, saya murid baru itu Saem”Jawab Lyra.
“Hari ini kita ada praktek vocal di ruang musik. Tolong beri tahu teman-temanmu ne untuk langsung kesana. Nanti Saem menyusul”Balas Park Seonsaengnim.
“Nde, Saem”Jawab Lyra.
Lalu ia memberi hormat dan kembali.
Lorong sudah sepi, bel masuk memang sudah berbunyi sekitar 10 menit lalu.
“Kenapa tidak meminta Jeongmin. Dia kan ketua kelas. Ah, yasudahlah mungkin Park Seonsaengnim penasaran denganku haha”Gumam Lyra sambil melangkahkan kaki menuju kelasnya.
Sesampainya di depan kelas, Lyra melihat semua teman-temannya sudah masuk dan membuat sebuah kelompok seperti sedang menunggu sesuatu sambil berbincang.
Lyra mengarahkan pandangannya ke ventilasi di atas pintu. Terlihat sebuah tali berwarna putih. Padahal tidak ada tali yang tergantung di atas pintu. Aha! Lyra tahu apa yang mereka tunggu dan rencanakan. Pandangan Lyra menerawang ke sekeliling. Ia melihat Go Seonsaengnim berjalan mendekat. Ia pun berlari menuju Go Seonsaengnim.
“Saem, Omona, aku minta tolong”Ucap Lyra dengan tangan memegangi perut dan tidak bisa diam seperti cacing kepanasan.
“Ne?”Go Seonsaengnim kebingungan melihat tingkah Lyra itu.
“Omona aku sakit perut dan harus ke toilet. Saem tolong beritahukan kelas 2-A untuk segera ke ruang musik. Aku sudah tidak tahan tapi mereka harus segera diberitahu”Ucap Lyra.
Go Seonsaengnim hendak bersuara.
“Kamsahamnida Saem, aku pergi dulu, annyeong”Ucap Lyra lalu berlari menjauh.
Hanya sandiwara, Lyra berhenti di balik tembok dan mengintip Go Seonsaengnim yang sudah siap masuk ke kelas.
Hana….Dul.. Set…. Ceklek….
Byurr…….
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”Terdengar teriakan Go Seonsaengnim.
“Hahahaha”Lyra tertawa sejadinya.
Lyra pun berjalan menghampiri kelasnya.
“Siapa yang berani melakukan ini?”Bentak Go Seonsaengnim.
Lyra masuk ke kelas, ia melihat ember yang tergeletak di lantai, dan lantai menuh air dengan tepung yang berubah warna jadi hitam. Iyeeeeuuuh!
“Omona Saem, Are you okay? Apa yang terjadi?”Tanya Lyra polos.
“Siapa yang melakukannya?”Bentak Go Seonsaengnim lagi.
Lyra sampai terkejut mendengarnya.
“Ehmmm… itu… Jung Hoseok yang melakukannya”Ucap Jong In.
“Ya! Kau juga”Bantah Hoseok.
“Tapi ini idemu. Sudah kubilang jangan pakai cara ini”Balas Jong In.
“Kami minta maaf Saem. Ini diluar dugaan. Tadinya mereka berniat melakukan hal ini untuk Lyra, tapi…..”Jeongmin sang ketua kelas angkat bicara.
Lyra menatap Hoseok dengan tatapan mengejek. Hoseok mendengus kesal.
“Jung Hoseok! Kau temui aku dikantor sepulang sekolah, mengerti?”Ucap Go Seonsaengnim.
“Nde, Saem. Jweisonghamnida”Ucap Hoseok.
“Sekali lagi Jweisonghamnida Saem”Ucap Jeongmin.
Go Seonsaengnim keluar kelas. Mungkin akan membersihkan tubuhnya yang penuh dengan cairan menjijikan.
Lyra langsung tertawa terbahak-bahak. Tapi sayangnya hanya dia yang tertawa. Hingga akhirnya Lyra menghentikan tawanya karena menyadari tatapan semua teman sekelasnya.
“Wae?”Tanya Lyra.
“Aku sudah tahu kalian akan mengerjaiku. Maka dari itu aku meminta Go Seonsaengnim masuk. Aku melakukan itu agar kalian tidak melakukan hal kekanakan ini lagi. Satu lagi! Aku tak mudah kalian kerjai hahaha”Lanjut Lyra.
“Lihat saja nanti”Balas Hoseok.
“Oh, apa tadi Saem sempat bilang kalau kita harus segera ke ruang musik? Eum… kurasa belum. Yaejin Kajja! Sebelum Park Seonsaengnim marah”Ucap Lyra.
Yaejin mengangguk dan segera menghampiri Lyra. Mereka keluar lebih dulu. Baru yang lainnya mengekor.
Bugh…
Hoseok sengaja menabrak Lyra.
“Homme irrespectueux (Lelaki tidak sopan ! ”Ucap Lyra yang membuat semua teman sekelasnya mengernyitkan kening.
“Apa yang kau katakan?”Kali ini Jong In mensejajarkan langkahnya dengan Lyra dan Yaejin.
“…..”
“Kau hebat juga bisa menghindar dari serangan Hoseok”Ucap Jongin lagi.
“Lyra-ah, Jong In berbicara padamu”Ucap Yaejin.
“Aku sedang tak ingin bicara”Jawab Lyra yang membuat langkah Jong In berhenti.
“Ya! Jinjja!”Ucap Jong In kesal.
tbc
heyhooo ini FF Miss J yang lebih fresh dan baru kali ini Miss J bikin cerita tentang schoollife di sini.
tadinya Miss J mau ngepost minggu depan. tapi nggak tau kenapa jadi pengen cepet post.
Oiya baca juga yuk novel karya Miss J http://www.wattpad.com/story/13908570-war-of-love
don't be a silent readers
give a comment and klik LOVE LIKE