DREAMERS.ID - Generasi grup K-Pop saat ini telah mengalami banyak perkembangan dan perubahan untuk lebih menjadi global. Salah satunya yang terlihat adalah munculnya grup-grup yang memiliki member asing atau di luar Korea. Baru-baru ini, insider atau orang dalam dari industri hiburan Korea menjelaskan mengapa tidak semua grup K-Pop bisa sesukses TWICE.
Saat menyampaikan pidato di MAMA 2015, CEO JYP Entertainment yang mewakili Forum Kreator menyampaikan bahwa fator kunci yang menyebabkan kesuksesn K-Pop adalah ‘komunikasi’. Ia mengambil TWICE sebagai contoh dan mengklaim bahwa komunikasi di antara member asing akan menjadi masa depan di K-Pop. Sekarang TWICE menjadi girl group Asia yang terkenal tak hanya di Korea tapi juga luar negeri, membuktikan ucapan Park Jin Young kala itu.
Saat ini, ada banyak grup idola dengan member yang berasal dari Cina dan Jepang, hingga rasanya sulit menemukan grup baru tanpa member asing. Mereka mengekspresikan image idola multinasional dan mendorong tantangan industri musik dengan rencana aktivitas global.
Para member asing ini tentu sangat membantu secara bahasa. Grup K-Pop dengan member multinasional secara alami mendapatkan fandom lokal dan memainkan peran sebagai jembatan untuk kegiatan di luar negeri.
Baca juga: TWICE Tunda Perilisan Konten Comeback, Hormati Masa Berkabung Song Jae Rim
“Girl group multinasional mudah menyerang fans global,” kata seorang insider mengutip Sport Seoul. “Setelah anggota China bergabung dengan grup, itu relatif mudah untuk membentuk basis penggemar atau fanbase Tiongkok, dan lebih jauh lagi, lebih mudah menargetkan pasar China atau Hong Kong atau Asia Tenggara.”Namun ada kemungkinan bahwa idola global yang lahir tanpa persiapan yang matang hanya akan ‘berkilau’ tapi bukan menjadi ‘emas’. Bahkan, ada grup yang menunjukkan perbedaan yang nyata dalam kemampuan masing-masing member karena bedanya jumlah masa pelatihan member Korea dan asing.
Selain itu, banyak grup yang masih kurang dalam banyak aspek untuk disebut ‘idola global’. Baru-baru ini bahkan ada rumor bahwa beberapa member berhubungan dengan investor China. Seorang insider mengatakan, “Fakta bahwa kita memiliki member berbakat tapi masing mengutamakan yang lain untuk menarik investor asing telah membuat orang berpikir kalau kami mengembangkan persepsi yang buruk.”
“Namun masa pelatihan mereka sebelum debut menjadi idola lebih singkat dibandingkan di masa lalu, dan saya pikir lebih baik untuk sebuah grup menjadi multinasional yang lebih menguntungkan penggemar asing daripada hanya memiliki member Korea.”
Seorang dari agensi lain mengatakan, “Setiap grup dan anggota memiliki latar belakang yang berbeda. Ada member asing yang telah bermimpi menjadi idola sejak muda, tapi ada juga yang menjadi idola karena perintah investor China. Kami khawatir bahwa beberapa member akan runtuh karena menjadi idola bagi mereka itu seperti hobi bukannya pekerjaan yang layak dan perlu dipertahankan.”
(fzh)