DREAMERS.ID - Hampir empat tahun setelah terakhir kali merilis album, Katy Perry akhirnya kembali menyapa para KatyCats lewat lagu baru ‘Chained to the Rhythm’ di tahun 2017 ini. Rupanya kelahiran lagu ini berawal dari rasa depresinya pasca pemilihan Presiden Amerika Serikat beberapa waktu lalu!
Katy Perry yang diketahui terang-terangan mendukung Hillary Clinton pada masa kampanye pemilihan Presiden AS beberapa waktu lalu rupanya juga mengalami ‘depresi’ karena kandidat calon Presiden yang didukung olehnya itu kalah dari presiden terpilih AS, Donald Trump.
Penyanyi 32 tahun ini pun mengakui jika ia mengatasi kekecewaan terhadap terpilihnya Trump dengan membuat lagu baru ‘Chained to the Rhythm’, seperti dikutip Female First.
“Setelah pemilu aku merasa agak tertekan dan kau tahu, aku tentu saja tak ingin membuat lagu untuk cari keributan,” katanya.
Baca juga: Pernah Pacaran, Ini Pendapat John Mayer Soal Lagu Kolaborasinya dengan Katy Perry
Katy melanjutkan, “Aku berpikir, ‘Bagaimana mungkin aku menulis lagu untuk cari keributan sementara dunia ini saja sedang panas?’ dan yang bagus adalah latihan menulis lagu yang menyenangkan saat pertama kali didengar, namun menurutku semakin dalam kau menyelaminya, ada maksud yang berbeda.”Kembali dibantu Sia untuk menulis lagu ‘Chained to the Rhythm’, mantan kekasih John Mayer ini memuji sahabatnya tersebut karena telah membantunya melewati masa-masa sulit beberapa waktu belakangan.
“Kami sebelumnya menulis untuk lagu ‘Double Rainbow’ dalam album ‘Prism’ dan terus menulis. Aku telah kenal dengannya selama beberapa tahun dan aku sudah mengenalnya selama karirku menjadi sorotan dan kami sering bertemu satu sama lain dan melewati suka duka,” ujarnya.
Well, depresi Katy Perry karena pemilihan presiden serta kolaborasinya dengan Sia memang membuahkan hasil, terbukti baru satu hari ‘Chained to the Rhythm’ dirilis di YouTube, video musiknya telah ditonton lebih dari 7 juta kali.
Sudah nonton video musiknya?
(dits)