DREAMERSRADIO.COM - Perfilma Fakultas Hukum Universitas Indonesia akhir pekan lalu kembali sukses menyelenggarakan acara tahunan mereka yang bertajuk JAMS di Gandaria City, Jakarta (17/10). Sejumlah musisi terbaik tanah air tampil di acara yang mengusung kolaborasi antara musik, seni dan festival budaya tersebut.
Beberapa penampil yang membuat area Gandaria City dari sore hingga malam itu ramai antara lain adalah Naif, The Sigit, Ipang, Efek Rumah Kaca hingga Stars and Rabbit. Dua panggung disediakan khusus untuk memanjakan pengunjung yang datang ke edisi ke-12 gelaran JAMS ini.
Dimulai sejak pukul 2 siang, panggung Piazza mulai dipadati oleh mereka yang menyaksikan penampilan dari band-band pemenang kompetisi dan juga aksi independen terbaik ibu kota saat ini, Jirapah. Mereka tampil sebagai penutup sebelum akhirnya massa berpindah ke Baper Stage di area parkir Gandaria City.
Duo asal Yogyakarta Stars and Rabbit memanaskan panggung lebih dulu di sore hari dengan lagu-lagu membawakan lagu-lagu yang diambil dari album perdana mereka, ‘Constellation’ setelah sebelumnya Indische Party tampil memukau dengan alunan rock n roll mereka.
Efek Rumah Kaca yang belum lama menggelar konser akbar mereka di Kota Bandung menjadi salah satu penampil yang ditunggu di acara ini. Kehadiran Angan, putra sang vokalis Cholil ikut meramaikan penampilan Efek Rumah Kaca yang main pasca magrib tersebut. Beberapa lagu andalan mereka seperti ‘Mosi Tidak Percaya’, ‘Di Udara’ hingga ‘Biru’ dibawakan secara apik.
Selanjutnya giliran The Sigit yang menguasai panggung dengan repertoar padat distorsi mereka selama satu jam tanpa henti. Meski sang vokalis Rekti mengaku sedang sakit gigi, namun sama sekali tidak ada cela dari penampilannya selama set berlangsung.
Ipang jadi suksesor panggung berikutnya dengan membawakan sejumlah tembang terbaiknya malam itu. Di tengah-tengah acara pula, Ipang juga ikut menyampaikan salah satu tema dan misi dari JAMS tahun ini yang ingin menyebarkan pesan positif dan edukasi soal hak cipta dan karya musik dalam konteks hukum.
Acara pun ditutup dengan aksi dari Naif yang tidak pernah gagal untuk menghibur penonton tiap kali mereka manggung. Tampil tanpa rencana susunan lagu dan lebih memilih untuk memainkan lagu yang diminta oleh penonton membuat Naif sukses jadi penutup JAMS 2015.
Bisa disimpulkan, gelaran JAMS 2015 menjadi bukti lain jika acara musik gagasan mahasiswa Universitas Indonesia selalu memiliki rasa dan gayanya tersendiri. See you in JAMS 2016! (Syf)