DREAMERS.ID - Jika umumnya garam yang digunakan untuk memasak adalah garam putih, saat ini garam pink atau garam Himalaya mulai menjadi tren dikalangan anak muda dan ibu-ibu.
Banyak yang percaya, bahwa menggunakan garam Himalaya jauh lebih sehat dibandingkan menggunakan garam dapur biasa. Terlebih lagi, garam Himalaya dikatakan baik untuk penderita hipertensi, benarkah?
Melansir dari detik.com, menurut Ketua Umum Perhimpunan Hipertensi Indonesia (PERHI), Dr Tunggul D Situmorang, SpPD-KGH, FINASIM mengatakan bahwa produk alternatif seperti garam Himalaya hendaknya dipilih sesuai dengan bukti penelitian.
"Orang-orang itu sering mencari yang tidak jelas padahal yang jelas (terbukti), banyak. Kedokteran menerima hal yang sudah based on evidence, bukan soal testimoni. Harus dibuktikan 'ini' bisa dibuat untuk 'ini'," Ujar Dr Tunggul dikutip dari detik.com.
Garam Himalaya hingga saat ini belum dapat dipastikan khasiatnya untuk penderita hipertensi, sebab belum ada bukti penelitian yang valid mengenai hal tersebut.
Jika dibandingkan dengan garam dapur biasa, garam pink yang berbentuk kristal itu memiliki kandungan sodium yang sama, yakni 98 persen sodium klorida. Sedangkan, untuk penderita hipertensi, disarankan untuk mengkonsumsi jumlah sodium yang lebih rendah.
(sgd)