DREAMERS.ID - Perusahaan minuman asal Amerika, PepsiCo mempunyai inovasi yang ramah lingkungan yaitu dengan menjual air mineral dalam kemasan kaleng yang mencuri perhatian masyarakat.
Pada hari Kamis 27 Juni 2019, perusahaan PepsiCo telah melakukan uji coba penjualan air mineral Aquafina dalam kemasan kaleng alumunium. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi limbah plastik.
Meskipun penggunaan kemasan kaleng pada kemasan air mineral masih terbilang baru, namun PepsiCo bukanlah perusahaan pertama yang memproduksi air dalam kemasan kaleng. Di awal bulan ini, merk Ever & Ever telah meluncurkan inovasi serupa sebagai alternatif kemasan yang mudah di daur ulang.
PepsiCo juga menyatakan bahwa produk LIFEWTR miliknya akan dikemas dengan botol dari plastik daur ulang. Pihak perusahaan menyatakan bahwa gerakan ini akan memberikan dampak yang signifikan di tahun 2020.
"Mengurangi limbah plastik adalah salah satu prioritas terbesar saya dan saya menyikapi tantangan ini secara personal," ungkap CEO PepsiCo, Ramon Laguarta, seperti dikutip dari CNBC (27/6).
Baca juga: BTS Jual Air Mineral, Bisa Bikin Suara Semerdu Jungkook?
Menurut perhitungan, hal ini akan mengurangi 8.000 metrik ton penggunaan plastik baru dan sekitar 11.000 metrik ton emisi gas rumah kaca."Kami mengambil bagian dalam menangani masalah ini dengan mengurangi, mendaur ulang dan menciptakan kembali kemasan untuk membuatnya lebih ramah lingkungan, dan kami tidak akan berhenti hingga kita hidup di dalam dunia dimana plastik diolah dan digunakan kembali," tambah Laguarta.
Pengumuman ini dipublikasikan sebagai salah satu solusi agar para produsen retail dapat mengubah metode pengemasan mereka menjadi lebih ramah lingkungan. Berdasarkan data dari Euromonitor International, 480 miliar botol plastik terjual selama 2016. Namun hanya kurang dari setengahnya yang berhasil dikumpulkan kembali untuk di daur ulang. Bahkan hanya 7% limbah plastik yang berhasil dijadikan botol baru.
PepsiCo berencana untuk membuat 100% kemasannya dapat didaur ulang, dijadikan kompos, atau dibiodegradasi. Serta menggunakan 25% plastik daur ulang untuk pengemasan di tahun 2025.
Sementara, rival perusahaan yaitu Coca-Cola yang menjual 110 miliar plastik di tahun 2016, juga mengatakan bahwa mereka sedang berusaha untuk mendaur ulang 75% botol yang telah diproduksi. Coca-Cola juga telah berinvestasi dalam dua mesin daur ulang berteknologi tinggi yang memungkinkan perusahaan untuk membuat plastik yang baik bagi kemasan baru.
Dalam rangka pengurangan limbah plastik, berbagai perusahaan juga melakukan program yang sama. Seperti Starbucks yang akan menghapuskan penggunaan sedotan plastik di tahun 2020, dan McDonald's yang mulai mengurangi penyediaan sedotan plastik di beberapa lokasi.
Rie127