DREAMERS.ID - Susy Susanti, mantan pemain bulutangkis yang juga merupakan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, menyayangkan kegagalan Indonesia saat melawan Korea Selatan dalam final beregu Kejuaraan Badminton Asia Junior 2017 di GOR PB Jaya Raya, Selasa (25/7). Perolehan terakhir membuat Korea Selatan menang atas Indonesia dengan skor 3-2.
Susy menyatakan bahwa dia sudah memasang target untuk Indonesia. Dan apa yang telah dicapai tim Indonesia sebenarnya sudah melebihi target. Meskipun begitu, tampaknya Indonesia masih belum bisa melawan tim negeri ginseng ini.
"Kalah bertarung, kami sudah di atas angin sebetulnya. Sayang, memang kami sudah lewat target, tapi kalau sudah selangkah lagi jadi juara kan sayang," ujar Susy kepada media, seperti dilansir CNN.
"Harusnya mati-matian saja, semua sama-sama capek. Ini soal kekuatan, kemauan, dan mental. Korea Selatan juga bermain dengan kondisi yang sama, tinggal siapa yang lebih tahan saja," tambahnya.
Meskipun Indonesia gagal melawan Korea Selatan, namun Susy mengakui bahwa para atlet sudah berjuang semaksimal mungkin. Kekalahan yang dialami Indonesia ini sekiranya bisa menjadi pelajaran bahwa diperlukan perjuangan di balik keberhasilan.
"Evaluasi setiap sektor cukup ketat dari kekalahan ini. Kekuatan kami sebetulnya berimbang. Kekalahan Grego mungkin itu jadi titik balik Korea Selatan jadi bermain lebih percaya diri," ujar Susy.
Gregoria Mariska Tunjung yang berjuang dalam keadaan kaki keram, terkalahkan oleh Se Young An dengan perolean nilai 19-21. 21-17, 20-22. Grego sempat berhasil bangkit di babak kedua setelah mengalami kegagalan di babak pertama. Namun, pada babak terakhir, Grego tak mampu bertahan dan itu menjadikan Korea Selatan menang.
(san)