DREAMERS.ID - Siapa yang tidak kenal Diego Maradona? Pesepakbola yang terkenal dengan julukan ‘Tangan Tuhan’ ini telah jadi legenda hidup yang sempat membawa Timnas Argentina juara Piala Dunia 1986. Sayangnya, karir cemerlang itu harus mendapat coreng karena skandal narkoba.
Maradona memang sempat kecanduan narkoba dan diskorsing pada tahun 1991 karena gagal melewati tes doping. Bahkan, klinik-klinik rehabilitasi Argentina menutup pintu untuk membantu menyembuhkannya.
Namun siapa sangka jika pemimpin militer Kuba, Fidel Castro yang baru saja meninggal dunia mengulurkan tangan untuk mengeluarkan Maradona dari jeratan benda haram. Castro mengajak Maradona tinggal di Havana selama 4 tahun.
Padahal, negara Kuba terkenal dengan peraturannya yang tegas dalam menghukum pemilik dan pecandu narkoba. Kuba menyebar dokter dan relawan untuk mereka yang berada dalam lingkaran narkoba.
Baca juga: Alasan di Balik Kebiasaan Unik Diego Maradona Selalu Pakai Dua Jam Tangan
"Dia (Castro) membuka pintu Kuba untuk saya ketika klinik-klinik di Argetina menutup pintunya karena tidak ingin kematian Maradona ada di tangan mereka," kata Maradona melansir Liputan6.Sayangnya, Castro yang dikenal sebagai pemimpin revolusioner itu mendapat kritikan tajam bahkan setelah dirinya meninggal karena dianggap diktator dan melanggar HAM. Ia memang menjabat sebagai Presiden Kuba selama 32 tahun. Namun penyebab kematiannya tidak diumumkan.
Maradona diketahui berduka sangat dalam atas kematian sosok yang dianggap sebagai ayah keduanya itu. Ia pun mengaku menangis tak terkendali dan mengatakan jika kepergian mantan pemimpin negara komunis itu adalah kabar paling menyedihkan setelah kepergian ayah kandungnya.
(rei)