DREAMERS.ID - Program variety Master in the House diduga melakukan serangkaian pelanggaran privasi warga Tustin dan Irvine, California, saat menjalani syuting untuk sebuah episode di tahun 2018 lalu. Dan SBS kini memberikan pernyataan resminya.
SBS mengatakan bahwa klaim dari warga tidak benar dan syuting dilakukan tanpa masalah. Seorang pengacara yang mewakili SBS mengatakan bahwa mereka telah memperoleh izin untuk syuting melalui agen lokal pada saat itu, dan telah mematuhi prosedur yang relevan, termasuk membayar semua biaya.
Bertentangan dengan klaim warga, SBS menyatakan bahwa mereka syuting di clubhouse sewaannya sendiri, bukan di fasilitas komunitas, dan kolam renang yang dimaksud juga merupakan fasilitas di clubhouse. SBS juga mengatakan tidak ada kerusakan pada kendaraan tersebut.
Sebaliknya, mereka membalas bahwa tidak ada cukup bukti dari firma hukum setempat, dan mengabaikan permintaan SBS untuk mengungkapkan pemilik kendaraan.
Lebih lanjut, SBS mengklaim mereka adalah korban dan bukan warga Tustin dan Irvine. Penggugat awalnya menuntut ganti rugi dalam jumlah besar senilai 5 juta dollar (Rp 73,9 miliar). SBS juga mengatakan warga telah menuntut kondisi yang tidak adil selama hampir dua tahun, dan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap mereka.
Menyusul klaim SBS, Lee Ji Young sebagai perwakilan warga Tustin dan Irvine berbagi bahwa warga tidak menerima permintaan maaf dari SBS selama dua tahun dan telah ditekan sambil mengklaim bahwa mereka menyebarkan informasi palsu. Penduduk California telah mengajukan petisi ke Komisi Komunikasi Korea (KCC) dengan lebih dari 120 tanda tangan.
Warga sudah mengajukan dua permintaan. Pertama, membuat undang-undang yang melarang penyiar Korea membuat film secara ilegal di luar negeri, dengan demikian mencegah sengketa hukum dan kerusakan citra bangsa. Kedua, permintaan SBS untuk meminta maaf dan merenungkan tindakan ilegal mereka.
Beberapa orang memperkirakan bahwa jumlah kompensasi bisa lebih dari 10 miliar won (sekitar Rp 124,3 miliar) jika warga Tustin dan Irvine memenangkan gugatan, karena sistem ganti rugi hukuman Amerika tunduk pada kompensasi yang jauh lebih “menghukum”, daripada ganti rugi sebenarnya untuk tindakan ilegal yang dilakukan dengan sengaja atau bermaksud jahat.
Pertarungan hukum antara penduduk AS dan SBS diperkirakan akan menentukan status syuting dan penyiaran asing di masa depan.
(mth)