DREAMERS.ID - Hampir setahun setelah penayangan perdana drama 'Snowdrop' pada Desember lalu, CEO Disney+ Korea Kim So Yeon memberikan respon terkait tanggapan pasif perusahaan terhadap kontroversi tuduhan cerita drama mendistorsi sejarah.
Dalam acara audit negara oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata yang diadakan di Majelis Nasional pada 5 Oktober, Perwakilan Partai Demokrat Kim Yun Deok bertanya, " Bagaimana tanggapan Disney+ ketika pemirsa mengkritik 'Snowdrop'?"
CEO Kim So Yeon menjawab, "Saya sepenuhnya menyadari ada kesalahpahaman, dan ada berbagai pendapat. Melalui drama, kami dapat memahami dampak Disney+ sebagai platform dan dampaknya terhadap pemirsa."
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk mempersiapkan lebih hati-hati dan cermat," ujarnya seraya meminta maaf atas kontroversi tersebut.
Anggota Dewan Kim Yun Deok berkata, "Tolong pikirkan tentang mengejar nilai Disney+. Anda, CEO, adalah seorang wanita perusahaan tetapi Anda juga orang Korea. Kami meminta Anda melakukan segala upaya agar Disney+ dapat hidup berdampingan sambil melestarikan budaya kita."
Sejak ditayangkan pada 18 Desember 2021, 'Snowdrop' menuai kontroversi karena diduga melakukan distorsi sejarah. Drama tersebut dituduh "meromantiskan" penyiksaan dan pembunuhan terhadap mahasiswa Korea Selatan yang menjadi sandera agen Korea Utara.
Latar belakang cerita 'Snowdrop' pada tahun 1987 adalah momentum sangat penting dalam sejarah Korea Selatan yang sebenarnya. Tahun ini ditandai dengan protes yang tak terhitung jumlahnya yang dipimpin oleh mahasiswa menuntut pemilihan demokratis yang adil.
Banyak mahasiswa mengalami penindasan oleh Intelijen Nasional (sangat dikendalikan oleh kediktatoran pada saat itu) dan mengorbankan hidup mereka. Pada bulan Juni 1987, Korea Selatan mengadakan pemilihan presiden "resmi demokratis" pertamanya. Protes mahasiswa tahun 1987 diketahui telah "membuka jalan bagi demokrasi Korea Selatan."
Sebagai tanggapan, saat itu, tim produksi 'Snowdrop' membuat pernyataan resmi yang menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan bahwa alur cerita yang bocor secara online sebelum drama ditayangkan adalah tidak benar.
(mth)