DREAMERS.ID - Komedian Park Na Rae sedang menjadi pusat kontroversi besar setelah dua mantan manajernya mengajukan gugatan hukum.
Menurut laporan eksklusif Dispatch pada 4 Desember, kedua mantan manajer tersebut telah mengajukan permohonan penyitaan sementara ke Pengadilan Distrik Barat Seoul dan menyatakan akan segera melayangkan gugatan ganti rugi perdata terhadap Park Na Rae sebesar 100 juta won (sekitar 1,1 miliar rupiah).
Mereka menuding Park Na Rae melakukan perundungan berat selama bekerja bersamanya, mulai dari kekerasan verbal yang sering terjadi, pemaksaan tugas-tugas pribadi seperti membeli camilan tengah malam, membersihkan sisa pesta, hingga mengurus berbagai keperluan keluarga sehingga mereka merasa diperlakukan seperti pembantu rumah tangga.
Keduanya juga mengaku sering dipaksa ikut minum alkohol meskipun tidak minum, bahkan salah satu di antara mereka pernah terluka karena gelas minuman keras yang dilempar Park Na Rae hingga menyebabkan luka yang dikategorikan sebagai “luka berat khusus”.
Selain itu, mereka kerap disuruh mengantre di rumah sakit, mengambil obat resep atas nama Park Na Rae, dan standby 24 jam tanpa batas waktu.
Masalah keuangan pun menjadi sorotan. Honor program, belanja bahan makanan, dan berbagai biaya pekerjaan lain sering tertunda atau bahkan tidak dibayar sama sekali. Ketika keduanya menagih pembayaran, Park Na Rae justru mengancam akan melaporkan mereka dengan tuduhan pencemaran nama baik dan pemalsuan dokumen pribadi.“
Karena khawatir aset akan dialihkan setelah gugatan resmi diajukan, kami terpaksa mengajukan penyitaan sementara terlebih dahulu,” ungkap perwakilan kedua mantan manajer.
Merespons tuduhan ini, pihak Park Na Rae sempat menyampaikan kepada media Dailyan, “Kedua manajer itu mengundurkan diri tanpa masalah apa pun, tapi tiba-tiba mengajukan ganti rugi 100 juta won. Hati saya sangat terluka.”
Selain kasus mantan manajer, terungkap pula bahwa agensi satu orang bernama “N-Park Co., Ltd.” yang didirikan atas nama ibunda Park Na Rae pada tahun 2018 belum terdaftar sebagai perusahaan manajemen artis sesuai Undang-Undang Pengembangan Industri Budaya dan Seni Populer Korea Selatan. Padahal, setiap badan usaha yang mengelola satu atau lebih artis wajib mendaftar. Pelanggaran ini dapat dikenai hukuman penjara maksimal 2 tahun atau denda hingga 20 juta won, serta sanksi penghentian operasional.
Pihak Park Na Rae menyatakan kepada Star News pada 4 Desember bahwa mereka “sudah mengajukan pendaftaran agensi dan akan menjelaskan semua hal ini melalui siaran pers resmi bersama kuasa hukum.” Namun hingga 5 Desember, pernyataan resmi yang dijanjikan belum juga dirilis.
(fzh)
Share 
