CHAPTER 1 : Summer Rain Give Me Lucky Peach
“Ahhhh !! Sial !! Inikan musim panas, kenapa hujan coba ?” gerutu gadis berrok merah muda itu mengadahkan tangannya merasakan butiran hujan yang semakin deras membasahi luar gedung bioskop di kawasan Yonsan tsb.
“Jang .. Jang ..”
“Untung bawa payung, dasar Korea !” gerutunya sembari membuka payung berwarna biru langit itu, lalu menangkupkan di atas kepalanya, segera Ia berlari menuju pinggir jalan mencari taxi sebagai alternatif menguntungkan untuk pulang di malam hari ketika tengah hujan seperti ini.
“Ahhh, mwo-yya ..”
“Kenapa harus hujan ?” gerutu seorang namja ketika mulai merasakan bulir-bulir air hujan membasahi kepalanya semakin intens.
“Ahh !! Kenapa semakin deras ? Haruskah aku kem .. ?” ucapannya terhenti, kepalanya menoleh pelan melihat pemandangan di belakangnya, pintu gedung bioskop yang sudah penuh dengan orang yang juga berteduh, menghindari hujan tak terduga itu.
“Andwe .. andwe !!” Ia menggeleng-geleng ngeri, Ia memilih bertahan di bawah hujan yang semakin deras dan tentu saja dengan cuaca yang semakin dingin, tetesan hujan membasahi seluruh wajahnya, bahkan bibirnya membeku hanya untuk bekata-kata
“Hoohhh .. Dinginnya !!” uap putih keluar dari mulutnya
“Dimana ta ..” belum sempat Ia menyelesaikan gerutuannya
“Oh ?” Ia mengadahkan wajahnya ke atas ketika menyadari tiba-tiba saja hujan sudah tak mengguyur tubuhnya, di lihatnya payung berwarna biru langit kini menutupinya dari hujan yang memang belum berhenti
Ia kemudian menolehkan wajahnya pelan, melihat seorang yeoja yang kini tengah berbagi payung dengannya
“Jogieyoo ..” panggil namja itu pelan
“Waeyo ?” tanya yeoja itu tanpa menolehkan wajahnya sama sekali
“Gwenchanayo ..” ucap namja itu pelan, menolak halus pertolongan yang memang Ia butuhkan dengan pikiran “Dia pasti tahu aku Suho EXO !”
“Geure ?” tanya yeoja itu datar
“Geureyo geurom ..” yeoja itu langsung menggeser posisinya tiga langkah ke samping menjauhi Suho, membuat Leader EXO itu kini kehujanan untuk yang kedua kalinya setelah payung di tangan gadis itu ikut bergeser dari atas kepalanya
“Mwo ?” decak namja itu tak percaya
“Dia tak mengenaliku ?” batinnya tak habis pikir jika basa-basinya itu dianggap serius terlebih yang membuatnya benar-benar tak percaya bahwa gadis itu bahkan tak mengenali dirinya, bagaimana bisa ? Membuat namja itu langsung berwajah kesal, dengan hujan yang kini membasahi seluruh tubuhnya.
“Pakai ini” ucap gadis itu tiba-tiba di tengah keheningan di antara mereka menyodorkan payungnya pada Suho
“Oh ?” tanya Suho tak mengerti
“Inii ..” dengan cepat gadis itu menarik tangan Suho dan menggenggamkannya payung yang Ia pakai
“Annyeong ..” belum sempat Suho tersadar penuh mengenai payung yang ada di tangannya sekarang, gadis itu langsung berlari kecil melambaikan tangannya pada Suho dan masuk ke sebuah taxi yang berhenti tepat di depan mereka, mata Suho membulat
“Yaaa !!” pekik Suho tak percaya
“Itu seharusnya taxi-kuuu ..” omel Suho kesal, merasa dibodohi oleh si gadis payung itu.
“Yaaakkk !! Aku kembalikan payungmuu, kembalikan taxikuu !!”
- - -
“Aigooo .. Yang suruh Hyung hujan-hujanan siapa ?” omel Kai
“Berapa lama Hyung menunggu taxi ? Mengapa tak menghubungi Manager Hyung ?!” lanjut Baekhyun
“Mengapa tak berteduh ? Eihh pabo !” kesal Xiumin
“Lagipula, kemana Hyung semalam ?” tanya Sehun
“Suho-sii .. Payung musim panas” sindir Chen
“Majja !! Dia selalu mengomeli kita tentang payung di musim panas” timpal Chanyeol
“Bukankah dia pulang membawa payung ?” tanya Lay polos
“Jinja ? Lalu kenapa bisa kehujanan ?” tanya Tao tak mengerti
“Tuessoo !! Dia lagi sakit, apa yang kalian lakukan di sini ? Apa ini tontonan ?” D.O datang dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur hangat dan plaster penurun panas menerobos kerumunan member
“Cepat makan, lalu istirahat. Ini perintah !” tegas D.O meletakkan nampan dari tanggannya ke samping tempat tidur Suho
“Moego ..” Tao berinisiatif menyuapi “Oemma” nya itu
“Sini, biar ku pasang” Sehun mengambil plaster penurun demam lalu memakaikannya ke dahi Suho
“Bukankah SUHO (penjaga) seharusnya tak boleh sakit” decak Chen mendapat anggukan member yang lain
* * *
“Kau mau kemana ?” tanya Xiumin memunculkan wajahnya dari pintu dapur, melihat Suho keluar dari kamarnya
“Minimarket” jawab namja itu singkat
“Ya Ya Ya !! Apa kau sudah tak apa ?”
“Kau bisa menyuruh yang lainnya !” omel Xiumin khawatir
“Gwencha .. na ..” suaranya memelan, melihat sebuah objek di samping pintu dorm mereka, sebuah payung berwarna biru langit bertengger di sana
“Ya, Umberlla girl ! Kapan kita bertemu lagi ?” senyum mengembang dari bibirnya menatap lucu sekaligus kesal pada payung yang tak tahu apa-apa itu
“Totalnya 7800 Won” ucap yeoja penjaga kasir, menunjukkan total harga sebuah minuman penambah energi yang di beli Suho
“Cangkamaann ..” Suho merogoh saku celananya, mencoba meraih dompet yang ..
“Oh, oddigachi ?” gumam namja itu terus merogoh semua sakunya bergantian namun tetap tak menemukan dimanapun dompetnya
“Bayar dengan ini” seorang yeoja meletakkan sebuah cup ramen siap saji dengan dua lembar uang 10.000 won ke meja kasir, membuat Suho langsung menolehkan wajahnya cepat
“Neo ?” tunjuk Suho tak percaya pada gadis yang ada di sebelahnya
“Umbrella girl !!” Suho membulatkan matanya masih takjub dan tak percaya bertemu lagi dengan gadis yang telah menolong sekaligus membodohinya kemarin malam
“Wae yogiesso ?” tanya Suho mengikuti gadis yang tak menjawab satu katapun dan terus berjalan
“Neo sasaeng fans, geuci ?”
“Apa yang kau inginkan ? Tanda tangan ? Foto ?”
“Yaaa !! Neo .. ?!” tanpa mempedulikan keadaan sekitanya, Suho yang masih kesal dan masih merentetkan pertanyaan-pertanyaan terus mengikuti gadis itu ke sudut minimarket, tempat biasa pengunjung menghabiskan waktu untuk menghabiskan ramen atau roti yang telah mereka beli
“Yaaa !!” suara gadis itu meninggi
“Kalau kau bertemu sasaeng fans, harusnya pergi dan menghindar !! Mengapa sekarang kau yang mengikutiku !” protes gadis itu langsung membuat Suho diam tak berkutik
“Oh, bukankah dia Suho ?”
“Jinja ?”
“Majjaa .. Suho EXO !!” bisikan dan teriakan yang mulai histeris terdengar dari luar supermarket yang hanya dibatasi oleh kaca bening itu langsung membuat Suho kelabakan
“Eissshhhh !!” Suho yang hendak kabur dan bersembunyi dengan langkah kaki seribunya itu tertahan, melihat tangannya di genggam erat oleh gadis yang kali ini juga menjadi penyebab kesialannya
“Yak, neo miecheossoe ?” pekik Suho tertahan, tak sanggup melawan paniiknya melihat remaja-remaja itu mulai histeris dan berusaha memasuki supermarket
“Memangnya kau tahu mau kabur kemana ?” tanya gadis itu datar tanpa ekspressi langsung membuat Suho melihat sekelilingnya, benar ! tak ada tempat untuk kabur. Satu-satunya pintu keluar kini telah penuh oleh kerumunan remaja-remaja yang semakin menggila, tak hanya itu di sekeliling supermarket yang memang hanya berdinding kaca transparant itu benar-benar sudah di penuhi puluhan remaja, Ia terkepung.
“Anja !!”
“Meogo !” gadis itu menyodorkan semangkuk ramen yang baru saja diseduhnya pada Suho yang masih menatapnya tak mengerti
“Kau hanya perlu tersenyum, sesekali melambaikan tangan”
“Mengapa harus kabur seperti penjahat ?”
“Pihak minimarket ini akan mengurusnya” ucap yeoja itu seolah mantra, ketika salah seorang pegawai minimarket langsung menutup pintu besi (tralis) minimarket membuat Suho kini sudah tak terlihat lagi dari luar
“Betapa sulitnya hidup seorang Idol !” decak gadis itu langsung membuat Suho menoleh cepat ke arahnya
“Kau tahu siapa aku ?” tanya Suho terlihat penasaran
“Kim Junmyeon, Leader EXO-Suho” jawab gadis itu enteng
“Geunde .. wae .. ?”
“Aku menyukai EXO, tapi bukan sasaeng fans ! Lagi pula aku menyukai Kai, bukan kau” jawab gadis itu tenang, bangkit dari duduknya
“Caamm ..”
“Cepat hubungi managermu, minimarket ini tutup setengah jam lagi”
“Oh ya .. Jika kita bertemu lagi, tolong kembalikan payungku” ucap yeoja itu langsung berbalik, berlalu meninggalkan Suho yang masih mematung tak percaya
* * *
Han River
“Setidaknya aku masih punya 3 jam sebelum penerbangan pulang”
“Haaahhhhh~”
“Sungai Han memang paling JJANG !” gadis itu duduk di pinggiran Sungai yang cukup terkenal di Korea Selatan itu, Sungai Han. Meneguk kaleng minumanya, Ia menikmati angin yang menyapu wajahnya sejuk. Cukup lama Ia berdiam diri di sana, hampir satu jam lamanya hingga Ia tersadar, mengehela nafas beratnya
“Seoul, see you next year” gumam gadis itu pelan, bangkit dari duduknya. Namun belum selangkah Ia mengayunkan kakinya ..
“Hujan ? Lagi ?!” pekiknya tak percaya, merasakan rintikan hujan yang mulai turun semakin deras
“Payung .. payung .. payung ..” Ia merogoh kasar tas rajut yang menggantung di pundaknya, mencari payung yang selalu berada di sana
“Oh, Suhooo !!” decaknya tersadar, payung satu-satunya yang Ia miliki telah Ia berikan pada Suho
“Ahhhh !! Sial !!” Ia berlari menuju jalan besar, berharap bertemu atau paling tidak mendapat tempat berteduh secepatnya, hingga
“Oh ?” Ia mengadahkan kepalanya, terkejut melihat payung berwarna biru langit kini berada di atas kepalanya, Ia tak langsung menolehkan kepalanya pada si pemilik payung dan hanya diam pura-pura tak tahu bahwa ada seseorang yang membagi payung dengannya
“Ya .. Apa kau tak punya sopan santun ?” suara itu berteriak tepat di telinganya, membuat gadis itu langsung menatap evil si pemilik payung
“Sopan ?”
“Itu payungku dan aku meminjaminya padamu, lalu apa salahnya jika kau yang memayungiku ?” tanya gadis itu ketus
“Yak !! Neo !!”
“Haaaccchhhiiimmm !!” belum sempat Suho mengeluarkan amarahnya, gadis berkepang satu itu memotongnya dengan suara bersin membuat Suho langsung mengamati yeoja di sebelahnya dari ujung kaki hingga ujung rambut
“Di pinggir Sungai Han dan di bawah hujan sederas ini, seorang gadis hanya mengenakan rok selutut dan sweater setipis ini ?” decak Suho tak percaya
“Aiisshh !! Siapa yang tahu akan turun hujan !” kesal gadis itu mengusap lengannya, merasakan dingin yang mulai menusuk tulangnya
“Sini” dengan cepat Suho menarik tangan gadis itu, menggenggamnya erat lalu memasukkan kedua tangan mereka ke saku jaketnya
“Aku hanya punya satu jaket dan aku tak bisa melepasnya untukmu !”
“Aku tak boleh sakit untuk yang kedua kalinya hanya karena seorang gadis, aku punya 9 anak di dorm yang harus aku urus termasuk Jongin-mu !!” ucap Suho panjang lebar, namun berbanding terbalik dengan gadis yang ada di sebelahnya, gadis itu hanya menatapnya namja itu tak percaya!
Tangannya !! Digenggam erat oleh SUHO EXO ? Berada di saku jaketnya ?
“Tuhaaannn ? Ini nyata ?” batin gadis itu bergulat dengan perasaan senang sekaligus tak percaya
“Ya !!” Suho berteriak tepat di telinga gadis itu, membuatnya tersadar dari lamunannya
“Waeeee ?” tanya Suho yang sebenarnya mengerti mengapa gadis itu mematung namun tak begitu ambil pusing karena Ia juga menikamati moment manis itu
“Ahh, Miyan !”
“Pesawatku .. 2 jam lagi pesawatku berangkat” ucap gadis itu menarik tangannya cepat dari saku jaket Suho, berlari kecil menjauh meninggalkan namja itu
“Kau tidak tinggal di sini ?” teriak Suho membuat yeoja itu berbalik, berjalan mundur pelan
“Tidak”
“Lalu, bahasaa .. mu .. ?”
“Wae ?” gadis itu mengangkat bahunya
“Payungmu ? Dan .. Yaa .. Aku ingin memberikanmu tanda tangan Kai !!”
“Kembalikan nanti, ketika kau datang ke Indonesia !!”
“Aku akan menonton kalian !!”
“Tanda tangan Kai ? Tidak cukup !!”
“Tanda tangan kalian semua, di CD dan Poster eksklusif !! Yagsug ?” pekik gadis itu menjulurkan kelingkingnya, mendapat anggukan dan senyum sumringah dari Suho
“Anyyeooonnggg ..” gadis itu melambaikan tangannya pada Suho yang tak disangka membalasnya dengan lambaian dan senyuman manis
“Thanks God, for Summer Rain ! Thank you soo much for the lucky Peach !”