CHAPTER 2 : PINDAH RUMAH

               Yeol Eun Song berjalan tergopoh-gopoh, berusaha mengangkat tumpukan kardus-kardus menuju ke pintu rumah.

                “Yaak!!!” Wanita itu terpaksa menendang pintu rumah dengan kakinya karena kedua tangannya menahan berat beban kardus-kardus yang diangkatnya.

                Brruk...Bruaaaak!!

                Setelah tendangan ke dua kali , kedua daun pintu besar  berbahan kayu jati itu terbuka lebar. Secara perlahan-lahan Yeol Eun Song berjalan memasuki rumah besar bergaya Eropa Clasic di depannya.

                “Huft!!” Yoel Eun Song mengusapkan keningnya sambari meletakan kardus-kadus berat tersebut ke lantai rumah.

                “Sudahlah, jangan kau paksakan Yeol! Biar aku saja yang mengangkat kardus ini!” Byun di sampingnya melirik kearahnya dengan kasihan. Ahjushi  yang tak lain adalah suami Yeol Eun Song itu, langsung mengangkat kardus-kardus berat yang berusan di bawa istrinya.

                “Ya!! Byun!! Kemana anak-anakmu? Sedangkan kita sedang kesusahan seperti ini!!” Teriak Yeol Eun Song kearah pria yang sudah berjalan masuk ke ruang tamu.

                “Mereka masih ada di mobil, yoboo!” Jawab Byun sembari membuka kardus-kardus yang tadi di bawanya dan mengeluarkan barang-barang di dalamnya dengan cepat.

                “Aigggo!!! Kedua anak malas itu!!! Awas saja akan kulempar mereka satu persatu!!” Pekik Yeol Eun Song sambil mebawa sapu keluar untuk mencari anak-anaknya.

                “Sebaiknya kau jangan terlalu memarahi dia sayang!! Anak itu masih ngambek klo kita pindah kesini!!” Byun berteriak kearah istrinya yang sudah keluar dari rumah.

                Aisssh!!  Pasti kakaknya lagi kakaknya lagi!! Yoel Eun Song tahu, anak pertamanya itu masih marah jika mereka sekeluarga harus pindah rumah di dekat kampusnya. Padahalkan bukankah itu bagus? Anaknya tidak perlu ngekos lagi? Karena rumah barunya kini berada di dekat dengan kampusnya!

**TheStoryOfBlackGuitar**

                [Lee Dea Pov]

                “Pergi kau!! Pergi!!”

                “Nona! Nona! Sadarlah!!” Ku guncang-guncangkan tubuh seorang wanita di atas kasur.

                “Jangan pegang tanganku!!!” Pekik wanita itu.

                “Nona!! Bangunlah!!” Kataku lagi sambil menepuk-nepuk wajahnya berulang kali. “Tuhan, akhirnya.....”

                Aku lalu menatap kasihan kearah wanita di depanku yang sudah terbangun dari mimpi buruknya. Kulihat ia ngos-ngosan mengatur napasnya sembari duduk diatas kasur. Peluh keringatnya mengucur di keningnya.

                “Lee Dea?” Ujarnya lirih memanggilku dengan kedua mata nanarnya, “Aku bermimpi seram lagi.... Lee Dea... a-apa maksudnya i-ini...?”

                Aku hanya memegang pundaknya pelan, “Itu hanya bunga mimpi, nona...”

                “Anio! Ini sudah yang ke seribu kalinya!!! Aku sering bermimpi seperti ini tiap hari!!” Jerit wanita yang ku panggil Nona itu kearahku. “Lee Dea? Apa aku sudah gila? I-ini bisa membuatku tidak bisa berpikir....”

                “Nona, mungkin kau hanya sedang stress saja. Ku harap kau bisa meminum obat pil tidur dariku yang sudah ku kasih kemarin....” Aku  mengambil obat tidur di meja di samping  tempat tidur. Profesiku yang sebagai dokter pribadi keluarganya mengharuskan merawat dan mengotrol kesehatannya setiap hari.

                Kulihat wanita itu mengambil pil tidur yang sudah ku siapkan untuknya, ia lalu menegaknya kemudian meminum air putih yang sudah ku siapkan untuknya.

                “Ku dengar Yonghwa mengirimkan nona email lagi?”  Sengaja aku bertanya tentang adik laki-lakinya yang sangat di sayangnya itu. Untuk memperbaiki mood wanita di depanku ini.

                Dia hanya mengangguk, “Ne, Yonghwa bilang dia sangat senang belajar di amerika sana dan... ah begitu banyak yang akan ku ceritakan padamu, Lee Dea. Tapi nanti saja.... aku butuh tidur siang sekarang. Setelah begitu banyak rapat di perusahaan yang ku jalani tadi pagi dan semalam....”

                “Ne, Selamat tidur, nona...” Ujarku seraya membetulkan letak selimutnya dan pergi dari kamar itu.

[Lee Dea Pov End]

**TheStoryOfBlackGuitar**

                Chanyeol mengangguk-anggukan kepalanya ke depan kebelakang, mengikuti alunan musik Avenged Sevenfold dari ears phonenya. Tanganya sesekali bergerak-gerak seperti sedang bermain gitar listrik mengikuti alunan musik yang di dengarnya.

                Sedangkan di sampingnya, terlihat seorang bocah lainnya, yang berumur sekitar 16 tahun sedang tertidur pulas di atas jok bangku mobil. Wajahnya tak terlihat karena tertutup buku  Hukum Archimedes II yang tebalnya minta ampun sebesar kepalan tangan orang dewasa.

                “KALIAAAAAN!!!! KELUARLAAAH!!!” Yeol Eun Song berteriak dari depan pintu rumah, ke arah jendela mobil ford yang dibiarkan terbuka.

                Chanyoel melongok sekilas lewat jendela mobil kearah seorang ahjumah yang berdiri membawa sapu ijuk di luar sana. Lalu mengalihkan tatapannya lagi dengan cuek, kembali fokus mendengar musik  di mp4 playernya.

                Anak durhaka itu!!! Kamarahan Yeol Eun Song sepertinya sudah sampai ke ubun-ubun setelah melihat anak kandungnya sendiri bersikap cuek kepada dirinya.

             "Yaaa!! Chanyeol!!!”  Teriak Yeol Eun Song melemparkan ganggang sapu dan melayang memasuki jendela mobil yang terbuka, lalu menghantam kepala anak kurang ajarnya itu.

              “Aisssh!!! Eommma!!! Kau itu sebenarnya ibuku atau ibu tiri sih!!!” Rintih Chanyeol kesakitan karena ganggang sapu itu sukses mendarat di jidatnya dan membuat kepalanya sepertinya benjol. “Kenapa tidak kau berbicara baik-baik denganku?! Kalo kau marah! Selalu saja ada barang yang melayang ke arahku!”

             Chanyeol masih ingat, barusan kemarin sore, sebuah centong nasi mendarat kearah kepalanya akibat kemarahan Eomma kepada dirinya di meja makan. Itu  berawal dari Chanyeol yang berteriak kearah eomma,  tidak setujuh kalo keluarganya harus pindah rumah di dekat kampusnya! Karena Chanyeol tidak mau teman-temannya tahu dan semakin menertawakan dirinya dan mengatainya anak cenayang ulung si Yeol Eun Song!

            Yah, Yeol Eun Song, eomma nya sendiri adalah seorang cenayang, peramal sekaligus bisa melihat hal-hal gaib yang menyeramkan! Sebentar lagi, eomma pasti akan memasang banner berukuran besar di depan rumah barunya, menawarkan bisnis cenayangnya. Kalo saja, teman-temannya menemukan dan melihat banner norak  itu akan membuat Chanyeol malu setengah mati....

           Apa aku boleh mengaku tidak sebagai sebagai anaknya di depan teman-temanku nanti?? Dari pada menjadi bahan ejekan di kampus..... Pikir Chanyeol.

          “Errr... ada apa sih ribut-ribut....” Di samping Chanyeol, bocoh yang tadi tertidur dengan buku Hukum Archimedes nya kini terbangun sambil mengucek-ngucekan kedua matanya. Lalu melihat kesekelilingnya, “Kita sudah sampai yah, Hyung?”

         “Diam kau Bacon si kutu buku!” Ketus Chanyeol kearah bocah di sampingnya yang memakai kaca mata bulat dan tebal.

          Satu lagi, selain Eomma nya yang cenayang, Chanyeol mempunyai satu adik laki-laki yang sangat aneh dan kutu buku. Byun Baekhyun mewarisi kepintaran appa nya yang seorang ilmuwan, ia adalah Byun Andros, nama ayahnya memang aneh, sama seperti nama temuannya; Android, yah, ayahnya adalah pencipta sofware Android di perusahaan Samsung.

       Karena ayah mereka adalah seorang penemu Android, jika dua bersaudara itu berjalan bersamaan sering di panggil dengan sebutan, Android Brothers.... lol.

        Bagi Baekhyun, ayah seperti Steve Job nya Korea, tapi bagi Chanyeol, ayahnya seperti ilmuwan gila yang kerja seharian di laboratoriumnya, jarang tidur jarang makan jarang mandi, sehingga tampak begitu kurus ceking dengan rambut berantakannya mirip hantu.

      Tuhan.... kenapa seluruh anggota keluargaku aneh seperti ini??? Doa Chanyeol suatu hari. Apa aku ini sebenarnya Thumbellina yang dilahirkan dari sebuah bibit bunga yang mekar???

     “Baekhyunie~ sayang kau sudah bangun?” Yeol Eun Song melihat ke anak keduanya, yang sedang menguap lebar-lebar karena tertidur di perjalanan tadi. “Ayo bangun, nak! Bantu Eomma sebentar! Dan kita tinggalkan kakakmu si Chanyeol pemalas itu di mobil sendirian!”

      Yeol Eun Song melirik ke Chanyeol dengan angker sembari membuka pintu mobil, menarik Baekhyun untuk cepat-cepat keluar dari mobil ford nya. Dan kembali menutup pintu mobil dengan kasar, pergi meninggalkan anak pertamanya sendirian di dalam mobil.

**TheStoryOfBlackGuitar**

           “Yeol, dimana Chanyeol?” Tanya Byun yang melihat isrtinya  masuk rumah sambil mengandeng Baekhyun di sampinya.

           “Entahlah si anak keras kepala itu! Tetap tidak mau keluar dari mobil! Mungkin dia masih marah karena kita pindah kesini!” Ketus Yoel Eun Song. Di sampingnya Baekhyun lalu langsung sibuk mengangkat-angkat kardus ke dalam rumah.

         “Mwo? Kenapa kau marah seperti itu? Kau kan yang mewarisi sikap keras kepalanya ke dia! 95 persen genetik Chanyeol adalah dari dirmu, dia adalah duplikat dirimu, Yoel Eun Song... cobalah kau bujuk dia pelan-pelan untuk keluar....”

        Yoel Eun Song hanya mendesah panjang, “Biarkan dia, kalo dia lapar juga pasti nanti akan keluar sendiri dari sana. Aku tidak tahu apa dosaku dulu? Entah kenapa sejak saat itu prilaku anak itu menjadi berubah... kalo saja dia tidak seperti diriku? Yang sama-sama mempunyai kemampuan ini, pasti dia akan hidup normal seperti remaja lainnya kan???”

       "Yobo... sudahlah ini bukan salahmu. Kau tidak bisa terus-terusan menyalahi takdir....” Byun menepuk-nepuk pundak istrinya pelan. “Dengarlah suatu saat dia akan seperti dirimu, sama-sama menerima kelebihannya....”

**TheStoryOfBlackGuitar**

Lee Dea Pov-

          Ku lihat matahari sudah sepenuhnya tenggelam di ufuk langit sana. Warna merah jingga menyeruak menghiasi langitnya.

        Di sampingku, kulihat pasienku, nona besar,  sudah berdiri menatap matahari tenggelam sambil tersenyum. Dia memang sangat menyukai panaroma alam yang satu ini.

       “Bagiku, matahari tenggelam seperti sebuah akhir dari kisah kehidupan manusia yang indah, aku ingin hidup menjadi akhir bagian dari matahri tenggelam, Lee Dea....” Ujarnya melirik kearahku sambil tersenyum.

       “Ne, suatu saat kau pasti akan mendapatkannya, nona....” Jawabku membalas senyumannya.

       Tapi apakah itu mungkin?

       Dengan kondisi nona seperti saat ini?

       Entahlah....

**TheStoryOfBlackGuitar**

          Chanyeol mematikan mp4 playernya dengan cepat sembari melirik kesekelilingnya, hari kini menjadi gelap. Tampaknya ia tidak sadar, jika sudah terlalu lama di dalam mobil sampai mahgrib.  Dan Eomma,  sepertinya benar-benar menepati janjinya dengan Baekhyun, dengan membiarkan Chanyeol sendirian saja di dalam mobil sampai sekarang.

         “Sudah jam 6 lewat....” Chanyeol memeriksa jam di pergelangan tangannya. Lalu menoleh kearah luar mobil, tepat di sebuah pohon tua di dekat pintu rumahnya

          Kreek....Krek....Krekk....

         Terdengar suara aneh dari arah pohon sana, seperti suara seseorang yang berjalan di atas rumput-rumput kering. 

        Kreek.....kreek....krek....

       “Eomma? Apakah itu kau?” Chanyeol memincingkan matanya kearah pohon tua di samping pintu rumahnya. Terlihat seorang ahjumah yang sedang berdiri di sana, sendirian.

        Kreek...krekkk.....krek...

          “Eomma??!” Panggil Chanyeol dan berharap sosok tubuh itu adalah eomanya sendiri yang sedang menunggunya keluar dari mobil.

          Chanyeol berjalan menghampiri pohon tua itu, “Eomma? Kenapa kau disini?” Tanya Chanyeol

          Eommanya tidak menjawab.

          Kreek...kreek....krek....

         “Eoma maaf kan aku, aku sudah salah denganmu...” Chanyeol kini sudah berada di depan Eommanya. “Eomma?”

        Eommanya lalu berbalik badan, sosok di depan pohon itu itu membalikkan badannya dengan perlahan-lahan di iringi dengan bunyi aneh di sekelilinya... Ia mendongkakan wajahnya kearah namja di depannya dengan pelan-pelan

         Dan..

       “AAAAAAAKKKKKKKKKKK!!!!!!” Pekik Chanyeol histeris melihat seorang wanita tua berwajah mengerikan.

         Chanyeol bisa melihat dengan jelas, wajah wanita itu sangat aneh, wajahnya berbentuk kotak, tidak mempunyai leher pula! kedua matanya tidak berada di tempatnya bagaimana lazimnya letak kedua mata manusia pada umumnya, seperti berantakan dan saling berpisah! Hidungnya berada di dagunya, sedangkan mulutnya berada di keningnya!

         “PERRGIII KAAAU!!!!!” Pekik Chanyeol lagi sambari lari dari pohon tua. Namja itu berlari cepat dan sampai meninggalkan MP4 playernya begitu saja yang jatuh ke tanah.

          Bruaaak!!!

         Terakhir terdengar pintu rumah yang sudah di tutup dengan rapat oleh Chanyeol.

TO BE CONTINUED

The Android Brothers

Chanyeol: Aku tidak suka mereka memanggil kita dengan sebutan Android Brothers! Mereka kira kita itu temuan baru appa saja!! Ck!

Baekhyun : Aku jg tidak suka di belakang namaku jadi ada Andros nya. Byun Baekhyun Andros. Appa??? Kenapa namamu aneh???

Appa: Entahlah, kau tanya saja dengan nenekmu sendiri!

Chanyeol: Aku sering nyingkat namaku menjadi Park Chanyeol. A. Aku tidak mau namaku jadi Park Chanyeol Andros!! #Protes

Appa: Kalian berdua keluaaar dari laboratoriumku!!! Ke sini hanya karena protes dengan nama ayahmu!! Ck!! Kalian sendiri yang keluar dari rahim eomma mu waktu itu !! #omelByunAndros