CHAPTER 1 : 1.
---------
'Between Friends and Enemy..
Sebenarnya kau ini menganggapku apa?"
----------
"Hey Yook Sungjae, kau ingin masuk SMA mana nanti?"
"entahlah"
"Dasar gila. Kita sebentar lagi ujian, dan kau belum juga memikirkan ingin masuk mana nanti?"
"mmm.. mungkin SOPA"
.
.
.
hening.
"Kenapa? Jangan bilang kau ingin masuk kesana juga?" lanjutnya
"Ya tentu saja. Itu kan sekolah idaman remaja jaman sekarang. Para idola lulusan sana pun sudah tak dapat dihitung lagi jumlahnya"
"Ooh"
.
.
.
lagi-lagi hening.
"kalau begitu, aku tidak jadi masuk kesana"
"Apa? memangnya kenapa?"
"Nanti bisa-bisa aku bosan bertemu denganmu"
"YYA!! APA MAKSUDMU SUNGJAE-YAA!!!"
-----
Dan ia benar-benar tidak jadi masuk kesana.
Baru sekitar semenit yang lalu, ia memberi pesan singkat padaku jika ia diterima sebagai murid baru SMA Hanlim.
-- From: Namju
To: Sungjae
Benarkah? Selamat kalau begitu!! Jangan lupa traktiran yaa --
-- From: Sungjae
to: Namju
Tidak akan. Seharusnya kau meminta pada Sanghyuk juga --
-- From: Namju
to: Sungjae
YYA!! Dasar pelit. Percaya padaku, kalau kau tetap pada sifatmu yang seperti itu, kau tak akan mendapatkan teman Sungjae-yaa. Mungkin saja selama 3 tahun penuh hari-harimu hanya terisi bersama Hyukkie --
-- From: Sungjae
to: Namju
Ya, tapi dalam mimpi. Belum masuk saja sudah anak Hanlim yang trainee juga yang mengajakku berkenalan di Line. Kalau tidak salah namanya Park Jimin dan Kim Taehyung --
-- From: Namju
to: Sungjae
HA! Jimin itu teman les menari ku, bodoh. Aku yang memberitahunya ID Line-mu, karna dia sempat menanyakan apa aku punya teman trainee yang daftar ke Hanlim juga. Lalu Taehyung itu sahabatnya. Haha ge-er yaa? --
-- From: Sungjae
to: Namju
Ya ya ya, terserah kau Kim Namjoo. Aku ngantuk ingin tidur. Bye --
Hahaha, dasar Yook Sungjae. Ia memang selalu kabur disaat ia merasa kalah.
Oiya, aku lupa memberitahu tentang diriku kepada kalian.
Singkat saja, Aku Namjoo, trainee Cube Entertainment yang sebentar lagi akan debut sebagai lead vocal sebuah girlband ber-anggotakan 7 orang.
Kelahiran 1995, dan sebentar lagi akan menjadi murid kelas 1 SMA di SOPA.
Dan aku yakin, sebagian besar dari kalian pasti sudah tahu SOPA itu sekolah yang seperti apa, bukan?
Dan orang yang tadi berkirim pesan bersamaku adalah Yook Sungjae. Ia juga sama sepertiku, trainee muda di Cube Entertainment. Kami berdua merupakan satu-satunya trainee yang kelahiran 1995, karena itu kami cepat akrab.
Percaya atau tidak, kami sudah berteman dekat selama dua tahun.
Dan setahun kemarin, Sungjae sudah resmi menjadi sahabatku.
-----
"Hey Namjoo-yaa, ternyata gosip tentang sekolah ini bukan hanya rumor"
"Hah?"
"Maksudku, lihatlah. Ternyata memang sangat banyak artis yang menjadi senior kita. Dan kau tahu, teryata kelas kita adalah kelas dengan kumpulan trainee terbanyak!"
"Omona, kau tahu dari mana Seo Eunkyooo?"
"Tentu saja gosip teman-teman sekelas"
"Aigoo kau ini, selalu saja dipenuhi dengan dunia gosip! Tak usah jauh-jauh, teman dekat kita bahkan sudah ada yang debut"
"Siapa? Miso? Astaga joo, tapi dia kan dari kelas lain. Kelas kita juga ada kok yang artis cilik. Malah ada dua"
"Jinjja? Siapa?"
Eunkyo sejenak menyipitkan matanya seperti sedang mencari seorang tersangka.
"Nah, itu dia! Si kembar Youngmin dan Kwangmin! Kau lihat?"
"Ah.. ya, aku lihat. Mereka yang dulu sering disebut 'Jo Twins' kan? Tapi, yang mana Youngmin yang mana Kwangmin?"
"Entahlah, sampai sekarang juga belum ada yang bisa membedakan mereka. Bahkan kudengar katanya guru TK, SD, dan SMP merekapun sampai sekarang masih sulit membedakan mereka. Mungkin hanya keluarga dan orang tedekat mereka yang bisa.."
"Oh ya? Sesusah itu kah? Memang tidak ada sama sekali diantara mereka yang berbeda? Seperti warna kesukaan mungkin? Suara? Atau bau parfum?"
"Yaah namanya juga kembar identik. Lihat saja fisik mereka-.. loh, mana si kembar? Tadi kayaknya masih disit-.."
"Mencari kami?" Ucap salah satu namja dari belakang kami
"Siapa sih nih sok misterius bang-.. UWAAAAA JO TWINS?!"
"sst, Seo Eunkyo! Jangan lebay" ucapku menenangkannya. "Ada perlu apa kalian berdua datang kemari?"
"Kurasa seharusnya kami yang bertanya. Tadi kalian kan yang membicarakan kami? Bukannya sombong ya, tapi pendengaran kami ini memang sangat tajam. Jadi hati-hati saja jika kalian berbicara tentang yang aneh-aneh soal kami" Ucap namja yang satunya, kali ini suaranya lebih berat.
"Aku tidak peduli mau kalian pamer kalau pendengaran kalian setajam semut ataupun kelelawar, tapi yang jelas kami daritadi tidak membicarakan tentang kalian yang aneh-aneh, oke? Hanya saja temanku ini memang suka ber-gosip. Jadi ya maklumi saja laah"
"Ckckck, sudahlah. Kami malas berdebat dengan teman baru. Lupakan saja hal yang tadi. By the way, siapa namamu? Kim.. Namjoo?" ucapnya sambil melirik name-tag ku.
Kulirik name-tag namja yang suaranya lebih berat ini. 'Jo Kwangmin'
"Hei Youngmin, kurasa dia teman sekelas kita. Kalau tidak salah aku pernah mendengar namanya" lanjutnya
"Namaku?"
"Ya, itu nama yang kusebutkan saat aku melihat nama di kotak pensil meja sebelahku"
"Oh iya, aku lupa. Dia kan calon teman sebangkumu"
"tunggu.. APA?!"
-----
No one pov
"Hey"
"Apa?"
"Kau menyebalkan juga ya"
"APA?!"
"Apakah tidak ada kata lain selain 'apa'?"
"Terserah"
"Apakah tidak ada kata lain selain 'apa' dan 'terserah'??"
"Tidak"
"Heyy"
"..Kau ini bisa diam tidak?"
"Bagaimana jika tidak? Bukankah Tuhan memberikan kita mulut untuk berbicara? Kau tidak mensyukurinya ya?"
"YA!! Hwang Minhyun! Jo Kwangmin! Jo Youngmin! Kim Namjoo! Bisakah kalian berhenti bicara? Kalian sudah kuperingati lebih dari tiga kali, padahal baru hari pertama!"
"Maaf pak, saya sudah mencoba untuk mengacuhkan Youngmin namun dia terus berbicara"
"Yasudah, kalian kupindahkan saja. Jo Kwangmin, kau pindah ke tempat kembaranmu sekarang, begitupun sebaliknya"
"Baik"
-----
Seorang namja tampak bosan dengan pelajaran yang diberikan sang songsaenim. Ingin mengajak ngobrol Namjoo, namun tampaknya ia masih badmood gara-gara kejadian tadi.
Ia melihat apa yang ada di mejanya dengan bosan.
Pulpen.
Buku coretan.
Dan sejumlah barang tak penting lainnya.
Akan tetapi, ia mulai menemukan aktivitas baru yang membuatnya tak bosan lagi.
Surat-suratan.
Kwangmin:
Aku tahu kau masih badmood. Tolong maafkan aku dan youngmin. Kami teman sekelasmu, bukan? Tak mungkin kita bermusuhan selama setahun penuh, padahal ini baru hari pertama kita bersekolah disini. Setidaknya balaslah surat ini. Dari raut wajahmu, aku tahu kau juga sedang sangat bosan.
Namjoo:
Bosan? Sok tahu. Aku hanya mencoba ingin fokus pada pelajaran. Dan tentu saja aku marah, idiot. Kau tahu kan aku ini trainee? Sebentar lagi girlband-ku akan debut dan aku harus benar-benar serius mengejar pelajaran karna pasti aku akan jarang masuk sekolah. Kau tahu kesalahan kalian apa saja?
1. Terus mengobrol tak penting dan itu sangat menganggu pendengaranku
2. Obrolan kalian itu membuatku tak fokus
3. Jika tak fokus, aku bisa sangat susah mengejar ketinggalan
4. Kejadian tadi membuat imageku didepan wali kelas sudah buruk
5. Itu bisa membuat nilai sikapku di rapot C atau mungkin lebih buruk dari itu.
Dan sebenarnya masih banyak lagi namun aku malas menulis dan mari kita hentikan surat ini lalu fokus ke pelajaran sebelum Han seongsaenim me-notice adanya kertas buluk ini di atas meja kita lalu membuat nilai sikapku semakin hancur.
Kwangmin hanya mengaga sebentar lalu menatap aneh kepada teman sebangku barunya itu.
Namun sepertinya yang ditatap memang sedang mencoba fokus pada pelajaran Matematika yang rumitnya melebihi tugas para presiden tersibuk di dunia.
Ia menatap sekitar, bingung ingin melakukan aktivitas apa untuk selanjutnya selain harus mendengarkan omongon guru tua tak jelas yang ada di depannya.
semenit berlalu.
lima menit.
sepuluh menit, dengan kondisi masih sama seperti tadi.
Dan Ia pun kembali bosan.
------
Saat istirahat, namjoo curhat pada eunkyo. Eunkyo juga mengenalkan teman sebangkunya yang baru, Sung Sangmi, seorang dancer dan ullzang. Mereka bertiga cepat akrb dan mengobrol, namun semuanya berubah setelah Kwangmin dan Youngmin datang mengusili Namjoo.
"Oiya, tumben Namjoo daritadi diem aja"
"Kau kenapa joo?"
"hehe tidak apa-apa."
"Kau serius? Kau terlihat beda hari ini"
"Ya, semenjak ia bertemu-.."
"Ssst.. sudah Sangmi-yaa, tak usah dibahas. Nanti ia tambah badmood"
"Haha, Aku hanya.. menyesali pertemuanku dengan si kembar sialan itu"
------
"Bagaimana hari pertamamu di SOPA?"
"Baik. Sungguh amat sangat baik. AHAHAHAHA"
"Kau.. kenapa joo?"
"Tidak apa-apa, hanya butuh sedikit refreshing saja."
Sungjae hanya menatap aneh pada Namjoo.
Biasanya ia bersikap seperti ini jika sedang depresi karna waktu yang bertubrukan antara latihan dengan ujian sekolah.
'Mungkin efek kecapek-an karna latihan keras. Apink kan akan debut sebentar lagi'
"Kau sendiri, kenapa dari tadi terus senyum-senyum begitu?"
"Err.. boleh aku tanya sesuatu?"
"boleh, tentang apa? Kau naksir dengan salah satu yeoja SOPA?"
"Enak saja, Kau tau Jo Twins?"
"TAU"
"..santai aja joo jawabnya"
"Maaf, lagi badmood"
"err.. kau dekat dengan mereka?"
"DEKAT? HAHAHAHAHA AKU BAHKAN BERHARAP UNTUK TIDAK PERNAH MENGENAL MEREKA DI DUNIA INI"
"YYA! Ada apa denganmu hari ini Kim Namjoo? Sejak tadi aku bertemu denganmu kau sudah bertingkah aneh, dan juga mulut mu dari tadi terus mencucut seperti itu"
"Tch, tanyakan saja pada mereka!! Sudahlah, aku mau balik ke ruang dance. Waktu istirahatku tinggal 5 menit lagi. Kau juga balik latihan saja sana" Ucap Namjoo lalu meninggalkan ruangan yang dijadikan homebase apink dan btob untuk kumpul sekedar mengobrol bersama di Cube Entertainment.
'Cih, Andai saja dia tahu kalau sebenarnya kedatanganku ke ruangan ini memang pure 100% hanya untuk menemuinya. BtoB kan hari ini sebenarnya tidak ada jadwal latihan sama sekali' Pikir Sungjae lalu segera beranjak dari tempatnya dan segera meninggalkan Cube Entertainment
'Tapi tunggu.. Jangan bilang kalau.. Ah, tidak mungkin. Lagipula kalau mereka tertarik pada Namjoo, apa urusanku?
Aish Yook Sungjae.. Kau hari ini bertingkah aneh, seakan-akan kau mulai menyukai sahabatmu sendiri. Ih, amit-amit'
------ TBC -----
Teaser for chapter 2
"Sejak kapan Namjoo menjadi dekat dengan Minwoo?"
"Wah, dia diam-diam sudah mengambil satu langkah didepanmu"
"Maksudmu?"
"Halah, akui saja kalau kau mulai menyukainya"
"MWOO?!"
--
"Hyukkie, kau ingat tentang cerita Ann-J waktu itu?"
"Ingat, kenapa? Kau tidak pernah kulihat sepanik ini apapun yang terjadi selain kalau hal tersebut menyangkut keluargamu dan-.. Tunggu, Jangan bilang?!!"
--
"Sungjae, kau.. tidak menyukainya kan?"
"Ahahah, kau bicara apa hyung. Tentu saja tidak, ia kan sahabatku"
"Hufftt.. syukurlah. Kau tahu kan apa maksudku? Karena kalau kau juga menyukainya, aku pasti akan kalah jauh"
"Maksudmu hyung?"
---------------------