Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
How It Works?
Dreamland
>
Fan Fiction
Don't Say Goodbye
Posted by KaptenJe | Jumat,10 Oktober 2014 at 23:47
2
1739
Status
:
Complete
Cast
:
Jung Yonghwa Seo Joohyun
Don't Say Goodbye

CHAPTER 2 : Say 'Hi' Don't Say 'Goodbye' (Part II)

5 Tahun kemudian.......

 

Di ruang keluarga Yonghwa berdiri didepan sebuah lukisan berukuran persegi cukup besar. Sebuah lukisan keluarga yang terlihat bahagia, disisi kanan terdapat Yonghwa yang tersenyum lebar, disebelah kiri ada Joohyun yang juga tersenyum bahagia dan juga ada seorang putri kecil cantik yang terlihat bahagia tersenyum yang menunjukkan deretan gigi mungilnya duduk diantara Yonghwa dan Joohyun. Nuansa lukisan yang dibuat seolah mereka sedang piknik disebuah taman. Benar-benar sebuah keluarga yang utuh, tertawa tanpa beban yang mereka pikul.

Itu hanya sebuah lukisan, tapi bagi Yonghwa itu benar-benar nyata, dia merasa bahwa Joohyun tidak pernah meninggalkannya, selalu disisinya dan putri mereka.

"Appa"  suara nyaring putrinya dari balik pintu berhasil membangunkannya dari lamunan.

Yonghwa menoleh dan mendapati kepala putrinya dari balik pintu menyengir.

"Bisa kau membantuku?"

"Tentu saja" Yonghwa berjalan mendekatinya. Dia berjongkok menjajarkan tubuhnya dengan putrinya. "Apa yang bisa appa bantu putriku?"

"Bajuku. Bantu aku mengancingkan ini" Dia mengatakan dengan malu-malu dengan menggeserkan badannya sedikit menunjukkan baju bagian belakang yang belum tertutup. "Tapi appa harus menutup mata" Dia memperingatkan dengan telunjuknya kedepan kearah Yonghwa.

Yonghwa tertawa melihat betapa lucu anaknya.

"Jika appa menutup mata, bagaimana appa akan membantumu menaikkan selitingnya?"

"Tapi appa akan melihat punggungku, aku sudah besar dan appa laki-laki, ibu guru bilang itu tidak boleh" Dia mengatakan dengan mulut cemberutnya membuat Yonghwa tertawa geram lagi.

"Baiklah appa akan menutup mata. Sekarang berbaliklah. kita sudah terlambat, ibumu pasti sudah menunggu kita"

"Ne" dia menjawab dengan penuh semangat.

Joohyun, Jung Joohyun. Yonghwa memberi nama putrinya sama dengan nama istrinya. Joohyun kecil yang tumbuh sehat, dia terlihat sama seperti ibunya, dia cantik seperti ibunya, kecerdasan dan keanggunan benar-benar diturunkan istrinya pada Joohyun kecil mereka. Juga wajahnya sangat mirip dengan Joohyun istrinya.

Selama lima tahun Yonghwa berjuang sebagai orang tua tunggal untuk anaknya. Dia tidak pernah mengeluh tentang apapun jika dia mengalami kesulitan. Yonghwa mengajarkannya menjadi seorang anak yang benar-benar cerdas, dia juga sangat menghormati orang tua seperti Yonghwa ajarakan. Tidak satupun yang ditinggalkan Yonghwa untuk mengajarkan Joohyun kecil tentang kebaikan.

Yonghwa memegang tangan mungil Joohyun kecil saat  berjalan diarea pemakaman. Mereka menuju tempat yang selalu mereka kunjungi kapanpun yaitu makam Joohyun.

Dan hari ini adalah hari kematian Joohyun sehingga mereka mengunjungi untuk memperingatinya. Yonghwa memakai tuxedo hitam yang selalu terlihat tampan dan putri mungil Joohyun kecil memakai dress lucu selutut berwarna pink dengan pita besar yang berada di sisi bahu kirinya, rambut lurus panjangnya dibiarkan terurai dibelakang punggungnya.

"Omma.. Annyeong" Joohyun kecil melambai pada batu nisan didepannya. "Omma.. aku terlihat cantikkan? Benarkan? Omma..Aappa juga sangaaaaaat tampan hari ini"

Yonghwa berdehem, "Apa appa tampan hanya hari ini?" Yonghwa berkata berpura cemberut.

"Aniyo.. Appa sangat tampan setiap hari, bahkan saat tidur appa juga tampan. ahh!! benar, bahkan ibu guru Ahn menyukai appa omma. Dia sangat genit, aku tidak suka!" Joohyun kecil menghentakkan satu kakinya ketanah dan melipat tangannya.

Yonghwa berjongkok menjajarkan tubuhnya dengan Joohyun kecil. Dia menusuk pelan hidung anaknya. "Yah kenapa kau memberitahu omma, dan kenapa kau mengatai gurumu? Appa tidak pernah mengajarkanmu seperti itu"

"Apa appa akan menghukumku?" Joohyun kecil spontan menutupi kedua telinganya dengan tangan mungilnya takut dijewer.

Yonghwa hanya tertawa.

"Tidak.." Yonghwa menggeleng polos.

"Jinjja?"

Yonghwa mengangguk. "Sekarang apa yang Joohyun ingin katakan pada omma?"

Joohyun kecil berbalik menghadap makam ibunya lagi. Dia mengambil sebuah buku gambar yang ia bawa dari rumah. Dia membukanya dan menunjukkan kearah makam Joohyun.

"Omma lihat, sekarang aku bisa menggambar, aku membuatnya setiap hari, aku menggambar kebun dan juga gunung, aku juga menggambar omma dan ayah. Tapi omma, appa selalu menjahiliku jika aku sedang menggambar" dia sedikit melirik Yonghwa "Omma juga harus menghukum appa. Omma, aku juga sudah bisa membaca dan menghitung, appa selalu mengajarkanku dengan baik, walau dia sangat sibuk dirumah sakit tapi dia selalu ada buatku. Omma.. apa kau senang? kenapa kau tidak bisa bersama kami, appa bilang kalau Tuhan sangat sayang padamu sehingga kau harus pergi meninggalkan kami, Tapi aku janji.. aku janji tidak akan menangis dan nakal, aku juga akan mendengarkan kata-kata appa, omma terima kasih telah memilih dia sebagai appaku. Dia appa yang hebat. Dia pangeranku.." Joohyun kecil melihat ke Yonghwa. dia tidak tahu Yonghwa sudah menangis diam.

"Appa, bisa kau menutup telingamu sebentar? Aku ingin bicara rahasia dengan omma"

Yonghwa hanya mengangguk. Dia tidak benar-benar menutup telinganya dengan benar, sehingga dia masih bisa mendengarkan percakapan Joohyun kecil pada ibunya.

"Omma.. Di sekolahku ada seorang teman, dia sangat tampan dan juga baik, namanya Park Seju. Aku kira aku menyukainya.. Tapi omma jangan memberitahu appa, jika dia tahu aku akan dimarahi.. Omma berjanji kan?" Joohyun kecil berkata hampir berbisik. Yonghwa yang mendengarnya hanya bisa menahan tawa.

"Appa aku sudah selesai. Apa appa tidak ada yang ingin disampaikan pada omma?"

"Appa sudah mengatakannya tadi"

"Kapan? aku tidak mendengar apapun dan setahuku, hanya aku saja yang berbicara tadi"

"Appa tidak perlu mengatakannya dengan suara, appa hanya perlu mengatakannya dari sini" Yonghwa menunjuk dadanya dan tersenyum.

"Appa curang! Apa appa memberitahu omma kalau aku nakal?"

Yonghwa mengangguk.

“Jinjja?”

"Bagaimana ini? Maafkan aku omma" Joohyun kecil menekuk wajahnya menyesal.

"Aigooo... Putri appa sangat manis" Yonghwa mengusap rambutnya lembut.

"Sekarang ayo beri penghormatanmu pada ibumu"

"Ne!"

Setelah beberapa menit. Mereka kembali menyiapkan diri untuk pulang. Sebelum pulang Yonghwa mengelus lembut batu nisan Joohyun yang diikuti Joohyun kecil. Yonghwa mengambil tangan Joohyun kecil menggenggamnya untuk pulang.

"Ayo kita pulang Joohyun"

"Ne appa"

Setelah beberapa langkah mereka berjalan, Joohyun kecil menoleh kebelakang hanya untuk melihat bayangan ibunya disana. Ia melambaikan tangannya  pelan dan tersenyum menunjukkan deretan giginya.

"Appa.. omma sangat cantik"

"Tentu saja, dia wanitaku"

"Aku juga ingin menjadi wanita seperti omma"

"Kau harus mengerti dulu apa itu wanita, gadis kecil"

 

'Tidak akan ada ucapan selamat tinggal untukku ataupun untukmu. Karena aku yakin kita akan bertemu lagi. Apa kau senang? Aku tau kau senang disana, kita memiliki seorang putri yang cerdas, cantik sepertimu dia juga cerewet sepertimu. Aku tidak pernah menyesal untuk mengenalmu dan tidak akan pernah menyesal karena mencintaimu, kau membuat hidupku menjadi lengkap. Disini, didalam hatiku kau selalu ada walau kau tidak disampingku. Aku akan menunggu sampai aku bisa mengatakan 'HI' lagi padamu dan aku tidak akan pernah mengatakan ‘SELAMAT TINGGAL’ padamu, karena aku mencintaimu'

 

 

-The End-

 

Bagaimana? apa kau menyukainya? Berikan komentarmu :)

 

Aku minta maaf, seharusnya ini menjadi oneshoot, tapi setelah aku post itu terpotong dan aku sudah mengeditnya beberapa kali dan hasil tetap sama terpotong. Jadi, ini adalah sambungan sebelumnya. Im So~rryyy~~ *Cheon Songyi Style XD

Thank you so much :)

-believeinyongseo^^

Tags:
Komentar
RECENT FAN FICTION
“KANG MAS” YEOJA
Posted Rabu,16 Juni 2021 at 09:31
Posted Senin,20 April 2020 at 22:58
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 23:42
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:08
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
FAVOURITE TAG
ARCHIVES