CHAPTER 1 : Do You Miss Me, Baekhyun Oppa?
28 Juli 2014. Hari yang menyenangkan bagi Minyeon karena dia bisa menemani Jinki ke English Village hanya sekedar untuk menghabiskan waktu liburannya. Ia memasuki apartemennya dengan tergesa karena di luar sudah menunjukkan suhu yang sangat rendah.
“Haah~ Sampai juga..” ucapnya cepat lalu melesat menuju kandang anak anjingnya. Mengusap kepalanya dan memberi jatah makan malamnya sebentar lalu ia segera ke kamarnya. Minyeon tidak sedikitpun merasa lelah selama dia bisa bersama Jinki. Meskipun kadang ia lelah terhadap perasaannya. Tapi Changmin Oppanya selalu memberinya nasihat yang bisa membuatnya berdecak kagum. 10 tahun lebih dia berada di dunia entertainment dan itu membuatnya menjadi lebih bijak dari biasanya.
“Sudahlah, lebih baik kau mandi, Yeon. Besok pikirkan rencanamu lagi untuk bertemu dengan cintamu!” setelah mengganti bajunya, Minyeon pun mengambil handuknya hendak untuk mandi melepas semua yang membuat tubuhnya lengket.
Sementara itu di dorm EXO, terlihat beberapa orang juga sedang menikmati waktu istirahat mereka setelah kemarin mereka melakukan Concert Tour mereka di Changsa, China. Ada yang langsung memasuki kamar karena saking lelahnya, ada yang memasak sedikit makan malam untuk salah satu dari mereka yang kelaparan. Namun terlihat dua orang yang berada di ruang TV sedang membicarakan sesuatu yang tampak sedikit serius.
“Kau yakin ingin mengajak Minyeon ikut kita ke Drama Musikalnya Baekhyun Hyung besok?” tanya namja berkulit putih pucat bak Edward di Film Twilight. Oh Sehun. Sang magnae EXO kepada namja yang warna kulitnya berbanding terbalik di sebelahnya. Kim Jongin.
“Aku tidak ingin melihatnya yang terus membenci Baekhyun Hyung. Ini salah satu cara membuat hubungan mereka membaik.” lirih Jongin, atau biasa yang dipanggil Kai. Namja yang berstatus sebagai Dancing Machine EXO sekaligus kekasih dari Minyeon, yeoja yang berusia sama dengannya yang merupakan adik kandung dari Shim Changmin TVXQ.
“Lalu? Jika dia tidak mau ikut denganmu bagaimana?” tanya Sehun mencoba mengambil kemungkinan lain ketika Kai mengajak Minyeon. Sehun tahu hubungan Kai dan Minyeon. Semua member EXO dan Changmin juga mengetahuinya. Namun pasca berita Baekhyun dan Taeyeon, Minyeon seakan menjauhi hubungan khusunya sebagai dongsaeng terhadap Baekhyun. Alasannya mungkin singkat, jelas, dan klasik. Minyeon merasa dikhianati dan ia sakit hati atas ketidakjujuran Baekhyun.
“Aku akan membuatnya ikut denganku.” Jawab Kai singkat tanpa memandang Sehun sebagai lawan bicaranya.
“Siapa saja member kita yang sudah menyadarinya?” tanya Sehun lagi. Kai memutar bola matanya tampak berpikir.
“Hmm.. Sepertinya hanya aku, kau, dan Baekhyun Hyung. Dia sangat menyesal telah membuat Minyeon kecewa pada dirinya. Sudah beberapa kali ia memintaku untuk membicarakan hal ini pada Minyeon tapi sewaktu aku menjelaskannya pada Minyeon, anak itu seakan sudah menutup hatinya pada Baekhyun Hyung. Dia lebih memilih menemani Jinki Sunbae berlibur ke English Village. Huh..” Kai tampak kesal mengakhiri pembicaraannya. Ia terbawa suasana. Sehun melihatnya dengan tatapan miris. Menurut Sehun, Minyeon memang tidak mau lagi membahas hubungan Baek-Taeng. Itu terlalu membuat kepercayaannya pada satu member EXO itu hancur. Meskipun kekasihnya sendiri adalah dongsaeng Baekhyun.
“Sudahlah, kita tidak sedang membicarakan hubungan Minyeon dengan Jinki Sunbae, kan? Jika kau tetap ingin mengajaknya lebih baik kau sekarang ke tempatnya. Mungkin dia sudah pulang dari English Village itu.” Ucap Sehun menyadarkan lamunan Kai. Kai hampir saja lupa bahwa yang sedang dia permasalahkan adalah hubungan dia-Minyeon-Baekhyun bisa seperti dulu lagi.
“Ah, benar juga. Aku terbawa emosi. Arraseo, aku akan ke apartemennya. Ijinkan aku pada Suho Hyung, ne? Galkke..” kata Kai seraya beranjak dari tempat duduknya disusul dengan anggukan Sehun tanda menyetujui Kai pergi menemui kekasihnya sekaligus orang yang diam-diam Sehun sukai. Cinta Segitiga.
Minyeon tidak menyangka bahwa Kai akan ke apartemennya hari ini. Seingatnya kemarin Kai tidak ada memberitahunya tentang jadwal kepulangan EXO dari Changsa. Minyeon terlalu asik dengan Jinki sehingga dia lupa dengan kekasihnya sendiri.
“Baby..” ucap Kai manja. Minyeon menekuk alisnya melihat perlakuan Kai padanya. Pekerjaannya yang sedang mengeringkan rambut itu pun terhenti sesaat.
“Ya? Kau kenapa, sayang?” tanya Minyeon lembut. Ia meletakkan hair dryernya di meja yang berada di hadapannya. Kai pun membaringkan tubuhnya dengan kepalanya yang berada di pangkuan Minyeon.
“Besok temani aku nonton drama musikalnya Baekhyun Hyung, yaa?” pertanyaan Kai sukses membuat Minyeon diam. Minyeon mengalihkan pandangannya ke TV yang sedari tadi menyala untuk memecahkan keheningan di tempat itu.
‘Ada apa ini? Mengapa hatiku begitu sakit lagi mendengar nama Baekhyun Oppa?’ batin Minyeon. Ia tidak memungkiri bahwa dia sangat merindukan Baekhyun. Merindukan semua candaan dan perlakuan hangat Baekhyun padanya. Tapi Minyeon sadar bahwa ia sudah tidak akan lagi mendapatkan senyuman itu. Kai yang melihat Minyeon tidak merespon ajakannya pun menghela napasnya. Ia tahu memang agak susah membujuk Minyeon untuk kembali menyukai apa yang telah ia tidak sukai.
“Baby?” Kai membuyarkan lamunan Minyeon.
“Eh? Ya?” Minyeon kembali menatap manik mata elang milik Kai dan dengan sayang mengusap rambut dan tangan Kai secara begantian. Memberikan sentuhan cinta yang sudah lama tidak dia berikan pada Kai.
“Kau mau kan menemaniku? Aku belum pernah pergi ke drama musikal sebelumnya. Ku rasa kita bisa pergi ke sana sebagai pengganti kencan kita yang waktu itu sempat tertunda. Otte?” Kai memang pintar sekali dalam merayu Minyeon. Tapi sekarang Minyeon seakan tidak mempan dengan bujukan itu. Dia tetap diam, tidak menanggapi apa yang Kai katakan.
“Aku tahu kau masih marah dengannya. Aku hanya ingin membuat hubungan kalian membaik. Baekhyun Hyung sangat merindukanmu, sayang.” Perkataan Kai yang ini sukses membuat Minyeon kembali pada hatinya yang bergejolak. Baekhyun merindukannya? Benarkah?
“Hatiku belum siap untuk bertemu Baekhyun Oppa.” Akhirnya Minyeon mengucapkan sebuah kalimat pernyataan. Ya, itu pernyataan pahit yang harus Kai terima sebagai jawaban. Tapi Kai tidak menyerah. Dia harus membawa Minyeon untuk bertemu dengan Baekhyun.
“Kau tega menggagalkan rencana kencan kita lagi, eum? Dia menunggumu di sana.” rajuk Kai lagi. Minyeon kembali berkutat dengan pikirannya. Dia tidak mau mengecewakan Kai, tapi dia juga tidak mau melihat Baekhyun. Rencana awal Minyeon untuk hari esok adalah kembali merawat Jinki, tapi sepertinya itu tidak akan terjadi karena permintaan mendadak kekasihnya ini. Kai memainkan jemari Minyeon sambil menunggu responnya. Pelahan senyuman kecil mendarat pada bibir Minyeon.
“Baiklah. Aku akan menemanimu menonton drama musikal itu. Tapi ingat! Ini kencan! Tidak ada orang ketiga dan aku tidak mau dipertemukan dengan siapapun kecuali kau!” acam Minyeon. Kai yang terkejut segera mendudukkan tubuhnya dan mendekap Minyeon posesif. Akhirnya dia bisa membujuk Minyeon walau itu hanya dianggap sebagai kencan yang tertunda olehnya. Setelah dipikir-pikir memang sudah lama Kai dan Minyeon tidak jalan bersama semenjak promosi Overdose dan Tour Concert ‘The Lost Planet From EXO Planet’ mereka.
“Gomawo, baby-yaa.. Aku mencintaimu!” CUP! Kai mencium bibir Minyeon kilat dan kembali memeluknya.
“Yaaaa.. Sesak Oppa~ Kau ini mau memelukku atau membunuhku, eoh?!” ucap Minyeon sedikit jutek. Dia melakukan ini demi kekasihnya, bukan demi ingin bertemu orang yang telah mengkhianatinya. Mungkin Minyeon harus membeli obat tidur supaya selama drama musikal itu berlangsung, dia bisa tertidur tanpa melihat Baekhyun.
“Hehe mianhae..” cengiran Kai sukses membuat Minyeon tertawa dan kembali mengeringkan rambutnya.
Hari yang ditunggu pun tiba. Kai sudah menunggu Minyeon di dalam mobilnya. Di kencan hari ini dia hanya memakan V-Neck T-Shirt hitam polos dan celana jeans abu-abu dipadukan dengan sneakers hitam kesayangannya. Tak lupa topi dan masker hitam sebagai alat untuk menyamar dari gerombolan EXOfans yang mungkin akan melihatnya. Kai tidak bersama Sehun. Sehun berangkat lebih dulu dengan Baekhyun dengan alasan Sehun ingin melihat bagaimana persiapan Baekhyun. Padahal itu hanyalah sebagian dari rencana Sehun dan Kai untuk membuat Minyeon bisa bertemu dengan Baekhyun.
“Jangan katakan dia lupa kalau drama musikalnya mulai jam tiga.” ucap Kai ketika ia merasa sudah 15 menit menunggu Minyeon yang tak kunjung datang.
“Mianhae, Oppa aku telat. Molly sedang ingin dimanjakan jadi aku tadi mengurusnya dahulu.” kata Minyeon yang tiba-tiba masuk ke dalam mobil Kai dan menempatkan tubuhnya di samping kemudi. Yaa, Minyeon agak kerepotan memberi makan anak anjing kecilnya, Molly, jika Molly sedang ingin bermain. Alhasil dandanan yang sedikit tomboy itu (menurut Kai) terlihat sangat sederhana. T-Shirt abu-abu polos, kemeja kotak-kotak yang sengaja diikatkannya ke pinggangnya, celana pendek (bukan hotpans) cream, sneakers putih, dan topi hitam. Sekilas mirip dengan warna pakaian Kai.
“Gwenchana. Harusnya kau memberitahuku, biar aku bisa membantumu merawat Molly. Bagaimanapun juga aku Appanya.” canda Kai yang mulai memacu gasnya. Minyeon tersenyum dan meletakkan ransel kecil yang dibawanya ke jok belakang.
“Setelah dari drama musikal kita mau kemana, Oppa?” tanya Minyeon yang memperhatikan Kai mengendarai mobilnya.
“Terserah kau saja, karena kau sudah menurutiku pergi ke drama musikal Baekhyun Hyung, maka setelahnya gantian aku yang menurutimu pergi ke tempat yang kau mau.” Jawab Kai lembut. Terlintas sebuah ide di otak Minyeon. Dia pun tersenyum lebar memikirkan akan kemana tujuan selanjutnya.
“Tadinya aku ingin mengajakmu ke dorm SHINee Oppadeul. Tapi baru saja Key Omma memberitahuku bahwa mereka semua harus ke SM hari ini jadi sepertinya Jinki Oppa akan sibuk. Hemm, bagaimana jika kita ke pantai? Aku sudah lama ingin melihat laut..” tawar Minyeon. Kai tampang berpikir sebentar mendengar permintaan Minyeon.
“Pantai? Okey, setelah nonton drama musikal, kita ke pantai.” Jawab Kai sambil menunjukkan senyum termanisnya (kata Minyeon). Ia lega karena Minyeon tidak jadi menyuruhnya menemaninya ke dorm SHINee atau merawat Jinki. Walau ada rasa aneh dipikannya tentang Minyeon yang ingin melihat laut, tapi inti jadwal hari ini adalah pertemuan Baekhyun dan Minyeon tidak boleh dibatalkan.
Setelah kurang lebih 45 menit, akhirnya Kai dan Minyeon sampai pada gedung teater drama musikal tersebut. Kai memakirkan mobilnya di parkiran khusus karena para petugas di sana sudah mengetahui bahwa itu mobil Kai. Minyeon mengedarkan pandangannya ke sekitar gedung ini. Sudah banyak EXOfans yang mengantri di luar. Banner besar dan tulisan-tulisan dari fansite Baekhyun penuh tertempel di dinding dan tiang-tiang lampu dan penyangga gedung. Minyeon pun menghampiri Official poster Baekhyun yang betuliskan ‘Now Playing Singin’ In The Rain: Baekhyun EXO’. Melihat senyuman dalam poster itu. Ia meremas kembali dadanya, mulai merasakan sakit pada hatinya hanya karena melihat poster itu. Kai yang melihat apa yang Minyeon lakukan dari jauh hanya bisa menghela napas. Minyeon tidak boleh menangis lagi pikirnya.
“Sayang? Ayo kita masuk, pertunjukannya sudah mau mulai.” Ajak Kai sambil menggenggam tangan Minyeon. Mereka pun memasuki gedung itu lewat pintu belakang, pintu yang khusus untuk para pemain drama musikal itu.
“Di sini ramai sekali, Oppa. Sini, biar aku rapikan rambutmu sebentar. Kau bisa dengan mudah dikenali jika seperti ini.” kata Minyeon setelah mereka memilih duduk di kursi VIP, kursi di deretan kedua dari panggung teater. Minyeon menata rambut coklat Kai sedemikian rupa sehingga membuat mereka harus saling menatap dalam hitungan detik. Kai senang atas perhatian Minyeon. Kai membelai rambut Minyeon dan menariknya untuk duduk lebih dekat dengannya.
“Selamat menikmati, chagi.” Bisik Kai singkat ketika lampu yang mengarah ke kursi penonton pun dimatikan. Awalnya Minyeon sempat ingin menarik tangan Kai ketika mengetahui Kai membawanya ke kursi VIP, tapi dia mengurungkan niatnya karena sudah hampir sebagian EXOfans yang berada di dalam gedung itu. Dan okay, rasanya Minyeon ingin tertidur sekarang juga.
“Oppa, aku ingin menyandar di bahumu..” bisik Minyeon dan Kai pun menurunkan posisi duduknya supaya Minyeon bisa meletakkan kepalanya di bahunya. Sedari tadi tautan jemari Kai dan Minyeon tidak lepas. Minyeon mulai mengikuti jalan cerita tersebut sampai ketika seseorang yang ia kenal menaiki panggung itu dan mulai berakting.
‘Baekhyun Oppa..’ batinnya. Minyeon dengan cepat mengalihkan pandangannya ke pundak Kai dan menumpunya dengan dahinya. Kai yang melihat perubahan ekspresi Minyeon pun menatapnya.
“Waeyo?” tanya Kai singkat. Sebenarnya dia tahu apa yang membuat Minyeon merasa demikian tapi sebisa mungkin dia pura-pura tidak tahu demi kelancaran rencananya dengan Sehun. Oiyaa, Sehun duduk tidak jauh dari deretan kursi Kai dan Minyeon. Sehun meilhat mereka berdua, dia tidak fokus menonton drama musikal hyungnya jika di dekatnya ada orang yang sengaja mengumbar kemesraan mereka.
“Aniyo, a-aku hanya belum siap melihatnya.” lirih Minyeon pelan. Kai mengecup lembut kening Minyeon dan tersenyum.
“Lihatlah, pasti dia senang melihatmu menontonnya.” bisik Kai yang mengarahkan kepala Minyeon lurus ke depan lagi. Minyeon kembali memeluk tangan kiri Kai dan tetap menyandarkan kepalanya pada bahu Kai.
Apa kau tidak menyadari perasaanku? Aku sangat mencintaimu.
Benarkah?
Ya, apa kau tidak melihat kejujuran dimataku?
Beberapa penggalan adegan Baekhyun dan Choi Soojin terus memenuhi pikiran Minyeon. Ia mengingat kembali bagaimana Baekhyun sering bercanda dengannya menggunakan kalimat yang sama.
‘Minyeon-ah.. Durobwa, ada yang ingin Oppa katakan kepadamu.’
‘Ada apa, Oppa? Aku harus membantu Kyungsoo Omma menyiapkan makan malam. Kalian besok akan berangkat ke China, kan?’
‘Ne, ehmm.. Minyeon-ah, apa kau tidak pernah menyadari perasaanku selama ini? Aku sangat mencintaimu.’
‘Yaa~ Ini bukan waktunya bercanda, Oppa.’
‘Apa kau tidak melihat kejujuran bahwa aku mencintaimu di mataku, eum?’
‘Eishh, Baekki Oppa jangan mengganggukuu~ Sana pergi hush hush..’
‘Hahaha kau ini, aku kan ingin mengajakmu beradu acting denganku. Drama musikal nanti membuatku gugup!’
‘Keurae? Arraseo, setelah makanan siap aku akan membantumu, Oppa!’
‘Yeaaay~ Kau memang dongsaengku paling baik, Minyeon-ah.. Ummm lucunyaaa~’
‘Aishh yaa Tuan Byun! Bisakah kau tidak menganggu anakku yang cantik ini?’
‘Okey okey, aku pergi, Kyungsoo. Cerewet sekali sih..’
Tak terasa Minyeon meneteskan air matanya mengingat kembali kejadian itu. Bagaimana Bakhyun yang membuatnya tertawa, Baekhyun yang mengajarinya berakting dan bernyanyi. Jangan lupakan senyuman manis Baekhyun yang selalu menyambut Minyeon setiap ia datang ke dorm EXO. Minyeon merindukan itu semua. Minyeon merindukan Baekhyun. Terasa sekali hatinya seperti dihujam beribu pisau saat ia melihat Baekhyunnya sedang berdiri di panggung. Ia bisa melihat senyuman itu kembali. Baekhyun yang sedang fokus melakukan perannya tak sengaja menangkap wajah Minyeon dan Kai di kursi penonton. Baekhyun melihat Minyeon menangis sambil menatapnya. Kai yang meihat Minyeon dan Baekhyun saling pandang hanya bisa ikut tersenyum. Minyeon sudah menyadarinya rupanya.
“Baby, aku ijin ke toilet sebentar yaa. Ini kunci mobilku, kau bisa menunggu di mobil jika kau mau.” kata Kai sambil memberikan kunci mobilnya kepada Minyeon. Acara pertunjukan sudah selesai dan ini saatnya Kai mempertemukan Baekhyun dan Minyeon. Kai harus menemui Sehun dan Baekhyun di backstage lalu Baekhyun akan berpura-pura melewati koridor khusus dan mereka pasti akan bertemu. Itulah rencana Kai.
“Hmm, jangan lama, ne! Aku menunggu di sini saja.” jawab Minyeon disertai anggukan kecil dari Kai. Ini semakin mempermudah dia untuk melancarkan aksinya. Kai pun segera berlari ke backstage dan menghampiri Sehun yang sedang membantu Baekhyun mengeringkan pakaiannya karena adegan bernyanyi di bawah hujan tadi.
“Hun! Bagaimana? Baekhyun Hyung sudah siap?” tanya Kai menginterupsi kegiatan mereka.
“Yaak! Kau kenapa tidak memberitahuku bahwa kau mengajak Minyeon, huh? Kau tahu aku hampir lupa skenarionya karena melihat kalian mengumbar kemesraan di kursi penonton.” Seru Baekhyun kesal. Sehun dan Kai hanya terkekeh dengan umpatan Baekhyun. Sudah lama mereka tidak melihat kelakuan Baekhyun yang seperti ini.
“Aku ingin kalian bisa seperti dulu lagi, Hyung. Percayalah rencana ini akan berhasil!” ucap Kai semangat.
“Andwae, aku belum bisa menerima penolakannya, Kai. Aku sudah membuatnya kecewa.” Baekhyun menundukkan kepalanya. dia udah membuat dongsaeng tersayangnya merasa dikhianati. Baekhyun sadar seharusnya sejak dulu Baekhyun sudah memberitahu hubungan itu kepada Minyeon.
“Ani, tidak ada kata ‘tidak’, hyung. Ayolah, dia sudah menunggumu di koridor menuju pintu khusus. Ingat! Buat hubungan kalian membaik. Aku tidak mau kalian terus membohongi perasaan kalian sendiri. Lupakan hubunganmu dengan Taeyeon Noona untuk sejenak demi Minyeon.” ucap Kai lagi. Baekhyun tersenyum kecil menanggapinya. Kai memang kekasih yang pantas untuk Minyeon menurut Baekhyun. Ia rela untuk membuat Baekhyun kembali dengan Minyeon.
“Arraseo. Aku akan menemuinya. Gomapta untuk kerja keras kalian. Aku sangat menghargainya.” Baekhyun beranjak dari tempat duduknya. Dia masih terlihat tampan dengan tuxedo hitam yang dikenakannya.
“Fighting, Hyung!” teriak Sehun dan Baekhyun pun meninggalkan mereka menuju koridor pintu khusus. Ya dia harus berani untuk meminta maaf secara langsung pada Minyeon.
“Eishh, kenapa lama sekali sih si hitam itu? Lebih baik aku menunggu di mobil saja.” Minyeon yang merasa lama dengan kedatangan Kai mulai melangkahkan kakinya sebelum…
“Minyeon-ah..” Minyeon terhenti mendengar seseorang memanggilnya. Minyeon tahu itu suara siapa. Ia masih berdiri di tempatnya tanpa memalingkan wajahnya ke orang itu. Ia ingin pergi dari tempat itu. Hatinya terlalu sakit.
“Minyeon-ah. Gomawoyo sudah datang. Aku senang sekali bisa melihatmu dari atas panggung tadi.” Ucap Baekhyun. Dia masih menunggu respon dari Minyeon.
“Jangan berterimakasih padaku. Kai yang mengajakku ke sini, bukan aku yang ingin melihatmu.” Sahut Minyeon dingin. Posisi mereka masih di tempat yang sama.
“Ah, jadi begitu yaa? Baiklah, gomapta karena sudah mau menemani Kai. Tapi jujur aku lebih senang ketika mengetahui kau datang. Aku-aku merindukanmu.” Baekhyun mulai mendekati Minyeon tanpa sepengetahuan Minyeon yang sedari tadi menahan tangisnya meledak karena mendengar Baekhyun sangat merindukannya. Tapi Minyeon mencoba untuk tidak termakan suasana itu.
“Bukankah rindu itu sudah bukan untukku lagi, Oppa? Tidakkah kau merasakan bagaimana aku ketika aku melihat kalian? Ah, memang kau tidak merasakannya karena kau tidak pernah mengerti! Sudahlah, aku tidak ingin membahasnya. Jika kau melihat Kai, katakan padanya aku menunggunya di mobil.” Baru saja satu langkah digapai Minyeon dengan kakinya, terasa sekali sepasang tangan melingkari pinggangnya.
GREB…
Baekhyun memeluk Minyeon dari belakang. Entah keberanian darimana ia melakukan itu. Otaknya sudah tak berpikir dengan sehat karena ia tidak mau kehilangan dongsaengnya. Minyeon terkejut, matanya melotot dan perhalan dia merasakan kehangatan menjalar sampai menusuk nadinya.
“Gajima Minyeon-ah.. Gajimaa..” desis Baekhyun dalam dekapannya. Dagunya dia tumpukan pada bahu Minyeon.
“Baekki Oppa..” Minyeon tercekat. Tak bisa berkata apa-apa selain memanggil nama kesayangannya untuk Baekhyun.
“Biarkan seperti ini sebentar. Jeongmal bogoshipta, Minyeon-ah..” dekapan itu makin erat. Baekhyun benar-benar merindukan Minyeon dan ia tidak ingin Minyeon kembali menjauhinya. Kai dan Sehun yang berada tak jauh dari tempat itu juga kaget dengan tindakan Baekhyun.
“Yaa! Bahkan acara pelukan itu tidak ada dalam rencana kita!” gerutu Kai. Dia tak tahan kekasihnya disentuh namja lain selain dirinya. Jika bukan karena Baekhyun, dia pasti langsung melepas tangan itu dari Minyeon.
“Bisakah kau diam, Kai? Intinya mereka baikan, bukan?” kesal Sehun kemudian. Mereka pun melanjutkan mata-mata mereka sambil H2C atau harap-harap cemas -__-
“Baekki Oppa.. Geumanhae..” desah Minyeon ketika Baekhyun tidak melepaskan dekapannya. Perasaan hangat itu sudah mencapai hatinya. Jika sudah begini, hatinya akan luluh pada Baekhyun dalam sekejap. Egonya akan runtuh saat ini juga.
“Mianhae. Aku minta maaf karena sudah mengecewakanmu, aku memang bodoh. Aku tidak memberitahumu dari awal. Aku mengerti perasaanmu, aku sangat mengerti. Aku tahu kau merasa dikhianati olehku, tapi jebal Minyeon-ah aku lebih tidak sanggup melihatmu yang menjauhiku. Aku merindukanmu dan lebih merindukan semua yang biasanya kita lakukan berdua jika kau berkunjung ke dorm kami. Hiks.. Jebal..” isak Baekhyun. Minyeon yang tidak tahan dengan itu semua juga ikut menangis. Ia membiarkan perasaannya saat itu tumpah seiring air mata kepedihannya. Tangannya menyusuri tangan Baekhyun dan membalikkan tubuhnya. Kini tampaklah mata mereka yang saling menatap, mencoba menyalurkan kembali kerinduan mereka yang sudah mencapai ubun-ubun.
“Baekhyunie Oppa. Yaaa, uljimayo. Nado bogoshipta.” Hanya itu yang bisa Minyeon katakan kepada Baekhyun saat ini. Dia merindukan Baekhyun juga. Perlahan jemarinya mulai menghapus air mata Baekhyun, kembali menyentuh permukaan wajah Oppa yang dia sayangi itu. Baekhyun tersenyum menerima respon yang tak ia sangka sebelumnya. Minyeon memaafkannya!
“Kai beruntung bisa memilikimu, Yeon-ah. Kau sangat cantik dan hatimu lembut seperti kapas. Terima kasih untuk semuanya, terima kasih karena sudah memaafkan aku yang bodoh ini. Aku menyayangimu, saengie~ Sangat menyayangimu. Jangan jauh dariku lagi, eoh?” Minyeon mengangguk menanggapi pertanyaan Baekhyun. Ia jadi lupa dengan Kai yang tadi sedang ijin ke toilet. Baekhyun kembali menunjukkan senyum lembutnya pada Minyeon dan mengacak-acak pelan rambutnya. Lama Baekhyun menatap manik mata Minyeon kemudian…
CUP~
Baekhyun menarik wajah Minyeon dan perlahan mengecup keningnya. Baekhyun melakukan itu seperti adegan saat dia mengecup kening Choi Soojin, lawan mainnya. Minyeon spontan menutup matanya dan merasakan hawa bahagia berada di sekelilingnya. Orang yang dia sayangi telah kembali padanya, orang yang senyumannya ia rindukan berada di hadapannya memberikan sebuah kecupan sayang antara Oppa dan dongsaengnya. Ia menyukainya. Minyeon mendapatkan kembali Baekhyunnya.
“Baekki Oppa, aku malu.. Aishh.. Ini tempat umum..” ucap Minyeon sambil menunduk dan mencubit lengan Baekhyun yang terkekeh melihat dongsaengnya mulai menunjukkan sifat aslinya.
“Aigoo, kesayangan Oppa wajahnya merah seperti tomat. Hahaha biarkan saja, yang penting kau sudah memaafkanku.” Baekhyun mencubit pipi Minyeon gemas dan mengaitkan tangannya pada Minyeon.
“Eishh, Tuan Byun, anda terlalu percaya diri..” ejek Minyeon dan memeletkan lidahnya.
“Nyonya Byun, anda terlalu manis untuk ku makan sekarang.. Hahaha” spontan wajah Minyeon kembali memerah ketika Baekhyun memanggilnya dengan sebutan ‘Nyonya Byun’. Aishh, pasti Baekhyunnya sudah belajar semua gombalan itu dari Kai.
“Yaa, hyung! Tidak ada acara pelukan dan memberi kecupan di kening dalam perjanjian kita kemarin! Aigoo, Minyeonnieku jadi terkontaminasi karenamu, hyung!” teriak seseorang dengan setengah berlari ke arah mereka. Kai dan Sehun. Minyeon menekuk alisnya heran. Merasa aneh dengan sikap Kai yang tiba-tiba menjauhkannya dari Baekhyun.
“Aku hanya menyalurkan rasa rinduku padanya, apa itu salah, Jongin? Kau ini pencemburu sekali sih..” jawab Baekhyun diselingi tawa Sehun. Minyeon kembali memutar otakkya. Perjanjian? Jadi..
“Ohh, aku tahu, ini semua rencana kalian rupanya? Argh, jika aku tahu dari awal aku tidak mungkin dengan mudahnya memaafkan Baekki Oppa. Kau juga Sehun Oppa! Tega sekali huh..” Minyeon mendengus kesal. Ia merasa dipermainkan. Kai merangkul Minyeon dan Sehun sangat ingin tidak melihat itu.
“Aku hanya membantu Kai, Yeon-ah. Dia yang punya ide gila ini. Hahaha sorry kkamjong..” sahut Sehun. Dia kembali menyembunyikan rasa pupusnya ditengah keramaian itu.
“Mianhae, baby. Aku hanya ingin membuat kalian baikan, itu saja, dan nyatanya berhasil, bukan? Mianhada, euummm..” goda Kai sambil mengusap lembut wajah Minyeon.
“Ck, kau otak dari semuanya? Kau sengaja melakukan ini padaku, yaa? Aishh, kau menyebalkan, Oppa.” Minyeon mempoutkan bibirnya kesal. Yaa sebenarnya dia tidak kesal karena Kai membohonginya, tapi ia kesal karena Baekhyun mau menuruti rencana kekasihnya ini.
“Menyebalkan tapi cinta, kan?” goda Kai lagi yang kali ini membuat Minyeon ber-blushing ria.
“Tidak. Siapa yang cinta?” tanya Minyeon cepat. Kai segera mengecup singkat bibir Minyeon dan tertawa.
“Kalian ini lucu sekali sih, aku jadi iri. Hahahaa Minyeon-ah gomawo, ne! Aku janji tidak akan membuatmu menangis lagi.” kata Baekhyun yang melihat betapa romantisnya pasangan kekasih dongsaengnya ini. Minyeon melepas rangkulan Kai pada pundaknya dan berjalan mendekati Baekhyun.
“Yakseok?” tanya Minyeon sambil menunjukkan jari kelingkingnya.
“Yakseok! Sini peluk aku dulu..” Baekhyun mengaitkan jarinya dan kembali memeluk Minyeon. Hawa bahagia tercipta diantara mereka berdua dan Kai merasa diabaikan.
“Yaaa hyung! Jinjja! Ini udah ketiga kalinya kau mengambil hakku atas pelukan itu!” seru Kai tidak terima atas perlakuan Baekhyun pada kekasihnya itu. Minyeon tidak peduli dengan Kai, sekarang dia lebih suka merasakan pelukan hangat dari Baekhyun.
“Kai, kau berisik sekali!” seru Sehun yang tidak suka sifat over protektif Kai pada Minyeon. Masih ingat kan Sehun menyukai Minyeon? Mungkin itu jawabannya kenapa ia selalu malas mendengar teriakan Kai jika Minyeon dekat dengan lelaki lain selain dirinya dan Changmin, Oppa kandung Minyeon.
Minyeon tak henti menebar senyumnya setelah mereka pergi meninggalkan Baekhyun di gedung teater itu. Kai yang sedang menyetir pun tak henti-hentinya melirik Minyeon dan ikut tersenyum melihat perubahan besar yang terjadi pada Minyeon setelah ia memaafkan Baekhyun. Rencananya dan Sehun berhasil dan ia tidak lupa berterimakasih kepada Baekhyun karena mau menjelaskan semuanya pada Minyeon.
“Kita jadi ke pantai, sayang?” tanya Kai tiba-tiba ketika ia sudah tidak tahan ingin mencubit pipi Minyeon saking gemasnya.
“Jadi! Bukankah menyenangkan kencan di pantai sambil menikmati matahari terbenam dari atas mobil, eoh?” jawab Minyeon sambil membayangkan kisah romantic yang sedang disusunnya bersama Kai sore ini. Kai tertawa mendengar jawaban itu.
“Hahaha, kau terlalu banyak menonton film dan membaca fanfiction yang bergenre romance, chagi..” ucap Kai sambil kembali fokus pada jalan di depannya. Minyeon menyipitkan matanya. Mulai kesal dengan semua sikap aneh Kai hari ini. Kai menahan tawanya menginat ia sering memberitahu Minyeon tentang efek samping terlalu sering menonton drama film dan membaca romantic fanfiction. Ya, Minyeon suka mengimajinasikan itu dan selalu berharap dan menginginkan kehidupannya juga sama seperti film dan fanfic itu.
“Huh, aku kan juga ingin seperti itu, Oppa~” benar dugaan Kai. Pasti Minyeon selalu menggunakan jawaban itu sebagai final bahwa keinginannya harus dituruti dan Kai tidak merasa terbebani akan itu. Itu semakin ingin membuatnya memacu mobilnya lebih cepat.
“Arraseo, cantik. Kencan malam ini kita habiskan di pantai.” Kata Kai lembut.
“Yeaaay~!” Minyeon beranjak dari tempatnya dan mencium pipi Kai singkat. Mereka tertawa bersama menghabiskan hari kencan mereka yang jarang mereka dapatkan di lain waktu.
Singin’ In The Rain. Ya, berkat drama musikal itu Baekhyun dan Minyeon kembali menjalin hubungan Oppa-dongsaeng mereka seperti dulu. Minyeon mungkin harus banyak bersabar dengan pemberitaan itu. Walaupun saat ini dia masih tidak bisa menerima status Baekhyun dengan Taeyeon tapi selama ia tidak melihat dan mendengarkan lagu SNSD, dia rasa itu sudah cukup untuk membuat hatinya tenang dan melihat Baekhyunnya kembali tersenyum.
-THE END-