CHAPTER 2 : The Forgotten 1b
“Aku? Aku..” Jong In memutarkan bolamatanya, lalu dia menepuk-nepukan pagar balkon memanggil Mi Mi. Perempuan yang sedang menyesap kopinya itu tersedak saat Jong In berkata “sedang bersama pacarku.” Sambil menunjuk Mi Mi
Jong In ikut terkejut saat Mi Mi tersedak tadi.
Mi Mi langsung dapat memahami kondisi seperti apa sekarang. Jong In pasti meminta Mi Mi berpura-pura menjadi pacarnya lagi.
...
“Aku tidak bohong..” Jong In menggerakkan tanggannya memberi isyarat agar Mi Mi mengeluarkan suara.
Otthokae?
Mi Mi tidak mempunya pengalaman berpacaran sebelumnya. Bagaimana mungkin dia tahu cara memanggil pacarnya.
“ess.. Sayang! Sayang kau tidak masuk?”
Jong In tersenyum. Ia hampir tertawa sambil melihat wajah Mi Mi yang jelas sekali sedang memerah sekarang. “Kau dengarkan? Pacarku sedang menungguku. Jadi aku tutup teleponnya sekarang.”
Mi Mi kemudian mengoreksi perkataannya.
Berlebihan tidak ya? Suaraku pasti aneh. Kenapa wajah pria itu seperti ini? Pasti aku terlihat sekali tidak berpengalaman.Ah, Eotthokae??
Jong In memasukan ponselnya kedalam cardigan hitamnya. Jong In masih tersenyum bahkan ketika tidak sedang memandang Mi Mi.
“Yang tadi terdengar aneh ya?” Tanya Mi Mi memastikan.
“Tidak kok. Gomawo ne.”
Dia pasti berbohong. “Shh.. kenapa jadi dingin sekali ya? Aku masuk duluan ya.”
“Geurae.. Jaljayo~” Jong In melambaikan tangannya. Senyumnya belum hilang dari wajahnya.
“Jalja..”
*****
Sudah hampir satu minggu setelah hari penandatangan kontrak. Sekarang jadwal pemotretan dan pengambilan film pendek untuk acara program. Mi Mi menghampiri studio pengambilan gambar dan film. Ia duduk di belakang monitor sutrada sambil memeluk papan dokumen didadanya. Mi Cha melambaikan tangannya kea rah Mi Mi yang bar datang. Mi Mi memperhatikan Mi Cha terlihat sangat cantik. Tiba-tiba seorang datang membenarkan posisi baju kakaknya, lalu berganti orang lain yang memoles bedak diwajah mulus itu agar tidak hilang.
Dalam hati, semenjak kepulangannya kekorea, MiMi menyatakan dalam hati bahwa memang kakaknya jauh lebih cantik darinya. Apalagi sekarang, Mi Mi merasa 1 berbanding 1000 dengan kakaknya. Saat tengah memperhatikan kakaknya,pandangan Mi Mi tertarik pada sosok lelaki yang muncul dari belakang panggung. Makhluk dari mana dia sebenarnya? Tampan sekali.. Melihat setelan yang dipakai Lu Han, Mi Mi baru menyadari bahwa kakaknya sedari tadi memakai gaun pengantin pendek.
‘Jadi konsepnya adalah pasangan pengantin.’
Lu Han membungkuk didepan Mi Cha sebagai tanda hormat antara Hoobae-Sonbae, kemudian membungkuk didepan staff beberapa kali sambil mengucapkan salam.
“Baiklah, modelnya sudah datang. Sekarang mari kita mulai.” Teriak Sutradara.
Kedua model itu melakukan sesi pemotretan dengan pose selayaknya pasangan kekasih sesuai arahan Floor Director. Seperti saling berpegangan tangan, atau model pria memandang wanitanya yang malu-malu,dan pose lainya. Sampai ketika floor director mengarahkan perintah dari papan yang dipeganggnya, Mi Mi melihat Mi Cha menjadi gugup dan Lu Han berdehem sekali. Kemudian keduanya saling menertawai kecanggungan mereka. Mi Mi penasaran apa yang membuat mereka bertingkah seperti itu, Akhirnya ia melirik papan FD. Fake Kissing!
Mi Mi langsung melempar pandangannya kedepan panggung. Kenapa adeganny seperti ini?
Tanpa bisa berbuat apa-apa, akhirnya Mi Mi menahan sesak didadanya saat melihat Lu Han meletakan bibirnya dua sentimeter dari bibir kakaknya yang cantik luar biasa. Rasanya pose itu lebih lama dilakukan daripada pose sebelumnya. Mi Mi melemparkan pandangannya ke lantai, lalu berdiri meninggalkan studio.
Kenapa aku cemburu? Aku tidak punya hak untuk cemburu.
“Aigoo, Anda disini rupanya? Aku seari tadi mencari.” Min Ah datang menghampiri Mi Mi yang sedang menenangkan hatinya.
“Ada apa?”
“Trainee Wakil Direktur baru akan datang, kita semua disuruh berkumpul di depan pintu masuk. Ayo!”
“Oh Ayo!”
Mi Mi dan yang lain berbaris disepanjang pintu masuk utama yang hanya boleh dipakai oleh atasan atau tamu-tamu penting saja. Min Ah terus saja berbisik-bisik menebak seperti apa wajah trainee Direktur baru itu.
“Min Ah ssi.” Panggil Mi Mi sambil berbisik.
“Ne, Kepala Tim?”
“Kenapa harus ada embel-embel trainee sih? Aneh kedengarannya.”
Min Ah sepertinya baru menyadari, kalau ember-embel trainee itu memang aneh. Lantas ia tertawa, dan menjawab “Molla, Tapi kabarnya dia masih keluarga CEO peusahaan ini.”
Mi Mi hanya mengangguk.
Keluarga pun masih harus melewati training rupanya.
Tiba-tiba seorang ahjusii entah dari devisi apa, melewati karpet perah diantara barisan karyawan sambil menepuk tangan. Ia bermaksud mengambil perhatian para karyawan yang belum fokus. “Bersiap-siap! Nanti beri tepuk tangan paling meria, ya! Sebentar lagi beliau datang!” Teriaknya.
Aku secara reflex ikut menoleh ketikan barisan didepanku menoleh kea rah pintu masuk. Sebuah mobil limousine putih berhenti didepan pintu. Supir mobil itu keluar dengan pakaian yang sangat rapih, ia kemudian membuka pintu belakang tempat Tuannya duduk.
“Ah!” Mi Mi tiba-tiba mengerang saat merasa ada batu di sepatu high heelsnya. Ia mundur kebelakang dan mengeluarkan batu dari sepatunya.
Ketika itu, tepukan tangan mulai ramai menyambut kedatangan orang yang ditunggu. Tidak enak rasanya jika Mi Mi meyela para karyawan yang berdiri didepannya. Mereka juga pasti mau melihat Calon Wakil Direktur itu. Akhirnya Mi Mi berjalan menuju barisan paling ujung.
Dengan santai Mi Mi memutar kepalanya, sambil ertepuk tangan. Direktur Kim Youra berjalan anggun bersama Seorang pria tampan yang mengenakan kemeja putih, dasi hitam, berbalut jas dan celana biru sapphire berjalan mendekati barisan paling ujung. Pria itu adalah.. Kim Jong Jin!
‘O My! Kim Jong In ssi ??’ Mi Mi menyipitkan matanya. ‘Kenapa dia ada disini? Tidak Mungkin kan dia anak CEO SE Home Shopping...
Mi Mi hampir tidak bisa mempercayai matanya sendiri. Kim Jong In yang beberapa hari lalu hanya mengenakan t-shirt dan kardingan saja, sekarang dia tampak sempurna mengenakan setelan jas seperti itu.
Tampan sekali.
Gadis itu mengeleng-gelengkan kepala menghilangkan pemikirannya yang mulai ngawur. Tiba-tiba ia teringat saat dia bertemu dengan Jong In di balkon hotel beberapa hari lalu. Bukankah wallpaper laptoku hanya menggambarkan symbol perusahaan saja? Tapi saat itu Kim Jong In langsung tahu nama perusahaan tempatku bekerja. “Jadi, dia benar-benar seorang busajangnim? Heol !”
*****
Bersambung
*****
Thankyou very very gamsha
:)