CHAPTER 1 : Story
Hyemi POV
seseorang membukakan penutup mata yang tadi kukenakan.
Aku dapat melihat keadaan disekitarku sekarang.
Ini sepi dan gelap.
Aku diculik oleh seseorang!
Seseorang berdiri didepanku sekarang.
Sepertinya aku kenal orang ini.
Siapa dia?
“hei cantik!” orang itu mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Cukup dekat. Bahkan aku bisa merasakan hembusan nafasnya.
Aku perhatikan wajahnya dengan seksama.
Aku pernah melihatnya sebelumnya.
Iya, aku pernah melihatnya.
Kalau tidak salah,
Ia Kim Namjoon!
Lalu, untuk apa ia membawaku kemari?
Oh god, aku ingin bebas dari sini! Siapapun yang ada diluar, tolong aku keluar dari tempat gelap ini! Jeritku dalam hati.
“kau tau kan aku ini siapa?” tanyanya.
Ia, aku tau siapa dirimu.
Ia terus mendekatkan wajahnya. Sekarang jaraknya hanya 1 senti!
Ya, Namjoon! Jangan! Jangan!
Tiba-tiba ia menjitak kepalaku dengan keras.
“ya, pabo yeoja! Kau fikir aku akan menciummu? Jangan berharap!” ujarnya lagi.
Aku hanya dapat menggeleng.
“apa jangan jangan kau ingin lebih dari itu?” sambungnya lagi sambil tersenyum sinis.
Tidak Namjoon! Aku tidak ingin apapun sekarang. Bahkan hal bodoh yang kau bilang tadi. Aku hanya ingin kau membebaskanku dari sini! Lirihku dalam hati.
Tanpa kusadari air mataku keluar. Aku takut. Takut sekali.
“AKU INGIN KELUAR DARI SINI!!” jeritku.
Namjoon hanya tertawa meremehkanku.
“kau fikir kau bisa keluar dari sini?”
Tiba-tiba dia menarik rambutku dengan keras hingga aku...
BUGG!
“AWWH.. sakit!”
Aku terjatuh dari tempat tidur lagi.
langit masih gelap, tapi waktu menunjukkan pukul 05.00 pagi.
Aku meremas rambutku dan mengacak-acaknya dengan kasar. Aku frustasi.
“ARRGGHH!!! BARUSAN ITU MIMPI APAAA???!!!”
***
Pagi itu, kelasku sudah cukup ramai. Padahal hari itu baru jam setengah 7 pagi. Ada yang sedang bergosip, ada yang belajar, ada juga yang sedang berduaan.
Yah, setidaknya mereka terlihat semangat hari ini.
Tidak sepertiku.
Aku merasa pagi ini tidak ada semangat hidup semenjak mimpi buruk yang kualami semalam.
Mimpi dimana seorang Kim Namjoon menculikku. Bahkan dia hampir ‘memakanku’!
Soal Namjoon, aku menyukainya sejak kelas 3 SMP. Dia adalah tetanggaku di apartemen tempatku tinggal. Sampai sekarang aku menyukainya. Aku selalu memperhatikannya setiap hari.
Tetapi gara-gara mimpi buruk yang kualami semalam, rasanya aku malu untuk melihat wajahnya lagi.
**
BRUK!
“ah.. mianhae”
Aku memungut buku-bukuku yang terjatuh.
“kau tidak apa-apa? Boleh kubantu?”
Suara berat itu...
Aku mendongakkan kepalaku untuk melihat siapa orang yang tidak sengaja kutabrak tadi.
Kim Namjoon!
Kenapa aku harus menabraknya? Eotte?
“tidak apa-apa. Aku permisi” ujarku buru-buru. Aku langsung berjalan cepat ke kelas.
Namjoon POV
“tidak apa-apa. Aku permisi” ujar gadis itu. Lalu gadis itu meninggalkanku dengan terburu-buru.
Tunggu.
Dia Jung Hyemi, tetangga sebelahku bukan?
Tidak kusangka dia satu sekolah denganku.
Kenapa dia begitu terburu-buru? Aneh.
Aku memutuskan untuk kembali ke kelasku.
Tapi...
Sepertinya ada sebuah buku yang terjatuh.
Aku mengambilnya.
Aku membaca tulisan yang berada di sampul buku tersebut “naeui ilgi. Jung Hyemi”
Sebuah diary.
Aku tersenyum. Lalu aku membawa diary tersebut pergi bersamaku.
***
Diary ini tidak mempunyai kunci. Berarti bisa kubuka kan?
Aku membuka diary itu halaman demi halaman.
“hal pertama. Dia lahir pada tanggal 21 Juli 1995. Berarti besok adalah hari ulang tahunnya”
Aku terus membaca halaman demi halaman sampai pada sebuah halaman yang membuatku semakin tertarik untuk membacanya.
“... lalu Namjoon mendekatkan wajahnya kearahku. Dan kau tau? Jarak wajahnya dengan wajahku hanya 1 senti! Lalu dia mengucapkan sesuatu yang membuatku merinding...” aku membacanya dengan teliti.
Aku baru mengerti mengapa ia begitu terburu-buru melihatku. Ternyata ia malu karena mimpinya.
Dan membuatku kaget, ternyata Gadis itu menyukaiku!
“yes! Thanks God! Akhirnya perasaanku tidak bertepuk sebelah tangan!” jeritku senang.
Besok adalah hari ulang tahunnnya. Rencananya aku ingin memberikan sesuatu yang spesial untuknya.
“aha! Aku tahu harus memberikan apa untuknya!”
***
Hyemi POV
BRUK!
“awwh... sakiit...”
Aku terjatuh dari tempat tidur untuk kesekian kalinya. Dan lagi-lagi disebabkan oleh mimpi buruk yang terus menghantuiku.
Hari-hariku memang selalu sial.
TING TONG
Bel apartemenku berbunyi.
“Siapa sih yang datang pagi buta kemari? Aneh” gurauku.
Aku melangkah dengan malas menuju pintu.
Tidak ada orang.
Aku menoleh ke kanan dan ke kiri. Tapi nihil. Tidak ada orang sama sekali.
Perasaanku mulai tidak tenang. Aku merasa takut.
Takut jika yang memencet tombol bel apartemenku adalah hantu.
Tunggu!
Ada kotak kecil dilantai dan juga ada...
Diary! Ya! Itu diaryku yang terjatuh kemarin.
“–Tapi siapa yang memberikannya?”
“–Namjoon? Mana mungkin!”
“memang aku yang memberikannya, nona Hyemi!” seru seseorang.
Namjoon? Sejak kapan ia datang?
Namja itu berjalan dari balik pintu apartemenku dengan membawa kue tart berwarna biru berbentuk kemeja dengan lilin berbentuk angka 1 dan 8.
Darimana ia tahu jika aku berulang tahun hari ini? dan juga darimana ia tahu jika aku suka warna biru?
“saengil chukhaeyo Hyemi. Wish you all the best! tiup lilinnya!” ucapnya sambil menyodorkan kue tart tersebut.
Aku meniup lilin tersebut dengan pelan sampai api diatas lilin itu padam.
“make a wish!” ujarnya semangat.
Aku menarik nafas panjang “aku ingin mimpi burukku hilang untuk selamanya”
“mimpi buruk?”
“ne. Wae?”
Lalu ia mengambil kotak kecil yang ada di lantai dan memberikan kotak tersebut kepadaku.
“ini. special for you!” ia menyodorkan kotak kecil itu kepadaku.
Aku membuka kotak kecil itu dengan hati-hati.
Dan isinya...
“wah... dreamcatcher! darimana kau...”
“aku pernah membaca diarymu. Maafkan aku karena telah membuka privasimu”
“gwaenchana” jawabku tersenyum.
“uhm... Hyemi”
“ne?”
“would you be mine?”
“ja.. jadian? Kau serius?”
“buat apa aku bercanda?”
“ini mimpi kan?”
“tidak. Ini kenyataan. Yes or no?”
“yes, I want”
“thank you baby!” Namjoon memelukku erat. Lalu aku membalas pelukannya.
Pagi itu adalah sebuah mimpi indah yang pertama bagiku. Dan tentu ada sebuah Dreamcatcher yang dapat menghilangkan mimpi burukku untuk selamanya, bukan?
END
Huwaaa.... akhirnya ff ini selesai juga dalam waktu semalam. Dan prosesnya Cuma 2 jam. Mungkin di ff ini kurang percakapannya dan mungkin kurang dimengerti (mianhae readers-deul). And thank you for reading :)