CHAPTER 2 : Baekhyun {Thats Not My Name}

Byun Baekhyun x Park Jiyeon (YOU)

{ Ficlet }

Romance, Fluff, School Life

Teen

Memangnya kenapa jika aku memanggilmu Dino,Park Dino atau Dinosaurs?

*karena sepertinya ide ff ini sangat biasa alias mainstream, kalo ada kesamaan tokoh dan cerita, itu murni ketidaksengajaan. And..say no to plagiator! Selamat membaca.

Jiyeon bergeming. Panggilan yang berasal dari seseorang di belakangnya tak juga ia indahkan. Bukan karena ia tidak mendengarnya tapi lebih karena ia tidak mau mendengarnya.

“Park Dino! Dinosaurs!” suara tenor itu kembali mengusik ketenangan Jiyeon yang sedang membaca komik saat ini. Ia bisa saja meletakkan komiknya sejenak dan menengok ke arah sang pemanggil tapi hal itu terjadi jika saja--

--Sang pemanggil benar-benar memanggil nama aslinya, Jiyeon, Park Jiyeon atau mungkin Park Ji. Tapi ini? Park Dino. Bahkan Dinosaurs. Panggilan yang paling ia benci.

“Ya. Dino-ssi. Mengapa kau tak juga menengok? Aku memanggilmu..” gumam namja di belakangnya seraya memanyunkan bibirnya.

“Aku tidak akan menengok selama kau memanggilku seperti itu.” Kesal Jiyeon, tetap memfokuskan seluruh perhatiannya ke komik Narutonya itu.

“Memangnya kenapa jika aku memanggilmu Dino,Park Dino atau Dinosaurs?” Kini, Baekhyun bangkit dan menghampiri bangku Jiyeon yang berada di depannya. “Bukankah itu memang nama panggilanmu?” ia menyilangkan lengannya ke dada.

Saat Jiyeon melihat Baekhyun mulai berada di depannya, ia menaikkan komik yang dibacanya sehingga menutupi seluruh mukanya. Tidak ingin melihat wajah Baekhyun.

Mereka memang baru mengenal satu sama lain selama setengah tahun tapi sepertinya Baekhyun tak juga jengah untuk mengganggu dan menggoda Jiyeon.

“Dino-ya~ Apa kau marah sekarang?” tanya Baekhyun sambil menaikkan salah satu alisnya. Jiyeon tetap diam, malah kerutan di dahinya bertambah karena lagi-lagi, Baekhyun memanggilnya Dino. “Lihatlah, jika kamu marah, kamu tambah tampak seperti dinosaurus~” Baekhyun kembali meluncurkan kalimat godaan lain.

Jiyeon berpikir jika ia diam, semuanya akan selesai. Baekhyun akan bosan sendiri untuk mengganggunya. Tapi sepertinya, apa yang ia pikirkan dan ia harapkan tidak terwujud.

Helaan nafas terdengar dari mulut Jiyeon.

“Ya! Apa kamu benar-benar tidak menghargai kerja keras orang tuaku? Mereka telah memberiku nama yang sangat indah dan kau merusaknya begitu saja!” suara Jiyeon meninggi ,tapi, ia tak kunjung melepaskan ‘tameng komik’ yang ada di depannya.

Wajah Jiyeon tetap mengeras seperti tadi.

Baekhyun hanya bisa terkikik kecil. “Baiklah, aku akan memanggilmu dengan nama panggilan lain.” Ia kemudian menjongkok, menyejajarkan matanya lurus dengan arah komik dan meletakkan kepalanya ke meja Jiyeon.

Direbutnya komik milik Jiyeon dan kini, wajah Jiyeon tampak di depan matanya tanpa ada gangguan dari ‘tameng komik’ yang Jiyeon buat sedari tadi.

Jiyeon terhenyak, ia kaget karena saat ini wajah Baekhyun berada sangat dekat tepat di depannya.

Tampak di mata hazelnya, Baekhyun sedang menancapkan matanya yang menyipit tepat ke arahnya sambil tersenyum.

“So..Can I call you mine, instead?”