CHAPTER 2 : Between Two Choices
Chapter 2 – Between Two Choices
Preview From Chapter 1
Suasana pun menjadi hening. Setelah keduanya selesai makan, Minhyuk mengajak Krystal mengobrol diluar rumahnya.
"Ayo kita baca kontrakmu..." Ajak Minhyuk.
"Tapi..." Krystal terlihat ragu.
"Aku setuju... Aku percaya padamu, dan ada Luna. Aku bisa meminta bantuan Luna untuk menjagamu..." Ungkap Minhyuk.
"Benarkah? Gomawo..." Krystal memeluk Minhyuk.
"Lakukan semua hal yang ingin kau lakukan, aku mendukungmu..." Minhyuk membalas pelukkan Krystal.
"Aku akan lakukan yang terbaik, tenanglah..." Ucap Krystal yang masih memeluk Minhyuk.
"Aku percaya padamu..." Minhyuk mencium puncak kepala Krystal.
"Ah, tunggu... Ada telepon..." Krystal melihat layar ponselnya, dan Luna meneleponnya.
"Yeoboseyo? Oh... Waeyo?" Sahut Krystal.
"Kontrak? Belum? Aku baru akan membacanya... Benarkah?" Raut wajah Krystal langsung berubah. Krystal langsung membuka buku kontraknya dengan panik dengan masih menerima telepon dari Luna.
***
"Waeyo?" Tanya Minhyuk pada Krystal.
"Kata Luna, di kontrak tertulis bahwa aku tidak boleh memiliki hubungan asmara dan menikah selama masa kontrak..." Lirih Krystal sambil berusaha mencari point yang dimaksud pada kontrak.
"Benarkah?" Minhyuk mendekat dan ikut membaca.
"Benar, lihatlah..." Krystal mendengus kesal.
"Eotte? Kau akan membatalkan kontrakmu?" Tanya Minhyuk.
"Entahlah... Yeoboseyo? Ah Luna... Aku akan meneleponmu lagi nanti... Oh..." Krystal menutup teleponnya.
"Apakah kita harus menunda pernikahan sampai batas waktu tertentu?" Tanya Minhyuk.
"Andwae! Aku lebih baik tidak debut daripada harus membatalkan pernikahanku. Kau gila? Kau ingin membatalkan pernikahan yang tinggal 48 jam lagi?" Sahut Krystal ketus.
"Kita tidak membatalkannya, kita hanya menundanya..." Balas Minhyuk.
"Shirreo!" Sahut Krystal yang kini menatap Minhyuk kesal.
"Mian... Aku hanya berusaha memberi solusi.. Tenanglah..." Minhyuk merengkuh tubuh Krystal masuk kedalam tubuhnya.
"Kita cari solusinya besok pagi, sekarang sudah malam. Kau harus istirahat..." Sambung Minhyuk.
"Kau benar... Tapi aku pasti tidak akan bisa tidur jika dalam keadaan panik..." Krystal merapatkan tubuhnya pada Minhyuk.
"Aku akan menemanimu... Kau mau menginap?" Tawar Minhyuk.
"Aku tidak bisa menolak tawaranmu, mian..." Sahut Krystal manja.
"Hahaha... Baiklah, ayo masuk..." Minhyuk menutup buku kontrak Krystal dan membawanya masuk bersama mereka kedalam rumah Minhyuk.
Minhyuk dan Krystal pun masuk kedalam kamar Minhyuk, Minhyuk meletakkan buku kontrak Krystal diatas meja kamarnya.
"Aku tidur di kamarmu? Kau tidur bersama Ma Ri lagi? Aku saja yang tidur dengan Ma Ri." Krystal duduk ditepi ranjang Minhyuk.
"Tidak, kau dan aku akan tidur disini..." Minhyuk melepaskan sepatu Krystal dari kakinya.
"Cepat naikkan kakimu..." Sambung Minhyuk.
Krystal masih terlihat bingung, namun menurut dengan apa yang dikatakan Minhyuk.
"Kau serius? Tapi..." Krystal terdiam saat telunjuk Minhyuk mendarat dibibirnya.
"Bukankah kita harus terbiasa tidur bersama?" Goda Minhyuk pada Krystal.
"Ya! Kau menggodaku!" Krystal langsung menarik selimutnya dan tidur dibalik selimut.
"Tidurlah... Aku tidak akan mengganggumu..." Minhyuk merebahkan tubuhnya disebelah Krystal yang masih menutupi seluruh tubuh dan wajahnya dengan selimut tebal milik Minhyuk.
"Aku mau diganggu..." Krystal langsung membuka selimutnya dan menggeser kepalanya diatas bahu Minhyuk.
"Jangan pikirkan apapun dan tidur... Mau aku bernyanyi?" Tawar Minhyuk.
"Tidak... Aku hanya ingin mendengarkan debaran jantungmu..." Krystal menurunkan kepalanya menjadi diatas dada bidang Minhyuk.
"Baiklah.... Tidurlah.. Selamat malam calon isteriku yang cantik..." Bisik Minhyuk.
"Selamat malam calon suamiku yang tampan..." Balas Krystal yang langsung memejamkan matanya.
Keduanya tertidur dalam satu ranjang yang sama. Minhyuk merengkuh tubuh Krystal dalam tidurnya. Nyanyian angin malam mengiringi tidur nyenyak kedua pasangan yang sedang menanti hari bahagia mereka.
***
Keesokkan harinya, Minhyuk dan Krystal terbangun bersamaan saat keduanya merasakan tubuh mereka terguncang.
"Ma Ri?" Minhyuk mengerjapkan matanya dan menemukan Ma Ri sedang melompat diatas tempat tidur Minhyuk.
"Kalian curaanggg...." Ma Ri masih melompat-lompat diatas ranjang.
"Aku tidak diajak tidur bersama kalian... curanggg..." Protes Ma Ri.
"Hmm..." Krystal masih sibuk merapihkan rambutnya yang acak-acakkan.
"Eonni... curaanngg..." Me Ri memeluk Krystal yang masih duduk diatas ranjang sambil merapihkan rambutnya.
"Mian... Kau sudah tidur duluan semalam... Apa k au sudah sarapan?" Tanya Krystal pada Ma Ri.
"Belum... Eonni, ajari aku membuat sarapan..." Pinta Ma Ri tiba-tiba.
"Oh... Baiklah, tapi aku harus cuci muka dan mandi, tunggu aku diapur. Oh?" Jelas Krystal.
"Siap, Eonni!" Ma Ri langsung melompat dari ranjang dan keluar dari kamar Minhyuk.
"Kenapa dia sangat manis padamu sekarang?" Minhyuk menyandarkan kepalanya diatas bahu Krystal sambil melingkarkan tangannya pada pinggul Krystal yang masih duduk.
"Karena dia ingin aku mengajarkannya memasak.... Mandilah... Aku akan mandi di kamar Ma Ri dan akan membuat sarapan untukmu..." Krystal melepaskan kedua tangan Minhyuk yang masih melingkar manja dipinggulnya.
"Aku masih ingin tidur..." Minhyuk menjatuhkan tubuhnya kembali diatas ranjang.
"Baiklah, karena ini hari liburmu, tidurlah... Aku akan membangunkanmu setelah sarapan siap..." Krystal mencium puncak kepala Minhyuk lalu berlari meninggalkan kamar Minhyuk.
Setelah selesai mandi dan mengganti pakaiannya, Krystal langsung menyusul Ma Ri yang menunggunya sejak tadi di dapur.
"Eonni, kita akan memasak apa?" Tanya Ma Ri dengan sangat antusias.
"Spageti. Eotte?" Krystal membuka kulkas dan mengambil spageti yang siap untuk direbus.
"Apakah tidak terlalu mudah?" Tanya Ma Ri.
"Kita akan memulai dengan hal-hal yang mudah. Ayo..." Krystal menggendong Ma Ri naik keatas kursi yang telah ia siapkan, agar Ma Ri mampu menjangkau kompor.
Krystal dan Ma Ri menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, Minhyuk dan pengasuh Ma Ri.
"Apakah Bibi sudah berangkat kerja?" Tanya Krystal pada Ma Ri/
Mari mengangguk pelan. Dan kembali mengaduk spageti yang sedang direbus.
"Apakah kau tidak kesepian?" Tanya Krystal.
"Ada Hyemi... Dan biasanya aku sekolah..." Jawab Ma Ri sambil terus fokus dengan apa yang sedang ia lakukan.
"Kau benar-benar mandiri... Ayo kesini... ita siapkan piring dan hiasan sayurnya..." Ajak Krystal.
Ma Ri menurut dan terus mengikuti apa yang Krystal perintahkan dan jelaskan padanya. Satu jam berlalu, akhirnya spageti mereka telah siap. Ma Ri sudah duduk manis dan siap menyantap sarapannya.
"Aku akan membangunkan Minhyuk Oppa, tunggu disini. Oh?" Krystal berjalan menuju kamar Minhyuk.
"Hyukkie... Kau sudah bangun?" Krystal membuka pintu kamar Minhyuk.
Krystal memeriksa tempat tidur dan kosong, tidak ada Minhyuk disana.
"Hyukkie, kau sedang mandi?" Krystal berjalan menuju kamar mandi di kamar Minhyuk. Namun tak ada suara dari dalam.
"Apakah kau mencariku..." Minhyuk tiba-tiba melingkarkan tangannya dipinggang Krystal dan menyandarkan kepalanya diatas kepala Krystal.
"Kau mengejutkanku!" Krystal sedikit menyikut tubuh Minhyuk.
"Apakah sarapannya sudah siap?" Tanya Minhyuk.
"Sudah, makanlah... Dan setelah itu kau harus mengantarku pulang. Luna akan datang ke rumah siang ini." Jelas Krystal.
"Hmm... Baiklah..." Minhyuk menarik Krystal berlari menuju ruang makan.
"Oppa, ini buatanku dan Krystal Eonni..." Ma Ri terlihat memamerkan masakkannya.
"Jinjjayo?" Minhyuk duduk disebelah Ma Ri.
"Cobalah, Oppa. Rasanya sangat lezat!" Ucap Ma Ri.
"Aku percaya, karena Krystal yang mengajarkanmu..." Sahut Minhyuk.
"Jadi Oppa lebih suka masakkan Krystal Eonni?" Tanya Ma Ri dengan wajah murung.
"Oh? Mian... Maksudku..." Minhyuk terlihat bingung menjelaskan.
"Aku juga sangat menyukai masakkan Krystal Eonni!" Sahut Ma Ri.
"Hmm.. Dasar... Kau mengagetkanku... Aku pikir kau akan marah..." Minhyuk mencubit gemas Ma Ri.
"Tidak akan, karena aku sangat menyayangi kalian. Dan aku senang melihat kalian bersama. Kalian sangat cocok..." Sahut Ma Ri.
"Gomawo... Aku akan mengajarkan lebih banyak masakkan nanti..." Ucap Krystal yang kemudian duduk ditempatnya.
Mereka bertiga pun menyantap sarapan mereka. Setelah selesai, Krystal pamit pulang dan diantar oleh Minhyuk. Sementara Ma Ri main di rumah bersama dengan pengasuhnya, Hyemi. Dalam waktu satu jam, Krystal dan Minhyuk sudah sampai di rumah Krystal. Dan Luna terlihat sedang menunggu dihalaman luar.
"Kau baru pulang?" Tanya Luna ketika melihat Krystal menghampirinya.
"Aku menginap di rumah Minhyuk semalam, mian membuatmu menunggu." Jelas Krystal.
"Gwaencanha... Aku belum lama menunggu..." Sahut Luna.
"Ayo masuk..." Krystal menarik Luna masuk kedalam, Minhyuk membuntuti keduanya.
"Jadi, kau tidak akan debut?" Tanya Luna saat keduanya baru saja duduk di sofa.
"Hmm... Aku rasa begitu... Mungkin ini belum saatnya untukku..." Jawab Krystal dengan bijak.
"Hmm... Baiklah, akan aku jelaskan pada SeoYon Ahjumma besok... Bagaimana perasaanmu?" Tanya Luna.
"Ake sedikit sedih, tapi aku tidak mungkin membatalkan pernikahanku.." Jawab Krystal.
"Bukan itu, perasaanmu menjelang pernikahan..."Luna menggenggam tangan Krystal.
"Oh itu... Aku sangat deg-degan... Rasanya masih seperti mimpi saat aku bisa menyusul Sica Eonni untuk menikah..." Jelas Krystal.
"Oppa, kau tidak boleh banyak foto selca dengan sembarang wanita, Oh?!" Luna melirik Minhyuk tajam.
"Aku tidak pernah selca dengan wanita manapun!" Bantah Minhyuk.
"Hahaha... Arrasseo... Aku tau..." Sahut Krystal yang masih terkekeh melihat ekspresi Minhyuk saat membantah tuduhan Luna.
"Hmm... Baiklah, akan aku sampaikan penjelasanmu besok. Aku tau kau semakin sibuk akhir-akhir ini... Semoga semuanya akan berjalan lancar..." Luna memeluk Krystal.
"Terima kasih Luna... Dan semoga debutmu sukses... Aku akan menunggu untuk melihatmu ditelevisi..." Sahut Krystal.
"Ahh.... Aku masih menantikan untuk debut bersamamu..." Luna melepas pelukannya.
"Belum saatnya Luna..." Jawab Krystal.
"Arrasseo... Baiklah, aku akan pergi sekarang..." Luna memakai jaketnya kembali dan bersiap pergi meninggalkan rumah Krystal. Namun tiba-tiba ponselnya berdering.
"Yeoboseyo? Oh? Arrasseo... Gamsahamnida..." Luna menatap Krystal dan langsung memeluk Krystal.
"Krystal!" Seru Luna saat memeluk Krystal.
"Wae? Waeyo?!" Krystal terlihat bingung namun membalas pelukkan Luna.
"Siapa yang menelepon?" Tanya Minhyuk.
"Kalian tau siapa yang menelepon?" Tanya Luna pada Minhyuk dan Krystal.
Minhyuk dan Krystal menggeleng tidak mengerti dengan sikap ceria Luna yang tiba-tiba.
"Itu adalah....
Adalah apa yaaa?
Ayo siapa dan ada apa? XD
See You On The Next Chapter, Chingu ^^
Jangan lupa coretan komentar di kolom komentar yaa!
Untuk Kritik dan saran atau komentar kalian bisa tweet ke @annisRprianti_ , gamsahamnida :)
Untuk kalian yang suka nulis fanfiction, ikutan project bareng Nisnis dan @hyukstal_id yuk, cek di :
https://www.facebook.com/notes/annis-prianti/project-nulis-fanfiction-bareng-annisrprianti_-pccn-hyukstal_id/600954180002350
20 Fanfiction terbaik akan dibukukan dalam 1buku kumpulan fanfiction, yang royaltinya akan kita sumbangkan ke CNBLUE SCHOOL Africa. Yuk ajak temen kalian ikut project bermanfaat ini! Selain nyumbangin bakat dan karya kalian, kalian dapet pahala loh ^^