CHAPTER 1 : Noona You're Mine
“Noona.. good morning~” sapa Jungkook yang tiba-tiba muncul dihadapan Eunji yang sedang berjalan.
“aishhh.. kau mengagetkanku saja” Eunji pun menghentikan langkahnya.
“ini” Jungkook menyodorkan sebotol susu ditangannya.
“kookie-ya.. sampai kapan kau akan terus mengikutiku begini,” kata Eunji sambil menatap bocah lelaki berwajah polos dihadapannya itu.
“sampai noona mau menjadi pacarku” jawab Jungkook tanpa ragu sedikitpun. Senyum lebar mengembang dibibirnya.
“jadi.. sampai kapan aku harus terus begini noona? Apa sekarang aku sudah boleh jadi pacarmu?” bocah manis itu malah balik bertanya.
“hyuu~” Eunji hanya bisa mengambil nafas panjang mendengar pertanyaannya itu.
Sudah satu tahun lamanya Jungkook menyukai dan mengejar Eunji, noona cantik yang tinggal tepat diseberang rumahnya. Jungkook sudah melakukan berbagai cara agar Eunji tertarik padanya dan mau menjadi pacarnya. Lalu hasilnya? Eunji memang tertarik padanya, namun hanya sebagai adik. Bagaimana tidak, lelaki tampan itu masih duduk dikelas 2 SMA sedangkan dirinya sudah menjadi mahasiswi di salah satu perguruan tinggi. Hal ini membuat Eunji tidak bisa melihat Jungkook sebagai seorang lelaki, melainkan hanya sebagai adik kecil yang lucu. Berkencan dengan pria yang lebih muda tak pernah sekalipun terpikirkan dalam benak Eunji, apalagi perbedaan usia mereka terpaut 5 tahun.
-Sopa High School-
“aaaa~~~ Opaaa!!!! Oppaaaa!! Jungkook oppa….” Sorak sorai gadis-gadis bergema menyerukan satu nama, Jungkook. Jungkook sama sekali tidak menoleh kearah sekumpulan gadis disisi lapangan yang sedari tadi tengah menyemangatinya itu. Dia hanya berkonsentrasi pada bola basket yang sedang dimainkannya bersama teman-temannya.
Permainan pun berakhir. Jungkook bersama temannya V duduk dipinggir lapangan, tepat disebalah gadis-gadis yang sedari tadi meneriakan namanya. Seorang gadis mengumpulkan keberanian untuk mendekati mereka berdua.
“umm.. opaa.. ini,” dia memberikan sebotol minuman kepada Jungkook
Jungkook pun melihat wajah gadis tersebut dan tersenyum. “gomawo” diambilnya minuman tersebut kemudia meminumnya.
Hidung Jungkook mengendus sesuatu, dia pun menatap gadis itu. “kamu pake body lotion Shinzu’I ya?” Tanya Jungkook
“ne? ah.. ne majjayo. Bagaimana kau tahu?” Tanya gadis itu bingung dan tersipu malu.
“aku hafal betul wangi ini. aku sangat menyukainya.” Jawab jungkook tersenyum.
“ayo V kita ke kantin, aku lapar” jungkook pun pergi meninggalkan gadis yang masih berdiri dihadapannya itu. Baru beberapa langkah dia berjalan diapun berhenti dan menoleh, “hei.. siapa namamu?” Tanya Jungkook pada gadis itu.
“na..naeun” jawab gadis itu terbata-bata karena terkejut.
“ahh.. naeun-a gomawo minumannya” Jungkook pun melambaikan tangan pada Naeun dan kembali berjalan menuju kantin.
“waa apa kau naksir pada gadis itu? Dia cantik sekali kan?” Tanya V
“tidak, dia bukan tipeku. Dia memang manis sekali tapi kau taukan V, yang ada di dalam hatiku itu hanya..”
“Eunji noona!” jawab V mendahului perkataan Jungkook.
“yup,” jawabnya menganggukan kepala dan kembali berjalan.
“lalu kenapa kau hafal betul body lotion yang diapakai gadis itu?” Tanya V penasaran
“oh itu.. harumnya sama dengan harum Eunji noona, noona juga memakai body lotion itu. Jaman sekarang semua gadis menggunakannya. Kau tidak tahu? Putih itu Sinzu’i~” jawab jungkook sambil mengusap kedua lengannya seolah sedang mengiklankan produk body lotion.
“wahh pantas saja noona dan gadis tadi kulitnya putih dan cantik, ternyata karena Sinzu’I ya. Aku juga mau beli ah body lotion, body scrub dan body cleanser Sinzu’i, supaya wangi tubuhku sama dengan noona,” Jungkook tersenyum.
“ahh kau ini, sampai kapan kau akan mengejarnya? Dia juga tidak pernah melihatmu. Pilih saja satu gadis disekolah ini dan jadikan pacar, kau tidak perlu mengejarnya malah merekalah yang mengejarmu minta dijadikan pacar,” ujar V.
“sirheo.. aku hanya mau Eunji noona, aku tidak mau yang lain. TITIK.” Jawab Jungkook sambil menatap V penuh keyakinan.
“ya ya ya, terserah kau saja, aku tidak mengerti lagi.” Jawab V sambil menepuk pundak sahabatnya itu.
**
“noona…” suara itu mengalihkan pandangan Eunji yang sedang turun dari bus. Eunji sudah hafal betul darimana suara itu berasal.
“wae? wae? Kenapa kau ada disini?” jawab Eunji dengan muka kesal.
“tentu saja menunggu noona, ayo kita pulang bersama” senyum manis itu kembali menghiasi bibirnya. Melihat itu, Eunji tak sanggup lagi berkata-kata. Mereka pun akhirnya berjalan bersama dari halte bus menuju rumah.
“apa anak SMA pulang sesore ini?” Tanya Eunji sambil berjalan
“tentu saja tidak. Aku tadi dari rumah temanku.” Jawab Jungkook
“oh, habis belajar bersama ya? Bagus-bagus. Anak pintar,” Eunji memujinya sambil mengusap rambut Jungkook.
“ani.. Aku bermain dirumah V sambil menunggu sore, supaya aku bisa pulang bareng noona. Haha..”
“eiii jinjja….” Eunji memukul pundak Jungkook, Jungkook hanya tersenyum.
“noona..” panggil Jungkook
“hmm,” Eunji melihat kearahnya dengan wajah bertanya.
“berkencanlah denganku, besok” ucap jungkook santai.
“sirheo..” Eunji pun kembali berjalan.
“waeeeee? Besokkan hari minggu. Ayolah bermain denganku satu hari saja, ya ya ya ya?” bujuk Jungkook dengan wajah memelas.
“kookie-ya.. berkencan itu tidak sama dengan bermain.”
“apa bedanya, berkencan itu adalah bermain bersama orang yang kita suka. Aku menyukai noona, makanya aku ingin berkencan denganmu” Jawab Jungkook.
“lalu aku? aku tidak menyukaimu, itulah kenapa kita tidak bisa berkencan. Apa kau mengerti?” Wajah Eunji kini terlihat serius.
“tidak, aku tidak mengerti kenapa noona tidak menyukai ku? Aku tampan, baik, aku sangat pandai bernyanyi, menari dan main basket. Aku bisa melakukan apa saja. Lalu kenapa kau tidak menyukaiku?” Tanya Jungkook dengan wajah penuh tanda tanya.
“kau masih kecil” jawab Eunji singkat tanpa menghentikan langkahnya.
“mwo? Hahaha” Jongkook malah tertawa geli mendengar jawaban Eunji.
“aku sudah kelas 2 SMA, tubuhku juga lebih tinggi daripada noona. Alasan macam apa itu. Aku tidak terima!” jawab jungkook sambil melipat kedua tangannya di dada, wajahnya nampak kesal.
“kau selalu melihatku berseragam sekolah makanya noona menganggapku anak kecil. Kita juga belum pernah jalan-jalan bersama, bagaimana bisa noona melihatku sebagai seorang pria. Aku tidak ada kesempatan menunjukan sisi manly ku pada noona. Ini tidak adil,” gerutu Jungkook panjang lebar.
Eunji hanya tersenyum mendengarkan omelan-omelan Jungkook yang menurutnya sangat polos dan manis.
“karena itu beri aku kesempatan. Hanya satu hari. Ayo kita berkencan dan aku akan tunjukan padamu aku ini sudah dewasa,” Jungkook menatap mata Eunji penuh harapan.
Eunji terdiam sesaat, tatapan mata jungkook membuatnya membeku. ‘kenapa bocah ini terlihat sangat serius?’ Tanya Eunji dalam hati ‘ahhhh… kenapa jantungku berdebar melihatnya, Eunji-ya sadarlah! Dia hanya bocah SMA,’ Eunji berbisik dalam hatinya.
Eunji pun menghentikan langkahnya, begitu pun denga Jungkook.
“baiklah. Ayo kita berkencan besok,” jawab Eunji sambil membalikan badannya kearah Jungkook.
“jinjja? Jinjja jinjja?” Tanya jungkook menatap Eunji tidak percaya. Eunji hanya mengangguk.
“assa!” jungkook tersenyum kegirangan.
“tapi ada syaratnya.. besok itu pertama dan terakhir kali kita berkencan. Kau bilang minta diberi kesempatan agar aku bisa menganggapmu sebagia pria, berarti jika setelah kita berkencan besok dan aku masih tidak bisa menganggapmu sebagai pria, kau harus berhenti mengikutiku. Setuju?” Perkataan Eunji itu dijawab diam tanpa ada sepatah katapun keluar dari bibir jungkook.
“arraseo!” jawab Jungkook memecah hening.
Dengan cepat wajah Jungkook mendekat pada Eunji, tiba-tiba saja dengan sekejap bibirnya menyentuh bibir Eunji, ‘chu~’ bibir mereka bertemu untuk beberapa detik. Jungkook pun berlari meninggalkan Eunji yang masih mematung tak bergerak. Bagai kilatan petir yang begitu cepat menyambar dan kemudian hilang, tetapi meninggalkan sengatan listrik kecil dihati Eunji. Tubuhnya membeku tapi hati kecilnya berdegup cepat dan meraba-raba perasaan macam apa yang sedang dirasakannya saat ini.
“Eunji-ya… sampai jumpa besok!” teriak jungkook yang sudah berada jauh didepannya. Dia melambaikan tangannya lalu berlari pergi.
“apa? Eunji?? YAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!! Dasar bocah kurang ajar!! ” teriak Eunji yang hanya dibalas dengan ledekan jungkook yang menjulurkan lidahnya pada Eunji.
Eunji masih terdiam dan memegangi bibirnya. “apa yang baru saja terjadi? Bagaimana bisa jantungku berdetak karena bocah itu, aku pasti sudah gila” gumam Eunji sambil memukul kepalanya.
“besok terakhir kalinya! Tidak mungkin aku akan jatuh cinta padanya kan? Aku menyetujui ajakan kencannya agar bisa membuatnya berhenti mengejarku. Tapi kenapa sekarang malah aku yang goyah begini. Ahh molla molla,” Eunji pun berjalan pulang sambil terus bergumam sendiri.
**
Hari masih begitu pagi, matahari masih malu-malu mengeluarkan sinarnya. Suasana pagi di Han river terlihat indah. Cahaya matahi memantulkan bayangan seorang pria yang tengah duduk sendiri disebuah lapangan basket di sekitaran Han River. Dia memantul-mantulkan bola besket yang sedari tadi dipegangya.
“kookie-ya..” suara wanita tedengar dari kejauhan.
“oh! Noona~ yeogi yeogi...” Jungkook melambaikan tangannya pada Eunji. Eunji pun menghampirinya.
“kenapa kita harus bertemu pagi-pagi begini?” tanya Eunji.
“untuk memaksimalkan waktu. Kapan lagi aku bisa berkencan denganmu. Jadi hari ini dari pagi hingga malam kau miliku, oke? Noona-neun naekko! (noona you’re mine)” jawab jungkook tersenyum. Eunji hanya berkedip mendengarnya, tak tahu harus menanggapi bagaimana.
“yahh terserah kau lah. Khusus hari ini aku akan mengikuti maumu,” jawab Eunji pasrah.
“nah begitu baru bagus.” Jungkook tersenyum puas.
“noona.. kamu bisa main basket? Aku membawamu kesini untuk bermain basket bersama. Ini tangkap..” jungkook melempar bola basket ditangannya kearah Eunji. Eunji pun menangkapnya.
“aku rasa aku bisa sedikit-sedikit.” Eunji pun mendribel bola kearah ring basket kemudian melemparnya. Masuk!
“woahhh.. ternyata kau bisa ya?” jungkook tidak menyangka. Eunji hanya tersenyum sambil menaikan pundaknya. Kini giliran Eunji yang melemparkan bola basket tersebut kearah Jungkook.
Jungkook menangkapnya dan mulai memantul-mantulkan bola, dia juga mendribel bola basket diantara kedua kakinya, dia terlihat serius memainkan beragam trik menggunakan bola ditangannya. Jungkook pun mendribel bola kearah ring dan kemudian melompat untuk memasukannya.
Disisi lain, sedari tadi Eunji tak berkedip memperhatikan jungkook. Bocah lelaki yang dilihatnya tempo hari itu ternyata sangat berbeda. Dia terlihat mempesona. Kakinya pun terihat jenjang, penampilannya lebih dewasa. Mungkin karena ini pertama kalinya Eunji melihat jungkook tanpa seragam sekolah. Celana jeans serta T-shirt hitam dengan jaket merah yang terikat di pinggangnya itu sesaat mebuat Eunji lupa bahwa pria dihadapannya ini adalah bocah lelaki yang kemarin ditemuinya.
“noona!” Suara itu membuyarkan lamunan Eunji.
“jangan terpesona begitu dong melihatku haha. Masih banyak pesonaku yang belum aku tunjukan.” Jungkook meledek Eunji yang wajahnya kini mulai memerah.
“ishh jinjja..” gumam Eunji pelan
“bagaimana kalau kita bertaruh. Yang memasukan bola paling banyak bisa minta satu permintaan,” Ajak jungkook.
“oke, siapa takut!” Jawab eunji mantap.
Merekapun berlomba memasukan bola ke ring, Jungkook meminta Eunji melempar dengan jarak yang lebih dekat agar adil. Kesempatan mereka melempar masing-masing 5 kali. Dah hasilnya?
“yeeeee... aku menang!” teriak Eunji senang sambil melompat-lompat kecil.
“ishh, kenapa jadi aku yang kalah. Akukan yang mengusulkan permainan ini.” Gerutu Jungkook dengan bibir cemberut. Eunji hanya tersenyum melihatnya, sungguh menggemaskan.
“ jadi kau hutang 1 permintaan ya untukku. Akan kugunakan nanti,” Kata Eunji
“arasseo.. ayo kita duduk dulu noona,” ajak jungkook. Merekapun duduk disebuah kursi menghadap ke Han River. Jungkook mengeluarkan sesuatu dari ransel yang dibawanya.
“apa itu?” Tanya Eunji melihat barang yang ada ditangan Jungkook.
“Body lotion,” jawab jungkook.
“phuhaha… kau tipe pria yang merawat diri dengan baik ya rupanya?” ejek Eunji.
“aniya.. ini kan lotion yang biasa kau pakai,” Jugkook menunjukan botol yang sedang dipegangnya. Eunji melihat botol itu, ‘Sinzu’I White Body Lotion’.
“ahh ternyata benar itu Body lotion yang biasa ku pakai,” gumam Eunji dalam hati.
Jungkook mengeluarkan lotion putih itu pada tangannya lalu menarik tangan Eunji dan mengusapkannya dengan lembut.
“setelah ini kitakan akan pergi ke taman bermain, pasti disana panas. Karena itu aku harus melindungi kulit cantik noona,” Jungkook ternsenyum sambil terus mengoleskan body lotion itu pada kedua tangan Eunji. Eunji hanya memandangi Jungkook dan tersenyum tanpa sepatah katapun.
“Wae?” Tanya Jungkook sambil melihat Eunji.
“aniaya.. Joah,” jawab Eunji dengan senyum lebar di bibirnya ditambah eyes smile yang membuatnya tampak lebih cantik. Jungkook pun membalas senyum manis itu.
“karena putih itu, Sinzu’I!!” lagi-lagi Jungkook berpose memegang botol lotion seolah tengah mengiklankannya. Eunji tertawa kecil melihatnya, begitupun Jungkook.
**
Sebuah roller coaster berwarna warni naik perlahan secara vertikal menuju puncak. Eunji dan Jungkook duduk pada kursi paling depan. Jungkook pun menggenggam tangan Eunji, mereka berdua berteriak bersamaan, “3..2..1.. WAAAAAAAA!!!!!” Hembusan angin kencang meniup rambut Eunji yang terurai, begitupun dengan Jungkook. Tubuh mereka berdua seolah terpental mengikuti laju roler coaster yang begitu cepatnya.
“woahh.. jinjja jaemida!! (sangat menyenangkan),” kata Eunji sambil mengangkat ibu jarinya.
“iyaaa. Ayo kita bermain yang lainnya noona,” Ajak Jungkook bersemangat sambil menarik tangan Eunji.
“oh! Lihat itu! Topinya lucu sekali,” Eunji menunjuk pada sebuah kios penjual topi.
Mereka pun akhirnya masuk untuk melihat-lihat. Eunji memilah milih topi yang dianggapnya cocok untuk Jungkook, dia melihat topi-topi cantik itu sambil sesekali melihat wajah Jungkook untuk menemukan yang pas.
“ini,” Eunji memakaikan cap berwarna hitam dengan tulisan ‘Mickey’ putih ditengahnya, ditambah kuping khas Mickey Mouse dikedua sisinya.
“dan aku yang ini..” lanjut Eunji memakaikan cap serupa pada kepalanya, milik Eunji bertuliskan ‘Minie’ denga tulisan berwarna merah.
“Joah! Ayo kita beli ini,” kata Jungkook dengan wajah bersinar.
Merekapun kembali terlarut dalam serunya wahana permainan yang ada dalam taman bermain super besar ini. Jungkook tampak sangat senang, wajahnya berseri-seri setelah seharian ini menghabiskan waktu bersama noona kesayangannya itu. Satu tahun sudah dia menunggu untuk waktu-waktu seperti ini. bermain bersama, menghabiskan waktu sambil menggandeng tangan Eunji. Akhirnya keinginan bocah lelaki itu pun terkabul juga. Matahari pun tak terasa sudah mulai terbenam. Waktu memang sering kali tak terasa jika sedang bersenang-senang.
“kita naik itu ya noona..” jari Jungkook menunjuk pada wahana Ferris wheel (biang lala).
“umm..” Eunji mengangguk tanda setuju. Mereka pun berjalan menuju wahani itu.
“Jungkook oppa?”
Jungkook pun menoleh kearah suara yang memanggil namanya tersebut.
“oh! Naeun-an,” panggil Jungkook setelah beberapa saat mengamati gadis yang memanggilnya itu.
Gadis itu terlihat manis sekali mengenakan t-shirt pink bergaris dan rok berwarna putih yang memperlihatkan kakinya yang ramping dan putih. Untuk beberapa detik Jungkook terpana melihatnya.
“noona.. jamkaman (tunggu sebentar),” ucap Jungkook yang berlari menghampiri Naeun.
Mereka berdua berbincang sebentar. Eunji hanya tersenyum melihatnya. Entah apa arti dibalik senyumnya itu. Tidak sampai satu menit Jungkook pun sudah kembali kesamping Eunji, dia melambaikan tangan pada Naeun yang berjalan berlawanan arah dengannya.
“Ayo noona,” Jungkook tersenyum dan menggandeng tangan Eunji.
Ferris wheel yang dihiasi lampu keemasan itu kini mulai bergerak naik. Semakin atas semakin jelas terlihat keseluruh taman bermain ini. pemandangan sekitarnya pun tampak indah dibalut sinar mentari sore kekuningan. Jungkook dan Eunji duduk berhadapan.
“woahh.. kookie-ya lihat itu. Sunset nya indah sekali ya,” kata Eunji sambil memandang keluar jendela.
“iya. Sempurna sekali untuk menutup hari yang indah ini,” jawab Jungkook pelan.
Eunji pun menoleh kearah Jungkook yang terlihat sedikit murung, entah kemana perginya wajah ceria yang seharian ini menghiasai wajah tampannya itu.
“kookie-ya, wae? Kenapa kau terlihat tidak bersemangat begitu?” Tanya Eunji.
“aniya.. hari ini adalah salah satu hari paling menyenangkan dalam hidupku. Tapi..” Jungkook menghela nafas panjang lalu kembali bicara “tapi hari seperti ini tidak akan mungkin terulang lagi kan noona?” Wajah Jungkook yang tadi tertunduk kini menatap wajah Eunji.
“ahh.. itu.. haruskah aku jawab sekarang?” Tanya Eunji.
“bagaimana pun juga aku sudah tau jawabannya. Tapi yahh baiklah aku juga ingin dengar dari mulut noona,” jawab Jungkook serius.
“hmm.. kencan hari ini menurutku sangat menyenangkan. Aku senang kita bisa menghabiskan waktu seharian seperti ini… kau benar, ternyata kookie yang ada dihadapanku ini sudah dewasa sekarang. Kenapa aku baru menyadarinya sekarang ya?” Eunji tersenyum sambil mengusap kepala Jungkook.
“benarkah?” Tanya Jungkook dengan wajah yang mulai kembali ceria.
“umm..” Eunji mengangguk.
“kau bisa menjagaku dengan baik hari ini. untuk beberapa saat aku akui aku terpesona padamu,” Eunji menatap mata Jungkook dalam.
“tapi..” Eunji melanjutkan.
“kita tetap tidak bisa bersamakan?” Jungkook menyela kata-kata Eunji.
Mendengar itu Eunji hanya mengangguk. “Kau mengertikan alasanku? Kau sudah dewasa, tentu kau mengerti kenapa aku menolakmu.”
“semalam aku memikirkannya. Meskipun aku tampan, baik dan memilik banyak kemampuan, meskipun aku yakin bisa membuat noona bahagia, tapi.. aku rasa noona seharusnya bisa mendapatkan pacar yang lebih baik dari itu. Aku rasa aku tidak cocok dengan noona,” Jungkook kembali menarik nafas panjang, lalu kembali melanjutkan,
“Kau seharusnya bersama seorang hyung tampan yang dunianya sama denganmu. Aku hanya anak SMA yang hanya tahu bermain, tapi noona sudah tidak ada di masa seperti itu lagi. Jadi… jadi aku fikir keputusan noona itu ada benarnya juga,” terlihat guratan kecil kekecewaan dalam wajahnya.
Eunji tersenyum mendengar apa yang baru saja dikatakan Jungkook.
“woahh.. pemikiranmu juga ternyata sudah dewasa ya.” Ledek eunji
“ish..” Jungkook memandang Eunji dengan tatapan sinis.
“tapi kau tau alasan utamaku menolakmu?” Tanya Eunji
“noona takut disangka phedofil ya?” jawab Jungkook ringan.
“aishh jinjja,” Enji melipat bibirnya.
“bukan itu bodoh! Aku tidak mau kehilanganmu.”
Mendengar itu, Jungkook yang tadi sedang senyum-senyum meledek Eunji kini terlihat serius.
“kalau kita pacaran, benar katamu dunia kita terlalu berbeda. Aku yakin hubungan itu tidak akan bertahan lama. Aku tidak mau seperti itu.. aku tidak mau kehilangan sosok kookie adik ku. dimana pun aku berada aku selalu mendengar suaranya memanggilku ‘noona.. noona..’ setiap pulang dan berangkat kuliah selalu saja mengikutiku seperti stalker. Momen-momen seperti itu rasanya sudah menjadi kebiasaan dan aku tidak ingin kehilangan itu.”
Suasana entah mengapa menjadi senyap, mereka berdua hanya saling memandang satu sama lain. Lembayung oranye masuk lewat sisi jendela menyinari kulit mereka. Ferris wheel yang mereka naiki kini tepat berada di posisi paling atas dan berhenti sejenak.
Di keheningan itu Jungkook tersenyum.
“noona… Saranghae!” Ucap Jungkook tiba-tiba memecah hening.
“aku menyayangimu sebagai noona ku. gomawo, sudah menjadi cinta pertamaku. Terima kasih juga hari ini kau sudah mengajariku sesuatu. Tidak penting status hubungannya itu disebut apa, tetapi rasa sayang itu lah yang merupakan hal terpenting. Benarkan noona?” Tanya Jungkook dengan senyum lebar terkembang di bibirnya, wajahnya kini kembali ceria.
Eunji mengangguk dan balas tersenyum.
“jadilah adikku untuk seterusnya. Janji?” Eunji mengulurkan kelingkingnya, Jungkook pun melingkarkan kelingkingnya pada kelingking Eunji tanda berjanji.
“Woahhh.. patah hati untuk pertama kalinya tepat disaat usiaku 17 tahun. Daebak,” Jungkook tiba-tiba bicara sendiri. Dirinya yang polos dan ceria kini kembali terlihat.
“mwo?” Eunji heran mendengarnya kemudian buru-buru melihat handphonenya. ‘1 September 2014’
“oh.. mian. Hari ini ulang tahunmu kan?” Tanya Eunji menyesal
“ne.. noona macam apa itu, ulang tahunku saja lupa.” Jawab Jungkook.
“habis dari tadi juga kau tidak mengingatkanku. Saengil chukae~ uri kookie-ya,” Eunji menepuk pundak Jungkook.
“umm.. gomawo. Kadonya mana?” Jungkook tersenyum sambil mengulurkan kedua telapak tangannya.
“eii.. aku kan baru ingat sekarang, jadi aku tidak mempersiapkannya.. ah! Karena tadi pagi aku mendapat kupon permintaan, aku akan memeberikannya padamu sebagai kado.”
“benarkah?” Jungkook terlihat sangat senang, matanya bersinar.
“iya. Jadi apa permintaanmu?” Tanya Eunji.
“aku mau ini…” Jungkook menarik tangan Eunji mendekati wajahnya, bibirnya mengecup bibir merah muda Eunji. Mata Eunji terpejam karena terkejut, Jungkook pun memejamkan matanya. Untuk beberapa saat mereka tetap membeku dalam posisi itu. Perlahan Jungkook melepas tangan Eunji yang tadi di genggamnya, dan melepas ciumannya. Mereka berdua terdiam.
Jungkook tersenyum sambil menaikan kedua bahunya.
“terima kasih kadonya,” kata Jungkook tersenyum lebar
“woaahhh ciuman pertama tepat di ulang tahunku yang ke -17. Benar-benar kado yang sempurna!” Jungkook melipat kedua tangannya di dada dan tersenyum bangga.
“YAAAAAAAA!!!! JEON JUNGKOOK!!! Mati kau hari ini!!!” teriak Eunji sambil mengacungkan jarinya kearah Jungkook dan kemudian memukuli
Ferris wheel itu perlahan mulai kembali berputar turun. Suasana sore yang indah dan tenang terpecah dengan suara berisik dari salah satu kotak ferris wheel.
“noona..noona.. ampuni aku..”
“dasar bocah kurang ajarrrrrrrr!!”
“noonaaaaaa… hentikan!!! Kau sendiri yang bertanya permintaanku”
“apa kau gila? Siapa bilang kau boleh menciumku… mati kau!!”
-Extra Story-
Seorang lelaki tampan sedang asyik memainkan bola basket bersama teman-temannya. Keringat yang sudah membasahi wajahnya dan rasa haus yang menyerang tenggorokan membuatnya menghentikan permainan dan beranjak ke pinggir lapangan. Dia duduk disisi lapangan basket sambil mengusap keringatnya dengan handuk. Tiba-tiba terlihat seseorang berdiri dihadapannya. Lelaki itu mengalihkan pandangannya keatas hingga terlihat wajah seorang gadis cantik tersenyum padanya.
“Jungkook oppa.. mau ke kantin bersama?” tanyanya sambil mengulurkan tangan
“um..” Jungkook mengangguk sambil menyambut uluran tangan gadis itu.
Mereka pun berjalan berdua menuju kantin. Jungkook melingkarkan tangannya pada bahu gadis itu.
“Naeun-a.. jangan lupa dengan kencan kita besok ya” kata Jungkook sambil menatap wajah Naeun yang ada disampingnya.
“tentu oppa..” Naeun tersenyum manis sambil membalas tatapan Jungkook.
**
Motor berwarna hitam berhenti tepat di depan sebuah rumah. Pria itu pun turun dari motornya begitu pun gadis yang diboncengnya. Pria itu melepas helm putih yang ia kenakan, lalu membantu membukakan helm yang dipakai sang gadis.
“gomawo sudah mengantarku oppa..” gadis itu tersenyum.
“ne, selamat malam. Jalja~” pria itu mengelus lembut rambut sang gadis.
Gadis itu berjalan menuju rumahnya.
“Eunji-ya..” panggil pria itu. Eunji pun menoleh.
Pria itu berjalan kearah Eunji kemudian menciumnya bibirnya.
“aku pulang dulu ya.” Pria itu tersenyum, Eunji pun balas tersenyum.
“In guk oppa.. saranghae.” Senyum simpul menghiasi wajah Eunji.
“Nado Saranghae..” Jawab Seo in guk memeluk Eunji erat.
-the end-