CHAPTER 1 : Happy Lunch ^^
“Hyung! Ada seseorang mencarimu..” Taemin mengeraskan suaranya saat dia sudah sampai di ruang rekaman SHINee saat ini. Jinki, orang yang dipanggil Taemin pun menoleh mendapati dongsaengnya yang tersenyum kecil.
“Nugu?” tanya Jinki singkat sambil terus memperhatikan Taemin heran.
“Yaa! Minyeon-ah, kemari!” Taemin menarik tangan Minyeon yang berdiri di belakang pintu ruangan tersebut. Taemin menahan mulutnya untuk menertawakan keadaan Minyeon saat ini yang menurutnya seperti orang yang ingin menyatakan cintanya.
“Annyeonghaseo, Jinki Oppa.” Sapa Minyeon ramah sambil menundukkan sedikit kepalanya untuk memberi hormat pada Jinki. Demi apapun dia sangat gugup saat ini. jantungnya berdetak kencang dan dia sangat ingin menyudahi ini.
“Ohh, Minyeonnie. Annyeong, ada apa? Kemarilah.” Ucap Jinki memintanya masuk dan duduk di dekatnya. Minyeon melihat Taemin seperti hendak menanyakan –apa-aku-harus-kesana?-
“Gaseyo, bukankah dia yang kau cintai, eum? Fighting!” Taemin menyentuh kepala Minyeon sambil tersenyum. Dia pun berlalu meninggalkan Minyeon yang merutuki kebodohannya saat ini. Ya, dia ingin sekali membuatkan makan siang untuk Jinki. Ia masak sesuai dengan resep yang diberi omma kandungnya. Melihat Jinki yang sedang duduk sambil mendengarkan lagu melalui earphonenya, Minyeon pun langsung drop. Ia nervous.
‘Haaa~ Ottokaji? Mengapa aku merasa gugup? Bukankah aku sering bertemu Jinki Oppa sebelumnya? Haa..’ batin Minyeon bergejolak menahan supaya jantungnya tidak keluar saat ini.
“Minyeon? Mengapa masih di sana? Kemarilah, duduk di sampingku.” Jinki membuyarkan lamunan Minyeon. Perlahan tapi pasti, Minyeon pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang rekaman itu. Kotak bekal makanan yang akan dia beri untuk Jinki pun di genggamnya erat, seakan itu adalah benda yang sangat berharga. Ya, berharga untuk idolanya.
“Jinki Oppa, aku hanya ingin memberikanmu makan siang. Aku baru saja belajar membuat sup tahu dan kacang kedelai, aku ingin kau yang pertama mencicipinya. Ini untukmu.” Rasa ketakutan pun melanda Minyeon sekarang, ia sangat takut jika Jinki tidak menerimanya. Ia menyerahkan kotak bekal itu pada Jinki. Hey! Jinki tersenyum melihat perlakuan hangat dari dongsaeng sunbaenya itu. Bukannya ia tak tahu dengan kenyataan jika Minyeon menjadikannya bias utama di SHINee, Jinki tahu semuanya. Tapi dia hanya diam dan memperhatikan Minyeon dari jauh.
“Gomapta, boleh aku membukanya sekarang?” tanya Jinki. Minyeon yang mendengar Jinki menerimanya hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia senang sekali Jinki mau mencoba masakannya. Ini berkat Taemin, jika bukan dia yang membantu Minyeon, mungkin Minyeon tidak akan sukses bertemu Jinki hari ini.
“N-ne, Oppa. Juseyo. Jika tidak enak, segera katakan padaku, eoh? Mani mogo, Jinki Oppa.” Ucap Minyeon menunjukkan eye smilenya. Ia sangat antusias membuka kotak bekalnya itu pada Jinki. Jinki hanya tertawa kecil menanggapinya.
“Kelihatannya ini sangat enak. Aromanya saja sudah membuatku ingin makan. Ah! Apa kau membawakanku ayam goreng?” Minyeon hampir lupa menyerahkan makanan kesukaan Jinki. Ia segera membuka tas ranselnya dan memberikan kotak bekal yang lainnya.
“Aku tidak akan melupakan makanan kesukaanmu, Oppa. Igeo, makanlah, saking gugupnya aku jadi melupakannya. Mianhae..” Minyeon membuka kotak itu lalu memberikannya pada tempat makan Jinki yang sudah Minyeon sediakan. Ia merasa seperti istri Jinki yang memenuhi makan siang suaminya. Tak lupa ia membawa telur gulung, kimchi, kimbab dan ddeobokki untuk tambahan lauk itu. Semuanya sengaja Minyeon memasaknya untuk menyatakan betapa besar cintanya pada Jinki. Tapi sepertinya Jinki selalu tidak memahami perasaan Minyeon, bahkan sampai Kai kini menjadi kekasihnya.
“Oh! Ini sangat enak! Waaa~ kau pintar masak rupanya? Jinjja mashita! Daebakida!” seru Jinki setelah mencoba sesuap santapan siangnya. Jinki pun makan dengan lahap. Dia menyukai masakan Minyeon. Sementara Minyeon yang melihatnya hanya bisa tersenyum haru, tak menyangka bahwa idolanya senang dengan masakannya, bisa menerima semua perlakuannya. Minyeon sangat mencintai Jinki lebih dari ia mencintai orang yang pernah mengisi hatinya.
“Jinjjayo? Gomapta. Jinki Oppa, ucapanmu tadi sangat membuatku bahagia, jeongmal gomawo.” Tak terasa Minyeon menitikkan air matanya. Ia sangat senang bisa melihat senyuman Jinki yang sangat dirindukannya. Jinki yang mendapati Minyeon sedang berusaha membersihkan air matanya pun membantunya.
“Igeo, kau juga makanlah. Ini masakanmu, kau juga harus mencobanya.” Jinki menyuapi Minyeon sesendok makan siang itu. Minyeon tersenyum dan menerima suapan dari Jinki. Tanpa mereka sadari, keempat member SHINee lainnya sedang mengamati kegiatan Minyeon dan Jinki dari luar ruang rekaman tersebut.
“Mereka cocok sekali yaa, hyung. Sayangnya Jinki hyung tidak menyadarinya.” Kata Taemin yang berada di paling kanan. Key, Minho, dan Jonghyun berada di sampingnya.
“Jinki hyung hanya menganggapnya sebagai salah satu SHAWOL yang memberikan cintanya yang tulus untuk SHINee, Taeminnie.” Ucap Key kemudian.
“Minyeon sudah ku anggap sebagai dongsaengku sendiri, karena sejak dulu aku ingin mempunyai dongsaeng perempuan. Dia fans nomor satu bagiku.” kata Jonghyun membuat semua pandangan keempat member itu ke arahnya.
“Aish, kau berlebihan, hyung. Lihatlah! Jinki Hyung menyuapi Minyeon! Ah, seandainya ada yang seperti itu padaku.” Desis Minho dengan nada kecewa.
“Minyeon sangat tulus melakukannya untuk Onew hyung. Kita harus menghargai usahanya. Dia hanya tak mau melihat senyuman Onew hyung pudar. Dia akan selalu membuatnya ada.” Key terharu melihat kejadian itu di depan matanya. Bagaimanapun juga ia sebagai Omma SHINee juga ikut merasakan apa yang Minyeon rasakan saat ini. Sebuah perhatian khusus untuk leader tercintanya itu.
“Hah! Habis juga! Sudah lama aku tidak merasa kenyang seperti ini. Yaa Minyeonnie, kau tahu? Kau telah membuat moodku bagus hari ini. Semua karena makan siang yang kau bawa untukku. Jeongmal gomawo.” Jinki menutup kotak bekal itu, senyumnya tak pernah hilang. Minyeon membantunya untuk membereskan itu semua. Memasukkannya pada tempatnya, ransel Minyeon.
“Cheonma, Oppa. Aku senang keadaanmu baik hari ini. Aku juga berterimakasih karena Oppa sudah memakan habis makan siang yang ku siapkan. Setelah ini Oppa ingin melanjutkan rekamanmu?” tanya Minyeon setelah merasa meja yang mereka gunakan untuk meletakkan makanan tadi bersih. Jinki menggeleng.
“Ani, setelah ini Jonghyun yang akan rekaman. Jadwalku rekaman tadi pagi sampai siang ini. Kau sudah tahu bukan, album ketiga kami yang akan keluar bulan depan?” tanya Jinki sambil mengeluarkan hapenya ingin menghubungi Jonghyun. Orang yang yang dihubungi Jinki, Jonghyun, yang masih berada di luar pintu ruang rekaman itu pun terkejut karena ia tak menyangka Jinki akan menelponnya.
“Ne. The Misconception on You dengan Dream Girl sebagai lagu utama kalian. Benar, bukan?” Jinki hanya mengangguk sekilas sambil menunggu Jonghyun mengangkat telponnya.
“Yaa, neo jinjja hyung! Mengagetkanku saja!”
“Aku sudah selesai. Cepatlah, ke ruang rekaman, setelah ini giliranmu.”
“Ne, arasseo. Nan ganda.”
Minyeon memandang ruang rekaman SHINee yang dia tempati ini dengan seksama. Terdapat banyak cover album SHINee baik yang Korean atau Japanese Version. Ia berdiri dari tempat duduknya dan melihat itu lebih dekat. Jinki yang sudah mengakhiri percakapannya dengan Jonghyun pun mulai memperhatikan Minyeon yang asyik memandangi tempat mereka sekarang. Tiba-tiba ia punya ide yang menarik, ia pun bangkit berdiri dan menghampiri fansnya itu.
“Minyeon-ah, apa kau suka es krim?” tanya Jinki yang sukses membuat Minyeon menoleh dan mendapati mereka hanya berjarak 20cm. Deru napas Jinki dapat ia rasakan hangan menerpa wajahnya.
“Ne, Oppa. Waeyo?” jawabnya sambil terbata-bata. Jantungnya kembali berdegup kencang dan kali ini ia tak dapat mengontrolnya.
“Kajja, kita beli es krim!” tanpa sadar, Jinki menarik tangan Minyeon dan mereka pun menuju lift terdekat untuk turun dan keluar gedung SM. Keempat member SHINee yang sudah pindah tempat persembunyian hanya bisa melihat mereka dengan mulut terbuka.
“Daebak! Bahkan Jinki hyung langsung mengajaknya kencan!” seru Taemin yang spondan mendapat pukulan di pundaknya oleh Key.
“Yaa! Jangan menyimpulkan suatu hal yang belum pasti, Lee Taemin!” Taemin meringis mendengar perkataan Key yang sangat jelas di telinganya.
“Aku hanya mengatakan menurut apa yang aku lihat barusan, hyung! Jika bukan kencan, lalu apa?” tanya Taemin tak rela dengan perlakuan Key padanya. Mereka berkutat dengan pemikiran masing-masing.
“Sudahlah, bisa kita tanyakan pada mereka nanti, aku rekaman dulu. Annyeong!” kata Jonghyun sambil meninggalkan mereka bertiga.
“Yaa! Cepat selesaikan latihan kalian. Aku ada jadwal MC di Music Core hari ini.” Minho pun menyudahi kegiatan tak penting mereka. Mengamati seorang fans dan idol keluar gedung SM berdua. Key dan Taemin pun berpandangan sejenak lalu bangkit dan melanjutkan kegiatan mereka masing-masing.
“Kau suka es krim rasa apa, Minyeonnie?” suara berat Jinki memulai percakapan mereka. Minyeon yang tak bisa menghilangkan senyumannya pun melihat Jinki yang masih menggandeng tangannya. Ini sudah di luar ruang rekaman tapi Jinki seakan tak peduli.
“Banana! Oppa?” tanya Minyeon. Jinki memikirkan sesuatu, ternyata fansnya itu sama seperti taemin, suka dengan apa saja yang berbau banana.
“Aku? Coklat! Menurutku coklat paling enak!” Minyeon tertawa melihat ekspresi Jinki yang menurutnya seperti anak kecil. Mereka sudah berada di lantai dasar gedung SM. Banyak artis SM yang berlalu-lalang di sekitar itu, ada juga yang keluar-masuk secara bersamanaan melalui pintu utama. Tanpa Minyeon sadari, EXO juga ingin ke Music Core untuk mempromosikan album pertama Kiss & Hug yang lagu utamanya Wolf. Ada sepasang mata yang terus memperhatikan mereka dengan tatapan yang menyiratkan kekesalan. Orang itu cemburu dengan apa yang dilihat di depannya.
“Changmin Sunbae sedang berada di Jepang yaa? TVXQ melakukan comebacknya lagi, kah?” tanya Jinki. Mereka terlihat akrab. Semua yang melihat mereka ikut tersenyum seakan mereka tahu itu hubungan baik antara fans dengan idolanya.
“Ne, mereka melakukan promosi Catch Me Japanese Version. Sudah biasa jika Changmin Oppa berada di Jepang.” Jinki menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Mereka pun berjalan keluar gedung SM menuju supermarket terdekat. Saling bercengkrama dan tertawa bersama. Pegangan itu tidak lepas dan Minyeon sangat bahagia, secara tak langsung Jinki mengajaknya kencan walau hanya membeli es krim. Jinki juga senang bisa membuat fans tersayangnya tersenyum karenanya. Mungkin ia harus memperhatikan Minyeon lebih dalam lagi.
“Kai? Sedang apa disini? Ayo, kita harus ke MBC.” Ucap Suho yang melihat Kai hanya mematung melihat Minyeon bersama Jinki keluar dari Gedung SM. Rasanya ia ingin marah saat ini juga. Siapa yang suka melihat kekasihnya pergi dengan idolanya. Sekalipun cinta itu hanya untuknya, tapi bagi Minyeon, Jinki adalah segalanya.
“Eh? Ne, hyung.” Kai pun mengikuti member EXO lainnya ke mobil van mereka. Mobil itu pun melaju searah dengan supermarket yang dituju Minyeon dan Jinki. Kai melihat mereka sekali lagi. ia menundukkan kepalanya dan mencoba untuk tidak berpikir macam-macam tentang kekasihnya. Ia percaya pada Minyeon.
‘Sakitnya tuh disini..’ batinnya sambil menyentuh dadanya yang tiba-tiba terasa sesak.
-THE END-