Synopsis
Sinopsis :
#ShinzuiWhiteConcert
Jung Jae Hyun dan Yoon Bora yang resmi menjadi pasangan kekasih dikejutkan oleh kehadiran teman masa kecil mereka, Park Hoon. Kisah cinta yang mereka rajut sekian lama , goyah dan berada di ujung kehancuran. Bermula dari persahabatan 3 bocah kecil. Lalu persahabatan mereka bersemi menjadi cinta. Namun Jae Hyun lah yang berhasil memenangkan hati Bora. Park Hoon yang menjadi pihak ketiga bertekad untuk kembali merebut hati Bora. Hati Bora yang goyah dan hadirnya kembali Park Hoon dalam kehidupannya membuat konflik diantara Bora dan Jae Hyun semakin menegang. Lalu manakah yang dipilih Bora? Kekasih yang selama ini menemaninya dan merajut kisah cinta dengannya atau teman masa kecil yang setia menunggunya dan kembali untuk merebut hatinya?
“Aku tidak pernah memintamu untuk mencintaiku, namun dirimulah yang mencintaiku. Aku tidak melarangmu untuk mencintaiku, cinta tidak pernah salah, namun kepada siapa cintamu berlabuh, itulah yang salah..” –Yoon Bora-
“Maafkan aku telah lancang mencintaimu. Dan maafkan aku juga karena telah lancang membuatmu jatuh cinta padaku. Namun apa yang harus aku lakukan? Mencintaimu bagaikan kewajiban untukku..” –Park Hoon-
“Melindungimu adalah kewajibanku. Mencintaimu adalah pilihan hatiku. Aku tak tahu bagaimana bisa seorang gadis pemalas, jorok, dan tidak perduli sepertimu bisa merebut hatiku. Namun, aku sangat mencintaimu bahkan lebih dari aku mencintai diriku sendiri..” –Jung Jae Hyun-
#ShinzuiWhiteConcert
A/N : This is my first story, I Hope u like it^^ and please tap love button for me guys^^ vote for me. Kekeke~ I’m sorry if I made some typos,
Happy Reading^^
The Beggining
“Bora-ya!” panggil anak laki-laki bergigi kelinci bernama Hoon dan sukses membuat gadis berkepang dua tersebut menoleh. “Saranghaeyo~.” “Nado Saranghae, Hoon-ah. Aku juga mencintai Jae Hyun. Ibuku bilang, bahwa sahabat harus saling mencintai.”ujar gadis yang bernama Bora sambil merangkul kedua bocah laki-laki tersebut. “Namun.. bukan mencin-..” “Ya! Kita akan terus mencintai dan menyayangi hingga kita besar nanti!”ujar Jae Hyun dan di setujui oleh Bora dengan anggukan yang penuh semangat.
*10 Tahun Kemudian*
Rencana Bora untuk bermalas-malasan dan harapan untuk ‘berkencan’ dengan kasurnya sepanjang hari terpaksa batal ketika ibunya mengetuk pintu kamarnya dan berteriak “yak!! Yoon Bora!!! Yeoja macam apa kau jam segini belum beranjak dari tempat tidurmu? Umurmu sudah 17 tahun namun kelakuanmu seperti anak umur 5 tahun, Yoon Bora!” “Aishh.. Ini hari Minggu,eomma. Apakah aku harus menjadi yeoja rajin yang bangun pagi-pagi?” ujar Bora dengan malas. “Cepat bangun atau eomma mendobrak pintu kamarmu dan menyirammu dengan seember air! Kedua sahabatmu sudah menunggumu! Namja saja lebih rajin daripadamu!”
Bora langsung bangun dan membukakan pintu kamar dan menemui kedua sahabatnya. “Yakk! Apa maksud kalian datang ke rumah seorang yeoja pada hari Minggu ketika pagi-pagi buta?!” ujar Bora mengamuk. “Ternyata kau yeoja.. kukira kau namja sama seperti kami.” Ujar Park Hoon spontan dan mendapat sambutan pukulan di dahi oleh Bora.
“ekhm.. Nona Yoon. Pertama, kau ini sudah berumur 17 tahun dan kau harus bangun pagi-pagi untuk berlatih menjadi istri yang baik. Kedua, kau bilang apa? Pagi-pagi buta? Apa disini tidak ada jam? Ini sudah pukul setengah 1 siang dan kau bilang ini masih pagi?” ujar Jae Hyun sambil menekankan kata ‘Kau bilang ini masih pagi’. “ekhm.. dengarkan aku Tuan Jung..” ujar Bora menekankan kata ‘Tuan Jung’ . “Pertama, aku tidak berniat untuk mempelajari ‘Menjadi Istri yang Baik’. Kedua, tidak ada kata bangun pagi dalam kamusku. Dan hari ini hari Minggu, jadi aku harus merelakan semua waktuku untuk tidur.”
“Jadi kalian pulanglah!” ujar Bora sambil mendorong kedua sahabatnya itu, lalu hendak menutup pintu kamarnya.
“yak.. Yoon Bora! Tunggu!” ujar Jaehyun sambil menahan pintu kamar Bora. Begitu mendapatkan kesempatan, ia dan Park Hoon langsung menerobos masuk ke kamar Bora.
“Siapa yang menyuruh kalian masuk hah?!” Ujar Bora kesal dan memukul Jaehyun dan Park Hoon.
“yak.. kau itu yeoja atau kerbau sih? Kenapa tenagamu sangat kuat?” ujar Park Hoon menggerutu. Bora hendak memukul Park Hoon tetapi di tahan oleh Jaehyun.
“Bora-ya.. kami masuk hanya mau.. mau mau menanyakan.. Kenapa.. Kenapa Kau sangat putih.. ya… kami mau menanyakan itu. Memangnya body cleanser apa yang kau pakai?” ujar Jaehyun terbata-bata.
“cih.. apa kau baru tau jika aku ini putih?! Aku selalu merawat kulitku memakai body scrub dan body lotion . Kulitku putih seperti wanita Jepang bukan? Dan siapa itu idola mu.. ohh ya! SISTAR , A pink , dan Soomin ! kurasa aku lebih putih darinya!” Ujar Bora dengan bangga.
“cih. Kau bilang kau seperti apa? Wanita Jepang? SISTAR ? A Pink ? Soomin ? apa kau sedang mengigau?! Kau itu 11 12 dengan Jong In hyung! Sama-sama hitam. Putih itu SHINZU’I kau tau?” ujar Park Hoon tanpa dosa.
“MWO?! Kau..” Ujar Bora sambil bersiap melayangkan pukulannya ke Park Hoon.
Lalu terdengar teriakan kesakitan dan tawa evil seorang perempuan..
*Esok Hari di sekolah*
Kelas Biologi disiang terik pertengahan musim panas membuat beberapa siswa merasa sangat jengah. Bahkan tidak sedikit siswa yang mulai terlelap dengan posisi kepala di letakkan di atas meja. Guru Biologi didepan sana yang juga sudah gerah bukan karena AC di ruangan kelas tidak dingin, namun ia gerah dengan kelakuan murid-muridnya yang dengan sengaja mengacuhkannya.
Ujian Kenaikan Kelas sebentar lagi akan digelar. Guru dengan kacamata berbentuk lingkaran itu sudah terlalu pusing untuk menegur mereka yang entah memimpikan apa saat ini, disaat ia masih menerangkan pelajarannya yang membosankan berharap murid-muridnya segera sadar mengingat mereka sudah kelas 11 yang sebentar lagi akan menghadapi ujian kenaikan kelas.
Pembelajaran kali ini dibahas berbagai jenis organ dalam tubuh yang tak kasat mata itu coba dijelaskan oleh Kang SoYou seonsaengnim beserta fungsinya masing-masing. Bersyukur masih ada beberapa murid yang terlihat memperhatikan, walau hanya bisa dihitung dengan jari. Hm, mungkin 3? 5? Atau 8? Entahlah, yang pasti 5 menit lagi kelas akan usai, dan membangunkan mereka hanya pekerjaan sia-sia dan membuang-buang waktu.
“Kelas akan berakhir 5 menit lagi. Dan seonsaengnim harap besok tugas harus kalian kumpulkan. Kalian ingat itu”
Tepat setelah guru berkacamata itu membereskan peralatan mengajarnya bel berbunyi, yang membuat para siswa kegirangan sambil meninggalkan kelas mereka. Namun ada pula beberapa siswa yang tak tau tugas apa yang diberikan seonsaengnim tersebut dan memilih untuk bertanya terlebih dahulu pada ketua kelas mereka, Jaehyun.
“Hoon-ah. Tugas apa yang diberikan SoYou seonsaengnim barusan? Apa itu banyak? Apa itu sulit? Bisakah aku meminjam tugasmu saja nantinya?” ujar Eunhyuk tanpa beban.
Pletak..
Dari sekian banyak pertanyaan yang dilontarkan lelaki dengan senyum gusinya itu membuat lelaki lainnya yang berdiri disebelah Eunhyuk itu menjitak kepalanya, menghiraukan sahabatnya itu yang meringis karena pukulannya yang tak bisa dibilang pelan.
“yakk! Eunhyuk-ah! Kau bukan bertanya tugas, kau hanya meminta ketua kelas kita meminjamkan tugasnya padamu. Aishhh” laki-laki yang terlihat berpenampilan lebih rapi dari laki-laki yang ia sapa Eunhyuk mendesis sebal akan tingkah sahabatnya.
“lalu, tugas apa yang diberikan SoYou seonsaengnim, Hoon-ah?” Donghae mengulang pertanyaan Eunhyuk tadi tanpa maksud menyalin PR seperti yang Eunhyuk lakukan, sebuah pulpen dan buku agenda telah tersedia dihadapannya. Berniat mencatat apa yang akan Park Hoon katakan nantinya.
“tugas kita adalah tentang hati”
“Hah?!” ujar Eunhyuk dan Donghae sambil berpandangan.
*Cafe*sepulang sekolah*
“Apa kau mengerti tugas Biologi tadi?” ujar Bora membuka pembicaraan.
“Cinta dan hati.
Dua perkara yang saling berhubungan erat.
Seperti jalinan benang yang tak pernah menemukan titik terujungnya. Saling melengkapi, berhubungan, dan takkan terpisahkan.
Seperti itulah cinta dan hati.” Ujar Park Hoon yang terkesan ambigu bagi Jae Hyun dan Bora.
“heii.. Kau sedang jatuh cinta ya? Pada yeoja kan Hoon-ah? Aku agak ragu dengan mu.” Ujar Jae Hyun polos.
“Apa kau sudah mau mati?!” ujar Park Hoon.
“yakk.. Park Hoon! Apa kau sedang jatuh cinta?” ujar Bora.
“Kurasa..” ujar Park Hoon. “padamu..” lanjutnya dalam hati.
From : Park Hoon
To : Bora
‘Hey nona Yoon! Bisakah kau menemuiku di Kona Beans Café malam ini Jam 7?’
From : Park Hoon
To : Bora
‘Tentu saja! Lagipula, ada sesuatu yang harus ku ceritakan kepadamu. Aku akan membunuhmu jika kau datang terlambat!’
*at Café* 7 PM*
“Bora-ya!” ujar Park Hoon sambil melambaikan tangannya kearah Bora. Membuat Bora langsung menoleh dan menghampiri meja yang Park hoon tempati.
“Aku ingin memberitahu rahasiaku padamu!’ ujar Park Hoon penuh semangat.
“Mengapa kau begitu semangat? Memangnya apa rahasiamu itu?”
“Aku ingin membaritahumu.. bahwa aku.. aku.. adalah laki-laki”
“Aku serius Park Hoon” ujar Bora sambil menghadiahkan jitakan di dahi Park Hoon.
“oke.. oke.. aku serius. Aku mencintaimu, Yoon Bora”. Ujar Park hoon serius.
“Aigoo.. kau tidak serius kan? Kau tidak bermain-main denganku, kan? Sekarang bukan April Mop kan?” ujar Bora bertubi-tubi.
“Aku serius Yoon Bora. Aku tidak main-main”
“Maafkan aku Hoon-ah. Tapi, aku sudah menjadi kekasih Jae Hyun sekarang.” Ujar Bora mendapat raut kecewa dari Park Hoon.
#Flashback#
*Taman Belakang Sekolah*
“Bora tunggu!” ujar Jae Hyun sambil menarik tangan Bora.
“Apalagi? Oh. Ayolah aku harus segera pulang. Atau aku akan mendapat Piring terbang dari ibuku saat aku pulang nanti.”
“Aku.. Mencintaimu, Yoon Bora”. Ujar Jaehyun sambil menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Tak lama kemudian, ia berlutut lalu mengeluarkan setangkai bunga mawar dari dalam jas sekolahnya. “would you be my Girlfriend, Yoon Bora?”
“Aku.. juga mencintaimu, Jaehyun-ah.”
#Flashback Off#
“Jadi aku telat satu langkah di banding dia.. Aku mengerti Bora-ya.. Gumawo Yoon Bora, kau adalah pemilik hatiku, dan hanya dirimu. Aku, akan selalu melindungimu Bora. Karena aku,, Mencintaimu .Dan maafkan aku karena mencintaimu. Mencintaimu adalah kesalahan terbesar yang pernah kulakukan. Kau berbahagialah dengan Jaehyun. Ia sangat mencintaimu. Kalian saling mencintai. Aku tak mau menjadi penghancur hubungan kalian.” Ujar Park Hoon lirih.
“Aku tidak pernah memintamu untuk mencintaiku, namun dirimulah yang mencintaiku. Aku tidak melarangmu untuk mencintaiku, cinta tidak pernah salah, namun kepada siapa cintamu berlabuh, itulah yang salah.. Bisakah kita memulai semuanya dari awal? Tanpa ada perasaan apapun? Aku tidak ingin kehilanganmu… Kau adalah sahabat terbaikku. Jebal.. eoh?” Ujar Bora berlinang air mata.
“Aku juga ingin terus berada disampingmu, Bora-ya. Aku ingin berada disampingmu, memelukmu saat kau rapuh. Menghapus air matamu saat kau menangis, meminjamkan behuku saat kau membutuhkannya. Namun dengan perasaanku padamu, dapatkah aku bertahan?”ujar Park Hoon lirih dan pergi meninggalkan Bora.
“A- andwae Park Hoon-ah!! .. hiks.. jangan tinggalkan aku, jebal..” ujar Bora sambil terisak.
*2 minggu kemudian* di Sekolah*
“Apa kau dengar gosip terbaru?”ujar anak-anak permpuan yang sedang bergosip.
“Tentu saja! Park Hoon sunbaenim keluar dari sekolah dan pindah ke Australia untuk melanjutkan studinya!” ujar perempuan lain menimpali.
“bukankah itu sangat aneh? Apakah mungkin seorang Park Hoon, sunbae berwibawa, namja populer, pintar, murid kesayangan guru keluar tanpa sebabjelas seperti itu? Yang kudengar sih, Bora sunbae menolaknya dan dia patah hati lalu ia pergi ke luar negeri.”
“Kurasa kita harus memberi pelajaran kepada Bora!” ujar perempuan berambut dikuncir kuda.
“ya! Tentu saja! Biar dia tahu rasa! Jelas-jelas ia sudah memiliki Jaehyun sunbae. Tapi ia masih tebar pesona ke Park Hoon sunbaenim. Kita beri dia pelajaran sepulang sekolah.”
*toilet perempuan*sepulang sekolah*
Saat Bora memasuki toilet yeoja, para ‘fans’ Park Hoon menjalankan rencana mereka. Mereka melempari Bora dengan telur dan menyiramnnya dengan air dingin. Jaehyun yang menunggu di depan gerbang sekolah kebingungan karena sudah 30 tetapi Bora belum keluar juga. Akhirnya Jaehyun memutuskan untuk menyusul Bora dan mengecek keadaannya.
“Bora-ya!” teriak Jaehyun dari luar toilet wanita.
“Jae-Jaehyun-ah.. to-tolong aku.” Ujar Bora lirih dari dalam toilet.
Setelah Jaehyun mendengar suara Bora, Jaehyun langsung masuk ke dalam toilet yeoja tanpa memperdulikan hukuman apa yang akan diberikan kepala sekolah kepadanya karena memasuki toilet yeoja.
“Bora-ya! Bora-ya! Neo gwaenchana (apa kau tidak apa-apa)?” ujar Jaehyun sambil berlari mendekati Bora dan menepuk-nepuk pipinya.
“di-Dingin.” Ujar Bora lemah.
Dengan sigap Jaehyun melepas jas sekolahnya dan menyelimuti Bora dengan jas nya. Ia membopong Bora dan mengantarnya pulang.
*2 tahun kemudian* di taman belakang Kampus*
Bora sedang duduk sendiri sambil memejamkan mata dan mendengarkan musik. Akhir-akhir ini masalahnya dengan Jaehyun membuat istirahatnya terganggu bahkan membuat tubuhnya kurang sehat karena kurang tidur.
Saat sedang enak-enak nya me-rileks-kan diri, Bora dikejutkan oleh kehadiran seseorang yang duduk disampingnya. Lalu secara refleks Bora membuka matanya dan melihat orang di sampingnya.
“Park Hoon?! Kau kembali!” ujar Bora sambil memeluk Park Hoon.
“yak! Apa kau tidak tahu betapa aku merindukanmu? Saat kau pergi meninggalkanku? Apa kau tidak berfikir bahwa aku akan terluka begitu dalam bahkan sampai 3 hari aku tidak makan dan hanya menangisi kepergianmu! Park Hoon,, nappeun namja!” ujar Bora berlinang air mata.
“mi-mianhae..” ujar Park Hoon sambil memeluk Bora.
*esok hari*Danau sekitar kampus*
Jaehyun sedang duduk di bangku sekitar danau. Lalu Bora tiba-tiba datang dan duduk disamping Kevin.
“untuk apa kau datang?” ujar Jaehyun dingin.
“Apa aku tidak boleh menemuimu? Apa aku mempunyai salah padamu?”
“aniya.. Kau tidak salah. Akulah yang salah karena telah menjadi penghalang dari hubungan kalian.” Ujar Jaehyun lirih.
“Apa maksud mu? Hubungan siapa yang kau maksud?”
“hubunganmu dengan Park Hoon, Bora-ya. Aku melihatmu kemarin bersama Park Hoon. Dan aku ingin memutuskan hubungan ini. Aku tidak mau kau tersakiti lebih jauh.” Ujar Jaehyun sambil berlari menjauh dari Bora. Lalu Bora mengejarnya dan hampir tertabrak truk. Lalu Jaehyun berbalik dan mendorong Bora sehingga kedua kakinya terlindas truk.
“Jaehyun-ah!!!” ujar Bora berlari sambil mendekati Jaehyun. “Jaehyun-ah.. bertahanlah demi diriku, jebal..” Ujar Bora sambil menepuk-nepuk pipi Jaehyun.
“Bora-ya.. Jika aku tidak selamat atau Tuhan tidak mengizinkan kita untuk bertemu lagi, kuharap kau akan bahagia.” Ujar Jaehyun sebelum ia tidak sadarkan diri.
“aniya! Andwae! Kau harus tetap sadar baboya!” ujar Bora sambil terus mengguncang badan Jaehyun.
*Keesokan harinya*Taman Belakang Kampus*
“Hoon-ah.. kenapa kau mengajakku kesini? Aku harus menjenguk Jaehyun.” Ujar Bora membuka pembicaraan.
“Bora-ya.. dengarkan aku dan jangan memotong pembicaraanku arraseo?.” Ujar Park Hoon serius dan dijawab anggukan oleh Bora.
“Jaehyun kehilangan kedua kakinya. Ia lumpuh total. Orang tua nya memutuskan untuk pindah keluar negeri. Awalnya orang tua Jaehyun ingin member tahumu. Tapi Jaehyun melarang mereka. Ia ingin bahwa kau segera melupakannya. Kau harus bersabar, Bora-ya.” Ujar Park Hoon dengan pelan dan hati-hati.
“Ia menitipkan surat ini untuk mu.” Sambung Park Hoon sambil menunjukkan sepucuk surat.
Dear Nae Byul (bintangku),
Yoon Bora
Yakk.. gadis malas. Apa kau akan merindukanku nantinya? Aku tidak tau aku akan mati karna merindukanmu atau tidak. Namun yang ku tahu adalah aku sangat, sangat mencintaimu. Dirimu adalah candu bagiku. Yakk gadis babo.. aku yakin kau sedang menangis sekarang. Hapus air matamu itu. Kau terlihat seperti Tao jika sedang menangis. Aku tidak menyalahkanmu jika aku lumpuh, bahkan aku rela mati karenamu. Melindungimu adalah kewajibanku. Mencintaimu adalah pilihan hatiku. Aku tak tahu bagaimana bisa seorang gadis pemalas, jorok, dan tidak perduli sepertimu bisa merebut hatiku. Namun, aku sangat mencintaimu bahkan lebih dari aku mencintai diriku sendiri. Kau.. berbahagialah dengan Park Hoon.
From,
Jaehyun
Bora langsung menangis setelah ia membaca surat itu. Park Hoon langsung menenangkannya dan menepuk bahu Bora.
“yak.. kau harus kuat. Cinta pertama memang tidak pernah berjalan mulus..” ujar Park Hoon diselingi cengirannya yang khas.
“oh ya.. kenalkan tunanganku.. Eunji.” Ujar Park Hoon sambil mengenalkan seorang perempuan cantik kepada Bora yang sukses membuat mata Bora terbelalak.
“Bisakah aku berbicara berduda saja dengan Bora?” ujar Park Hoon kepada Eunji dan dibalas anggukan.
“Dengarkan aku, Bora-ya. Maafkan aku telah lancang mencintaimu. Dan maafkan aku juga karena telah lancang membuatmu jatuh cinta padaku. Namun apa yang harus aku lakukan? Mencintaimu bagaikan kewajiban untukku. Namun, mencintai bukan berarti harus memiliki. Carilah pengganti Jaehyun dan penggantiku di hatimu Bora-ya. Aku mempercayaimu.”
^^END^^
“Cinta tidak datang 2 kali. Saat cinta itu datang, pastikan kau merengkuh cinta itu, dan menyimpannya sebaik mungkin dalam hatimu.”-Bora-
Thx for reading my story, please press the love button for me, vote for me guys, thank u^^