CHAPTER 1 : Love Or Friends???
Touch me over here
Touch me touch me there
Touch me over here
Touch me over there T
ouch me over here
Touch me
touch me overthere
Touch touch touch
Yeah yeah
Bom menghela nafasnya panjang. Dia benar – benar mengutuk siapapun yang menelponnya dipagi – pagi seperti ini. Apalagi ini hari libur, dimana Bom akan benar – benar memanfaatkan hari liburnya itu.
“ kenapa tak kau angkat?” Tanya Yongguk. Bom mendelik kearah Yongguk seakan memberitahu Yongguk bahwa dia malas untuk mengangkat telponnya. “ mungkin itu penting “ lanjut Yongguk lalu kembali pokus pada Koran paginya.
Lagi – lagi Bom menghela nafasnya. Dia sedikit berpikir setelah sang oppa memberitahunya.
“yeobobseo” Bom mengangkat telponnya tanpa melihat layar handphonenya.
“ hay White Rabbit. I’ve been to up Incheon” Bom membulatkan matanya saat dia menyadari suara yang sangat ia kenal. Dia langsung melihat ke arah layar handphone dant erteranama ‘ Red Evil ‘
“ what? How did you get here Red?” Tanya Bom
“ long story. I’ll tell you after you pick meup,pick me up so fast”
“ oke, I’ll call it in ” Bom mengakhiri percakapannya dengan Dara lalu berlalu menuju bagasi.
“ kau mau kemana Bom” Tanya Yongguk saat melihaty eodongsaengnya terburu – buru keluar rumah. Namun tak ada jawaban dari Bom,dan Yongguk pun kembali membaca Koran paginya.
***
Bom memarkirkan mobilnya lalu berlari kearah bandara menuju tempat dimana biasanya orang menjemput teman atau saudara dan keluarganya dibandara. Bom menggerakkan kepalanya ke arah kiri dan kanan sambil menyipitkan matanya agar mudah mencari sosok Red Evilnya itu.
“ White Rabbit” tiba – tiba seseorang berteriak danBom pun menoleh kearah sumber suara. Terlihat seorang yeoja tersenyum padanya sambil melambaikan tangan kearah Bom. Bom ikut tersenyum lalu menghampiri yeoja tersebut.
“ you stupid red evil” Bom memukul pelan pundak yeoja tadi
“ hey I just wanted to give you a surpise white rabbit” balas yeoja tersebut tanpa memukul pundak Bom seperti Bom memukul pundaknya.
“ oke, so what purpose have you come?”
“ I’m hungry, can you drove me to the joy of food?” Bom menghela nafasnya. Lagi – lagi yang dipanggilnya red evil itu mengalihkan pembicaraan mereka.
***
“ waaah, this delicious” red evil terus memakan bulgoginya, sedangkan Bom menatap tak percaya ke arah sahabatnya itu. Saat ini mereka sedang berada di Libok Restaurant
“ Dara, not you ever eat at paris?”
“ yes, but I want to feel eating in seol directly. itu pasti sangat lezat dan kau tahu? Ini benar – benar sangat nikmat Bom” Dara kembali memakan bulgoginya
“ Well, you have not answered my question. What have you to seol?" Bom pun ikut memakan bulgoginya.
“ berlibur”jawab Dara singkat
“ tapikuliahmu belum selesai?”
“ okay. I asked for leaveof absence” Dara menghentikan makannya lalu menatap kearah Bom sambil memohon maaf pada sahabatnya itu.
“ why?”
“ I miss you white rabbit” Dara memasang aegyonya, membuat Bom juga menyadari betapa dia merindukan sahabatnya itu.
“ miss you too”
***
Bom keluar dari mobilnya bersama Dara, membuat sang oppa Bang Yong Guk menatap heran kearah Boms aat mereka sampai diruang tengah. Bom menghiraukan sang oppa yang menatapnya horror, dia terus berjalan menaiki tangga menuju kamar tamu.
“ OkayDara, kamar ini sekarang milikmu. Cepat bereskan barang – barangmu lalu mandi dan beristirahat.” Bom membuka pintu untuk Dara
“ thank you” Dara tersenyum lalu masuk kedalam kamar. Dan Bom pun menutup pintu kamar membiarkan Dara beristirahat. Bom turun dan duduk disebelah Yongguk lalu merebut remote TV dan memindahkan channel TV.
“ yaaak Bom waeyo kau pindahkan?” protes Yongguk
“ sssst, Dara sedang istirahat” Bom menempelkan jarinya dibibir tipisnya.
“ Dara? Nuguya?”
“ aish kau melupakannya? Dia yeoja yang kau tembak di menara eifell, namun dia menolakmuk arna dia sudah mempunyai namjachingu”
“ jinjayo? Aish waeyo dia berada disini? Dia itu sudah membuatku malu”
“ yak bukan dia yang membuatmu malu. Kau saja yang tak bertanya terlebih dahulu, jadi kau sendirikan yang menanggung malu”
“ yak kau ini yeodongsaengku, waeyo kau malah membelanya?”
“ aish kau ini berisiksekali”
***
Dara menuruni anak tangga dan menuju ruang makan. Hidungnya sangat tajam saat mencium bau makanan.Dan Dara tersenyum saat mendapati Bom dan seorang namja sedang duduk rapi sambil memakan kimbap.
“ kausudah bangun Dara?” Tanya Bom saat menyadari Dara sedang menatap kearahnya. Sedangkan Yongguk? Dia menghentikan sarapannya.
“ oppa berangkat dulu ne” kata Yongguk lalu berdiri dan meninggalkan Bom dan Dara. Dara menghampiri Bom dan menatapnya horror.
“ what’s wrong whit Yongguk?”
PLETAK
“ dia lebih tua darimu, jadi panggil dia oppa jika kau tak mau dia marah padamu”Bom memukul Dara dengan sumpitnya. Sedangkan Dara hanya mengelus kepalanya yang dipukul oleh Bom “ wait, do you remember my oppa?” lanjut Bom sambil ganti menatap Dara horror.
“ tentu saja. Dia namja yang ku tolak saat menyatakan cinta di menara eifell”
“ Dan karna kau, dia sangat marah padamu”
“ Really? So what does it matter to me?”
“ aish kau ini. Oh ya mau kemana kau sudah rapi seperti ini?” Bom melahap kimbapnya.
“ jalan - jalan” jawab Dara sambil menaruh beberapa kimbap dipiringnya.
“ apa? Tapi aku kerja,tak dapat mengantarmu”
“ slow baby, aku bisajalan sendiri”
“ tapi … “
“ ayolah, aku bukan anak kecil lagi”
***
Dara turun disebuah rumah sakit terbesar di korea ‘Seoul Internasional Hospital’ lalu dengan langkah cepat dia memasuki rumah sakit tersebut
“ Excuseme, could you show me where the room dokter Kim Him Chan?”Tanya Dara pada salah satu gansoha disana
“ Certainly, let me transmit”jawab gansoha tersebut dan mengantarkan Dara ke ruangan eusia Kim Him Chan “silahkan nona masuk. Ini ruangan Himchan euisa” kata gansoha saat sampai didepan pintu ruangan Himchan euisa.
“ thank you” Dara tersenyum pada gansoha lalu mengetuk pintu ruangan tersebut
“ masuk” terdengar suara khas namja disana. Entah kenapa saat mendengar suara tersebut, Dara merasa desiran darahnya semakin cepat. Detak jantungnyapun memompa dengan cepat. Namun Dara harus segera masuk. Dengan gemetar dia memutar knop pintu dan membukanya. Nampaklah seorang namja dengan seragam putihnya. Dara masuk dan duduk didepan namja tersebut.
“ Sandara?” tebak sang euisa. Dara hanya tersenyum saat euisa mengenalinya “ ah akhirnya kau datang juga. Aku menunggumu. Kenalkan aku Kim Him Chan” namja yang mengaku bernama Kim Him Chan itu mengulurkan tangannya. Dengan senang hati Dara menerima uluran tangan Himchan.
DEG
Lagi – lagi Dara merasakan bahwa jantungnya berdetak tidak normal ‘ oh ayolah, jangan membuatku gila’ batin Dara, dan dengan cepat iya melepas genggaman tangan mereka. “ baiklah, lebih baik kita cepat periksa jantungmu” lanjut Himchan yang mendapatkan anggukan dari Dara
***
Bom hanya mengaduk –aduk jajangmyeon miliknya. Sudah hampir 30 menit dia menunggu sang namjachingu,namun dia tak kunjung datang. Tiba – tiba saja sebuah tangan tengah menutup matanya. Bom tak meresponapapun. Dia sudah keburu kesal pada namjachingunya. Lalu tangan itupun lepasdari matanya
“ aish sepertinya kejutannya tak berhasil” Bom sedikit terkejut saat dia menyadari bahwa suara itu bukan milik namjachingunya, melainkan sang sajangnim
“ sa … sanjangnim?”kaget Bom
“ yak jangan panggil aku sajangnim saat tak berada dikantor.” Protes sang sajangnim sambil duduk dan memesan ddukbokkie pada weiters. “ waeyo kau sendirian?”tanyanya
“ aku sedang menunggu Himchan”jawab Bom
“ ya, tadi dia menelponku dan berkata bahwa dia tak dapat datang karna ada pasien baru dari luar negri. Dia tak dapat meninggalkannya karna pasien itu memang khusus untuk Himchan, dan pasien itujuga yang Himchan tunggu” jelas sang sajangnim panjang lebar. Bom hanya mempoutkan bibirnya setelah dia mendengar penjelasan panjang lebar dari atasannya itu. Memang sudah lama mereka tidak bertemu karna kesibukan Himchan.namun akhirnya Bom menghela nafasnya panjang mencoba mengerti pekerjaan sang namjachingu yang menjadi euisa itu.
“ yak cepat makan ddukbokkie mu” perintah sajangnim
“ yaaak Daehyun-ah kau berisik sekali seperti Yongguk oppa” Namja yang dipanggil menahan tawanya melihat tingkah lucu Bom. Dia sangat menyukai sikap kekanak – kanakan yang dimiliki Bom. Itu juga salah satu alasan kenapa dia tak dapat jauh dari Bom. Dia merasa bahwa dia telah jatuh cinta pada Bom. Namun Daehyun sadar bahwa cintanya tak dapat terbalaskan mengingat jika Bom telah memiliki Himchan sang sahabat.
***
Touch me over here
Touch me touch me there
Touch me over here
Touch me over there
Touch me over here T
ouch me touch me overthere
Touch touch touch
Yeah yeah
Bom meminggirkan mobilnya karena handphonenya terus saja berbunyi. Dia membuka tasnya lalu mengambil handphonenya. Tertera nama ‘ White Cat’ disana. Bom tersenyum lalumengangkat telponnya
“ yeobobseo” kata Bom
“ chagiya mianhae aku …“
“ sudahlah, aku mengerti. Kau tak usah merasa bersalah seperti itu” tenang Bom.
“ jeongmal? Ah gomawoyo chagiya. Untuk menebus kesalahanku, besok akan ku ajak kau ke Nami Island,eottokhe” Terlihat raut wajah bahagia di wajah Bom. Namun saat mengingat kejadian tadi, Bom kembali memendam raut bahagianya.
“ bukankah kau sibuk?”
“ aniyo, besok aku libur satu hari full”
“ jinja? Tapi bukan karnaku kan?”
“ aniyo chagiya, aku memang mendapat hari libur besok” Bom kembali tersenyum
“arraseo. Aku tunggu besok kau dirumah”
“ baiklah, jumuseyochagiya”
“ nado jumuseyo” Bom menutup sambungan telponnya. Lalu kembali menyetir mobilnya dengan perasaanbahagia.
***
Dara menatap nanar pandangannya dari balkon kamarnya. Namun dia tiba – tiba saja tersenyum saat mengingat senyuman Himchan sang euisa. Dia baru sadar bahwa dia telah jatuh cinta pada pandangan pertamanya. Namun dia kembali menepis semua yang iya pikirkan setelah Himchan sendirilah yang memvonis dirinya memiliki penyakit Regurgitasi atau kebocoran jantung, dan hidup Dara pun sudah tak akan lama lagi. Dara memeluk lututnyadan membenamkan wajahnya. Dia menangis sejadi – jadinya. Dia tak tau apa yang harus dia lakukan. Bahkan dia juga sudah berbohong pada White Rabbitnya.
“ sorry white rabbit,I’m sorry to that” Dara terus membenamkan wajahnya agar tangisnya tak terdengar. Namun itu sia – sia saja. Saat Bom baru sampai kerumahnya dan melewati kamar Dara, dia mendengar isak tangis yang tidak bukan adalah Dara. Bom langsung membuka kamar Dara dan menghampiri Dara yang terduduk di balkonkamarnya
“ Dara, are you okey” Bom langsung memeluk Dara, dan Dara pun membalas pelukan Bom. Dara terus menangis dan Bom terus menenangkan Dara. Setelah tak mendengar isakan dari Dara, Bom melepas pelukan mereka dan menatap mata Dara “ tell me, what happen with you” kata Bom lembut.
“ Bom, I’m sorry”
“ untuk apa?”
“ aku ke korea bukan untuk berlibur, tapi aku kesini untuk memeriksa jantungku”
“ ada apa dengan jantungmu?”
“ entahlah, tapi saataku di paris, aku merasa bahwa tubuhku lemah. Dan saat aku periksa, dokter tak yakin pada apa yang terjadi padaku, hingga dia menyuruhku datang ke Seol Internasional Hospital untuk memeriksa jantungku”
“ lalu apa hasilnya?” Dara tak menjawab, dia hanya memberikan sebuah amplop putih ke Bom. Bom mengambilnya lalu membukanya.Betapa terkejutnya Bom saat euisa memvonis Dara memiliki penyakit Regurgitas. Bom menatap tak percaya kearah Dara “ are you serious?”
“ ya”
“ Dara, kenapa tak kau ceritakan padaku sejak awal”
“ I’m sorry, aku hanya tak ingin membuatmu khawatir”
“ oh god Dara. Bahkan kau yang sudah membuatku sangat mengkhawatirkanmu” Dara menundukkankepalanya. Dia benar – benar merasa bersalah telah berbohong pada Bom. Bom yang melihat Dara menangis, kembali dia memeluk Dara. “ katakan apa yangharus aku lakukan untukmu” Dara tersenyum, diamelepas pelukannya
“ kau akan membantuku?”
***
Bom menikmati udara sore di Nami Island.Sesuai janji, Himchan mengajak Bom ke Nami Island. Namun ternyata ada tujuan lain yang akan Bom lakukan. Saat ini mereka sedang duduk dibawah pohon.
“ oppa, dapatkah akumengetahui nama pasien barumu?” Tanya Bom sembari meletakkan kepalanya dipundak Himchan.
“ untuk apa?” Tanya Himchan heran sambil membelai lembut rambut Bom heran.
“ hanya ingin tau.Palliwa beritahu aku” Bom merengek seperti anak kecil, membuat Himchan terkekeh pelan.
“ dia bernama Sandara Park”
“ lalu kau mevonisnya memiliki penyakit Regurgitasi” Himchan menaiki alisnya. Lalu Bom bangun dari sandarannya dan menatap mata sang namjachingu. “ kau tau apa permintaan terakhirnya?”
“ mwoya?”
“ dia ingin memilikimu”
***
Bom membuka pintu kamarDara. Terlihat Dara sedang tertidur pulas. Terlihat sangat damai. Tak terasa airmatanya mengalir. Dia tak menyangka jika akan kehilangan sahabat kecilnya secepat itu.
“ apa kau menuruti kemauannya?” terdengar suara Yongguk. Bom menoleh dan mendapati Yongguk sedang menatap tajam matanya. Bom menutup kembali pintu kamar Dara.
“ bisakah kau bicarapelan?”
“ tidak. Bahkan aku sengaja agar dia mendengarnya” “
mwo? Oppa apa yang kau lakukan?”
“ aku hanya tak inginmelihatmu kembali menangis. Sudah cukup airmatamu habis menangisi eomma dan appa. Dan aku tak akan membiarkanmu kehilangan orang yang kau sayang”
“ aniyo oppa. Aku taka kan membiarkan Dara menderita”
“ tapi kau lebih menderita”
“ aku lebih baik kehilangan cinta daripada kehilangan sahabat kecilku” Bom menatap tajam mata oppanya. Terlihat genangan air dipelupuk matanya yang siap turun menelusuripipi putihnya.
CLEK
Terdengar pintu terbuka. Bom dan Yongguk pun menoleh kearah pintu. Terlihat Dara disana dengan wajah pucatnya.
“ Da … Dara” kata Bom gugup. Dia sangat takut jika Dara mendengarkan percakapannya dengan oppanya.
“ jebalyo jangan bertengkar seperti itu” kata Dara “
apa aku membangunkamu? Ah mianhae”
“ aniyo. Aku hanya tak ingin melihat kalian bertengkar sebelum aku pergi” Airmata Bom lolos turun. Dia benar – benar tidak kuat jika Dara sudah mengatakan hal itu. Bom lalu memeluk tubuh sahabatnya itu.
***
“ TIDAK”
“ kumohon” Bom berlutut dihadapan Himchan sambil menangis. “ dia membutuhkanmu” lanjut Bom dengan suara parau. Himchan tak kuasa melihat yeojachingunya berlutut seperti itu. Dia takpernah memohon seperti itu jika dia benar – benar tak begitu menginginkannya.Namun Himchan tak akan luluh sampai Bom berhenti memohon kepadanya. “
dia membutuhkanku ebagai seorang euisa, bukan yang lain”
“ tapi permintaanterakhirnya adalah kau”
“ sudah kubilang aku tak ingin. Lebih baik kau pulang. Aku tak akan pernah ingin melakukannya”
“ aku akan terus seperti ini sampai kau akan melakukannya”
“ coba saja kalau kaubisa” Himchan meninggalkan Bom sendiri yang sedang berlutut di depan pintu rumahnya. Hari ini Himchan ijin dari tugasnya karna dia benar – benar merasa kepalanya pecah setelah mendengarkan keinginan yeojachingunya di Nami Island kemarin. Himchan tak habis pikir saat Bom meminta putus darinya dan memaksa Himchan untuk bersama dengan Dara, pasien barunya. Himchan sedikit membuka gorden kamarnya untuk meilhat apakah Bom masih ada. Dan dugaan Himchan benar. Bom masih berada disana dengan posisi yang sama,berlutut. “ keras kepala” gerutu Himchan.namun dia kembali terdiam saat akan menghampiri Bom. Dia melihat Daehyun, sangsahabat berada disana.
“ Bom, kau sedang apa?Dan waeyo kau menangis?” Tanya Daehyun sambil ikut berlutut. Bom hanya tersenyum sambil menggeleng. “ kau ingin bertemu dengan Himchan? apa Himchan tak membukakan pintu untukmu? Katakan” Bom kembali menggelengkan kepalanya. Daehyun sedikit prustasi saat Bom tak mengatakan apapun. Dia benar –benar sakit jika melihat orang yang dicintainya menangis seperti ini. Daehyun bangun lalu menggedor keras pintu rumah Himchan. “ Himchan buka pintunya, aku tau kau ada didalam” teriak Daehyun sambil masih menggedor pintukeras. Himchan yang melihat itu langsung marah lalu menuju ruang tamu dan membuka pintu. Terlihat Daehyun dengan raut wajah marah.
BUUUK
Tanpa aba- aba Daehyun memukul keras Himchan sampai terlihat darah segar mengalir di sudut bibirnya.
“ yaaak Daehyun apa yang kau lakukan?” Bom bangun lalu mengahampiri Himchan dan membantu Himchan untuk bangun. Daehyun terdiam, dia yakin Bom pasti akan terus marah padanya. Himchan menatap sinis kearah Daehyun lalu kembali menatap Bom.
“ aku akan melakukannya… untukmu”
***
Hari ini adalah hari yang begitu berbahagia bagi Dara. Namun tidak untuk semua. Dengan gagah Himchan berdiri didepan altar dengan jas hitamnya, dan para tamu yang menunggu Dara sang pengantin wanita datang. Sedangkan ditempat lain, Dara sedang menatap tak percaya pada pantulan cerminnya.
“ Bom apa benar iniaku?” Tanya Dara tak percaya
“ ya, itu kau” jawab Bom lembut.
“ aku tak percaya”
“ aku juga, kau sangatcantik. Dan yang paling penting, kau akan berbahagia selamanya” Sakit. Itulah yang Bom rasakan saat mengatakan hal itu. Dara menatap kearah Bom lalu memeluknya “ thanks Bom. Aku sangat berterimakasih padamu”
***
Bom menuntun Dara menuju altar. Bom bertugas menggantikan eomma Dara karna tak bisa datang.Dengan perlahan namun pasti, Dara dan Bom sampai di depan altar. Tanpa ragu, Bom memberikan tangan Dara kepada Himchan. namun saat Himchan akan menggapai tangan itu, Dara melepas genggaman tangan Bom dan balik menggengam tangan Bom. Semua terkejut tak terkecuali Yongguk. Dengan cepat Dara menggapai tangan Himchan dan menyatukan tangan mereka. “
aku hanya ingin melihat kalian bahagia sebelum aku pergi”
“ tapi Dara … “
“ no Bom. Aku tidak ingin merusak kebahagiaan kalian. Aku sadar saat Yongguk mengatakan semuanya padaku.” Bom terkejut lalu menatap kearah Yongguk. “ ini bukan salah Yongguk”Dara yang menyadari Bom menatap oppanya langsung menjelaskan apa yang terjadi.“ sebenarnya saat kalian bertengkar aku mendengarkannya dari awal, namun aku berpura – pura tidak mendengarkan agar aku dapat mendengarkan penjelasannya dari Yongguk”
“ tapi Dara … “
“ pendeta, nikahkah mereka” Dara memotong pembicaraan Bom lalu duduk di sebelah Yongguk.
“ thanks Dara. Kau sudah mengerti” Yongguk memengang tangan Dara.
“ Sama – sama. Aku juga minta maaf untuk …”
“ Aku sudah memaafkanmu” potong Yongguk. Dara melirik kearahYongguk dan tersenyum, diapun mempererat genggaman tangan Yongguk. Sang pendetapun mengikuti permintaan Dara. Terlihat kebahagiaan diantara Bom dan Himchan.dia benar – benar tidak menyangka bahwa cinta mereka akan berakhir dengan kebahagiaan. Dan setelah mereka mengucap janji suci mereka, disanalah Dara pergi dengan tenang di genggaman tangan Himchan.
THE END