CHAPTER 1 : Chapter 1.
Tittle : Pink Snow
Cast :
- Park chanyeol
- Baek eun ye (OC)-as you maybe?-
Other cast :
- Other exo member
- Yoon bomi
- Bang minah
- Choi jinri
- Krystal jung
- Jung Eun Ji
- (dapat bertambah –mungkin-)
Genre :
- Romance
- Sad
- Friendship
Rated : T
Length : 1 of ?
Summary
“Aku menyukai segala hal tentang mu. Aku menyukai semua apa yang kamu suka. aku menyukai dan mencintai mu apa adanya. bagaimana pun kamu,sikapmu,fisik mu atau apapun aku tetap mencintai mu. Bahkan apa yang tadi aku benci pun,aku akan berusaha menyukainya demi kau. Hey, berjanji lah untuk Tetap berada disisi ku. Jangan pernah tinggalkan aku. Jangan pernah. Aku akan menepati janji ku. Untuk membawakan salju impian mu. Ingat bukan apa salju impian mu itu? Ya. Salju berwana pink. Bodoh memang jika berjanji bahwa ingin membawakan salju berwarna pink. Karna anak kecil hingga lansia buta pun tau jika salju seharus nya berwarna putih. Bukan berwarna pink. Namun,apapun itu, aku akan berusaha untuk memenuhinya. Hanya untuk mu. Aku berjanji. Aku mencintai mu”
Typo bertebaran
Semua alur,judul,jalan cerita,semuanya berasal dari otak sendiri,jika ada kesamaan di salah satu ff manapun,itu hanya salah satu kesalahan yang tidak di sengaja. Terima kasih.
Don’t copas.
If you don’t like the character,pair,or whatever. Please get out from my ff.
Okay. Happy reading.
Chapter 1.
“YA PARK CHANYEOL BODOH. BANGUN SEKARANG JUGA”
Aku menggeliat dalam tidur ku. Suara teriakan itu selalu saja kudengar setiap pagi menjelang. Dan Sial pagi ini seperti pagi kemarin. Sangat dingin. Musim dingin tahun ini mungkin akan menjadi musim terdingin yang pernah ada.
“malas eomma. Dingin.”
Aku menarik selimut berwarna biru kesayangan ku dan melilitkannya di tubuhku dengan mata tetap terpejam lalu melanjutkan tidur ku tanpa memperdulikan amarah eomma yang aku sangat yakin sudah berada di ujung kepala.
“YA! PARK CHANYEOL”
****************
Eomma menyebalkan. Apa-apaan membangun kan ku diminggu pagi cerah seperti ini hanya untuk menyuruh ku belanja di minimarket dekat stasiun. Hey itu sangat jauh kau tau?! Eomma pasti menyuruh ku pergi karna aku yakin eomma malas kesana karna udara yang sangat sangat dingin ini. ya memang eomma sangat tidak tahan dingin. Tapi apakah harus saat aku sedang tertidur pulas seperti itu?! apa lagi aku semalam tidur telat karna baekhyun jongin kris mengajak ku untuk bermain di sebuah club dekat rumah baekhyun hingga lewat tengah malam.
Hey tenang saja. Aku bukan pria buruk seperti orang-orang putus asa di club itu. aku baekhyun jongin diminta untuk menemani kris menemui temannya disana. ntah karna apa aku lupa,aku jongin baekhyun akhirnya meminum minuman yang seharusnya tidak aku minum saat itu. aku sempat tertidur di club itu namun baekhyun membangun kan ku untuk pulang. Aku yang masih setengah mabuk pun ikut saja pulang/?
Sebenarnya sebelum aku disuruh belanja,aku sempat di ceramahi kenapa aku pulang tengah malam. Ya aku beralasan karna belajar dirumah baekhyun dan ketiduran hingga tengah malam,dan memutuskan pulang karna tak tega memikirkan kalau eomma tinggal sendiri di rumah. Untung saja eomma tidak mencium aroma alcohol di mulutku,karna saat pulang aku sempat menggosok gigi.
Berlebihan memang,namun cara itu berhasil untuk mengelabui eomma. Ah ya,kalian jangan ikuti cara ku ya. Tidak baik. Biar aku saja yang melakukannya haha.
Aku terus berjalan menurusuli jalan beraspal yang bisa dibilang cukup sepi hari ini. biasanya di pukul segini banyak orang-orang yang berlalu lalang untuk beraktifitas. Namun sekarang? Hanya aku dan beberapa orang dan mobil saja yang lewat. Aku bahkan tidak melihat 1 orang pun yang mengendarai motor atau sepeda.
Mungkin karna cuaca hari ini sangat dingin,jadi mereka lebih memutuskan untuk diam dirumah di dalam selimut dan rumah hangat mereka. hey aku sangat iri.
Tubuh ku mulai menggigil. Aku harus cepat sampai ke minimarket itu dan pulang jika aku tidak ingin mati beku dengan konyol disini.
Aku mempercepat jalan ku. Untung saja jalanan ini sepi,jadi tidak ada yang akan jadi korban tabrak ku karna aku berjalan cepat sambil menunduk. Namun sepertinya jika jalanan sepi itu bukan berarti tidak ada orang. Karna-
BRAK
Ada seseorang yang membuka pintu sebuah toko dengan sangat keras dan menghantam wajah ku dengan tidak elitnya.
Aku yang menerima hantaman itu langsung jatuh terduduk dan memegang hidung ku yang sangat perih. Sangat sangat sangat sangat perih. Oh tuhan.
Ku pegang hidung ku. tunggu, seperti ada cairan yang keluar dari hidung ku. Hey apakah itu ingus? Hey mana mungkin aku ingusan dadakan seperti ini. tidak masuk akal. eh tapi bisa saja. Bisa saja bukan aku flu mendadak? Tapi mana mungkin.
Ku colek cairan dari hidung ku itu dan melihatnya.
Namun….. tunggu?
Sejak kapan ingus itu berwarna merah pekat?
Seperti…
Darah?
Tunggu? Apa?
Darah?
DARAH?!
“HIDUNG KU BERDARAH?!”
OH GOD INI FIRST TIME KU MERASAKAN HIDUNG BERDARAH.
APAKAH HIDUNGKU BERBELOK?!
APAKAH HIDUNG KU PATAH?!
APAKAH SARAF DIHIDUNG KU PUTUS SEMUA?!
APAKAH AKU TIDAK DAPAT BERNAFAS KEMBALI?!
Oke itu mustahil. Tapi mungkin saja.
APA AKU AKAN MAT-
Tunggu,aku tidak ingin mati dulu aku ingin menikah dan melihat anak cucuku terlebih dahulu.
“hey nak. Kau tidak apa-apa?”
Ku dongakkan kepala ku yang tadinya sedang menduduk karna tiba-tiba saja aku membayangkan bagaimana jika aku menikah dan punya anak serta cucu. Oh indah sekali.
Kulihat seorang wanita tua yang gendut dengan menggunakan pakaian yang bisa dibilang “cukup” mewah. Dengan rambut pendek sepundak berwarna ungu kemerahan serta makeup yang sangat natural yang membuat wajah itu semakin cantik.
Segera aku berdiri dan menutup hidungku menggunakan lengan jaket yang aku gunakan.
“ah aku tidak apa-apa ahjumma.”
Ahjumma itu menatap ku tidak percaya lalu mendekati ku dan menarik tangan ku dari hidungku.
“namun hidung mu berdarah! Dan tidak berhenti! Lebih baik kau kerumah ku. Rumah ku dekat sini,biar kan aku obati di rumah ku”
Ahjumma itu dengan seenaknya menarik ku dan membawanya ke sebuah mobil berwarna merah pekat yang terparkir manis di depan toko itu.
Namun dengan cepat,aku menarik tangan ku kembali dan otomatis itu membuat ahjumma itu dan tentu saja aku berhenti di jalan.
“tidak usah ahjumma,ini dapat berhenti sendiri lagi pula,eomma ku menyuruh ku untuk pergi ke minimarket dekat stasiun”
“nanti saat aku obati,akan aku antar hingga minimarket dekat stasiun sana. Cepat ikut aku”
Belum sempat aku berkata satu huruf pun,aku sudah di tarik kembali memasuki mobilnya itu. aku sempat menahan tubuh ku dan berbicara pada ahjumma itu bahwa aku tidak apa-apa. Namun,seakan telinga ahjumma itu membeku dan tuli mendadak,ia tidak memperdulikanku malah ia mendorong kepala ku agar menunduk dan masuk kedalam mobil mewahnya.
Saat sudah didalam,ahjumma itu mendudukan ku di jok belakang dengan ia disebelahnya. Dan ahjumma itu menyuruh supir nya yang masih terlihat muda untuk pulang ke rumah.
Dan kalian tau? Ahjumma ini sangat menyebalkan.
Ia menjambak rambutku untuk mendongak dan menahan kepala ku dengan tangan besar nan putihnya.
Ia memasukan tissue ke dalam hidung ku yang sebelumnya telah di teteskan sebuah cairan yang sebenarnya aku cukup takut dengan cairan yang ahjumma itu teteskan. Karna,baunya sangat aneh. Dan cairan itu membuat hidung ku menjadi perih dan panas. Bagaikan ingin meledak/no.
Aku merasakan kalau darah yang tadi menetes sudah berhenti. Aku ingin menegakkan kepala ku karna jujur saja,leherku cukup pegal dan sakit karna sedari tadi di tahan atau mungkin lebih tepatnya dipaksa untuk mendongak.
Tangan ahjumma itu terlepas dari dahi ku karna ia ingin membersihkan obat tetes tadi dan membereskan. Aku mengambil kesempatan. Aku mencabut tissue itu dari hidung ku dan menegakkan kepala ku.
Dan kalian tau?
Ternyata darah itu masih keluar.
Dan bahkan sekarang lebih banyak dan lebih cair dari yang tadi.
Dan kalian tau apa lagi yang lebih parah?
Baju dan jaket baru ku terkena tetesan darahku ini. dengan panik aku segera mengambil banyak tissue dan mengelap baju dan jaket ku. Saking paniknya,aku lupa membersihkan wajah ku sendiri.
“YATUHAN. BAJUKU?!”
Ahjumma itu yang sedang focus membereskan peralatan tadi,langsung terfokus padaku.
Dengan cepat,ahjumma itu menjambak menjambak rambut ku dan menarik ku untuk mendongak dan mengambil tissue baru dan memasukkannya ke dalam hidung ku.
“KENAPA KAU MENDONGAK”
Astaga. Suara ahjumma ini naik 5oktaf.
“ah- maaf kepala ku pegal. Dan juga tadi aku tidak merasakan sudah tidak ada darah lagi yang mengalir. Jadi.. jadi aku-“
Aku menjadi gugup karna ahjumma itu sekarang sangat menyeramkan. Aku menggerakkan mata ku gelisah. Ahjumma itu menatapku dengan tatapan “agak” kesal.
Dan tak lama,ahjumma itu menghembuskan nafas panjang dan kembali mengambil cairan panas itu lagi dan kembali meneteskannya di hidungku.
Aku memejamkan mata ku. Mungkin lebih baik aku tertidur di mobil ini karna sedari tadi tidak sampai-sampai. Dan seperti nya,hari ini akan menjadi hari yang sangat panjang.
TBC
Heyyy~~ aku membawa ff baru setelah sekian lama lebih focus ke ff “I love you my trouble maker”(?) semoga ff ini gak ngebosenin yaya(?) dan ya,yang ngeline aku,maaf gabisa bales dulu. Line bocor bgt astaga-_- 30an orang yang ngeline. Ada yang readers,temen rl,temen rp dan yang lain-lain(?) males balesinnya serius. Jadi notificationnya aku matiin dulu dan gak bisa bales dulu. Kapan-kapan aja ya balesnya(?)
Dan semoga suka sama ff ini yayayaya~~~~~
And then,don’t forget to love,comment,read:-)