CHAPTER 1 :
1. First Point.
Title: 20 List To Do.
Main Cast: Angelicano Lulu, Oh-Sehun, Xi Luhan, Cho Kyuhyun.
Support Cast: EXO member, Super Junior, Angelicano Lulu Friends, and others.
------------------------------------------
"Ah, jinjja. Untuk apa dia memangilku kesana?" gerutu seorang gadis dengan rambut yang di ikat kuda. Tampak ia sedang berlari menyusuri koridor sebuah gedung yang cukup ramai oleh orang-orang dan mereka memakai pakaian yang sama seperti gadis itu.
Orang-orang yang berjalan melewatinya sesekali menyunggingkan senyum dan melontarkan sapaan. Gadis itu membalas senyuman dan sapaan mereka dengan terburu-buru.
Setelah sampai ditempat yang ia tuju, ia menghentikan langkahnya dan mengatur nafasnya yang terengah-engah. Kemudian ia mengangkat tangannya menuju hendel pintu sebuah ruangan dan membukanya.
Segeralah ia masuk keruangan yang cukup luas, didominasikan warna biru dimana-mana.
"Ah, kamu sudah ada datang rupanya, apa kabar?"tegur seorang wanita paruh baya.
"Ash, tidak perlu basa-basi, ada apa?"kata gadis itu dingin dengan tampang tidak bersahabat.
"Tidak berubah,"gumam wanita itu lirih, lalu ia mengambil sebuah kertas dan memberikannya pada gadis itu.
"Apa ini?"tanya gadis itu bingung seraya melihat kertas yang bertuliskan namanya. Angelicano Lulu. Dan terdapat beberapa kolom.
"Itu kertas,"jeda sesaat, Angeli memutar bola matanya kesal. Wanita paruh baya itu tersenyum.
"Di kertas itu, kamu harus menulis 20 daftar apa yang akan kamu lakukan dan kamu harus capai itu dengan usahamu sendiri."jelasnya. Angel mengernyitkan dahi tanda tak mengerti.
"Dan dalam waktu 3 bulan, 20 daftar itu sudah harus tercapai. Sebagai hadiahnya, kamu boleh melanjutkan sekolah di seoul dengan kebutuhan yang difasilitasi dengan lengkap."lanjutnya.
"Mwo?! Jinjja?"pekiknya kesenangan, ia sudah dari dulu ingin bersekolah diseoul dan bertemu dengan artis idolanya. Ia juga sudah lancar berbicara bahasa Korea dan sering kali ia bergumam dengan bahasa korea dibandingkan dengan bahasa indonesia. Jadi orang-orang disekitarnya tidak heran lagi jika ia tiba-tiba berbicara dalam bahasa asing.
"Ya, tapi ada konsekuensinya. Jika tidak berhasil, kamu tidak boleh berhubungan dengan hal-hal korea. Mengerti?"tegas Wanita itu. Angeli yang kegirangan mengangguk mengerti. Dan segera keluar dari ruangan itu. Sebelum ia keluar, ia berkata pada wanita itu.
"Terima Kasih Mama! Aku sayang padamu dan sampaikan salam pada Kakak!"
Brakk! Pintu tertutup sempurna dengan kencangnya.
Wanita paruh baya itu kaget, tidak disangka Angel akan berkata seperti itu. Dan kemudian ia tersenyum senang. Ya, kalian benar. Itu anak perempuannya.
------------------------------------
"Ash, jinjja, kenapa aku mengucapkan kata-kata itu?"rutuk Angeli setelah menyadari apa yang ia katakan tadi. Ah ya, ia dengan mamanya memang tidak akrab karena ada suatu hal. Dan membuat Angel keluar dari rumahnya dan menetap seorang diri dan bekerja paruh waktu di sebuah toko souvenir untuk membiayai hidupnya sendiri.
Tanpa disadari Angel, tabungannya setiap bulan selalu terisi dengan jumlah yang cukup banyak. Awalnya, Angel merasa bingung.
"Mungkin bunga di bank ini besar, jadi nambah terus" katanya setelah ia mengecek hasil tabungannya itu. Biar begitu, ia tetap bekerja untuk menambah tabungannya.
"Licaa!!"sebuah suara membuat Angeli mencari asal suara itu. Dan seketika Angeli tersenyum lebar serta melangkah kearah asal suara itu.
"Lo kenapa dipanggil kepsek?"tanya seorang pemuda bertubuh tinggi dengan rambut cepaknya.
"Gak apa."balas Angeli.
"Lica lica, lo selalu bilang gak apa kalau ketemu kepsek. Kenapa sih sebenarnya?"tanya pemuda itu.
"Ish, kan aku udah bilang gak apa."balas Angeli kesal, "Dan namaku Angeli, jangan panggil Lica. Udah berapa kali aku ingetin kan?"lanjut Angeli yang memang tidal suka dipanggil Lica. Entah kenapa.
"Ya deh, sorry, kan gue kebiasaan. Lo juga dong, hilangin kebiasaan lo pake aku-kamu. Jijik tau gak?"kata pemuda itu dengan gaya melambai. Dan ya, Angeli memang tidak memakai bahasa gaul indonesia, dan itu membuat teman-temannya seperti berasa pacaran.
"Kamu yang jijik kali, liat aja tuh tangan."tunjuk Angeli seraya menahan tawa. Pemuda itu melihat tangannya, langsung menegakkan tangannya.
"Udah deh, mau ketawa, ketawa aja. Gue kan ngikut si Dion."dengusnya kesal.
"Alah, Naufal Naufal, Dion aja kamu ikutin. Dia kan udah dari sono begitu."kata Angeli tertawa. Naufal pun ikut tertawa.
"Eh, itu apa?"tanya Naufal tidak sengaja melihat kertas yang dipegang Angeli.
"Ini? Oh, ini tadi di kasih kepsek. Buat nulis 20 daftar yang bakal gue lakuin selama 3 bulan kedepan, dan apa yang gue tulis harus bisa dilakuin"kata Angeli tanpa sadar memakai Gue-Elo.
"Ohh, trus keuntungannya buat lo apa? Dan tunggu, lo tadi make Lo-Gue! Bukan Aku-Kamu!Yey!"tanya Naufal sekaligus berkata senang. Angeli memutar kedua bola matanya kesal, lalu ia melanjutkan.
"Keuntungannya ya, aku boleh sekolah di seoul. SEOUL FAL!!"teriak Angeli senang.
"Yah, pake aku-kamu lagi."gumam Naufal, lalu beberapa detik kemudian ia terbelalak kaget. "Lo bilang sekolah di Seoul? Korea Selatan?"tanya Naufal memastikan. Angeli mengangguk semangat. Melihat itu, pundak Naufal langsung merosot, tapi ia menutupinya dengan senyum bahagia.
"Iya fal, asik banget kan?"tanya Angeli kegirangan.
"Iya asik banget."kata Naufal lesu.
"Kamu kenapa Fal?"tanya Angeli melihat perubahan sikap Naufal.
"Gue gak apa-apa. Turut senang ya."kata Naufal meyakinkan Angeli dan dirinya sendiri. "Lo kan udah dari dulu pengen banget ke seoul buat ketemu idola lo."tambahnya.
"Hahaha, jangan kangen yaa."goda Angeli.
"Ya pasti kangen lah"batin Naufal. "Gak mungkin lah, gue udah bosan ngeliat lo."kata Naufal pada Angeli, berbeda dengan kata hatinya.
"Sialan kamu."canda Angeli menoyor Naufal dengan tinjunya.
"Oh iya, kok kepsek baik banget? Sampe-sampe lo dikasih tantangan gitu."tanya Naufal bingung sekaligus mengganti topik pembicaraan. Ya, walaupun sama aja.
"Gak tau tuh, mungkin kepsek lagi mabuk kali ya"ujar Angeli mengada-ada. Angeli tidak mau mengatakan yang sebenarnya, kalau ia adalah anak kandung kepsek mereka. Ia sudah lama merahasiakan ini.
"Oh"kata Naufal tidak banyak bertanya lagi. Ia sibuk dengan pikirannya, begitu juga dengan Angeli.
"Ah!"pekik Angeli tiba-tiba, membuat Naufal kaget dan melirik Angeli kesal.
"Liatnya santai aja dong."kata Angeli seraya terkekeh geli. Nah, sekarang, Naufal yang memutar bola matanya kesal.
"Ada apa sih? Ngagetin aja."
"Kamu ada pulpen gak?"tanya Angeli. Naufal mengernyit bingung.
"Buat apa?"
"Buat nulis ini. Aku udah tau apa yang bakal aku lakuin pertama."kata Angeli semangat.
"Gak ada. Tuh ada Dion, panggil aja. Dia kan selalu bawa pulpen kemana aja"kata Naufal menunjuk seorang pemuda bertubuh tinggi yang tidak kalah dengan Naufal yang sedang berjalan kearah taman.
"DION!!!"teriak Angeli melambaikan tangannya ketika melihat Dion, membuat semua yang berlalu lalang diam dan melihat keasal suara.
"Ish. Malu-maluin banget nih anak. Pake teriak segala."ringis Naufal malu.
Dion yang mendengar namanya dipanggil mencari siempunya suara, setelah mengetahui kalau Angeli yang meneriaki namanya, wajahnya menjadi kesal.
"Tuh cewek tarzan apa ya? Teriak-teriak nama gue segala."gerutunya Dion kesal sembari berputar balik untuk menghampiri dua sahabatnya, Angeli dan Naufal.
"Lo gak usah teriak gue juga denger kali, Ca. Berasa dihutan tau gak?"kata Dion setelah berada dihadapan sahabatnya yang cengengesan.
"Ya maaf, aku pikir kamu gak bakal denger, soalnya jarak kita kan jauh"kata Angeli, "Kamu ada pulpen gak?"lanjutnya.
"Jadi, lo teriak teriak manggil gue cuma mau minjem pulpen?"decak Dion kesal. Angeli mengangguk dengan polos. Dion dam Naufal menghela nafas berat melihat tingkah sahabat perempuannya. Dion mengeluarkan sebuah pulpen dari kantung celana sekolahnya dan memberikannya pada Angeli.
Angeli menerimanya dan langsung menulis pada kertas yang dipegangnya sejak tadi. Melihat itu, Dion hanya memandang Angeli bingung.
"Lo nulis apa?"tanya Dion.
"Dia nulis 20 daftar yang bakal dilakuin dalam 3 bulan kedepan dan harus berhasil."jelas Naufal berusaha melihat apa yang ditulis Angeli, diikuti Dion.
"Apa sih kalian? Nanti kalian bisa baca sendiri."kata Angeli risih dengan apayang dilakukan mereka. Dion cemberut.
"Terus kalau udah berhasil kenapa?"tanya Dion.
"Dia bisa sekolah di Korea."ujar Naufal yang membuat Dion nyaris tersedak. Untung aja dia sedang tidak minum.
"Bener, Ca?"tanya Dion memastikan.
"Hmm.."gumam Angeli tidak jelas. "Naah! Selesai 1 point."katanya mengangkat kertas itu.
Naufal merebut kertasnya dan membaca apa yang ditulis Angeli.
"Yon, kamu gak mau baca?"tanya Angeli bingung, tadi aja dia ingin tahu.
"Gak deh, Ca, lo yakin dengan keputusan lo?"tanya Dion.
"Yap,tenang aja lo. Ini dikasih kok."kata Angeli mengerti kecemasan Dion yang lebih dulu mengetahui rahasia Angeli.
Naufal, Dion dan Angeli memang bersahabat. Tapi, Angeli lebih dulu bersahabat sejak kecil dengan Dion. Dan hanya Dion yang mengetahui semua rahasia Angeli. Sedangkan Naufal bersahabat dengan mereka baru sekitar 2 tahun.
Walaupun mereka bersahabat cukup lama dengan Naufal, Angeli tidak bisa mengatakan rahasianya pada Naufal. Angeli terlanjur berjanji agar tidak menceritakan pada siapapun. Kecuali pada Dion.
"Kalian kenapa sih?"tanya Naufal bingung mendengar percakapan sahabatnya.
Dion dan Angeli hanya tersenyum lebar menutupi kegugupan mereka.
Untung saja Naufal tidak bertanya lebih lanjut lagi. Dan kembali mencoba memahami apa yang ditulis Angeli, karena sejak tadi ia tidak dapat berkonsetrasi karena mendengar percakapan sahabatnya.
Dan terlebih lagi, apa yang ditulis Angeli sangat aneh, sulit untuk dimengerti. Atau otaknya memang lelet?
Melihat itu, Angeli dan Dion menghela nafas lega. Sekaligus terkekeh melihat ekspresi Naufal yang berubah-ubah membaca point pertama yang ditulis Angeli.
-First point : AL, Find BB and get their D. Dan Record.
-------------------------------------------
A/N: Ada yang tau sama First point dan rahasia Angeli? Ini jadi kayak teka-teki gitu. Wkwk. Dont bashing or Copas this Story. Thanks.