Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
How It Works?
Dreamland
>
Fan Fiction
LOVESICK
Posted by KaptenJe | Sabtu,03 Mei 2014 at 14:40
1
889
Status
:
Ongoing
Cast
:
B.A.P ( Daehyun and Himchan ), Secret (Sunhwa), Miss A (Suzy), EXO (Baekhyun)
LOVESICK

CHAPTER 1 : LoveSick - End

First of all, ini ff pertama aku yang aku share di dreamersradio, kalau ada typo atau semacamnya mianhaeyo:)

Sunhwa mengambil pensilnya, dan mulai menggunakannya untuk menggambar seseorang yang muncul dimimpinya. 


"Ya! Han Sunhwa" panggil Suzy, teman dekatnya itu.


"Em hai"


"Kau menggambar manusia misterius itu lagi?"


"Well seperti yang kau lihat"
"Sudah belajar?"
"Lihatlah aku sedang apa?"


"Kuharap Jessica Seonsaengnim gak masuk"


Krringg


"Aku lupa pelajaran pertama pelajarannya dia"


"Kau terlalu sibuk mengurusi manusia misterius yang ada dimimpimu itu"


"Ah terserah"


Pagi itu pelajaran pertama , pelajaran yang sangat amat dibenci oleh mahasiswa di Donghee University, pelajarannya Jessica seonsaengnim, dimana setiap hari pasti akan diadakan ulangan mendadak.


Krek.. pintu kelas terbuka, tapi bukanlah Jessica seonsaengnim yang masuk, malah..... kepsek. 


"Sun, si Killer gak masuk?" Tanya Suzy


"I don't know, kayaknya sih" balas ku.


"Yaa, selamat pagi anak-anak hari ini ada mahasiswa baru dan masuk kekelas kalian juga, silahkan masuk" ucap bu kepsek
.

Seorang laki-laki tampan, tinggi, dan seorang perempuan cantik, rambutnya lurus, masuk kedalam kelas


"Mohon, perkenalkan diri kalian berdua ya"


"Eo.. annyeonghaseyo, saya Park Hyomin" ucap perempuan tadi.


"Annyeonghaseyo, saya Jung Daehyun, pindahan dari Busan"


"Ya anak anak kalian harus bisa berbaur dengan mereka berdua, Daehyun kamu bisa duduk di sebelah Sunhwa dan Hyomin kamu bisa duduk disebelah Suzy" ucap bu kepsek
.

"Bu! Jessica seonsaengnim masuk?" Tanya Baro, anak yang agak berandalan tapi otaknya gak bodoh kayak anggapan orang-orang tentangnya.


"Tidak, dia didinaskan ke Busan karena disana kekurangan guru, ibu pergi dulu ya. Tolong ketua minta tugas" ucap bu kepsek sembari meninggalkan ruang kelas.


*Daehyun POV*


Aku kira anak-anak disini pada sombong, ternyata engga. Dan ada satu orang ini yang menarik perhatianku dari tadi masuk kelas. Seakan aku teringat akan seseorang. Ya. Han Sunhwa, gadis yang duduk disebelahku ini, serius menggambar, entah apa yang ia gambar. Tapi, aku tak dapat mengingatnya. 


*Sunhwa POV*


"Sunhwa, untung aja tuh guru gak masuk" ucap Suzy sembari duduk didepan mejaku, dan ia menyenggol tangan kiriku
.

"Ya! Lihat apa yang kau perbuat pada hasil karya ku"


Akupun segera mengambil penghapus dari kotak pensilku, dan segera menghapus kesalahan yang terjadi karena Suzy. 


"Mianhae, aku gak sengaja kok"


"I know, zy, kasihan tuh Hyomin gak ada mainan, ajak main gih"


"Okey wait ya"


"Hm"
Suzypun meninggalkan ku, dan menemani Hyomin, aku emang sengaja, habis kalau dia didepanku, aku gak mungkin bisa konsentrasi. 


"Hai" ucap seseorang disebelahku, bukan Daehyun, Kwanghee.


"Apa?" Ucapku jutek.
Kwanghee adalah mantanku, mantan terburuk ku.


"jutek banget sih Sun"


"Hee, jangan ganggulah"
Kwangheepun pergi meninggalkan aku sendiri, akhirnya aku tenang. 


"Hai" kali ini bukan suara Kwanghee,


"Apaan.....sih..." kata-kataku memelan saat aku melihat orang yang menyapaku.


"Kau senang menggambar?" Ucapnya


"Ya, mungkin sangat senang?" kata ku sembari memberi senyum. Aku salah tingkah.


"kau sedang pelajaran kosong juga?" lanjutku


"Kau lupa? Aku ini satu kelas denganmu"


"Oh ya! Ya ya ya, aduh bodoh sekali aku ini, lalu?" Kau bodoh Sunhwa gumamku dalam hati.


"Dinner?"


"Kau mengajakku?"


"Tidak, aku mengajak Daehyun, aku mengajak mu Sunhwa" 
Aku langsung menoleh ke arah Daehyun, Daehyun melihatku kebingungan.


"Emm ya... maksudku Ya! aku mau.. kapan? Dimana? Jamberapa?"


"Bistro? Hari ini? Jam 8?"


"Fix" ucapku memberi jempol kananku, laki-laki itupun meninggalkanku sendiri.


"tampannya" ucapku, laki-laki itu adalah Kim Himchan, teman sekelasku, setelah putus dengan Kwanghee aku mulai menyukainya, sepertinya dia tidak tau.


*DAEHYUN POV*


Aku memperhatikan Sunhwa dari tadi, aku sedikit mengingat sesuatu tentangnya. Tapi akugak tau itu apa. 
Akupun berdiri dari mejaku dan berjalan menuju meja Sunhwa


"Emm.. hai?"ucap ku
.

"Hai" balas Sunhwa memberiku sebuah senyuman.

"kau pindahan dari Busan kan?"


"Em iya, bagaimana kau tau?"


"Kau menceritakannya saat perkenalan tadi" katanya sambil senyum
. Malunya aku.


"Ah aku lupa. Kau senang menggambar?"


"Sangat?"


"Wah, aku juga, eng tidak, aku tidak suka hanya suka melihat orang menggambar"


"Hahaha, kau lucu" ucapnya sambil tertawa kecil


"Menggambar apa?"


"Emm seorang laki-laki dalam mimpiku?"


"Waw, kau mengenalinya?"


"Sayangnya tidak, aku harap aku kenal dengannya"


"Mengapa kau menggambarnya?"


"Aku hanya penasaran, aku ingin tau siapa dia dan mengapa ia hadir dalam mimpiku"
 Ucapnya sembari mulai menggambar. "Aku biasanya tak bs berbicara leluasa dengan anak baru loh" lanjutnya.


"Wah, aku juga"


"Namaku Han Sunhwa" katanya sambil mengajakku bersalaman


"Jung Daehyun" ucapku 


"Aku sudah tau sejak tadi" katanya


"Oh ya aku lupa"


"Sunhwaa, eo..." ucap seorang wanita , dia adalah Suzy, teman dekatnya
 Sunhwa

"Annyeong" kataku


"Annyeong daehyun-ssi"


"Tak usah pakai ssi, aku ini seumuran dengan kalian"


"Aku lupa, Sunhwa, kenalkan Hyomin, Hyomin ini Sunhwa"


"Annyeong Sunhwa-ssi" ucap Hyomin
.

Wanita itu lagi lagi tampak didepanku


"Sunhwa, aku ke kamar mandi dulu" ucapku, akupun meninggalkan mereka dan pergi ke kamar mandi.


*AUTHOR POV*


Daehyun pun meninggalkan kelas dan beranjak ke kamar mandi. Saat itu juga Sunhwa, Suzy dan Hyomin mulai berbicara dan bergosip.


"So... kayaknya kamu deket sama Daehyun, Sun?" tanya Hyomin


"Ah ani, cuma sekedar teman biasa, lagi juga baru kenal kok hyo, wae?"


"Ani, aku cuma nanya aja"


"Ntar pulang pergi yu?" Ajak Suzy


"I can't, udah ada janji" ucap Sunhwa


"Wiihhh sama siapa nih? Biasanya gak pernah mau diajak pergi kecuali sama aku" kata Suzy

"wait... Himchan?" Lanjutnya


"YAP!" ucap Sunhwa


"Eo? Sunhwa suka Himchan?" Tanya Hyomin


"Ani!! Cuma ngefans" lanjut Sunhwa
.

Bel pulang sekolah berbunyi.
Sunhwapun bergegas pulang kerumahnya sendirian.


"Sunhwa"


"Eo? Daehyun-ah"


"Annyeong! mau pulang bareng?" Ajak Daehyun, sambil menunjuk kursi motornya


"Emang kau tau rumahku?"


"Enggak sih, tapi kamukan bisa ngasih tau"


"Lol. Oke deh"
 Sunhwa pun naik kemotornya Daehyun, dan memberi tau arah-arah rumahnya. 
Sunhwa turun dari motor besar Daehyun.


"Makasih tumpangannya" ucap Sunhwa sambil tersenyum kepadanya


"Iya sama sama" balas Daehyun
.

Sunhwapun membuka pagar rumahnya dan terhenti ketika Daehyun memanggil namanya
.

"Sunhwa"


"Ya?"


"Besok sabtu... free?"


"Ya, kenapa?"


"Jalan-jalan mau?"


"Oke, atur aja" ucap Sunhwa sambil mem-wink Daehyun


Daehyun terdiam.


"Apa lagi Dae?" Ucap Sunhwa tertawa kecil


"Gak jadi deh, jalan dulu ya! Bye"


"Bye" ucap Sunhwa melambaikan tangannya kepada Daehyun yang sudah mulai memutar motornya dan jalan nenuju rumahnya.


*SUNHWA POV*


He's cute. 


"Aku pulang" kata ku sembari menutup pintu rumah. 
"Gak ada orangkan" ucapku lagi
. Akupun beranjak kekamar ku yang bersebelahan dengan kamar ibuku.
 Akupun bersiap siap karena saat itu jam sudah menunjukkan pukul 6.
 Keluargaku termasuk keluarga yang suka hilang-hilangan. 
Ayahku sudah meninggal sejak aku berumur 15tahun. Ibukupun sekarang memegang kantor ayahku. Aku anak tunggal, jadi aku sering merasa kesepian di rumah ini.


Kriiingg


Handphoneku berdering disaat aku sedang mandi dikamar mandi. Sial. Akupun buru-buru mandi dan secepat mungkin menyempatkan untuk mengangkat telfon itu.


"Ya? Hallo"


"Sunhwa, ini aku Himchan"


Deg. Darimana dia dapat nomorku?


"Eng... seriously?"


"Kau tidak bisa membedakan suaraku?"


"Mianhae. Kenapa ya?"
 Aku menekan tombol speaker sehingga aku bisa pakai baju.


"Begini... aku kayaknya.... eng... dateng telat kebistronya.. is it okay?"


"Ah... it's ok. Aku tunggu disana"


"Oh iya Sun.."


"Emm?"


"Ntar aja deh. See you there yaa"


"Eo? Ok"
 Akupun bergegas dandan, to be honest, aku gak suka dandan menor paling gak cuma pakai eyeliner.


Krringg


Handphoneku kembali berdering


"Ya ? Halo?" Kataku sembari menekan tombol speaker


"Halo... Eo... Sunhwa?"


"Ya? Ini siapa ya?"


"Dae.. Daehyun"


"Loh, tau nomorku darimana Dae?" Ucapku tertawa kecil
.

"Suzy. Tadi aku tanya jadwal, katanya suruh telfon nomor ini"


"Ah" 
Suzy... sial kau.


"Kau sedang apa?"


"Getting ready?"

 
"For what?"


"Ketemu Himchan, kau kenalkan Dae?"


"Ya"


*Daehyun Pov*


"Ketemu Himchan, kau kenalkan Dae?"


"Ya" ucapku singkat


"Kau sendiri?"


"Berbaring di kasur, Sun"


"Ya?" Ucapnya dengan suaranya yang lembut


"Besok jadikan?"

 
"Tentu saja"


"ok.. aku... matiin ya telfonnya?"


"Ah iya"


"Bye"


"Bye.."


Akupun mematikan telfonnya.
 Bodoh. Bodoh kau Daehyun.
Sunhwa adalah teman dekatku waktu SMP. Bodoh. Aku baru ingat. Dulu aku juga sempat menyukai dia, bukan. Bahkan hingga saat ini aku masih menyukainya. Sayangnya, aku tak pernah berani mengatakannya. Sepertinya, Sunhwa lupa denganku. 


*Sunhwa POV*


Daehyun. Namanya gak asing ditelingaku. Aku seperti teringat akan suatu hal, sayangnya aku tak ingat sepenuhnya. 
Akupun melihat jam didinding tepat di atas meja riasku


"Ah. Jam setengah 8"
. Akupun mengambil tas, membawa dompet, dan handphoneku.
 Akupun mengunci rumah dan meninggalkan rumah. 
Aku segera pergi ke Bistro menggunakan Taxi.
 Sesampainya disana, aku langsung duduk di dekat jendela. 
Aku menunggu Himchan, sampai jam 9 ia tak datang juga. 
Akupun melirik handphoneku. Tidak ada kabar dari dia. 
Aku menghela nafas, memberanikan diri untuk menelfon Himchan.


"Hallo?"


"Himchan... kau dimana? Aku sudah dibistro"


*Himchan POV*


"Himchan... kau dimana? Aku sudah dibistro"


Sial. Kalau saja aku gak taruhan, gak mungkin aku mau ngedeketin dia.


"Sunhwa... aduh maaf banget nih, ban mobilku bocor, kita besok aja ya jalannya? Aku janji" aku berbohong. Ban mobil bocor apanya, pergi keluar aja hari ini engga sama sekali.


"Ah.. oke deh"


*Sunhwa POV*


"Ah.. oke deh"
. Himchan langsung menutup teleponnya.
 Akupun keluar dari bistro.
 Air mataku menetes. Sunhwa bodoh. Mana mungkin ketua geng terpopular di Donghee University mau sama kamu, bodoh
. Gumamku sembari memukul kepalaku dengan tas yang kubawa. 
Bodoh. Sungguh amat bodoh.


Tin..tinn..
Suara motor mengklaksoni ku dari belakang. Ah mengganggu. Akupun memutar balik badanku.


"Yaa! Jalanan tuh lega" aku kembali menunduk dan jalan lurus.


"Sunhwa!"


"Eo?" Aku berbalik badan. Itu... Daehyun.


*Author POV*


Daehyun menyadari bahwa perempuan yang ia klaksoni adalah Sunhwa. Ia-pun turun dari motornya dan pergi ke arah Sunhwa. 


"Sunhwa!"


"Eo?" Sunhwa berbalik badan


"Kau... Sunhwakan?"


"Daehyun apa yang kau lakukan disini?"


"Apa?" Ucap Daehyun, ia tak mendengar ucapan Sunhwa mungkin karena terlalu bising.


"Apa yang kau lakukan disini?"


"Aku tak dapat mendengar mu! Ikut aku". 
Daehyun memegang tangan Sunhwa. Dan membawanya ke motornya.
*Sunhwa PoV*
Dae...Daehyun memegang tanganku...
Deg. Deg. Deg


My heart beat fast.
 Duh, aku ini kenapa sih gumamku dalam hati.


"Naik" kata Daehyun ketika ia menyalakan motornya


"Mau kemana?"


"Membawamu ketempat yang enak buat lagi sedih"


Akupun naik.
 Tak sampai 15menit, kita sudah sampai ditaman, dan taman itu sangat ramai.


"Kau sering kesini?" Tanyaku


"Hampir setiap hari"


"Ngapain?"


"Merenung?"


"Merenungkan apa?"


"Seseorang?"


"Ah orang yang kau suka?"


"Ya begitulah" ucap Daehyun,

"Sunhwa, saat aku menemui kau tadi, kau... menangis? Kenapa?" Tanya Daehyun


"Karena seseorang"


"Siapa? Itupun kalau aku boleh tau"


"Himchan."


"Loh? Bukannya kau menemuinya tadi?"


"Tidak. Tapi kau jangan bilang Suzy ya"


"Ya. Aku kunci mulutku"


"Hari ini aku gak ketemu dia. Bodohnya aku, aku kira dia diam-diam suka aku. Padahal?" Kataku, akupun menghela nafas pelan.


"Mulai sekarang, kalau kau sedih, senang, ada hal yang menganggu kau, cerita ke aku"


*Daehyun PoV*


"Mulai sekarang, kalau kau sedih, senang, ada hal yang menganggu kau, cerita ke aku" ucapku, aku menunduk. Malu.


"Dae... gomawo" kata Sunhwa

"aku gak tau musti curhat ke siapa, kalau ke Suzy pasti dia bakal bilang 'tinggal move on susah banget' atau mungkin dia langsung pergi meninggalkan ku" lanjut Sunhwa


"Oh haha" ucapku berpura-pura tertawa.


"Dae, aku merasa kita udah kenal lama deh. Iya gak sih?" 
Dia lupa.


"Iya Sun, haha"


"Oh ya? Sejak kapan?"


"Em.. SMP"


"Tuhkan bener! Pas kau masuk kekelas, aku udah keinget tapi lupa lupa gitu. Maaf ya hehe" ucapnya sambil tersenyum ke arahku. Cantik.


"Ya gak apa"


"Udah malem disini bintangnya jelas banget"


"Balik yuk, kau aku antar pulang deh, gak enak cewek naik taxi sendirian malam malam gini"


"Makasiih"


*Author PoV*


Daehyun mengantar Sunhwa ke rumahnya. Sesampainya disana ada seorang wanita separuh baya menunggu. 


"Dae... makasih ya udah anter aku pulang"


"Iya sama sama"
 Daehyun melihat raut wajah Sunhwa berubah dari yang senang menjadi bete.
 Wanita separuh baya tersebutpun ikut masuk ke dalam rumah. 
Daehyunpun tak mau ikut campur. Ia langsung meng-gas motornya segera kembali kerumahnya.


*Sunhwa PoV*


Aku turun dari motor Daehyun, mengucapkan selamat tinggal dan langsung masuk kerumah. Aku tau ibuku pasti langsung marah-marah.


"Sunhwa" ucap ibuku


"Hm?"


"Kamu dari mana aja pulang jam segini?"


"Emang biasanya mama pulang jam berapa?"


"Kamu jangan ngelawan. Mama kan cari uang buat kita. Semenjak ayahmu meninggal siapa yang nafkahin kamu?"


"Ma, I'm growing. Aku udah besar. Aku bisa jaga diriku sendiri."


"Tadi siapa?"


"Temen" ucapku sembari jalan kekamarku


"Siapa namanya?"


"Daehyun, temen smpku dulu"


"Mama gak suka kalau kamu jalan sama Himchan ya"


"Wae?" Ucapku marah


"Dia gak baik buat kamu Sun! Bulan lalu kamu pernah nangisin diakan?"


"Apasih yang baik buat mama?!"


Akupun naik dan masuk kekamar ku. Membanting pintu kamarku keras.
 Gak mood. Itulah yang aku pikirkan dari tadi.


Kriiing
……

Handphoneku berdering.
 Kali ini Suzy yang menelfon. Aku tidak mengangkat telfon dari Suzy. 
Aku mengambil handphoneku, mencari nomor telfon seseorang, dan menelfonnya.
Orang tersebut mengangkat telfonnya.


"Ya hallo?"


"Daehyun-ah"


"Eo? Sunhwa.. kenapa menelfon?"


"Ntahlah"
 Ya aku sendiri bingung kenapa aku tiba-tiba menelfon Daehyun.


"Ada masalah lagi?"


"ya begitulah, ibuku melarang ku ketemu Himchan. Padahal dia gak pernah ketemu sama orangnya. Er"


*Daehyun PoV*


"Ya begitulah, ibuku melarang ku ketemu Himchan. Padahal dia gak pernah ketemu sama orangnya. Er"


Deg. 
Lagi-lagi Himchan. Apa sih istimewanya dia? Padahal aku udah nungguin Sunhwa dari SMP.


"Sunhwa, maaf, aku capek. Aku mau istirahat"


"Oh iya, maaf, good night"


"Night"


Akupun mematikan telfon dari Sunhwa. Sangat amat menjengkelkan. .
Bukan Sunhwa yang menjengkelkan, melainkan Himchan.
 Akupun melempar badanku ke atas kasur. Lelah. Dan tanpa ku sadari akupun terlelap.


*Sunhwa PoV*


Akupun mengganti bajuku, menghapus eyeliner ku, dan tiduran diatas kasur. Pikiran ku didominasi sama Himchan dan... Daehyun. Wait. Kenapa aku bisa mikirin Daehyun. Akupun menggelengkan kepala, ini gak bener. Aku mulai menutup mata dan terlelap.


"Sunhwa aku ingin mengatakan sesuatu"


"Apa?"


"Aku...."


Bruk. Aku terjatuh dari atas kasur. Sial. Sudah berhari-hari aku mimpi hal yang sama, dan selalu terpotong. Aku melihat jam yang terletak diatas meja riasku. Jam 9 pagi. Aku lupa hari ini aku ada janji sama Daehyun.
Akupun bangun dan segera mandi, berpakaian dan mulai mengambil tas, dompet dan handphoneku. Akupun menuruni anak tangga, berjalan ke arah meja makan untuk sarapan.


Tok tok tok


"Mengganggu" ucapku pelan.
 Akupun berjalan menuju pintu luar dan membuka pintu tersebut.


"Hai"


Deg. Himchan ngapain kesini. 


"Em hai... kok tau rumahku?"


"Tau dari Suzy"


"Oh...mau masuk?"


"Gak usah, maaf ya kemarin gak jadi dinner"


"Ya untungnya kemarin ada Daehyun, dia nganter aku pulang"


"Kalau sekarang bisa?"
 Sial. Disaat aku ada janji sama Daehyun dia dateng.

 
"Masuk dulu aja, aku mau nelfon orang dulu ya"


Himchan masuk ke rumahku, dan duduk di ruang tamu.
 Aku segera mengambil handphoneku dan menelfon Daehyun, sayangnya gak diangkat angkat. 
Daehyunkan baik, pasti dia gak marah gumamku


"Jadi jalan?" Tanyaku ke Himchan


"Ayo"


Akupun naik ke mobil Himchan. Sedikit gak enak sama Daehyun. Tapi, dia pasti paham.


*Daehyun PoV*


Aku bangun dari tidurku. Sial. Aku bangun terlalu siang, dan aku lupa kalau ada janji dengan Sunhwa. 
Akupun bergegas mandi dan berpakaian serapih mungkin. Aku keluar dari apartemen ku, dan segera turun ke lantai paling bawah dan mengemudikan motor ku dan langsung menuju rumah Sunhwa.
 Sesampainya disana, aku menekan bel rumahnya. Pertama no response. Kedua sama. Ketiga kalinyapun gak ada respon.


"Belum bangun kali ya?" Tanyaku dalam hati. Akupun meraba kantong celana ku. Sial. Aku tidak membawa handphoneku. Akupun mematikan mesin motorku dan turun dari motorku menunggu Sunhwa.
 1 jam berlalu Sunhwa tak kunjung kelihatan batang hidungnya.
 Dia lupakah? Pikirku. No. Gak mungkin Sunhwa sekejam itu. 


*Author PoV*


Hari itu awan mendung, hujanpun sudah mulai turun. Daehyun masih menunggu Sunhwa didepan rumahnya. Namun, karena hujan semakin deras, iapun mengurungkan niatnya untuk menunggu Sunhwa. Ia-pun pergi ke apartemennya dan membilas badannya yang sudah basah kena air hujan.
 Pikiran Daehyun kacau. Kenapa Sunhwa bisa setega itu, mengabarkanpun enggak sama sekali.


*Sunhwa PoV*


Himchan mengajakku nonton film, selama didalam bioskop tak ada hal yang menarik bagiku. Filmnyapun biasa saja, yang ku pikirkan malah Daehyun dan Daehyun. 
Setelah kami selesai menonton, Himchan mengajakku makan siang di restoran Italia. Setelah kami memesan makanan, kita berduapun tidak membicarakan apapun. 
Coba ada Daehyun, gumamku dalam hati. Aku langsung menggelengkan kepala ku. Kenapa jadi mikirin Daehyun lagi sih? Tanyaku kepada diriku sendiri.


"Sunhwa? Kamu kenapa?" Tanya Himchan


"Ah ani"


"Sunhwa.. sebenarnya aku mau ngomong sesuatu"


"Ngomong aja"


"Aku... suka sama kamu, will you be mine ?"


Deg. Mataku langsung membesar. Jantungku berdebar cepat. Himchan nembak aku. Himchan ketua geng popular nembak aku. Himchan orang yang aku suka nembak aku. Aku gak tau musti gimana. Ini rasanya kayak mimpi. Wait. Mimpi.... jangan-jangan selama ini orang yang dimimpiku dia?


"Kamu bercanda Him?"


"Enggaklah, jadi?"


"I .... will" Ucapku


"Gomawo" ucap Himchan. Aku tersenyum. 
Himchanpun memegang tanganku. Saat ia memegang tanganku, rasanya berbeda dengan saat Daehyun memegang tanganku. 
Akupun langsung melepaskan pegangan tangan Himchan.


"Makanannya datang" kataku. Syukurlah makanannya datang disaat yang tepat. 
Selesai makan, Himchan langsung mengantarku pulang. Aku masih bingung dengan apa yang aku rasakan saat ini.


"Makasih hari ini" ucapku


"Iya sama sama" balas Himchan. 
Akupun melambaikan tanganku saat Himchan sudah jalan pulang kerumahnya. Rasanya beda saat aku jalan sama Daehyun. Tapi, aku sendiri gak ngerti kenapa aku ngerasa gitu.
Aku segera masuk ke dalam rumah dan langsung kekamar ku. Aku mengambil handphoneku dan menelfon Suzy.


"Halo?"


"Suuuzyyy"


"Eo? Sunhwa.. tumben nelpon"


"Aku mau cerita"


"Ceritalah"


"Tapi mau ketemu"


"Where?" Ucapnya kegirangan
. Emang anak pengangguran.

 
"Kau betul betul gak ada kerjaan ya? Sekali diajak ketemuan semangat banget"


"Gak ada. Dan aku bosen sekarang. So? Ayo dimana?"


"Di Caffè biasa?"


"Fix. Aku tunggu disana ya" ucap Suzy dan akupun langsung mematikan handphoneku dan bergegas pergi ke Caffè yang sering aku dan dia temui.
 Caffè yang tidak jauh dari rumahku itu merupakan tempat favorit anak-anak dikota ini, begitu juga denganku. Dalam waktu 5 menitpun aku sudah sampai di Caffè ini.
 Akupun langsung menempati tempat duduk yang bersebelahan dengan jendela. 


"Sunsss"


"Oh haai" ucapku


"You look so damn happy"

 
"Well I do"

 
"What happened nih?"


"Today, Himchan nembak aku" ucapku sumingrah. Aku liat raut wajahnya Suzy. Ia terlihat gak senang.


"Why?" Tanyaku kepadanya


"Kamu tau kan Suns? Dia orangnya kayak gimana?"


"Dia baik"


"Hah? Kamu udah bener bener dibutain sama cinta ya"


"Kenapa sih Suz? Kan kamu tau aku suka dia sejak kapan?"


"Ya. Tapi banyak yang lebih baik dari dia Sun"
Akupun terdiam.


"Sun, kamu manggil aku ke sini cuma buat ginian?"


"Enggak aku juga mau cerita yang lain Zy"


"Himchan lagi?"
Aku terdiam lagi.


"Aku balik aja deh Sun, aku gak pernah approved kamu sama Himchan. He's not good for you. Telfon aku kalau kamu udah putus sama Himchan" 
Suzypun meninggalkanku.

-2bulan kemudian-


Sudah dua bulan ini aku berpacaran dengan Himchan, dan dua bulan ini juga aku gak ngobrol dengan Suzy dan Daehyun. Entah mengapa. Aku sering ngajak ngobrol mereka. Tapi mereka langsung pergi, Daehyun sih gak kayak gitu cuma dia disuruh Suzy kayanya. 


*Daehyun PoV*


Sudah dua bulan ini aku ngejauhin Sunhwa. Sebenarnya aku gak mau. Aku ngerasa sepi tanpa ngobrol sama dia.


"Zy, aku gak bisa deh diemin Sunhwa"


"Ah I already know it"


"Dia pasti ngerasa sepi Zy, bayangin temennya jauhin dia"


"Tapi Dae.."


"Udahlah Zy, kitakan temennya dia, masa kau tega lihat dia sedih gitu? Himchannya gak peduli juga sama diakan?"


*Suzy PoV*


"Udahlah Zy, kitakan temennya dia, masa kau tega lihat dia sedih gitu? Himchannya gak peduli juga sama diakan?"Ucap Daehyun.
 Dia terlalu baik. Terlalu baik, dan aku rasa aku ... menyukainya? Ternyata selama ini aku benar, aku diam diam menyukainya. Menyukai keluguannya, kebaikannya, kegantengannya. 


"Ya, kau ada benarnya" ucapku. Akupun melanjutkan kerjaan ku, mengerjakan tugas dari dosen yang gak masuk.


*Sunhwa PoV*


Aku melihat Daehyun dan Suzy sedang berbicara. Ntah apa yang aku pikirkan. Aku merasa gak enak. Entah kenapa.
 Akupun melanjutkan gambar laki-laki misterius yang belum ku tamati. 2bulan ini aku gak memimpikan hal tersebut.


"Serius banget"

 
"Oh hai? Tadi aku liat kamu ngobrol sama Suzy. Kaget aku tiba-tiba kamu disini Dae"


"Hahahah" Daehyun tertawa, aku tersenyum melihat tingkahnya

"gimana sama Himchan?"


"Ah, gimana apanya? Harusnya aku yang tanya. Kayaknya kamu udah mulai suka sama anak disini ya Dae?"


*Daehyun PoV*


"Ah, gimana apanya? Harusnya aku yang tanya. Kayaknya kamu udah mulai suka sama anak disini ya Dae?" Ledek Sunhwa
Deg.
Pikiran ku langsung nge-blank.

Apa iya Sunhwa tau aku suka sama dia?. Gak mungkin.


"Eh? Apaan?"


"Aaalaah salting langsung, cewek itu tuh" ucap Sunhwa sembari menunjuk Suzy.
 What? Dia ngira aku suka Suzy.


"Enggak Sun" ucapku


"Udahlah, Suzy temenku, aku bisa comblangin kamu sama dia"


"Tapi..."


"Dae. Aku yakin dia pasti suka juga sama kamu" katanya

"gimana kalau sabtu ini kita hang out berempat?" 


Sabtu? Sebentar ini hari kamis. aku bisalah mengutarakan perasaanku ke dia.


"Tapi Sun..."


"Dae, aku gak enak suka ngeribetin kamu. Jadi aku mau bantuin kamu" ucapnya sembari memegang tanganku


"Tapi.."


"Shee! Aku ke Himchan dulu ya"


Gagal. Gagal lagi. Kalau sampai jumat begini susah deh.


*Author PoV*


Hari berlalu lebih cepat dari apa yang dibayangkan Daehyun. Hari ini hari sabtu, tepat dimana Sunhwa mengajaknya untuk double date. Bukan! Bukan double date, melainkan sunhwa yang date dan Daehyun di comblangin.


"Sudahlah pasrah saja" gumam Daehyun saat menuju everland.
 Sesampainya disana, Daehyun melihat Sunhwa dan Himchan.


"Mereka lagi berduaan" gumam Daehyun. 
Daehyun melihat mereka berdua dari kejauhan, Himchan meninggalkan Sunhwa sendirian.


"Mereka berantem?" Pikir Daehyun.
 Daehyunpun mendekati Sunhwa


"Sun?"


"Dae" ucap Sunhwa sembari memeluk Daehyun.
 Daehyunpun mengelus pundak Sunhwa, menenangkan dirinya.


*Suzy PoV*


Aku sampai di Everland. Sesampainya disana aku mencari Sunhwa. Saat aku menemui Sunhwa, Daehyun sedang memeluk Sunhwa. 
Deg.


Entah mengapa, aku kesal, namun tak bisa berbuat apapun. Aku tau, Daehyun pasti suka sama Sunhwa. Namun, aku suka sama Daehyun.
 Akupun mendekati mereka, Daehyun terlihat sedih.


*Author PoV*


Suzy mendekati Daehyun dan Sunhwa, ia melihat Sunhwa menangis dan Daehyun memeluk Sunhwa. Kesal, sedih bercampur aduk. Itulah yang dirasakan Suzy.


"Sun, kamu kenapa?" Ucap Suzy, sambil menepuk pundak Sunhwa
.

"Suzyyy" ucap Sunhwa, melepaskan pelukan Daehyun, dan mulai memeluk Suzy sahabatnya itu.


"Himchan mutusin aku, padahal aku gak ngapa-ngapain" lanjut Sunhwa setelah ia sudah mulai tenang dan sudah melepaskan pelukan Suzy.

Mereka bertigapun duduk dikursi yang ada disamping mereka


"Mungkin emang dianya yang gak cocok sama kamu. Dia bukan jodohkamu Sun" ucap Suzy


"Tapi aku sayang Zy sama dia" ucap Sunhwa "aku... mau cari Himchan dulu deh" lanjutnya.


Sunhwapun meninggalkan mereka berdua.


"Keras kepala" ucap Daehyun.


Suzypun melihat raut wajah Daehyun yang terlihat kesal.


"Dae, kamu baik baik ajakan?" Tanya Suzy


"iya, ayok ikutin Sunhwa"


"Dia udah dewasa kok, jalan-jalan aja yuk" ajak Suzy
.

Suzypun menarik Daehyun untuk ikut berjalan-jalan dengan dirinya. Mereka berhenti disuatu kedai makanan.


"Kamu mau apa Zy?" Tanya Daehyun


"Tteobokki sama Lemon Tea aja deh" ucap Suzy


"2 tteobokki sama 2 lemon tea juseyo" ucap Daehyun kepada penjual makanan tersebut. Merekapun duduk sembari menunggu makanan mereka datang.


"Dae"


"Ya?"


"Aku mau ngomong sesuatu"


"Ya oke aku dengar"


"Kau suka sama Sunhwa?"


"Hah?"


"Ya, kamu suka Sunhwa?"


"Gak...gaklah..."


"Bagus deh"


"Kenapa?"


"Aku suka sama kamu. hm.... be mine?"
Daehyun terdiam.


"Kalau kamu gak terima,berarti kamu bener suka sama Sunhwa"


"Ya, aku mau"


"Serius? Makasih Dae!"
 Betapa senangnya Suzy saat pernyataannya diterima oleh Daehyun. Daehyun yang pada saat itu sedang banyak pikiran apalagi pikiran tentang Sunhwa, hanya dapat mengiyakan, ia gak enak untuk menolak Suzy.
Merekapun berjalan-jalan lagi menuju ketempat souvenir.


"Dae, liat deh, lucu ya" ucap Suzy mengambil sebuah topi berwarna hitam dan memakaikannya kepada Daehyun


"Duh, gantengnya cowok ku" ucapnya lagi


"Cowokku?" Ucap Daehyun


"Iya.. kan kamu pacarku sekarang"


"Oh..iya..." 
Daehyun melihat sekeliling dan mengambil sebuah boneka mascot everland


"Itu buat aku? Lucu banget" ucap Suzy sembari menunjuk boneka yang dipegang Daehyun dan kembali mencari-cari barang lagi.
 Daehyun hanya tersenyum, ia melihat keluar toko, dan melihat Sunhwa sedang menangis lagi. 
Daehyunpun lari ke Sunhwa sambil membawa boneka yang tadi ia pegang. 


"Sunhwa!!" Teriak Daehyun dari dalam toko. Suzy langsung melihat Daehyun yang saat itu berlari menuju Sunhwa.
Sunhwapun mendatangi Daehyun, dan memeluk Daehyun, dan menangis di pelukan Daehyun. Suzy mendatangi mereka. Daehyun melepas boneka yang ia pegang tadi sehingga boneka tersebut terjatuh, Suzy yang melihat itupun sedih namun ia harus tahan kesedihannya.
 Hari semakin larut, merekapun pergi ke restoran untuk dinner. 
Daehyun duduk bersebelahan dengan Sunhwa, Suzy duduk didepan Daehyun.


"Aku capeklah ngurusin Himchan" ucap Sunhwa sambil menyenderkan kepalanya kepada pundak Daehyun.


"Aku sempet mikir, apa jadinya kalau jodohku tepat didepanku" lanjut Sunhwa, melihat Daehyun. 
Daehyun terlihat kaget namun ia tersenyum.


"Em... Sun, Daehyun punya sesuatu yang mau diomongin kekamu" ucap Suzy


"Oh ya? Apa tuh?"
Daehyun terdiam, kaget. Ia tak mengerti apa yang dimaksud Suzy.


"Ah mungkin Daehyun malu, aku sama Daehyun udah jadian looh" ucap Suzy.


Daehyun lebih lebih kaget. Sunhwapun juga.
 Sunhwa melepaskan tangannya yang ada dipipi Daehyun.


"Oh ya?... se...lamat..." ucap Sunhwa


Malam itu semua tidak berjalan baik, Suzy terus menerus membicarakan hubungannya dengan Daehyun, sedangkan Daehyun dan Sunhwa hanya terdiam. Daehyun sendiri memang menyukai Sunhwa. 
Daehyun mengantarkan Sunhwa kerumahnya.


"Makasih ya Dae" ucap Sunhwa.

*Sunhwa PoV*


"Makasih ya Dae" ucapku.


Mengetahui Daehyun dan Suzy berpacaran aku kesal dan sedih. Ntah mengapa. 
Masa iya aku cemburu? 
Atau mungkin aku benar-benar menyukai Daehyun?
 Tapi itu gak mungkin. Aku gak mungkin suka sama Daehyun. Lagipula, Daehyunnya juga suka sama Suzy. Dan ya, aku menyukai Daehyun dari sebelum aku berpacaran dengan Himchan. Bodohnya aku.
 Aku melihat motor Daehyun yang sudah pergi dari rumahku.
 Akupun masuk kedalam rumah.


"Mulai sekarang semuanya akan berubah" ucapku dalam hati.


*Author PoV*


Sudah lebih dari 2 minggu Daehyun berpacaran dengan Suzy. Daehyunpun memutuskan untuk putus dengan Suzy, karena ini semua bukan apa yang ia bayangkan. Daehyun tidak menyukai Suzy, melainkan Sunhwa. Kalau ia pertahankan seperti ini, Suzy malah akan lebih sakit hati.


"Zy"


"Ya?"


"Aku mau ngomong satu hal sama kamu"


"Apa?"


"Kita putus aja ya? Aku lebih enak kita jadi temen kayak dulu"


"Aku tau ini bakal terjadi"


"Maaf"


"Gak usah minta maaf, emang akunya yang bodoh. Aku tau kamu suka sama Sunhwa"


"Tapi kita tetep bs temenan kan? Kamu gak marahkan? "


"Bisaaa, aku gak marah kok"


"Makasih ya Zy" ucap Daehyun sembari memeluk Suzy.
 Suzy menahan air matanya agar tidak keluar, dan ia berhasil.


"Semoga kamu bisa dapetin sama Sunhwa"


Merekapun pulang kemasing-masing rumahnya.


*Author PoV*


Sunhwa sedang merenung didalam kamarnya, memikirkan apa yang sedang Daehyun dan Suzy lakukan saat itu. Iapun duduk dimeja belajarnya, mengambil buku sketchnya dan melanjutkan gambar laki-laki yang ada dimimpinya itu. Ternyata, saat itu juga Sunhwa menyelesaikan gambar tersebut.


"Selesai" ucap Sunhwa, melihat gambar itu sedetail mungkin.


"Gak mungkin.." lanjut Sunhwa yang kaget setelah melihat gambar laki-laki dalam mimpinya itu


"Ini...." ucap Sunhwa sambil membalik balik kertas yang berisi gambaran laki-laki yang ia gambar


"Daehyun" lanjut Sunhwa.


"Jadi selama ini yang ada dalam mimpiku Daehyun?" Tanyanya kepada dirinya sendiri.


"Sunhwa, ada Suzy tuh" ucap ibunya Sunhwa


"Yaa" teriak Sunhwa dari kamarnya, iapun segera turun kebawah dan mendatangi Suzy.


"Suzyy" sapa Sunhwa
 "Are you okay?" Tanya Sunhwa


Suzy langsung memeluk Sunhwa.


"Kamu kenapa , Zy?"


"Aku putus sama Daehyun"


"Hah? Gara-gara apa?"


"Ntahlah" 
Suzy berbohong.

Dia tau bahwa mereka putus karena Daehyun menyukai Sunhwa.


"Kekamarku aja deh ceritanya"


Sunhwapun membawa Suzy kekamarnya


"Jadi?"


"Jadi tadi aku sama Daehyun lagi ngedate, terus katanya dia minta putus"


"Kamu gak tanya alasannya ?"


"Gak"


Sunhwa terdiam. Ia sedih namun senang, ia sedih temannya sedih, namun ia senang Daehyun sudah tidak ada yang memiliki.


"Sun"


"Ya?"


"Kamu mau janji gak sama aku?" Ucap Suzy sambil mengelap air matanya yang terus mengalir
"

Janji apa?"


"Kamu jangan suka sama Daehyun ya? Aku sayang banget sama dia. Aku bakal usaha buat dapetin dia lagi"


"Loh? Emang kalian putus gara-gara aku?"


"Enggak Sun, aku gak mau kalau kamu juga ngerasain hal yang sama"


Deg. 
Perasaan Sunhwa semakin menjadi-jadi. Ia ingin menangis, namun apa boleh buat, "persahabatan lebih penting daripada pacar" pikirnya.


"Aku.. janji" ucap Sunhwa


Sunhwa menahan air matanya.


"Sun... gimana laki laki yang kamu gambar? Dia siapa?" Tanya Suzy


"Gak tau.. aku malas lanjutin" ucap Sunhwa. Sunhwa berbohong lagi. Ia takut kalau ketauan.


"Masa? Coba liat buku sketch mu"


"Udah ku buang"


"Serius?"


"Ya"


"Sayang banget! Udah jam segini aku balik aja deh" ucap Suzy, sambil beranjak turun 


"Oh ya, hati hati ya" ucap Sunhwa. 
Suzypun pulang.
 Sunhwa kembali ke kamarnya, Sunhwa mulai mendengarkan lagu-lagu ballad koleksinya. Ia pun mulai menangis mengingat janjinya dengan Suzy, apalagi dia menyukai Daehyun. Ia sudah tak dapat melakukan apapun. Ia mengambil sketch laki laki yang ada dimimpinya atau sketch Daehyun.


Kriing...


Handphone Sunhwa berdering, Daehyun menelfonnya.
 Angkat... enggak.. 
Sunhwa memutuskan untuk mengangkat telfon dari Daehyun itu.


"Halo?"


"Halo, Sun, kamu nangis?"


"Hah? Enggak, lagi pilek"


"Astaga"


"Kamu kenapa nelfon?"


"Aku pengen ajak kamu ketemuan, tapi kamunya lagi sakit, besok aja deh. Kamu istirahat aja dulu, minum obat ya jangan lupa"


"Gak kok, aku udah mendingan. Mau ketemuan dimana?"


"Serius? Di taman yang kemarin ya?"


"Ya aku tunggu disana"


Sunhwapun mematikan handphonenya, ia bergegas berangkat menuju taman yang biasa mereka berdua kunjungi. 
Sesampainya disana, Sunhwa mendatangi Daehyun yang sudah sampai daritadi. Mungkin Daehyun emang sengaja mau mengajaknya bertemu.


"Dae..."


"Sun! Masih sakit gak?" Ucap Daehyun memegang jidat Sunhwa


"Udah baikkan kok"


"Bagus deh"


"Kenapa ajakin ketemuan?"


"Mata kamu bengkak Sun" ucap Daehyun mengalihkan pembicaraan


"Dae, aku kurang tidur. Jangan alihin pembicaraan. Tadi Suzy dateng kerumah, dia bilang kamu putusin dia."


"Aku dari awal gak suka dia Sun"


"Terus kenapa kamu terima dia?"


"Aku gak enak nolak dia juga"


"Kamu nyakitin dia Dae. Aku kasian sama dia. Balikan ya sama dia?"


"Sun, kamu gak bisa maksa aku buat balikan sama dia"


"Kenapa? Kamu suka sama orang lain?"


"Iya" ucap Daehyun "aku suka sama kamu Sun" lanjutnya


Sunhwa kaget, air matanya mulai jatuh.


"Gak.. kamu gak bisa suka sama aku"


"Kenapa? Kamu masih sayang sama Himchan?"


"Ya. Aku sayang banget sama Himchan. Aku gak bisa nerima orang lain. Walaupun sekarang Himchan udh dimilikin orang lain, aku tetep sayang sama dia. Aku gak bisa suka sama orang lain" ucap Sunhwa air matanya hampir turun. Namun, Sunhwa menahannya. Ia berbohong, ia gak mau pertemanannya dengan Suzy rusak akibat satu orang.

"Kamu bohongkan Sun?" Tanya Daehyun


Sunhwa melihat raut wajah Daehyun yang berubah menjadi raut wajah yang kesal


"Gak Dae"


"Terus kamu kenapa nangis?" 
Sunhwa terdiam.

"Bodoh. Kenapa aku nangis. Bodoh Sunhwa bodoh" pikirnya dalam hati.
 Daehyun memeluk Sunhwa, ia ingin menenangkan Sunhwa. Namun, Sunhwa malah nangis lebih parah lagi. Sunhwa gak bisa melepaskan Daehyun. Tapi, Sunhwa udah janji sama Suzy. Setidaknya biarkan Daehyun tau perasaanku yang sebenarnya, pikir Sunhwa. 


"Sun, jangan sedih terus"


"Dae... iya aku bohong. Aku bohong. Aku gak sayang lagi sama Himchan. Aku gak peduli sama Himchan lagi. Aku udah suka bahkan sayang sama orang lain, dan orang itu kamu. Tapi, aku gak bisa nerima kamu. Aku gak bisa pacaran sama kamu. Aku gak mau buat orang lain yang juga aku sayang sakit hati atau marah. Aku udah janji Dae sama seseorang, kalau aku gak bakal nerima atau pacaran sama kamu. Walaupun aku sayang sama kamu" ucap Sunhwa, sembari melepaskan pelukan Daehyun. Air mata Sunhwa makin deras, Daehyun gak tau harus melakukan apa. Ia tau, Sunhwa begini karena Suzy.


"Semua karena Suzy?" Tanya Daehyun "kamu gak usah mentingin dia Sun, akukan emang gak pernah suka sama dia. Aku dari kita SMP aku udah suka sama kamu. Sayangnya, aku gak pernah berani bilang itu semua. Sayang gak bisa dipaksa dan di bohongin Sun." Lanjut Daehyun


"Dae, aku cuma pengen kamu tau perasaan aku yang sebenarnya, ini bukan karena siapapun, bukan karena Suzy. Aku juga sayang sama kamu, aku sayang banget sama kamu. Tapi aku gak bisa sama kamu Dae. Aku gak bisa jadian sama kamu. Aku gak bisa pacaran sama kamu. Walaupun aku mau, tetep aku gak bisa. Maafin aku Dae" ucap Sunhwa, Daehyun mengelap air mata Sunhwa, disaat itu juga mereka akhirnya tau mereka berdua sama-sama suka, sayangnya mereka gak bisa selamanya bersama sama. Daehyun memeluk Sunhwa, dan berbisik.


"Gak usah minta maaf, kamu gak salah, gak ada yang salah. Setidaknya aku tau perasaan kamu aja udah berarti banget."


"Dae, anggep aja ini semua gak pernah terjadi"


*Daehyun PoV*


"Dae, anggep aja ini semua gak pernah terjadi" ucap Sunhwa


Segampang itu dia bilang kayak gitu? Mana mungkin aku bisa anggep kejadian ini gak pernah terjadi.
"Hm" akupun hanya mengangguk


"Aku pulang duluan" kata Sunhwa 


"Mau ku antar?"


"Gak... gak usah" 
Sunhwa menjauhiku. Padahal aku tau perasaannya kepadaku. Tapi, masih saja aku merasa hampa. Aku mau aku bersama dengan dia selamanya. Namun, janji apapun itu yang Sunhwa janjikan dengan Suzy membuat aku gak bisa bersama dengan Sunhwa. 
Setelah Sunhwa meninggalkanku di taman, aku mendapat telfon dari ibuku bahwa ayahku jatuh sakit. 
Akupun segera pergi ke Busan, dan melanjutkan sekolahku di Busan University.


*Author PoV*


Keesokannya, Sunhwa datang ke universitasnya raut wajah yang muram. Ia berpikir bahwa ini akan menjadi awkward. Ya hubungannya dengan Daehyun.
 Namun, raut wajah muramnya berubah menjadi sedih, ketika dosennya datang kekelas dan berkata


"Jung Daehyun sudah tidak bersekolah lagi disini, ia pindah ke Busan"


Deg.
Sunhwa merasa ini semua salahnya, sehingga Daehyun pergi kembali ke kota asalnya. Ia ingin menangis, namun ia harus menahan tangisan itu.
Ia menyesal berjanji dengan Suzy. 
Ia menyesal melepas Daehyun pergi begitu saja.


-4 tahun kemudian-


*Author PoV*


Sunhwa dan Daehyun sudah lulus dan menjadi sarjana. Sunhwa dan Daehyun yang mengambil manajemen berhasil memiliki bisnis masing-masing, yang sudah sukses. Sunhwa dan Daehyunpun masih belum bisa move on. Walaupun, Sunhwa sudah berkali-kali pacaran namun tidak ada yang membuatnya nyaman, senyaman dia dengan Daehyun, dan begitu juga Daehyun.


*Sunhwa PoV*


Hari ini kantor ku sedang meeting untuk menjalankan kerja sama dengan kantor lain yang sedang naik daun. 


"Gimana kalau sama ParoMart? ParoMart lagi naik daun bu. Sudah beredar di luar negeri tidak hanya di Seoul" ucap salah satu karyawanku.


"Boleh , jadwalkan meeting saya dengan kepala dari pihak ParoMart ya untuk membicarakan hal kerja sama ini" 
Akupun keluar dari ruang meeting, dan beranjak keruanganku. Sesampainya disana, aku melihat suatu surat, bukan! Ini undangan.


"Undangan apaan nih?" Gumamku


Akupun membuka undangan tersebut
 "Untuk Han Sunhwa" ucap Sunhwa


"HAH SUZY MAU NIKAH?" Teriak Sunhwa kaget. 
Temannya, Suzy tak lama ini baru mengenalkan pacar barunya yang bernama BaeHyun. Tapi sekarang ia mengirimkan undangan pernikahan? Gila memang.


Kriing


"Halo?"


"Kau sudah dapat undangannya?"


"Sudah. Terimakasih. Sebentar. Kamu sama BaekHyun udah berapa lama pacaran?"


"2bulan. Kenapa?"


"Udah mau nikah?"


"Ya gitu dehh, capek tau pacaran lama-lama"


"Suzy..Suzy"


"Sun"


"Ya?"


"Janji aku sama kamu.."


"Janji apaan?"


"Janji yang kamu gak boleh pacaran sama Daehyun..."


Deg. Aku mulai mengingat masa lalu lagi, masa dimana aku mengutarakan perasaanku ke Daehyun. Masa dimana, Daehyun pergi ke Busan karena aku.


"Kenapa?"


"Aku batalin deh. Aku udah punya calon suami."


'Sial kamu Suzy. Disaat aku udah gak ada harapan sama dia, kamu bilang batalin?' Gumam Sunhwa dalam hatinya


"Ah itusih terserah kamu"


"Batalin deh. Makasih yaa udah gak ingkar janji. Dateng keudanganku sama cowok yaa! Jangan sendirian!"


"Iya aku usahain.. aduh aku masih banyak kerjaan. Udah dulu ya"


"Oh iya lupa! Kamu kan bussiness woman. Coba kamu gak sibuk, besok kan hari jadiku. Setidaknya bantuin ngurusin"


"Alah. Maaf deh. Kerjaan numpuk. Aku matiin ya? Byee"


"Iya gak apa Sun. Jangan lupa besok dateng ya! Byeee"
Sunhwa pun mengakhiri pembicaraannya dengan Suzy lewat telepon.


Tok..tok


"Masuk"


"Bu, jadwal untuk meeting dengan kepala dari pihak ParoMart lusa ini" kata karyawanku


"Lusa ini, saya ada meeting ga? Kalau gak ada keep aja ya"


"Gak ada bu, baik saya keep, untuk tempatnya dimana bu?"


"Taman depan Universitas DongHee"


"Taman?"


"Ya taman, taman dekat universitas saya dulu"


"Oh.. baik bu"


*Author PoV*


Karyawan Sunhwa kebingungan, baru kali ini meeting di Taman.
 Pada saat itu juga, Sunhwa sedang memikirkan Daehyun, sehingga ia langsung mengatakan untuk meeting ditaman, tanpa sebab.
 Besok merupakan pernikahan Suzy dan Baekyun. Sunhwa memikirkan dengan siapa dia datang kesana.


"Tapi kalau sendirian gak apa juga lah ya?" Pikir Sunhwa. 
Ditempat lain, pemilik ParoMart bingung akan tempat meeting yang di janjikan untuk meeting dengan Sunhwa atau pemilik dari CJ&S.


"Ini serius di taman?" Ucap pemilik ParoMart


"Iya pak, karyawan dari CJ&S mengatakan begitu"


"Aduh ada ada aja, atur aja deh"


"Baik pak" 
Karyawan itupun keluar dan meninggal sang pemilik ParoMart sendiri karena ia masih memiliki banyak kerjaan.

*Sunhwa PoV*


Hari ini berjalan dengan cepat, gak kerasa udah malam. Padahal, aku belum beli baju buat ke undangannya Suzy.


"Apa gak datang aja ya?" Pikirku sambil mengendarai mobil menuju ke rumahku


"Tapi gak enak sama Suzy, dia kan sahabatku" pikirku lagi. 
Akupun menyempatkan diri untuk pergi ke mall untuk membeli gaun. Sesudah membeli gaun tersebut, aku langsung pulang kerumah dan beristirahat.


"Sun, aku suka kamu, kamu kenapa gak suka sama aku?"


"Aku gak bisa, aku udah bikin janji"


"Sama siapa?"


"Aku gak bisa kasih tau kamu"


"Kamu gak ada rasa sedikitpun ke aku?"


"Aku..."
Bruukk


Lagi lagi aku mimpi dan jatuh dari kasurku sendiri, dan sialnya itu sudah jam 7 pagi, acara Suzy dimulai jam 2 sore. Aku belum ke salon dan sebagainya. 
Aku menyiapkan gaunku, dan berangkat ke salon disuatu mall. Setelah selesai di make over aku segera berangkat ke acara Suzy, pada saat itu waktu sudah meunjukkan pukul 1 sore. Akupun segera membawa mobilku ke hotel tepat dimana Suzy mengadakan acaranya. Sesampainya disana, aku langsung ke receptionist. 


"Permisi, acaranya Bae Suzy dimana ya?"


"Oh di ballroom mba, lantai 3"


"Oh ya.. makasih ya"


Aku segera menuju lift kelantai 3, sudah banyak orang-orang dan kerabat Suzy yang datang ke undangan Suzy. Sepertinya, aku telat. Aku segera datang ke Suzy untuk salaman dan mengucapkan selamat, dan juga kesuaminya.


"Sunhwaaaa"


"Suzy" 
Suzy menangis, saat aku baru mau peluk dia. Akupun memeluk dia, dan juga menangis bahagia. Terharu, melihat Suzy udah berkeluarga sekarang.


"Maaf ya aku telat" ucapku


"Gak kok kamu gak telat"


"Selamat ya, aduh terharu aku, akhirnya sahabatku ini udah berkeluarga"


"Makasih kamu udah mau dateng.. aku kira kamu yang bussiness woman gak bakal sempet datang"


"Iya sih, aku takutnya juga aku gak bisa lama lama nih. Tapi, aku ucapin lagi selamaaat! Congratulations. Cepet-cepet punya momongan, aku pengen gendong ntar. Udah deh banyak yang antri mau salaman sama kamu.. aku tunggu diluar ya"


"Iya.. makasih Sunhwa" 
Akupun memeluk Suzy dan bersalaman dengan suaminya sembari mengucapkan selamat.


Kriing..


Handphoneku berdering. Akupun langsung mengangkat telfonku.


"Ya halo?"


"Bu, partner bisnis dari woolim, mengadakan meeting mendadakan hari ini"


"Aduh, kamu gak bilang saya lagi diluar?"


"Udah bu, tapi kata pihaknya meeting ini membicarakan tentang go internasional bu"


"Yaudah keep. Saya lagi on the way ke kantor. Bilang aja meetingnya dikantor saya ya"


"Baik bu" 
Akupun menutup telfonnya. Aku segera melihat ke arah Suzy. Suzy melambaikan tangannya ke arahku. Akupun bilang ke Suzy aku harus pulang duluan lewat bahasa tubuh. Suzy keliatan kecewa, namun ia mengiyakan. Akupun melambaikan tanganku, dan berjalan menuju basement tempat mobilku diparkirkan. Aku menyalakan mesin kendaraanku dan jalan menuju kantor.


*Suzy PoV*


Sunhwa pergi, karena pasti ada urusan kantor yang mendadak. 
Disaat Sunhwa pergi, Daehyun baru saja datang. Sial. Rencanaku gagal.


"Suzy.. selamat ya" ucap Daehyun, ia menepuk pundakku.


"makasih Dae! Kapan nyusul? Oh iya Sunhwa baru aja pulang tadi"


"Oh ya?" Ucap Daehyun, Daehyun keliatan murung. 


"Dae, kalau kamu gak mau kehilangan dia, kejar dia. Jangan pernah lepas dia. Kamu udah tau Sunhwa sayang sama kamu. Kalian saling sayang, dan masih."


"Iya makasih Zy, aku usahain. Sorry nih gak bisa lama lama, aku ada urusan bisnis"


"Oh iya gak apa.. makasih ya udah dateng"

"iya sama sama.. duluan ya" Ucap Daehyun, Daehyun menyalami Baekhyun dan baru meninggalkan kita berdua. Dua-duanya sama aja, sibuk bisnis.


*Sunhwa PoV*


Aku sampai dikantorku, dengan dandanan bekas ke undangan Suzy, membuatku malu. Jarang jarang aku dandan menor atau berlebihan.


"Ngapain kalian liatin saya? Meetingnya udah jalan?"


"Maaf bu, iya lagi dilaksanakan"


"Yaudah"
 Akupun masu keruang meeting, dan ya, semua mata tertuju padaku. Aku yang menggenakan gaun hitam pendek, dengan dandanan yang bisa dibilang berlebihan membuatku sangat amat malu.


"Maaf saya telat"


Aku segera duduk ditempat yang telah disediakan. 
Meeting yang berlangsung selama 2 jam tanpa hasil yang tepat akhirnya selesai juga.


"Lainkali, kalau ada meeting mendadak gini, tolak aja, atau minta undur. Kalau gak bisa, gak usah kerja sama. Perusahaan woolim, gak bisa go internasional, susah bekerjasama kalau kayak gini. Ngerti kan?"


"Iya bu.. maaf"


"Yaudah. Hari ini ibu saya yang jaga kantor, saya mau istirahat."


Akupun pergi meninggalkan kantor karena ibuku sudah datang.
 Aku pulang kerumah, besok masih ada meeting dengan ParoMart. Mana mungkin ibuku mau ngurusin meeting. Tanpa sadar aku terlelap.


Tiingg.... Tiingg


Alarm yang berada disebelah ku berdering. Sial. Pagi sudah tiba. Aku bergegas mandi, dan berpakain kerja untuk ke kantor. Mengingat meeting ku dengan ParoMart jam 9 pagi, setidaknya aku bisa sarapan dulu di kantor.


"Selamat pagi bu"


"Ya pagi"


"Bu, ntar jam 9 ada meeting dengan ParoMart, ditaman dekat universitas DongHee”

"Oh ya... loh? Kok di taman?"


"Kan... ibu sendiri yang bilang"


Astaga. Sekangen itukah aku sama Daehyun? Bisa-bisanya aku bilang meeting ditaman tempat biasa aku ketemu Daehyun.


"Bisa diganti ga tempatnya?"


"Mohon maaf bu, kata pihak ParoMart tidak bisa, karena dia datang dari jauh bu kalau ganti lagi takut gak tau"


"Ah.. oke"


"Ibu, mau pergi sendiri atau ajak karyawan? Pihak ParoMart hanya ketuanya saja bu"


"Yaudah saya sendiri aja"


"Baik bu" 
Karyawan itupun langsung meninggalkan kantor.

"Bodohnya kau Sunhwa, mana ada kantor yang ngajak meeting di taman" pikirku. Nasi sudah menjadi bubur, mau bagaimanapun gak bisa digantikan jadwalnya?.
Jam sudah menunjukan pukul 07.30 akupun sedang sarapan bersama dengan karyawan-karyawanku lainnya. Selama meeting nanti, kantor dijaga ibuku. Setelah selesai sarapan akupun bergegas ke parkiran dan mengendarai mobilku ke taman. Taman penuh kenangan. Taman penuh kesedihan. Taman yang membuat aku teringat akan Daehyun. Taman yang membuat aku terakhir kalinya bertemu Daehyun. Sesampainya disana, taman empat tahun lalu yang aku kunjungi belum berubah, masih menyimpan kenangan pahit dan manisku dengan Daehyun, enggan untuk turun dari mobil. Apakah Daehyun ada di taman juga? Mungkinkah aku bertemu Daehyun di taman ini? Akupun turun dari mobil, menggerakkan kakiku ke bangku taman. Bangku taman yang juga menyimpan kenanganku. Air mataku ingin membendung. Kejadian empat tahun lalu terulang kembali dalam pikiranku. Aku hanya bisa menyesal. Menyesal akan perjanjian yang telah ku buat. Aku duduk di bangku taman itu, dan menundukkan kepalaku. Terlalu lelah menerima kenyataan, kenyataan aku kehilangan satu orang yang kucinta. Kenyataan aku melepaskan seseorang yang aku cinta. Kenyataan aku gak bisa memutarkan waktu lagi. Tak dapat ditahan lagi, air mataku keluar. Langit yang saat itu juga murampun tak dapat ditahan lagi, ia juga menangis. 


"Misi. Dari CJ&S?" Ucap seseorang berdiri tepat didepanku, ia memayungiku. Ya. Seorang pria harusnya begitukan?


"iya" akupun berdiri, namun tetap menunduk memastikan aku sudah mengelap air mataku dan mengambil barang-barangku.


"Sun...hwa?"

 
"Ya?" Aku membalikkan badanku. 


"Sial. Aku bermimpi lagi" ucapku, sambil memukul kepalaku pelan. Akupun kembali melihat kelaki-laki didepanku. Ia tersenyum kepadaku.


"Bangun Sunhwa" ucapku mencubit tanganku sendiri. Sakit. Bukan mimpi. Akupun memberanikan diri untuk memegang mukanya. Gemetaran. Penasaran. Laki-laki didepanku hanya tersenyum, tidak mengatakan apapun. Mukanya asli, berarti dia asli. Bukan. Berarti aku gak bermimpi. Laki-laki didepanku itu memegang tangan kananku yang memegang pipinya. Hangat.


"Takdir?" Ucapnya, melepaskan tanganku.


"Kamu ngapain disini?"


"Meeting?"


"Kamu dari paromart?"


"Ya? Dan aku meeting sama orang teraneh yang mengajakku meeting di taman"


"Ah"


"Kebanyakan mikirin aku?" 
Kalian taukan laki-laki itu siapa?


"Bisa jadi" 
Air mataku membendung lagi. Melihat seseorang didepanku yang dulu sempat aku lepas dan sekarang aku sangat amat menyesal melepasnya. Ya. Laki-laki itu Daehyun. Jung Daehyun. 


"gimana kamu? Udah punya cowok?" Ucapnya sambil duduk di bangku taman, akupun duduk disebalahnya. Ia masih memayungiku.


"Gaklah. Sibuk bisnis. Kamu? Aku denger dari Suzy masih jomblo. Gak nyari cewek ?"


"Buat apa nyari"


Deg. 
'Jangan-jangan Daehyun udah gak ada rasa sama aku. Dia give up. Dia gak mau nyari cewek baru karena takut. Takut kejadian hal yang sama. Kenapa aku harus tanya hal itu? ' pikirku. Air mataku membendung lagi. Namun, air mata ini harus ku tahan.


"Udah capek nyari cewek gak ada yang pas"


Deg.
Aku bener. Ini semua salahku. Aku gak ada harapan sama Daehyun. Aku gak bakal bisa sama Daehyun. Apa yang aku inginin, ketemu Daehyun, udah terjadi. Tapi, aku gak pengen kalau kayak gini.


"I know" ucapku.


"Apa yang kamu tau?" Daehyun menutup payungnya, karena hujan mulai mereda.


"Kamu trauma gara-gara aku?"

 
"Lol. Salah besar"


"Terus?"


"Aku capek nyari-nyari perempuan", "padahal yang aku pengenin ada tepat didepanku"


Deg.
Entah warna apa pipiku saat itu. Aku merasakan pipiku memanas. 


"Mak...sudmu?"


"Kutunggu jawabanmu. Meeting dibatalkan ,jadi lusa" ucap Daehyun, meninggalkanku. 


Ya. Aku mengerti apa maksudnya, hanya butuh penjelasan. Gak. Gak butuh penjelasan. Entah, aku tak lagi sedih melihat Daehyun meninggalkanku. Aku tidak melepasnya. Bahkan, iapun menunggu jawaban dariku. 
Kalian pasti tau aku akan menjawab apakan?.
Air mataku kembali membendung. Ini bukan air mata penyesalan. Ini juga bukan air mata kesedihan. Ini sangat amat bukan air mata kekecewaan. Melainkan, air mata kebahagiaan melihat orang yang telah lama pergi kembali. Air mata kebahagiaan, mengetahui bahwa orang yang ditunggu-tunggu datang dan masih menginginkan kita. Air mata yang menunjukkan bahwa didunia ini gak ada kebetulan, Tuhan membuat semua rencana.
 Aku teringat akan lagu Taylor Swift, yang berisi
kan "Regretting him is like wishing you never found out that love could be that strong"

 

THE END

Tags:
Komentar
RECENT FAN FICTION
“KANG MAS” YEOJA
Posted Rabu,16 Juni 2021 at 09:31
Posted Senin,20 April 2020 at 22:58
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 23:42
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:08
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
FAVOURITE TAG
ARCHIVES