CHAPTER 2 : 1st Step Of Main Story – Catch The Lost Lion
Sepulang sekolah.
“Han-Neul, bagaimana? Kau sudah memikirkannya matang-matang?”
“Lyn!? Apa yang kau … ah! Sudahlah.”
Aku bergegas pergi menjauhi nya. Aku harap, aku tidak akan pernah membicarakan ini lagi dengannya!
“Han! Dengar, kau harus percaya! Ini akan jadi WOW!”
“Apa yang kau—“ Ku berusaha membalikkan badan,
Tiba – tiba saja aku terdia. Lyn benar – benar membuatku tidak bisa berkata apa – apa. Apakah Ia sungguh berusaha seperti ini. Dengan.. semua ini?
“Silakan masuk, Nona Muda.”
Seorang pengawal..
“Lyn! Kau .. berlebihan,”
Aku mencoba membisikkan satu kata ini padanya. Namun, ia hanya tertawa kecil. Menyebalkan.
Mobil van ini, akan dibawa kemana aku. Selama beberapa menit ini, aku hanya bisa melihat pemandangan. Sepertinya, aku mengingat sesuatu, ini seperti, perjalanan ke..
“Mengapa aku dibawa kesini!!? Datang kesini saja aku tidak pernah!!”
Aku rasa, aku ingin pulang saja.
“Ada masalah, Nona Muda?”
.
.
Semua barang mewah ini, aku tidak bisa menerimanya.
Semuanya,
semuanya..
.
Aku bukan tipe seperti ini. Aku, hanya butuh ketenangan dan kesederhanaan. Lyn, membawaku kemari? Aku sungguh, tidak paham apa tujuannya. Apa, aku berlebihan untuk menjadi seperti ini?
“Tidak bisa!”
“Lyn!? Apa – apa-an ini?!” Teriakku membalasnya.
“Bagaimana bisa, ini salon milik orang tua mu!”
“Iya tapi aku hanya butuh kesederhanaan!” Balasku lagi .
.
“Kesederhanaan? Kau bilang ini kesederhanaan? Bisakah kau lebih memperhatikan rambut-mu dan pakaianmu ? sederhana itu, merawat apa yang sudah di beri kepada mu!”
.
“Sudah, sudah. Pak, tolong tuntun dia masuk. Sepertinya Ia tidak tahu caranya untuk membuka pintu.”
Sepertinya, aku memang berlebihan untuk menjadi seperti ini. Namun, aku hanya ingin supaya tidak terlalu mencolok. Apakah, aku sungguh berlebihan dalam konotasi lain.mungkin, aku harus berubah. Mungkin, Lyn benar. Aku, terlalu cuek. .
.
.
“Bagaimana?”
.
Hanya ada satu kata dari maker over ini. Apakah Ia memberiku sebuah sihir atau ramuan. Namun, ini bukan aku. Tidak, Ia tidak memberiku hiasan yang berlebihan ataupun bedak disana sini. Ia, hanya membereskan sesuatu yang harus dibersihkan, dirapikan, dan dirawat. Mungkin, aku memang buta, dulu.
Mata, bibir, hidung ini milik siapa?
Itu, dirimu, Han-Neul.
Bukan, Ini seperti sihir.
Akankah sihir masih berlaku di zaman serba modern ini?
Baju ini, mengapa begitu cocok untukku. Aku, hanya merasa nyaman.
Mungkin, kau sudah menemukan jati dirimu.
“Han-Neul!!”
Baru aku sadari, Lyn telah mengabai – ngabaikan tangannya kea rah wajahku. Aku, hanya baru tersadar. Aku baru saja melihat sebuah mannequin diriku yang lain. Aku tidak tahu, akan menjadi seperti ini. White Swan?
“Bukankah ini WOW?” Tanya Lyn dengan hebohnya, seperti biasa.
Aku hanya menganggukan kepalaku.
“Well, well, ini daftar yang harus kau lakukan besok!”
Lyn memberiku sebuah buku yang tidak terlalu tebal, atau pun tipis. Tetapi, ini terlihat penting. Aku mencoba untuk membacanya. Isi dari buku ini adalah…
“Apa!?”
Aku tidak tahu, Lyn begitu sungguh – sungguh dengan ini. Aku tidak pernah berpikir untuk sejauh ini. Menandingi orang terkeren di sekolah ini.
APA DIA GILA?