Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
How It Works?
Dreamland
>
Fan Fiction
Open Arms
Posted by KaptenJe | Minggu,31 Agustus 2014 at 18:14
19
50398
Status
:
Complete
Cast
:
Jung Hana (Hana Adara Wijaya), Kim Joon Myeon/SUHO (EXO), Xiau Luhan (EXO)
Open Arms

CHAPTER 2 : This Happened

1 Malam sebelum Hana di kejutkan oleh 2 orang yang tidak pernah dia bayangkan.

PARK CHANYEOL POV

Akhirnya aku sampai di dorm setelah mengisi salah satu acara radio, aku merentangkan tanganku dan menjatuhkan diriku di atas sofa yang berada di depan televisi.

Baru saja aku berusaha rileks dan memejamkan mataku seseorang menghampiriku lalu duduk di sebelahku “Chan hyung, kau sudah pulang?” ternyata dia Sehun.

“mmm...”

“kau lapar tidak hyung?”

“oh wae (kenapa)? Kau belum makan?” aku sudah tau kemana arah pembicaraan yang menurutku sudah tidak asing kudengar.

“ehehe nee hyung, aku lapar sekali dari tadi aku hanya berdua dengan Lay hyung tapi Lay hyung hanya tidur seharian” lihat kan? Aku sudah tahu dia akan merengek seperti ini.

“kenapa kau tidak delivery sesuatu?”

“ahh iya juga kenapa tidak terpikir oleh ku? Kalau begitu kan aku tidak perlu merengek padamu segala” bodohnya magnae yang satu ini.

“memangnya aku menyuruhmu merengek seperti itu hah? Dasar kau ini” aku meninggalkannya dengan kesal, kurasa aku akan tenang jika beristirahat di kamarku.

Oh iya tadi stylist noona (“noona” sebutan untuk laki – laki pada wanita yang lebih tua) menyuruhku untuk membuka fansite dia bilang ada hal penting tapi apa sebenarnya, dimana macbook ku itu ya.. sepertinya tadi siang aku simpan di atas meja tapi tidak ada.

“yaa Oh Sehun kau melihat macbookku tidak?!”

“mana kutahu hyung?! Lagipula sejak kapan aku meminjam itu padamu?” jawabnya sedikit sewot, mungkin dia juga kesal aku tinggalkan sendiri tadi.

“aku hanya bertanya, siapa tahu kau melihatnya issh”

Ini dia sejak kapan benda ini bisa bersembunyi di balik selimut? Mungkin dia kedinginan ahaha.

Aku mulai menjelajahi dunia cyber, betapa terkejutnya ketika aku mengetahui bahwa pencarian pertama di Fansite adalah tentang ‘LUHAN GAY’ apa yang terjadi?!, dengan perasaan yang masih bingung dengan berbagai article yang muncul aku membacanya satu persatu. Article itu berisi tentang ketika Luhan hyung memeluk dan menggandeng teman lamanya, apakah itu sesuatu yang salah article – article ini kejam sekali.

“Chanyeol, ayo makan bersama” tiba – tiba Suho hyung membuka pintu kamar menghampiriku.

“ohh hyung kau sudah pulang? Apa kau sudah lihat article Luhan hyu...” belum sempat aku menyelesaikan kalimatku Suho hyung sudah menjawabnya “Aku Sudah tahu.. dia sudah di panggil CEO kurasa besok dia akan menemuinya”.

“lalu bagaimana dengan kita?”

“kita hanya perlu melakukan pekerjaan sesuai schedule sampai ada informasi atau intruksi, sudah ini kita bicarakan lagi nanti sekarang keluarlah kita makan dulu” Suho hyung melangkah keluar aku pun mengikutinya menuju meja makan.

“kalian lama sekali hyung..” teriak Tao ketika aku dan Suho hyung keluar kamar,  semua member ternyata sudah pulang dari kegiatan mereka masing – masing.

“hyung apa mereka sudah tahu?” Suho hyung menggleng serta menyikut lenganku tanda saatnya untuk tutup mulut.

“sabarlah anak manja” ledek Suho hyung lalu duduk di samping minseok hyung.

“Lu – ge (‘gege/-ge’ sebutan untuk kakak laki – laki dalam bahasa mandarin) mana?” ahh, dia pasti sedang memikirkan berita konyol itu sampai tidak ingin makan.

“dia bilang tidak lapar yeol, sekarang dia di kamarnya” tunjuk minseok hyung.

“kalian makan duluan saja” aku beranjak dari kursiku menuju kamar Luhan hyung.

Tok tok tok...

Tidak biasa memang aku mengetuk pintu terlebih dahulu ketika ingin masuk ke kamar member lain, tapi di saat ini aku harus berhati – hati untuk tidak memperburuk suasana hati Luhan hyung.

“masuk”

Aku masuk melihat Luhan hyung duduk di ranjangnya menatap ke arah jendela, aku duduk di sampingnya diam.

“ada apa?” nada yang tidak biasa.

“anio, kenapa hyung tidak ikut makan?”

“aku tidak lapar” masih dengan nada yang sama.

“ohh..” aku diam sejenak, entah harus apa, haruskah aku menanyakannya?

“hyung aku telah membaca article itu...” tidak ada respon darinya.

“aku tidak tahu akan terjadi apa nanti tapi aku yakin semuanya akan baik – baik saja hyung” aku kembali tidak mendapat respon, yang kulihat hanya tatapan kosongnya lurus ke luar jendela.

“aku akan membawakan makanan untukmu hyung” aku berdiri dan mulai berjalan keluar “anio, kau makan saja aku tidak lapar aku ingin istirahat” serunya.

“baiklah hyung”

Saat aku keluar para member telah selesai menyantap makan malam mereka, dan sekarang seperti biasa Minseok hyung sebagai orang yang tertua membagi tugas malam untuk kami.

“baiklah semuanya dengarkan aku akan membagi tugas malam, Kai dan Baekhyun mencuci piring..”

“yaa hyung aku kan sudah mendapat tugas itu kemarin” protes Kai.

“kau jangan protes Kim Jongin karena Luhan sedang tidak enak badan tepaksa aku harus memberimu tugas ini lagi”

“baiklah..”

“ku lanjutkan, Sehun dan Lay tolong merapikan baju yang baru di laundry, Suho dan aku akan mengganti seprai kasur kalian, Chen dan Chanyeol kalian tolong membuatkan jus apel, D.O dan Tao rapikan meja makan dan Kris kau..” belum sempat Minseok Hyung menyelesaikan kalimatnya Kris hyung sudah memotongnya.

“aku.. aku apaa? Apa?” tantang kris hyung, sudah sangat tidak aneh karena hyung yang satu ini memang pemalas.

“kau .. kau pergi saja ke Galaxy!” teriak Minseok hyung kesal.

“tanpa kau suruh pun aku akan pergi kesana”

PARK CHANYEOL POV END

AUTHOR POV

Pagi ini Ruangan CEO SM entertainment telah ramai oleh beberapa staff, Manager EXO dan yang paling menonjol adalah seseorang yang tengah duduk dengan kepala tertunduk lemas, Xiao Luhan.

“Issue itu menyebar luas dengan cepat, wartawan pun telah menghubungi saya beberapa waktu yang lalu untuk meminta keterangan tentang masalah ini” Jelas sang manager.

“maka dari itu kita harus cepat pula menyelesaikannya” timpal CEO.

“tidak ada cara lain selain membuat scandal cinta untuk Luhan” lanjut CEO, membuat seluruh isi ruangan itu terkejut.

“apa??!” Luhan akhirnya bersuara dengan nada yang sedikit meninggi, manager maju dan menepuk pundak Luhan tanda agar ia sedikit bersabar.

“Apakah Anda Yakin?”

“mengingat masalah ini sudah mendesak tidak ada pilihan lain, aku sudah mempersiapkan seorang trainee yang barusaja di audisi, dia tidak bisa bahasa korea tapi dia mahir berbahasa mandarin kurasa dia cocok untukmu Luhan” CEO meletakkan sebuah map di meja dihadapan Luhan.

Map itu berisi biodata diri dari gadis yang akan menjadi pasangan scandal Luhan.

“CEO-nim apakah seharusnya memilih seorang Idol saja atau trainee yang sudah cukup lama dilatih?” komentar salah satu staff.

“tidak, banyak mata yang sudah sering melihat para trainee masuk dan keluar gedung SM apalagi dengan seorang Idol bukan hanya karier Luhan yang akan dipengaruhi mungkin kita juga harus memikirkan karier Idol tersebut, sudah diputuskan malam ini tolong kepada manager EXO untuk mempertemukan Luhan dengan Gadis itu dan untuk rencana selanjutnya akan diberitahukan besok lewat asisten saya. Baiklah Rapat darurat kali ini cukup sampai disini”.

Para staff satu persatu meninggalkan ruangan.

“Luhan – ssi lain kali berhati – hatilah” ucap salah satu staff ketika hendak keluar ruangan melewati Luhan.

“Luhan, aku tahu ini akan memberatkanmu tapi ini sudah keputusan yang harus diterima tenanglah scandal ini mungkin akan berakhir dalam 4 sampai 6 bulan, jangan lupa jam 7 malam kau harus ada disini” manager menepuk pundak luhan dan pergi.

Luhan berjalan keluar gedung dengan gontai, dia tidak berfikir jika rumor menyedihkan itu akan pergi sejauh ini. Yang ada dipikirannya hanya bagaimana jika scandal palsu itu di ketahui oleh para fans terlebih lagi banyak sasaeng yang sering mengikuti mereka (EXO).

“Lu - ge!!” teriak seseorang.

“ohh kau Lay sedang apa kau disini?” Luhan menghentikan kakinya karena melihat Lay berjalan masuk.

“aku? Aku hanya ingin berlatih gitar” jawab Lay sedikit kaku.

“kalau begitu aku duluan, aku ingin istirahat hari ini”

“baiklah ge hati - hati” Lay melambaikan tangan kepada Luhan yang telah melewati pintu utama.

***

Lay memainkan gitarnya  di sebuah ruang latihan di Gedung SM, dia sedang menunggu seseorang.

“GEGE!!” teriak seorang wanita ketika memasuki ruangan yang sama.

“ahh kau sudah sampai?” Lay mengalihkan pandangan pada wanita itu, hati Lay semakin berdetak cepat seiring mendekatnya Wanita itu.

“maaf membuatmu menunggu lama, aku membeli ini untuk gege” wanita itu menunjukan semangkuk Jajangmyeon kehadapan Lay.

“Xie xie Frizka kau memang yang paling hebat, aku memang sedang lapar sekali” Lay mencubit pipi wanita bernama Frizka itu dan segera melahap jajangmyeonnya.

“iyaaa gege ehehehe” Frizka duduk di samping Lay.

“gege aku dengar dari Muqin (ibu dalam bahasa mandarin ‘muqin’) Yixiao gege akan pindah ke Beijing?”

“iya kurasa begitu, karena tidak mungkin mutiara jiejie (kakak perempuan dalam bahasa mandarin ‘jiejie’) untuk tinggal di paris sendirian dia kan sedang hamil” jawab Lay santai tanpa mengalihkan pandangannya pada jajangmyeon yang sedang ia nikmati.

“Jinjayo? (benarkah?)”

“hmm”

Yang terjadi sebenarnya adalah Frizka dan Lay adalah sodara yang terikat antara perkawinan kakak laki – laki Lay Yixiao dengan bibi Frizka yang bernama Mutiara, Lay dan Frizka audisi bersama – sama di Beijing. Tapi mengingat Frizka memutuskan mundur menjadi Trainee dan memilih untuk menjadi staff, ayah dan ibu Frizka menggantungkan tanggung jawab keselamatan Frizka pada Lay. Seiring waktu berjalan Frizka masuk perguruan tinggi jurusan Photography dan tumbuh menjadi wanita cantik berkharisma, dari saat itu Lay mulai tertarik pada Frizka tanpa satu orang pun yang tahu bahkan tidak ada yang tahu kalo dia dan Frizka saling mengenal satu sama lain.

“lalu kuliah dan pekerjaanmu bagaimana?”

“aku cuti kuliah ge mungkin 1 bulan lagi baru aku masuk kembali, tentang pekerjaan ku...” mendengar Frizka menggantungkan perkataannya Lay langsung menatap Frizka dengan tatapan menyelidik, Lay tahu ketika gadis itu melakukan hal ini berarti ada yang menganjal di pikirannya.

“apa ada masalah dengan pekerjaanmu? Katakan padaku” terdengar nada khawatir dari ucapan Lay.

“ada 2 peserta second audition yang aku dampingi tidak lolos menjadi trainee, bagaimana aku harus mengatakannya? Aku tidak tega ge”

Lay menghentikan acara makannya “kenyataan itu tidak patut di sembunyikan, walaupun menyakitkan tapi kurasa mereka akan menerimanya”.

“baiklah ge aku akan memberi tahu mereka setelah ini”.

Lay tidak berniat melanjutkan makannya,muka muram Frizka membuatnya khawatir.

“kau memberiku jajangmyeon tanpa minum tega sekali, aku ini penyanyi, member EXO kalau aku besok tidak bisa menyanyi bagaimana eoh?” canda Lay mencairkan suasana.

“gege sudah untung aku bawakan makan, kau menyusahkan aku dengan minumnya juga kau keterlaluan Lay gege huuuh”  Frizka terlihat sebal dan megembungkan bibirnya, membuat Lay gemas lalu mengacak rambutnya.

“aisssh kau harus cepat mencari rambut baru untuk di acak – acak jangan rambutku terus, ayo mainkan senar gitarmu gege aku sudah lama tidak bernyanyi”.

“ahaha baiklah baiklah adik kecil aku pun rindu dengan suaramu ahaha semoga saja tidak menjadi fals ahahaha”.

Frizka dan Lay menyanyikan beberapa lagu mandarin, Frizka memang tidak begitu lancar berbahasa mandarin tapi dia belajar banyak dari Lay maupun dari bibinya.

“gege, aku boleh minta 1 permintaan?”

of course, asalkan kau tidak minta aku untuk menemanimu bersepeda seperti waktu itu”

“yaa~ mana mungkin duluar kan sedang dingin sekali, aku ingin gege membiarkanku untuk ngengambil gambarmu sekaliii saja” pinta Frizka sambil memberikan sedikit muka imutnya yang benar – benar jarang di perlihatkan.

“ohh, yaa kau sedang menjual selcaku eoh pada stalker? Kejamnya kau ini”

“anioo (tidak) untuk hadiah kepada seorang teman” Frizka mengeluarkan sebuah kamera polaroid dari tasnya.

“baiklah lakukan dengan profesional, kau kan calon Photografer” Lay mulai bergaya dengan membuat v-sign ddengan imut.

“baiklah one two three~”

Beberapa detik kemudian hasil foto keluar, Frizka tersenyum memandangi foto itu lalu ia memberikan foto itu dan sebuah spidol permanen.

“tanda tangani juga ya gege”

“baiklah tapi ini tidak gratis”

“maksudmu?”

“kau harus membayarnya dengan berselca bersamaku sepuasnya malam ini ahahahaha”

***

Dua orang Namja (laki – laki) terlihat sedang duduk menunggu seseorang di lobby SM entertainment.

“hyung kenapa kita menunggu disini tidak langsung saja kesana?” Protes Namja berwajah sedikit chinese.

“aku sudah menelpon pendampingnya, kau bersabarlah dulu. Akan menjadi tidak sopan kalau kita Datang Tiba – tiba ketempatnya”.

Beberapa menit kemudian seseorang yang ditungu akhirnya muncul.

“nah itu dia datang”.

“maaf telah membuat sunbae menunggu, tadi saya sedang ada urusan” karena merasa tidak enak ia juga membungkuk sebagai permintaan maaf.

“anio gwencana Frizka-ssi (tidak, tidak apa – apa Frizka)” jawab namja yang lebih tua dari namja yang satunya.

“memang ada keperluan apa sunbae mencariku?” tanya gadis itu, karena tidak biasanya kedua orang ini mencarinya.

“ahh nee ini kami tidak akan menjelaskannya karena ini adalah rahasia perusahaan, silahkan ini akan menjelaskan semuanya”.

Frizka membaca berkas yang diberikan kepadanya dengan Ekspresi terkejut dia terus membacanya.

“Apa yang... Kenapa ini bisa terjadi? Dia baru saja lulus second audition” Frizka merasa khawatir dengan apa yang akan dihadapi salah satu Anak yang sedang dia dampingi.

“ini sudah keputusan CEO Frizka – ssi kami tidak bisa membantahnya, maafkan kami”.

“lalu Luhan – ssi apakah kau setuju dengan semua ini?”.

“aku tidak bisa menolaknya” jawab Luhan dengan singkat.

Manager EXO, Pria yang sedari tadi menemani Luhan hanya bisa menghela nafas mendengar jawaban Luhan yang terdengar dingin.

“apa boleh buat aku pun harus mengikutinya sebagai sebagian dari pekerjaanku” dengan perasaan masih tidak percaya Frizka berusaha menerimanya.

“baiklah, Frizka – ssi tolong antarkan kami menemui gadis itu”

“oke sunbae ikuti aku”.

LUHAN POV

gadis yang bernama Frizka itu mengantarkan aku dan manager hyung ke tempat gadis yang akan merangkai scandal bersamaku, walaupun aku yakin bahwa gadis itu pasti tidak tahu akan hal ini. Tapi gadis ini, gadis pendamping ini apa aku pernah mengenalnya? aku merasa tidak asing dengan wajahnya.

“hyung, sepertinya aku mengenal gadis Pendamping ini” aku berbisik pada manager hyung agar gadis di depan kami tidak curiga.

“memang seharusnya kau mengenalnya karena dulu dia adalah trainee yang hampir debut tapi dia memutuskan untuk hanya menjadi staf, dia Rika kau ingat? Nama aslinya Frizka dulu dia sempat dikenalkan oleh direktur Lee kepada semua SM artist dan kudengar Direktur Lee sendiri yang dulu merekrutnya” ketika manager hyung selesai menjelaskan asal – usul gadis bernama Frizka ini dengan pas Frizka membalikan badannya dan berkata kalau kami telah sampai di kamar sang gadis.

Tok tok tok...

“Hana, ada yang mau ketemu sama kamu.. ” bahasa yang mereka gunakan sangat asing di telingaku, ahh benar aku baru ingat gadis itu trainee yang berasal dari Indonesia.

“siapa unni?” suaranya terdengar sedikit melengking.

“ini..”  Frizka mengintruksikan aku dan manager hyung untuk mengikutinya masuk ke dalam ruangan itu.

Gadis itu terlihat shock melihat aku dan manager hyung yang tiba – tiba menemuinya, gadis ini bagaimana aku mendeskripsikannya... hhmm dia gadis yang tidak tinggi, kulitnya putih, pipinya agak cubby, rambutnya panjang agak coklat dan yang paling mencolok adalah bola matanya yang terlihat sangat coklat serta innocent.

“Anyeong Haseyo” Manager hyung membungkukan badan sebagai perkenalan lalu gadis itu pun membalasnya.

“unni ada apasih ini? (indonesian)” ucap gadis itu dengan bahasa anehnya lagi.

“kamu bisa bahasa mandarin kan Hana? Ngomong aja pake bahasa mandarin mereka ngerti kok (indonesian)” ahh iya Nama gadis itu memang Hana Adaya Wi ... Wi aissh entahlah namanya susah untuk di ingat.

Dia menganggukan kepalanya kepada gadis pendamping dan langsung mengubah bahasa bicaranya dengan bahasa mandarin “apa yang bisa membuat anda mencariku?” tanyanya meskipun logat yang terdengar aneh tapi dia memang fasih mengucapkannya.

“tolong baca ini terlebih dahulu” manager hyung menyerahkan map yang tadi di berikan kepada si pendamping.

“sini aku bacain buat kamu han (indonesian)” si pendamping mengambil map dari tangan manager hyung lalu membacakannya dengan bahasa yang berbeda.

“Apa – apaan ini??! (indonesian)” gadis bernama Hana itu sedikit terkejut dan berteriak dengan bahasa asing. Frizka gadis pendamping terlihat mengelus punggungnya kurasa dia bermaksud menenangkan.

Jika aku menjadi gadis itu pun aku pasti terkejut, keputusan ini pasti sangat – sangat di luar akal dan tujuan awalnya saat Audisi.

“tenang Hana – ssi kami tahu ini sangat mengejutkan untukmu, tapi ini memang sudah keputusan CEO SM entertainment” Manager hyung berusaha untuk menjelaskannya tapi mungkin terbatasi bahasa jadi terdengar sedikit canggung.

“gwenchana (tidak apa – apa), sunbae aku akan mentranslatekannya untukmu” Gadis pendamping itu ternyata mengerti keadaan manager hyung.

“Gamsahamnida Frizka – ssi (terimakasih Frizka), kami mengerti keputusan ini pasti di luar kegiatan Training yang akan Hana – ssi jalani tetapi.. ini akan melatih bagaimana nanti Menghadapi media korea yang memang berbeda dengan media tempat anda berasal”

“unni ini kok bisa? aku ga tahu harus gimana, aku ga pernah ngebayangin bakal jadi kaya gini (indonesian)” Hana dia terlihat memeluk gadis pendamping dengan raut muka blank.

“kurasa kalian harus memberi Hana waktu untuk memikirkannya”.

“baiklah kami akan menunggu hingga 2 hari, Frizka – ssi tolong hubungi saya pada waktunya. Kami mohon padamu”

-To Be Continued-


Tags:
Komentar
RECENT FAN FICTION
“KANG MAS” YEOJA
Posted Rabu,16 Juni 2021 at 09:31
Posted Senin,20 April 2020 at 22:58
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 23:42
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:08
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
FAVOURITE TAG
ARCHIVES