CHAPTER 1 : Imposible Chapter 1
AUTHOR POV
Udara sejuk menyambut pagi hari ini, suara burung-burung benyanyi menyambut pagi yang indah ini. Ya ini adalah musim semi, musim yang selalu di tunggu mahluk hidup di muka bumi, tak terkecuali seorang gadis dengan tubuh tinggi sekitar 167 cm dengan rambut yang di kuncir ke blakang seperti ekor kuda. Yoeja ini sedang merapikan diri di depan cermin lemarinya, seulas senyum hangat terlukis di bibir kissable nya.
“ aku suka musim semi” gumamnya di depan cermin
Yoeja bernama lengkap KIM SANIA BUDIMAN atau yang lebih di kenal SUN ini sedang melangkahkan kakinya kearah jendela kamarnya. Yap orang pasti sudah dapat menebak bahwa gadis ini bukan asli warga Negara korea selatan, melainkan asli orang Indonesia namun masih memiliki darah korea, yang sudah hampir 2 tahun tinggal di korea untuk meneruskan kuliahnya dan mencari ibu kandungnya. Sun membuka jendela kamarnya dan merentangkan kedua tanganya seraya menghirup udara di sekelilingnya yang mampu membuat siapapun yang menghirupnya akan sedikit tenang. Di pandanginya pemandangan di luar jendelanya, sun dapat melihat pohon2 yang tadinya tak berdaun kini mulai memiliki daun, dan orang2 yang sedang beraktifitas seperti lari pagi atau pun sebagainya. Sun tersenyum melihat pemandangan pagi ini yang begitu indah menurutnya.
“ apa kau ingat saat musim semi ini umma? Semoga oemma masih selalu mengingat ku” gumamnya yang mengingat ommanya.
Sun melirik jam weker yang berada di atas meja nakasnya, masih pukul 06:00 kst. Namun sun sudah rapi, itulah sun dia paling tak bisa bangun siang karna dia mempunyai prinsip yang selalu dia pegang teguh yaitu “ jangan bangun siang nanti rezekinya di patok ayam”. Maka dari itu jangan heran kalau jam segini sun sudah bangun. Sun melangkah kan kakinya keluar dari kamarnya. Sun melirik kamar yang tepat berada di samping kamarnya
“ hmm sepertinya dia kelelahan” gumamnya lagi dan melangkahkan kembali kakinya ke arah dapur.
Sebelum ke dapur sun menghampiri kulkas yang terletak di samping kichen set, sun mengambil berbagai macam bahan makanan untuk di olahnya menjadi makanan yang enak unuknya sarapan.
Sun memanaskan penggorenganya dengan memberikan minyak goreng seperlunya, setelah di rasa panas sun memecahkan telur di atas minyak goreng dan mengaduk2 telur tak lupa di masukaya pula sayuran dan nasi ke dalam penggorengan yang berisi telur dan sayuran di berikanya penyedap rasa.
Tak lama aroma yang menggugah selera memenuhi setiap sudut flat sun, yap sarapan yang telah di buat sun sudah jadi. Terdengar suara dari kamar sahabatnya.
CEKLEK
Sun melihat sahabatnya baru bangun dan berjalan sempoyongan menuju meja makan. Dengan mata yang masih tertutup.
“ hoam pagi sun “ sapa sahabat sun sedikit menguap akibat masih mengantuk
“ pagi eonnie, ck mandi lah dulu baru sarapan” cibir sun yang sedang menyiapkan sarapan mereka di meja
“ jangan salah kan aku! Salah kan masakan mu yang membuat ku malas ke kamar mandi!” sahut sahabat san santai dan meminum susu buatan sun
“ ya kim yoon hae! Mandi apa kau tak dapat sarapan” teriak sun kesal
“ ne ne aku mandi, jangan teriak2 sun masih pagi” sahut yoon hae yang langsung menyambar handuknya yang di letakkan di tempat handuk.
“ suruh siapa tidak mandi dulu” sun
“ dasar yeodongsaeng tidak sopan” cibir yoon hee yang langsung masuk kedalam kamar mandi
“ tunggu aku sarapanya sun” teriak yoon hae di dalam kamar mandi
“ ck ya eonnie” sahut sun yang entah sejak kapan sudah duduk di kursi meja makan
Sun dan yoon hae sebenarnya bukan saudara, melainkan sun dan yoon hae adalah sahabat yang bertemu akibat kesamaan takdir, yang sama-sama sedang berjuang untuk meraih cita-cita dan ingin mencari keluarganya. Yoon hae berasal dari busan keluarganya semuanya di busan yoon hae ke seoul untuk meneruskan kuliah kedokteranya. Yoon hae dan sun sama mendapatkan beasiswa di universitas kyunghee. Yoon hae dan sun hanya berbeda 4 bulan tapi lebih tua yoon hae jadi sun memanggil yoon hae eonnie untuk menghormati yang lebih tua. sun berkerja paruh waktu di salah satu tempat makan siap saji di daerah myeongdong.
Tak berapa lama pintu kamar mandi terbuka dan muncullah yoon hae dengan handuk di lilitkan di tubuhnya sampai dada dan handuk kecil dililitkan di rambutnya.
“ eonnie sudah ku bilang bawa baju ganti mu sekalian, jangan seperti itu di luar kamar!” teriak sun saat melihat yoon hae keluar dari kamar mandi
“ memangnya kenapa? Kan di sini Cuma ada aku dan kamu” sahut yoon hae santai dan berlalalu dari hadapan sun
“ kalau tiba-tiba ada yang masuk kesini bagai mana?” sahut sun masih kesal
“ ne ne sun” sahut yoon hae di dalam kamar
Sun memang tidak suka bila melihat orang yang di sayangnya memamerkan tubuhnya ke pada orang2 yang tak di kenal.
Yoon hae sudah selesai merapikan diri dan berjalan menuju meja makan, dia lalu menarik kursi di samping sun yang sedang asik dengan tv.
“ ayo kita makan” ucap yoon hae semangat
Sun yang sedang asik menonton tv menengok kan wajahnya ke arah yoon hae
“ sejak kapan eonnie di sini?” Tanya sun yang masih menatap yoon hae yang sedang sarapan
“ makanya jangan terlalu serius, jadi kau tak melihat ku yang sudah sejak tadi di sini” saut yoon hae santai
“ eonnie ada kuliah pagi kan? Ada apa memangnya kok masuk pagi” Tanya sun yang sudah mulai makan sarapanya
“ hari ini aku ada seminar dengan dokter spesialin organ dalam! Sebenarnya aku malas sekali menghadiri seminar itu” jelas yoon hae sedikit kesal
“ memangnya kenapa, apa pembicaranya menyebalkan” Tanya sun
“ lebih dari itu sun! kau tau seminar ini akan menyita waktu ku karna dokter yang menjadi pembicara ini sangat suka sekali bicara, sepertinya aku pulang telat hari ini” terang yoon hae panjang lebar
“ sudah lah eonnie ini juga untuk kebaikan mu kan! Ikuti saja aturan yang sudah di tetapkan di kampus mu, jangan suka mengeluh kaya aku dong selalu semangat” ucap sun membangga kan diri.
“ kamu bisa saja bilang seperti itu karna kamu belum mersakanya” dengus yoon hae sebal
Sum hanya cengengesan melihat eonnie sekaligus sahabatnya kesal.
“ oh ya hari ini kau tidak kuliah kan? Kamu berangkat kerja jam berapa?” Tanya yoon hae di sela-sela makanya
“ aku nanti kerja jam 08:00” sun
“ oh!, apa kau mau berangkat bersama ku” yoon hae
“ aniyo eonnie! Aku nanti mau mapir dulu ke toko buku, mau membeli buku yang di referensikan dosen pembimbing ku” terang sun
“ baik lah” yoon hee mengangguk dan meneruskan sarapan.
Sun dan yoon hae kembali focus dengan sarapan mereka, hening yang terdengar hanya dentingan sendok dan garpu yang mengema di ruang makan mereka
“ lalu apa kau sudah menemukan keberadaan eomma mu” yoon hae memecah keheningan di antara mereka
Sun yang mendengar pertanyaan yoon hae langsung memberhentikan kegiatanya yang seadang sarapan
“………….”
Tak ada balasan dari pertanyaan yoon hae yang di lontarkan untuk sun, yoon hae yang merasa salah berkata langsung menatap sun khawatir.
“ kau tak apa-apa sun, minhae kalau aku salah bertanya” sesal yoon hae atas pertanyaanya dan menatap sun khawatir
“ tak apa eonnie kau tak salah hanya aku saja yang terlalu sensitive dengan keadaan ku sekarang” sahut sun sedikit sedih
“ tak apa sun jangan menyerah aku akan selalu mendukung dan membantu mu” tenang yoon hae
“ gumawo eonnie! Kau memang sahabat terbaik ku” sahut sun yang langsung di peluk yoon hae untuk sedikit menengkan sun, yoon hae mengelus punggung sun sayang. Tak terasa air mata sun jatuh dari kedua mata indahnya dan sun buru-buru menghapusnya.
“ jangan sedih sun aku yakin omma mu pasti akan ketemu, asal kau tak menyerah untuk mencarinya” tenang yoon hae dan menyeka air mata di pipi sun
“ gumawo eonnie, aku juga tak akan menyerah” sahut sun menyunggingkan senyumnya walaupun sedikit sedih.
Sun dan yoon hae telah selesai denangan sarapanya, mereka sedang bersiap-siap untuk melakukan aktiftasnya. Sun yang sedang duduk santai di sofa sembari menonton tv dan yoon hae sedang bersiap-siap untuk berangkat kuliah
“ aku berangkat kuliah nie, kau hati-hati di rumah dan janangan di fikirkan masalah yang tadi” saran yoon hae sembari mengusap rambut sun sayang
“ nie eonnie, eonnie benar nanti pulang malam” Tanya sun
“ nie! Kau jangan kemana-mana setelah pulang kerja, oh ya nanti mampirlah ke supermarket sepertinya persediaan di kulkas mulai menepis dan pakai uang mu dulu nanti aku ganti” suruh yoon hae yang sedang memakai sepatu conversnya.
“ ne eonnoie” sahut sun
“ aku berangkat dulu sun” yoon hae melambaikan tanganya dan langsung menutup pintu flat mereka
Sun ingin membalas lambaian tangan yoon hae namun yoon hae sudah menutup pintu. Sun hanya mendengus sebal dan kembali mengingat pertanyaan yoon hae mengenai kakak kandungnya yang sedang sun cari
“ kau sekarang diman kak? Apa kau masih mengingat ku” gumam sun dalam lamunan nya
“ aku akan tetap mencari mu eonnie di mana pun kau berada” imbuhnya lagi
DI TEMPAT LAIN
Seoarang wanita paruh baya sedang berjalan di koridor hotel ternama di korea, wanita paruh baya ini masuk ke dalam sebuah ruangan yang penuh dengan kaca dan make up. Wanita ini menghampiri salah satu staf
“ bagai mana apa semuanya sudah beres?” Tanya wanita paruh baya ini ke pada staf yoejanya
“ oh ne sajangnim “ sahutnya
“ bagus lanjutkan “ perintahnya dan berlalu dari hadapan yoeja tersebut,wanita paruh baya ini mengecek baju yang di pakai oleh modelnya
“ apa kau nyaman” tanyanya kepada model pakaianya
“ oh ne sajangnin” sahut model tersebut
“ bagus semangat y” ucap yoeja paruh baya dan kembali berlalu dri modelnya, wanita paruh baya ini berjalan menuju auditorium hotel miliknya yng sudah ramai di datangi orang. Dia mengecek semuanya dan tersenyum senang, tiba-tiba seseorang memanggilnya.
“ omma” teriak seorang yoeja
Wanita paruh baya ini tersenyum senang dan meentangkan ke dua tanganya seraya meminta sebuah pelukan dari anaknya,
“ omo! Kau sudah datang chagi? Mana appa mu” Tanya wanita paruh baya ini kepada anaknya yang sudah berada di pelukanya,
“ sebentar lagi juga datang omma, omma ini untuk mu” ucap yoeja dan memberikan sebuah kado
“ wah gumawo chagi” ucap wanita paruh baya lagi dan mngecup dahi anak perempuanya.
Dari arah pintu utama terlihat seorang lelaki paruh baya menggunakan setelan jas hitam berjalan ke arahnya
“ selamat yeobo” ucap laki2 paruh bya dan memberikan se ikat bunga
“ gumawo chagi” ucapnya dan mengecup pipi suaminya
“ semoga acara fasion show mu sukses” ucap laki2 paruh baya itu lagi dan memeluk tbuh istrinya, anak perempuanya yang melihat adegan orang tuanya hanya berdecak sebal
“ omma, appa kenapa kalian melupakan ku “ ucap anak gadisnya mempautkan bibirnya
“ oh omo lee sara mau di peluk juga” ucap nyonya lee yang melepas pelukan suaminya dan menarik tangan anaknya untuk saling pelukan, akhirnya mereka ber tiga berpelukan bersama,
“ maaf sajangnim apa acaranya sudah bisa di mulai” ucap seorang seorang namja stafnya
“ oh tentu silahkan di mulai” ucap nyonya lee. Staf itu pun membungkuk dan kembali ke tempatnya. Ternyata hari ini sedang di adakan pameran baju rancanga wanita paruh baya tersebut yang ternyata bernama nyonya lee istri dari tuan lee sie man pemilik hotel ternama di korea,dan dia juga adalah kakak kandung dari lee soo man pemilik SM ENTERTAIMENT sedangkan nyonya lee baru mau membuka butik miliknya hari ini,