CHAPTER 2 : Kesialan [1]
Normal POV
setelah perkenalan singkat itu kyuhyun di persilahkan kim songsaengnim untuk duduk di bangku yang kosong. tiba-tiba park hyo jin berkata pada eunhyuk.
"Eunhyuk-shii bisakah kau pindah ke tempat lain? kyuhyun oppa akan duduk" katanya masih melihat pada namja yang masih mencari bangku kosong itu.
"hah? bukannya ini memang mejaku? bukannya kau yang menggantikan yesung?" kata eunhyuk. rahangnya sampai jatuh terkejut lantaran perubahan yang terjadi beberapa menit lalu terhadap yeoja yang disampingnya itu.
"minggiirr.... kyuhyun oppa, disini kosong!" kata hyo jin sambil melambaikan tangannya pada kyuhyun. eunhyuk malang akhirnya terdepak begitu saja dari tempat duduknya. ia hanya bisa beringsut ke tempat yesung. teman sebangkunya yang juga di depak oleh yeoja yang sama.
kyuhyun dengan tanpa dosanya tersenyum menyambut lambaian tangan hyo jin. duduk di sampingnya. hyo jin dengan semangatnya kembali menyambut kyuhyun berkali-kali lipat lebih hangat, bahkan kehangatan yang terpancarkan membuat sang eunhyuk malang terpanggang luar binasa.
"kyuhyun oppa, maukah pulang bersamaku nanti? akan ku traktir es krim, nonton, jalan-jalan, main ke taman hiburan..." kata hyo jin panjang lebar. listnya untuk mengajak kyuhyun sepulang sekolah nanti benar-benar banyak. sampai mungkin perlu dihabiskan seminggu untuk menuntaskan semua listnya.
"uhm... tentu. tapi ku kira untuk melakukannya membutuhkan banyak waktu. bagaimana kalau kita makan es krim saja di taman?" kata kyuhyun dengan ramahnya.
"arraseo!" kata hyo jin dengan senangnya. kedua teman sebangku itu terlihat sangat akrab dengan puluhan mata wanita memandang iri terhadap keberuntungan hyo jin. diantara puluhan mata wanita itu terselip sepasang mata yang terlihat sangat tajam. eunhyu. of course. tentu saja!
yeoja itu baru saja mengajaknya untuk pulang bersama! dan entah mengapa ia malah mengajak anak baru sok keren dan sok ramah itu? bahkan listnya berkali-kali lipat lebih panjang dari miliknya! anak baru sialan!!
eunhyuk malang hanya bisa marah dalam hati, menyaksikan kejadian langka dalam hidupnya yang mungkin akan terus berlanjut. bahkan untuk waktu yang tak ditentukan.