CHAPTER 2 : Lost In Love (Chapter 2)
CNBLUE dorm 02:00 PM
JungShin sedang melamun sendirian dikamarnya ketika tiba-tiba dia tersadar karena mendengar suara bell pintu dormnya berbunyi.
TING TONG ~ TIING TONG ~
JungShin melangkah malas keluar kamar dan menghampiri intercall dormnya. “yeoboseyo? ooh, hyung sebentar aku bukakan pintunya..” ternyata yang datang adalah manajer CNBLUE.
“anneyong hyung” sapa JungShin kepada sang manajer.
“anneyong JungShin-ah, Pemotretan hari ini ditunda yaa..” sang manajer melangkah masuk dan langsung menuju ke dapur untuk mengambil air minum, sedangkan JungShin duduk di sofa ruang tamu mereka.
“haahh~ Ne hyung, pemotretan ditunda dan aku jadi pengangguran seperti ini..” JungShin menyalakan tv dan mulai memindah-mindahkan saluran tv.
“hyung habis dari mana? Bukannya tadi hyung pergi dengan JongHyun hyung? Kenapa kau meninggalkannya?” JungShin menyerah dengan tvnya karna tidak ada acara yang menarik.
“Ne. aku hanya meninggalkan JongHyun sebentar, ada yang ketinggalan disini dan aku harus mengambilnya lalu balik lagi ketempat JongHyun..” sang manajer menempatkan diri duduk disebelah JungShin.
JungShin hanya mengangguk anggukan kepalanya setelah mendengar jawaban dari manajernya, ia menatap kosong siaran tv pikirannya melayang jauh, tiba-tiba sebuah ide muncul dipikirannya.
“hyung, apa bulan ini kita ada jadwal yang bersamaan dengan SNSD hyung?” JungShin mengalihkan pandangannya dari tv dan menatap manajernya dengan penuh minat. “CNBLUE kan sedang melakukan comeback, apa jadwal acara musik kita ada yg bersamaan dengan SNSD hyung?”
Manajer CNBLUE mengalihkan pandangannya dari tv dan menatap JungShin dengan heran, “Omoo.. what happent to you JungShin-ah?? Apa kau sudah menjadi fanboy SNSD sekarang?”
“andwae! sudah hyung jawab saja pertannyaanku tadi.. memang apa salahnya jika aku menjadi fanboy SNSD hyung? Toh di CNBLUE bukan aku saja yg menjadi fanboy mereka.. ahahaha” jawab JungShin sambil menggaruk-garuk kepalanya sambil tertawa keras.
“mwo? Nugu? aku baru tau kalau kalian berubah menjadi fanboy sekarang JungShin-ah hahaha” tawa sang manajer sambil menepuk-nepuk punggung JungShin, tetapi begitu sang manajer melihat raut wajah JungShin yang merengut dia langsung berhenti tertawa “Joengmal, ada apa sebenarnya ini JungShin-ah?”
“cham.. jebal hyung aku hanya ingin berbuat baik, jadi tolong beritahu aku apa kita ada jadwal yang berbarengan dengan SNSD? Aku tidak bisa memberikan alasannya sekarang, dan tolong jangan mengungkit pembicaraan kita ini dengan member yang lain hyung.. pleasee ~” mata JungShin menatap manajernya dengan pandangan memelas puppy eyes.
“aigooo, baiklah aku mengerti jadi simpan tatapan memelasmu itu. hmm, sepertinya kalian bisa bertemu SNSD pada saat acara Music Bank minggu depan JungShin-ah” sang manajer menepuk bahu JungShin pelan sambil berdiri dan mengambil berkas-berkas yang diperlukannya, “sepertinya aku harus kembali lagi kesisi JongHyunnie, dari pada aku disini menemani seorang fanboy SNSD hahaha” manajer CNBLUE tertawa jahil sambil berjalan ke pintu “aku pergi dulu JungShin-ah, ohya ingat jangan melakukan hal-hal yang tidak semestinya.. arasho?”
“ne gamsahamnida hyung. ne hyung aku mengerti. Dan hyung juga ingat jangan memberitahukan soal ini ke siapapun!” tatap JungShin serius.
“arasho.” Kemudian manajer CNBLUE pergi meninggalkan JungShin sendirian di dormnya. JungShin kemudian kembali mengurung diri dikamarnya, sambil memikirkan rencana-rencana selanjutnya. Yaa, tentu saja untuk misi rahasia.
# # #
I keep thinking of you, I can’t help it
Suddenly, I think of you and I smile
The scent that entered my heart
It still clearly remains
Just like saying I love you or I miss you
It’s not that easy for me, for me
Love is caring for one another
Love is being together
Love is simply that
But you are not here now
Feelings are thinking of that person everyday
Feelings are drawing you out
Feelings will continue like this so what do I do now?
Again Again - Yozoh
Aku merindukanmu.. kenapa kata itu begitu sulit untuk ku ucapkan. Kenapa baru sekarang aku menyadarinya kalau jauh darinya begitu sulit. apa ini yang namanya cinta? Baru terasa saat kita kehilangannya? Baru sekarang aku menyadarinya suaranya, senyumnya, tawanya, dan wajahnya sudah seperti air putih bagiku. dirinya sudah seperti penawar, penghilang rasa haus yang akan selalu aku butuhkan dan aku baru menyadarinya sekarang. apa aku sudah terlambat? Apa dia memiliki perasaan yang sama sepertiku? Unnie-unnieku bilang kalau mereka yakin dia memiliki perasaan yang sama sepertiku, tapi kenapa dia tidak pernah menghubungiku lagi? Apa dia begitu sibuk dengan comeback bandnya? Apa tidak ada waktu semenitpun untuk mengetahui kabarku? Atau apa dia sedang menunggu aku yang menghubunginya duluan, seperti yang dulu pernah dia lakukan padaku? Ottokhe!! Apa aku memang harus menghubunginya duluan?? Tapi itu begitu sulit bagiku.
Sudah 30 menit SeoHyun memandang ponselnya, berkutat dengan keypad mengetik beberapa kata kemudian menghapusnya kembali, kegiatan itu terus berulang sampai HyoYeon menginterupsinya.
“Hyunnie.. Hyunnie.. Seo JooHyun-ah..” HyoYeon memanggil dongsaengnya itu beberapa kali tetapi tidak ada tanggapan dari pemilik nama tersebut. kenapa dia? Kenapa dia terus menatap ponselnya dengan wajah kebingungan seperti itu? HyoYeon penasaran, dia melihat SeoHyun tidak seperti biasanya beberapa hari ini. dia bahkan membiarkan unnie-unnienya meminum kopi tanpa ceramahan darinya!! Oh my god! Sepertinya keadaan seperti ini kejadian juga seperti yang sudahku duga. HyoYeon akhirnya menepuk pundak SeoHyun pelan, agar dongsaengnya itu menyadari kehadirannya.
“Hyo unnie?” jawab SeoHyun terkejut, kemudian dia mengalihkan perhatiaanya dari ponselnya dan menatap HyoYeon penuh tanda tanya “ada apa unnie? unnie mengagetkanku..” jawab SeoHyun polos.
“Hyunnie gwaenchana? Aku sedari tadi memanggilmu tapi sepertinya pikiranmu sedang berada entah dimana.. ada apa sebenarnya Hyunnie? Kau tau, kau selalu bisa menceritakan apapun kepadaku.” HyoYeon menatap mata SeoHyun, menunggu jawabannya.
SeoHyun mengalihkan matanya dari tatapan HyoYeon, dia memilih menunduk menatap ponselnya kembali. haruskah aku menceritakannya kepada Hyo unnie? Haruskah aku menanyakan pendapat unnie? Atau aku harus mencari jawaban sendiri? Tapi aku tidak mempuyai pengalaman tetang perasaan seperti ini.. SeoHyun bingung dia takut perasaannya akan buncah jika dia menceritakan kegelisahannya ini. “aniyo unnie, aku hanya merasa kelelahan. Mianhaeyo unnie, aku tadi sedang melamun sehingga tidak mendengar unnie memanggilku..” SeoHyun memilh berbohong kepada HyoYeon, walaupun dia tau dia paling tidak bisa berbohong apa lagi terhadap unnie-unnienya tetapi SeoHyun ingin HyoYeon mengerti situasinya sekarang dan berharap HyoYeon tidak membahas hal ini lebih lanjut.
HyoYeon tau SeoHyun sedang berbohong, dan sepertinya kali ini dia harus mengalah terhadap maknaenya ini. “melamun? Sepertinya lebih terlihat kalau jiwamu itu pergi dari tubuhmu Hyunnie hahaha..” HyoYeon akhirnya mencoba mengalihkan pembicaraan mereka, dia tidak ingin memaksa SeoHyun untuk menceritakan kegelisahannya. Haah~ sebenarnya apa yang sudah namja itu lakukan terhadap SeoHyun? Liat saja Jung YongHwa-ssi bila kau membuat dia menangis kami berdelapan tidak akan memaafkanmu!!
Tiba-tiba saja ponsel SeoHyun berbunyi, dan dengan cepat SeoHyun meraih ponselnya. mungkinkah? Aahh, tapi ini tidak mungkin dari dia. Bolehkah aku berharap? SeoHyun menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menggenggam ponselnya erat-erat, dia membuka sms itu dan tiba-tiba saja air matanya menetes.
Omoo! Kenapa SeoHyun menangis? Sms dari siapakah yang dia terima?? Apa isinyaa?? Aish, namja itu! awas saja kalau aku bertemu dia, tubuhnya tidak akan pernah sempurna lagi!! HyoYeon kaget melihat SeoHyun yang tiba-tiba menangis, ingin rasanya bertanya tapi dia tau saatnya tidak tepat, jadi dia pura-pura tidak melihat SeoHyun dan meninggalkan SeoHyun di kamar mereka sendirian.
Yonggg oppa:
Hyuu~un, apakah kau masih bangun?
I keep thinking of you, I can’t help it
Suddenly, I think of you and I smile
The scent that entered my heart
It still clearly remains
Just like saying I love you or I miss you
It’s not that easy for me, for me
Selama beberapa saat SeoHyun menatap layar ponselnya, membaca berulang-ulang kali tulisan yang tertera di layar ponselnya. tangisannya berubah menjadi senyum cerah diwajahnya, rasanya kegelisahan yang dia rasakan tadi menguap begitu saja hanya karna sebuah sms darinya. SeoHyun melirik kearah jam dinding dikamarnya sambil menghapus jejak-jejak air mata di pipinya, dia tidak bisa berhenti tersenyum bahkan dia tertawa kecil.
To: Yonggg oppa
Oppa, kenapa selarut ini kau belum tidur? Kau harus istirahat.. aku baru saja sampai dorm oppa..
SeoHyun membaca ulang kata-kata yang akan dia kirimkan.. hmm, apa tidak apa-apa aku mengirimkannya kata-kata seperti ini? Haruskah aku bilang bahwa aku merindukannya? Ah tidak, aku ingin tau terlebih dahulu apa dia merindukanku.. SeoHyun akhirnya menekan tombol send dan sms itupun terkirim. Lama. SeoHyun menunggu balasan dari YongHwa tetapi namja itu tidak juga membalas smsnya. SeoHyun gelisah, apa ada yang salah dengan kata-katanya? Apa dia sudah tertidur saat menunggu balasan darinya? Apa aku harus mengirim sms lagi? Tapi.. pikiran-pikiran itu terus berkecambuk dibenak SeoHyun senyumnya yang tadi muncul kini menghilang lagi digantikan oleh raut wajah cemas, sampai akhirnya ponselnya berbunyi lagi dan kali ini dengan cepat SeoHyun langsung membuka pesan tersebut.
Yonggg oppa:
Bolehkah aku menelphonmu sebentar? Aku janji hanya sebentar, aku tidak akan menganggu waktu tidurmu hyun..
SeoHyun bingung saat membaca sms YongHwa ada perasaan senang bercampur sedih. apa sms dariku tadi mengartikan bahwa dia menganggu waktuku? Ooh ottokhe!! Aku tidak bermaksud seperti itu, kenapa begitu sulit bagiku untuk mengekspresikan perasaan senang dan rindu.. kemudian dia langsung membalas pesan itu tanpa pikir panjang lagi dia menjawab bahwa YongHwa boleh menelphonnya, tidak lama ponsel SeoHyun berbunyi.
“Yeoboseyo..” jawab SeoHyun, dia langsung mengangkat ketika dering pertama ponselnya berbunyi.
“Hyuu~un..” jawab YongHwa langsung dan ketika SeoHyun mendengar suara YongHwa jantungnya berdebar keras sekali sampai dia kesulitan untuk mengeluarkan suaranya.
“Hyuu~un? JooHyunnie? Apa kau mendengarku?” tanya YongHwa heran dari sebrang sana, dan SeoHyun seketika langsung tersadar lagi.
“oh yaa oppa, mianhe aku mendengarmu kok..” jawab SeoHyun penuh semangat karna dia sedikit terkejut.
“Gwenchana Hyunnie? Apa telphonku menganggumu? Mianhae, aku janji hanya sebentar aku hanya ingin mendengar suaramu..” DEG seketika jantung SeoHyun serasa berhenti sekejap saat mendengar YongHwa berkata seperti itu dengan suara yang pelan.
“aniyo..aniyoo, oppa sama sekali tidak mengangguku kok. Aku hanya heran mengapa oppa belum tidur jam segini? Apa sedang latihan sampai selarut ini?” lagi-lagi SeoHyun menjawabnya dengan penuh semangat, karna dia takut YongHwa salah mengartikan sikapnya ini dan selama sesaat dia tidak mendengar suara YongHwa dari sebrang sana.
“yeoboseyo? YongHwa oppa kau masih disana??” terdengar nada panik dari suara SeoHyun, kemudian dari sebrang sana terdengar suara hembusan nafas panjang.
“Jashik. tak bisakah kau langsung saja bilang bahwa kau merindukanku JooHyunnie..” suara YongHwa terdengar lelah tetapi ada nada gemas dari suaranya. SeoHyun kaget mendengar YongHwa mengatakan hal itu, dan dia tersenyum.
“Jeongmal! Ya! Oppa, kenapa kau berbicara seperti itu..” SeoHyun gemas dengan sikap YongHwa yang seperti ini, tetapi namja ini selalu saja tau apa yang tersembunyi dipikirannya walau SeoHyun malu untuk mengungkapkannya.
“Ya. Kau sama sekali tak berubah Hyuu~un, tak bisakah kau sekali-kali jujur akan perasaanmu padaku?” ada nada gusar dari suaranya.
“cham.. oppa kau yang sama sekali tidak berubah, kau selalu memojokkanku dengan kalimat-kalimat seperti itu” aahh oppa, apa yang kau katakan itu benar tapi aku terlalu takut untuk mengatakannya.. aku merindukanmu, ingin sekali bertemu denganmu, tapi aku takut untuk bersikap egois.. SeoHyun terdiam, dan dari sebrang sanapun tidak terdengar suara apapun.
“kau merindukanku JooHyunnie? Kau ingin bertemu denganku? Arasho..” ada nada geli dari suara YongHwa, dan SeoHyun yg sedari tadi melamun langsung terkesiap kaget mendengar YongHwa berbicara seperti itu.
“nde? Apa yang tadi kau katakan oppa? Apa tadi aku berbicara seperti itu oppa? Omoo.. ottokhe??” aigoo, apa tadi aku tidak berbicara dalam hati tapi malah mengatakannya dengan suara?? Ottokhe!! Aku malu sekali.. SeoHyun langsung panik rasanya ingin sekali langsung menutup telphonnya.
“Jashik, ternyata memang tadi kau berpikir seperti itu yaa Hyuu~un.. kekeke aku selalu tau apa yang ada dipikiranmu itu hyunnie..” terdengar suara tawa YongHwa dari sebrang sana.
“aigooo.. yong oppa jebal! Apa kau menelphonku hanya untuk mengangguku oppa??”
“apa aku menganggu waktumu Seo JooHyun-ssi? Mianhaeyo..”
“Ya! Jung YongHwa-ssi berhenti bersikap seperti itu! Oppa kenapa kau selalu bersikap seperti ini.. kau kan tau kalau aku tidak pernah berfikir seperti itu tentangmu..”
“jadi kau tidak merindukanku Hyun?”
“oppa.. haruskah kau menanyakan hal-hal seperti ini kepadaku?”
“aigooo.. kau selalu menyembunyikan perasaanmu itu Hyun, padahal dari nada suaramu aku tau kau sangat merindukanku kekeke”
“jinjja! Yong choding! Yonggg choding...”
“ahahaha, arasho arasho Joohyunnie aku tidak bercanda lagi.. mianhe hyun sudah membuatmu cemberut..”
“aniyo oppa, aku sudah terbiasa kok hahaha”
SeoHyun terdiam sesaat, pikirannya melayang jauh kehari-hari saat mereka masih sering bertemu. Baginya dulu di awal-awal pertemuan mereka dia menganggap YongHwa hanya sebagai oppa yang paling dekat dengannya dan oppa yang sangat mengerti dirinya sama seperti halnya dengan LeeTeuk. Walaupun jelas didasar hatinya, SeoHyun tau ada yang membuat YongHwa berbeda dengan LeeTeuk, jauh.. jauh didasar hatinya dia menganggap YongHwa sebagai namja yang special tetapi dikehidupan nyata perasaannya ini tidak mungkin tersampaikan. SeoHyun tau kenyataan didunia Showbiz bagaimana, dan dia tidak ingin menyusahkan SNSD bahkan CNBLUE.
“Hyuu~un.. apa kau sudah mengantuk? Yaa sudah kau tidur yaa, aku juga sebentar lagi akan pulang ke dorm.. kasian JungShin sudah mengamuk karena mengantuk hahaha”
“Ne oppa. Dan kau juga harus segera beristrirahat oppa, jangan begadang terus! dan ingat tolong kurangi minum kopi karna itu tidak baik untuk kesehatanmu oppa..”
“arasseo.. arasseo Hyuun, kau juga jaga kesehatanmu yaa..”
“aku selalu menjaga kesehatanku oppa kau tahu dengan pasti kan hehe.. dan salam buat JongHyun oppa, MinHyukkie dan JungShin-ah yaa oppa”
“Ne Hyun, nanti akanku sampaikan pada mereka, dan mereka juga merindukanmu Hyun..”
“Jinjja? sampaikan pada mereka aku juga merindukan mereka oppa sudah lama kita tidak bertemu yaa..”
“kau hanya merindukan mereka JooHyun? Kau..” tiba-tiba YongHwa menghentikan perkataannya..
“mwo? Kau berkata apa barusan oppa?”
“aahh, sudahlah tidak usah kau pikirkan Hyun. Yasudah kau istrirahat yaa Hyun.. Good Night JooHyunnie”
“Night Yong oppa..”
KLIK. tuut~tuut~tuut
SeoHyun tersenyum bahagia sambil menatap ponselnya, kemudian dia bersiap-siap berganti baju untuk segera tidur. Tidak lama HyoYeon memasuki kamarnya dan sudah melihat SeoHyun tertidur dengan lelapnya. Saat HyoYeon sudah bersiap-siap untuk tidur juga, dia mendengar SeoHyun bersuara, HyoYeon kira SeoHyun terbangun karna itu dia menatap SeoHyun dan dia memastikan SeoHyun ternyata masih tertidur.
“Yoongg oppa..” tiba-tiba SeoHyun mengucapkan nama namja itu dalam tidurnya sambil tersenyum.
HyoYeon yang masih menatap SeoHyun tersenyum geli melihat tingkah laku maknaenya itu. Aaish, Namja itu apa yang sudah dia perbuat terhadap maknaeku ini? Kemudian tidak lama HyoYeon sudah terlelap dalam tidurnya.
# # #