CHAPTER 1 : Special
“Annyeonghaseyo jae ireumeun Moon Jaehee imnida.. saya akan berusaha belajar musik dan impian saya menjadi orang yang sukses dalam bermusik, mohon bantuannya, gamsahamnida”. Jaehee memperkenalkan dirinya sebagai siswi angkatan ke 15 di Jeonju Art High School, Korea
POV Jaehee
Sejak umurku 5 tahun aku mulai menyukai musik, saat itu aku mulai belajar musik berawal dari piano, asal kalian tau sebenarnya faktor yang menyebabkan aku menyukai musik adalah appaku Moon Jaeyong dia adalah musisi sekaligus komposer yang terkenal seantero negara Korea. Sedangkan eommaku Kim Sunhee adalah seorang penyanyi seriosa yang sudah memulai karier bernyanyinya sebelum menikah dengan appa. Mereka dipertemukan saat konser, kemudian saling jatuh cinta, menikah dan lahirlah aku Moon Jaehee. Selama 12 tahun aku meminta agar mereka merahasiakan tentangku sebagai anak dari pasangan pemusik ternama dari publik, anak tunggal mereka.
Bisa dibilang bakatku ini turun dari kedua orangtuaku, mereka yang selalu memotivasi kemampuan bermusikku sampai sekarang ini. Buktinya mereka mendaftarkanku ke Jeonju Art High School, sekolah tinggi negara Korea yang terkenal menghasilkan lulusan musisi-musisi terbaik di Korea. Salah satunya Kim Taeyeon eonni member girl group sekaligus leader SNSD di bawah naungan SM Entertaiment. Aku sangat mengagumi Taeyeon eonni kami adalah teman dekat yang terlihat seperti kakak-adik, appa yang memperkenalkan aku dengan Taeyeon eonni 4 tahun lalu ketika acara konser appa dia menjadi pengisi acara.
Dan 1 orang lagi yang selama ini membantuku juga dalam bermusik, adik laki-laki Kim Taeyeon eonni namanya Luhan usianya sekarang 19 tahun. Perbedaan usia kami 2 tahun, dia juga salah satu motivator bermusik bagiku, dia baik juga tampan, oh apa aku menyukainya???entahlah aku merasa senang mengenal Luhan oppa.
POV Jaehee End
“huaahh ddaebaak mimpi menjadi pemusik sukses, tentu saja kau harus mempunyai impian itu, tujuanmu masuk di sekolah ini tentunya harus bermanfaat geurrae heheh annyeong jae ireumeun Xiumin saya angkatan 11 berarti saya adalah sunbaenim kalian geutji, wah kau imut sekali, ireumeun mwoya?”. Tiba-tiba saja orang ini muncul menerobos masuk ke aula sekolah ketika acara penyambutan angkatan baru ke 15 berlangsung.
“nde..uh..”.
“ya! bakpao apa yang kau lakukan disini harusnya kau tidak mengganggu penyambutan angkatan 15 ini namanya pelanggaran, poinmu akan ku kurangi 7 karena kau mengganggu penyambutan yang bersifat rahasia ini! “ ketua angkatan 11 angkat bicara, orang yang Jaehee kenal 4 tahun lalu namanya Luhan.
“ohh mian Luhan-sshi hahah aku hanya penasaran ingin mengenal angkatan 15 ini, jebal jangan kurangi poinku ne..kita ka teman baik hehehe..aku hanya penasaran dengan perempuan ini...ireumeun mwoya?”
“Moon...Jaehee”.
“wah nama yang bagus, jamkan...marga mu Moon..aa bukankah terdengar sama dengan marga Moon..apa kau keturunan Moon Jaeyong musisi sekaligus komposer terkenal itu?” tanya Xiumin.
Jaehee sebenarnya berniat ingin merahasiakan bahwa dirinya anak dari Moon Jaeyong, karena tidak mau nantinya dia terkesan diistimewakan di sekolah ini, “nde?...aa...”Jaehee tergugup.
“ya! apa kau polisi uh, banyak sekali yang kau tanyakan,...Jaehee kau duduklah kembali jangan hiraukan dia...hmm daeum..” Luhan membantu Jaehee terlepas dari pertanyaan Xiumin, karena dia tau Jaehee tidak ingin identitasnya diketahui semua orang dia tidak ingin diistimewakan nantinya. Luhan dan Jaehee sudah saling kenal.
POV Luhan
Aku Luhan, adik laki-laki dari member girl group SNSD noona-ku Kim Taeyeon. Moon Jaehee..perempuan itu aku sudah mengenalnya 4 tahun lalu di konser ayahnya Moon Jaeyong yang saat itu noona-ku menjadi pengisi acara di konser itu. Aku datang sebagai pengganti asisten noona saat itu, karena asistennya sedang ada urusan dan tidak bisa menemani noona.
Moon Jaehee, noona memperkenalkan dia padaku di backstage konser Moon Jaeyong. Aku mengenalnya sangat dekat bahkan aku tau dia tidak ingin jika identitasnya sebagai anak Moon Jaeyong di ketahui publik, yang membuat kami menjadi lebih dekat lagi karena musik aku membantunya megenalkan musik... entahlah sejak mengenal dia aku sudah menyukainya. Dan sekarang dia masuk sebagai siswi baru angkatan 15 di Jeonju Art High School tempatku sekolah. Aku senang akan sering melihatnya.
Aku menjabat sebagai ketua angkatan 11 di Joenju Art High School, semua orang di sekolah ini sudah mengetahui bahwa aku adalah adik dari Kim Taeyeon lulusan terbaik ankatan 8 di sekolah ini, sehingga kepala sekolah langsung menunjukku sebagai ketua angkatan 11, aku sangat diistimewakan disini, tapi sebenarnya sangat tidak nyaman menjadi orang yang diistimewakan di sekolah. Seandainya sejak awal mereka tidak mengetahui identitasku.
POV Luhan End
Acara penyambutan berakhir, seluruh siswa-siswi angkatan 15 kembali ke kelasnya masing-masing untuk memulai pelajaran awal.
Ketika Jaehee akan memasuki kelasnya, seseorang berteriak memanggilnya, “Jaehee..Moon Jaehee”. Itu Luhan yang memanggilnya, kemudian Luhan berlari menghampiri tempat Jaehee.
“oh Luhan oppa..oops mian Luhan sunbae, ada apa?”
“hahahha lucu sekali mendengarmu memanggilku sunbae, biasanya kau selalu memanggilku oppa...Luhan oppa hahhaa..sudah santai saja denganku walaupun aku sunbaemu, aku tau kau tidak menjawab peretanyaan Xiumin tadi karena kau tidak ingin publik tau bahwa Moon Jaeyong itu ayahmu dan menjadi yang diistimewakan geutji? Maka itu aku membantumu tadi”.
“ne...aku tidak ingin berlindung di belakang nama besar appa, aku hanya ingin menjalani hidupku dengan tenang dan biasa..aku ingin bisa merasakan hasil usahaku sendiri seperti Taeyeon eonni, dia bisa seperti sekarang juga karena dia berusaha dari nol kan, tentunya akan terasa berbeda jika hasil sendiri pasti akan bangga”.
“ne..kau benar..sebeanarnnya aku juga ingin seluruh usahaku sendiri yang dihargai, bukan karena berlindung di belakang nama besar Taeyeon noona, ah aku snagat iri padamu Jaehee...hmm apa setelah pulang sekolah kau ada acara?”
“arrasseo Luhan oppa, pulang sekolah aku langsung pulang, wae?”
“kalau begitu kita pulang bersama ne, aku ingin mengunjungi Jaeyong samchon dan Sunhee imo...sampai nanti Jaehee”. Luhan kembali kekelasnya begitu pula dengan Jaehee.
Ketika Luhan memasuki kelasnya, terlihat 3 murid lelaki satu angkatan Luhan yang terkenal bandel di sekolah mereka bukan dari kalangan atas tetapi sikap mereka yang selalu ingin diakui sebagai kalangan atas sedang membuat keributan dikelas. 3 murid ini tergabung dalam sebuah geng “wolf” mereka murid pecinta musik rock yang tidak pernah diakui di sekolah, sehingga menyebabkan perilaku yang buruk.
Kris, ketua dari geng “wolf” selalu merasa iri dengan Luhan yang selalu diistimewakan dingkatan 11 yang terlahir dari keluarga broken home juga perusahaan keluarganya yang runtuh. Tao si jago kungfu pengikut Kris terlahir dari single parent yang hanya memiliki eomma seorang penata busana biasa appanya sudah tiada sejak usianya 7 tahun. Dan Lay anak dari anggota gengster yang selalu bulak-balik masuk penjara akibat kejahatannya, Lay menuruni sifat gengster itu dari appanya.
“Jreeenngggg” suara gitar musik rock yang tidak jelas milik Kris membuat ribut sehingga murid yang sedang berlatih musik jazz terganggu, mereka cekcok mulut.
“hoi apa itu musik rock yang kalian maksud hahah jelek sekali tidak jelas, kalian tidak cocok rock style, jika guru tau kalian akan dikeluarkan dari kelas.....hahah dasar kalangan bawah”. Ucap salah satu siswa.
“ya! kalian semua itu tidak pantas menjadi kalangan atas yang bisanya menghamburkan uang kalian tanpa berbuat dengan usaha kalian sendiri, jadi jangan pernah kalian berani mengucilkan kami yang selalu kalian hina “kalangan bawah”...huh...Tao, Lay tunjukan pada mereka kita tidak sepeti mereka yang selalu berlindung di belakang nama besar keluarga dan tidak mengetahui arti musik rock sebenarya..”Kris.
Mereka bertiga melanjutkan bermain musik rock tidak jelas sekeras-kerasnya di kelas sehingga membuat Luhan sebagai ketua angkatan 11 harus bertindak.
“yakk! Ini bukan saatnya pelajaran musik rock guru memberi tugas pada kita memainkan musik jazz bukan rock, patuhi aturan poin kalian akan ku kurangi masing-masing 10 karena kalian bermain musik sangat keras juga tidak sesuai jadwal pelajaran”. Tegas Luhan.
“hahahahha lihat si murid special muncul lagi, terserah apa yang mau kau lakukan kami tidak akan peduli semua orang di sekolah ini bisanya hanya berlindung di balik nama besar keluarganya hah.. bahkan si murid special yang diangkat menjadi ketua angkatan 11... ciik”timbal Kris
“si murid special yang paling diistimewakan di sekolah uhhh menakutkan hahahha...”Tao.
“padahal noona-nya sangat jelek dalam hal dance di SNSD, sungguh memalukan”. Timbal Lay.
“cukup!!! Apa kalian sudah puas uh, geurrae aku memang si murid special makanya jika kalian tidak ingin ditendang dari sekolah ini, patuhi aturan dan jangan bisanya selalu membuat keributan...semuanya kembali ke tempat duduk masing-masing guru sebentar lagi masuk”. Amarah Luhan sedikit memuncak.
Lihat aku selalu mendapat lemparan batu yang melukai diriku karena mereka bertiga yang selalu menyindirku “si murid special”. Mereka tidak mengerti apapun tentang hidupku padahal sebenarnya aku pernah berada di tempat seperti mereka “kalangan bawah” yang naik kelas “kalangan atas” karena usaha noona-ku, aku sangat benci ini. Seandainya aku bisa menjadi orang biasa. Luhan
Sejak kecil aku tidak menyukai keistimewaan walau menurut takdir aku terlahir dari keluarga yang dipandang publik istimewa. Keistimewaan tidak bisa membuat hidupku nyaman, aku sudah mengerti jika publik tau kebenarannya aku anak dari musisi dan komposer Moon Jaeyong, mereka pasti akan mengistimewakan aku, bukan itu yang kuinginkan. Moon Jaehee
“kalangan bawah” seluruh teman sekolah menyebutku, saat ini aku terpuruk aku merasa sedih dan kesal menatap mereka sebagai “kalangan atas” yang bisanya berlindung di balik nama besar keluarganya. Dulu aku mengalaminya, sekarang...aku lebih bahagia menjadi “kalangan bawah” untuk menempuh hasil yang baik denga usahaku sendiri. Kris.