CHAPTER 2 : Who Are You ?
Sebelumnya terlihat Luhan sedang bersembunyi sambil menutupi dirinya dengan jaket milik Marsha
“ Sepertinya dia tidak tahu siapa aku “ , kata Luhan
Ketika dia mencoba membenarkan posisinya , tiba – tiba jatuhlah si ijo dari saku jaket milik Marsha.
“ Ah apa itu ? Omo, dia masih menggunakan handphone seperti ini, ini model sudah sangat lama", guman Luhan sambil memegang hp milik Marsha
Luhanpun memperbaiki hp milik Marsha yang hancur karena terjatuh, kemudian dia melihat suatu kertas di jaket milik Marsha dan dibacanya.
“Gangnam street ? sepertinya ini suatu alamat. Oh kenapa dia meletakkan paspor di dalam saku seperti ini ?” , kata Luhan sambil mencoba membuka paspor milik marsha, mencoba mencari tahu identitas Marsha
“Marsha Cahya Wibowo, Indonesia, 1994 “, baca Luhan kemudian menutup paspor yang bukan miliknya itu. Lalu dia mencoba menghidupkan handpone milik marsha, dan terkejutlah luhan karena melihat suatu kalimat di layar handpone milik marsa
“ Am i crazy? Yes “ Luhanpun membaca kemudian tersenyum,
“Aigoo minhae Marsha-ssi, sudah lancang melihat barang milikmu tanpa berbicara denganmu “ , kata Luhan pelan kemudian membereskan barang milik marsha dan berdiri sembari mendukung kedatangan Marsha.
***
“Jadi bagaimana apakah kamu ingin membeli hpku ? “ , kata Marsha sambil menunduk dan membuyarkan tatapan tajam luhan.
“ Apakah kamu memiliki hp lain? Apa kamu butuh...uang ?” , kata Luhan meyakinkan
“ Ya aku punya hp lainnya, jadi tolonglah beli hp milikku ini “, kata Marsha sambil menatap wajah Luhan
“ Tunggu siapa namamu ? kamu belum memperkenalkan dirimu “, kata Luhan mengalihkan pembicaraan
“ Oh hai , namaku Marsha Cahya, kau bisa memanggilku Marsha “, kata marsha sambil tersenyum dan membuat Luhan salah tingkah karena terpesona oleh senyum manis milik marsha ditambah lagi 2 lesung pipit di ke dua pipi marsha yang memiliki pesona tersendiri.
“Apa-apaan ini” , batin Luhan sambil tersenyum
“ Wey, kamu yang ada dikedai tadi kan ? “, kata Chanyeol sambil mendekat menuju Marsha
Luhan dan Marshapun menuju arah sumber suara, dan terkejutlah marsha ketika melihat orang yang sudah “ memergokinya” kelaparan. Rasanya matanya ingin keluar karena terbelangak.
“Oh Tuhan, kenapa dunia terasa begitu sempit “, kata Marsha dalam hati
Pandangan mata Marshapun terhenti ketika melihat seorang lelaki tampan yang berada di samping chanyeol.
“Luhan hyung kenapa kamu begitu lama “, kata Do khawatir .
“Minhae Do & Chanyeol , tadi aku dikejar oleh ssasaeng . Untung ada Marsha yang membantuku”, kata luhan sambil menatap Do dan Chanyeol.
Sudah jelas jika Marsha tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Luhan, tapi dia paham bagaimana melihat pria tampan yang ada di depannya. Pandangannya hanya menuju pada Do.
“ Kamu, mengingatkanku pada seseorang, kenapa mirip sekali,ah “ kata Marsha dalam hatinya
“ Oh hi, namaku Chanyeol, senang bertemu denganmu. Terima kasih telah membantu hyungku dari kejaran fans “, kata Chanyeol sambil senyumannya yang sangat menawan .
“ Hi senang bertemu denganmu juga, chan..ye..ol” , kata Marsha terbata – bata
“Anneyonghasseo, aku Do, senang bertemu denganmu”, kata Do singkat namun dengan senyuman yang sangat hangat .
“Kami semua dari EXO, senang berkenalan denganmu “ , kata Luhan sambil tersenyum.
Marshapun menyadari jika ia sedang bersama oleh salah satu artis Korea, dan iapun menyadari permintaan bodohnya kepada Luhan dan ia juga menyadari jika tas besarnya tertinggal di jalanan.
“Oh tasku! maaf aku harus pergi , nice to meet you all, bye “ , kata Marsha sambil menunduk dan meninggalkan Chanyeol & Do kemudian berlari menuju tempat ia meninggalkan tasnya. Sesampainya di jalan tadi, iapun tersenyum lebar karena masih melihat tasnya tergelatak dipinggir jalanan. Iapun meneruskan perjalanannya dengan berjalan tanpa tujuan, ia tidak tahu harus kemana untuk beristirahat.
“Tunggu, ah jaketku, kenapa tadi aku lupa memintanya! Ah sungguh bodoh aku.. ahh hpku juga berada di saku kantong.. aduh pasporku, aku sungguh boDoh . Aku terlalu memikirkan tasku, ah, bagaimana ini ? mereka itu artis, pasti sangat sulit untuk menemuinya, apalagi aku tidak tahu sedikitpun tentang mereka, ah bodoh”, kata marsha sambil memukuli dirinya sendiri.
“Marsha, dia melupakan jaketnya “, kata Luhan sambil menenteng jaket milik Marsha.
Iapun tetap berjalan sambil memarahi dirinya sendiri, kemudian dia menyadari jika seperti ada seseorang yang mengintainya, dilihatlah semua arah namun tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan. Diapun berjalan namun langkahnya semakin lama semakin cepat. Sampai akhirnya ia mendengar suatu lonceng gereja dan memilih memasuki sebuah gereja untuk bersembunyi. Setelah memasuki gereja iapun akhirnya memilih untuk berDoa, setelah ia selesai berDoa. Ia merasakan ada seseorang yang duduk disebelahnya, kemudian dilihatlah orang itu .
“ Apa kamu lapar ? “, kata seorang biarawati
“ Oh suster, kamu mengagetkanku “ , kata Marsha sambil terbata – bata karena terkejut oleh kehadiran biarawati itu.
“Oh kamu menggunakan bahasa Indonesia? Kamu orang indonesia “, kata biarawati itu menggunakan bahasa Indonesia
“ Ah, suster bisa bahasa Indonesia”, kata Marsha sambil terkejut kemudian tersenyum lebar.
“ Iya, saya pernah mendapat tugas di InDonesia selama 8 tahun untuk melayani disebuah gereja “, kata biarawati itu dengan senyum hangat.
Akhirnya merekapun keluar dari dalam gereja, biarawati itu mengajak Marsha untuk makan malam di rumahnya yang ternyata masih diarea gereja.
“ Siapa namamu? Apa yang kamu lakukan di Korea ? “, kata biarawati kepada marsha
“ Aku Marsha Cahya, suster bisa memanggilku Marsha . hm aku ingin liburan, tapi sepertinya aku tersesat. Tapi tidak apa, aku ingin mencoba kehidupan baru disini “, kata Marsha sambil melahap nasi goreng buatan biarawati itu.
“Aku suster Minah. apa kamu sendirian ? kmau sedang tidak kabur atau melarikan diri kan, Marsha ? “, kata biarawati itu dengan wajah sedikit serius
“Oh bagaimana bagaimana dia”, guman Marsha curiga didalam hatinya
“Ah, apa aku terlihat seperti orang melarikan diri ? tidak suster, aku hanya mencari hiburan di sini, aku ingin membuat sesuatu yang baru “, kata Marsha sumringah mencoba menutupi sesuatu
“ Apa kamu baik – baik saja ? “, kata biarawati halus
“ Oh jelas, aku selalu baik , aku selalu kuat “, balas Marsha sambil tersenyum
Setelah makan malam, biarawati itu mengajak keluar marsha dan menuju sebuah rumah kecil disamping rumah biarawati itu sambil membawa perlengkapan layaknya seorang ingin tinggal . Terlihat aneh.
“ Marsha, ini rumah untukmu. Maaf terlalu sempit dan maaf juga kita tidak bisa bersama karena suster tinggal bersama dengan yang lainnya “, kata biarawati itu sambil memegang bahu Marsha
“ Wah, sungguh? oh tidak apa apa suster, ini sudah lebih dari cukup. Terima kasih banyak suster “, kata Marsha sambil membungkuk
“Apapun itu tetap bertahanlah”, kata biarawati itu kemudian meninggalkan Marsha yang membuat Marsha termenung.
“Apa dia bisa membaca pikiranku ? hiiii”, Marshapun menormalkan akal pikirannya kemudian masuk kedalam rumah itu.
Dimulailah ia membersihkan rumah itu, dipandangilah rumah itu.
“ Bukankah aku beruntungkan ? tapi aku merasa ada keganjalan, tapi apapun itu, aku merasa sangat beruntung “, kata Marsha seperti berbicara dengan seseorang
Iapun membersihkan rumah sambil bernyanyi, ia mencoba menghidupkan radio yang ada namun hasilnya nihil karena dia tidak memahami sepatah atapun yang keluar dari radio itu. Dan akhirnya rumah itupun seketika berubah menjadi lebih nyaman.
“ Rumah ini seperti bukan rumah yang sudah lama tidak ditinggali, dapurnya masih bagus, kamar mandinya ya baguslah”, guman Marsha sambil mengelilingi rumah itu hingga akhirnya ia tertidur di lantai .
“ Sebaiknya kamu pergi dari sini, pergi kau jauh – jauh, jangan kembali lagi!
muak melihatmu “
***
Keesokan paginya Marsha sudah bangun pagi – pagi sekali, ia berjalan mengitari area gereja. Cuaca pagi itu terbilang cukup bersahabat. Ia menutup matanya, merasakan hembusan angin yang menampar wajahnya. Ia juga merasakan seperti kehadiran seseorang disampingnya dan memandanginya, namun Marsha tetap menutup matanya kemudian tersenyum. Setelah sesaat ia menenangkan pikirannya kemudian ia tersadar
“Oh! handphoneku, Dompetku,ah “, kata Marsha menyadari barang berharganya masih di bawa oleh Luhan. Iapun berlari menuju rumahnya dan mencoba menelpon si ijo dengan menggunakan hp miliknya yang lain
Tett.tretetet..tretetet...
“ Aigoo siapa orang yang sepagi ini menelpone, menganggu saja “ , teriak sehun yang masih tertidur
“Ahh, siapapun hentikan suara ponsel itu” sambung Tao
Do yang sudah bangunpun mencoba mencari sumber suara , namun Luhan secara tiba – tiba bangun dengan mudah kemudian mencari sumber suara itu.
“Oh halo “ , kata luhan dengan suara parau
“Oh ini Luhankan ? I’m Marsha, ohh “, kata marsha dengan nada pelan
“ Ha, siapa kamu ? “, kata luhan kemudian membaca nama pemanggil telepone
MARSHA 2 memanggil.
“Oh Marsha, maaf aku tidak membaca nama pemanggil “, kata luhan sambil meminta menunduk
“ Sepertinya kamu baru bangun tidur, sebaiknya aku menganggumu. Nanti ku hubungi kamu lagi “, kata marsha langsung menutup perbincangan mereka
“Apa yang dia lakukan ?”, kata luhan binggung melihat tingkat marsha yang tiba – tiba mematikan panggilannya.
Hari masih padi namun Marsha merasa bosan dan akhirnya iapun mendatangi biarawati itu. Setelah sampai didepan rumah biarawati itu, Marsha mendengar sesuatu dari perbincangan biarawati itu.
“Unnie, kamu dimana ? ya aku sudah melakukannya “ . kata suster minah
“Selamat pagi suster “, kata Marsha , biarawati itupun terkejut kemudian melambaikan tangannya kepada Marsha kemudian mematikan panggilannya.
“Suster, tolong ajari aku bahasa korea, aku pikir aku harus belajar “, kata Marsha mantap.
“Suster rasa juga seperti itu, tapi apa kamu bisa belajar dengan cepat ? kupikir kamu buta Korea. Baiklah, mari sekarang juga kita belajar. Tapi suster tidak bisa seharian penuh mengajarimu ya, hm. Tenang saja, bahasa Korea itu mudah “ , kata suster menyakinkan marsha
“Siap suster! Aku sudah biasa menghapal bahasa asing “ , jawab Marsha sambil hormat kepada biarawati itu
Terlihat Luhan yang masih terlihat setangah sadar sambil duduk diatas ranjangnya, ia menatap ponsel milik Marsha.
“Aigoo, dia memutuskan panggilannya begitu saja, aku bahkan belum menjawabnya “ , omel Luhan.
“Siapa yang kau maksud ? “, kata Kris yang tiba – tiba sudah berada di samping Luhan.
“ Hanya teman yang memiliki hp ini “, kata Luhan sambil menunjukkan hp milik Marsha.
“ Omo, hp tahun berapa itu luhan ? siapa pemiliknya? It’s not my style . Ah sepertinya aku bisa menerawang orang yang memiliki hp itu “, kata Kris ambil bergaya cool.
“Ciaa, hentikan gaya coolmu itu, sudahlah aku mandi dulu “, kata Luhan kemudian meninggalkan Kris.
Siang itu semua member EXO sudah terbangun dari tidur kerbaunya. Hari ini memang member EXO sedang free, tapi mereka memilih tinggal di Dorm. Ada Do yang sedang sibuk memasak bersama Suho dan Chanyeol, xiumin yang sedang membersihkan kamarnya, ada Lay yang sedang bermain gitar dan yang lainnya sedang bermain playstasion.
“ Hey kris hyung, bisakah kamu serius sedikit saat bermain game sepak bola ini ? “, rengek Tao.
“ Aku sudah serius ini “, kata Kris santai dengan gaya coolnya.
“Apanya yang serius hyung, kamu sudah kalah 4 – 0 dari Tao “, kata Kai sambil menggoda dan menertawakan Kris.
“Ah aku bosan, siapa yang ingin menggantikan aku ?”, kata Kris
“Aku hyung “, kata Sehun manja
Krispun berjalan menuju beranda dormnya dan dilihatlah Luhan yang sedang memegang hp milik Marsha sambil tersenyum.
“Hyung , ada apa denganmu ? “, tanya Kris heran
“ Kenapa kamu selalu muncul tiba – tiba Kris? Ah.. aku sedang mencari udara segar “ , jawab Luhan.
“Mau sampai kapan kamu memegani ponsel itu, kenapa kamu tidak mengembalikan pada pemiliknya ? katakalah padaku “, bujuk Kris
Akhirnya Luhan menceritakan kisahnya bertemu dengan Marsha pada Kris , Krispun hanya bisa tertawa dan berkomentar.
“ Jinjja, jadi seperti itu, sungguh dramatik, tunggu. Luhan , kamu sedang tidak jatuh cinta pada pandangan pertama kan ? sungguh seperti sebuah drama “, kata Kris sambil tertawa
“Bisakah kamu kecilkan suaramu Kris! entahlah , sepertinya ada sesuatu dalam dirinya,tapi entahlah, sudah hentikan omonganmu Kris “, jawab Luhan dengan muka memerahnya
Tiba-tiba ponsel yang dipegangnya itu terbunyi. Marsha 2 memanggil.
“Oh hello , Luhan ? ini aku marsha. Maaf tadi mematikan telepone tiba – tiba. Aku pikir tadi telah mengganggu istirahatmu “, kata Marsha dengan menggunakan campuran bahasa korea dan inggris
“Marsha ssi, kamu bisa berbicara korea? Oh tak apa, lupakan saja “, kata Luhan
“ Tidak, aku baru belajar. Apa kita bisa bertemu, aku ingin mengambil ponselku dan barangku yang lainnya “, kata Marsha
“ Baiklah, mari kita bertemu di tempat kita bertemu kemarin, jam 7 malam, bagaimana Marsha ? “, kata Luhan
“ Baiklah, sampai jumpa nanti “, kata Marsha singkat kemudian menutup ponselnya
“Sepertinya dia terbiasa mematikan telepone sepihak,haha “, kata Luhan dan tersenyum sambil memandang ponsel Marsha.
“ Omo. kamu seperti melihat orang yang jatuh cinta. “, kata Kris singkat
Luhanpun menyadari jika dia sedang bersama Kris kemudian memeluk Kris.
“ya lepaskan aku !!!! “, teriak Kris.
“Ya apa aku gila? Ini sungguh diluar nalar,apa aku mulai menyukainya? Luhan sadarlah!. Walaupun aku belum mengetahuinya seluruhnya, tapi aku merasakan sesuatu saat melihatnya, entah “, batin Luhan sambil menatap ponsel milik Marsha.
Ternyata terdapat sepasang telinga yang mendengar apa yang sedang di bicarakan oleh Kris dan Luhan. Pada malam harinya, Kris dan Luhan sudah bersiap – siap untuk bertemu dengan Marsha.
“Aku pergi dulu dengan Luhan, kalian baik – baiklah dirumah “ , kata kris kepada member EXO.
“Oh bagaimana jika aku ikut sampai supermarket, aku ingin membeli bahan – bahan untuk dimasak karena persediaan kita mulai habis “, kata Do tiba – tiba.
“Aku juga ikut, aku ingin menemani Do “, kata Baekhyun.
“Kalian tidak ingin makan malam dulu ? “, kata Suho.
“Aku tidak lapar “, kata Do singkat
“Mari kita pergi “, kata Luhan sambil tersenyum
Merekapun akhirnya berangkat, ternyata cuaca terlihat mendung. Terlihat sambaran kilat di langit,dan angin juga cukup kencang ditambah lagi udara kota Seoul malam itu yang amat dingin.
“Aigoo, sepertinya cuaca tidak baik “, kata Baekhyun sambil melihat langit dari dalam mobil
“Iya sepertinya akan turun hujan “, kata Kris sambil menatap sekitar.
“Hyung, kalian ingin pergi kemana? Apa kamu berkencan ? “, kata Baekyun seperti seorang detektif.
“Apa yang kamu bicarakan ? aku hanya akan bertemu seseorang”, jawab Luhan terbata – bata
Kris yang menyaksikannyapun hanya bisa tertawa ternahak –bahak diikuti oleh Baekyhun.
“Apa yang kamu tertawakan Kris hyung ?”, kata Baekhyun tiba – tiba dengan tampang polos.
***
Malam itu akhirnya hujanpun turun, hujan rintik – rintik perlahan – lahan menjadi lebat diikuti oleh angin yang cukup kencang. Namun Marsha telah berjalan menuju tempat dimana ia akan bertemu dengan Luhan menggunakan payung.
“Akhirnya sampai juga, kupikir aku berjalan cukup jauh. Tak apa kulakukan demi bertemu ijo “, kata Marsha sambil mencoba menghibur dirinya sendiri.
Udara malam itu menjadi sangat dingin, Marsha hanya menggunakan kaos bola kesayangannya mulai kedinginan .
“Dingin sekali malam ini, yang benar saja “, kata Marsha berjalan sambil kedinginan dan bajunyapun mulai basah tapi dia tetap bertekad berjalan sampai tempat tujuannya. Ternyata hujan semakin lebat dan hembusan angin bertambah sangat kuat . Hujan lebat itupun menjelma menjadi gerimis. Lalu ia melihat seorang lelaki yang histeris, karena khawatir kehujanan.
"Astaga, ini hujan air bukan hujan paku, kenapa ia begitu histeris ", katanya mengomentari orang lain.
“Akhirnya aku sampai juga, dimana Luhan ?”, katanya sambil melihat sekitar menanti kedatangan Luhan. Iapun mencoba mempertahankan payungnya yang seperti ingin terbang dibawa angin, tiba – tiba terdengar suara gemuruh petir yang sangat keras, Marshapun seketika terdiam
“Hujan selalu mengingatkanku padamu, apakah kau baik – baik saja disana “, kata Marsha sambil tersenyum.
Akhirnya hujanpun reda, sepertinya dia menunggu Luhan cukup lama. Tiba – tiba perutnyapun bernyanyi, lalu dipegangilah perutnya
“Aigoo, perutku, kau sepertinya sudah lapar, bersabarlah sebentar, aku harus bersama si ijo lalu kita makan oke”, kata Marsha dengan menggunakan bahasa Korea
“Sepertinya aku belajar sangat cepat, aku memang cerdas ”, katanya lalu tertawa sendiri.
Lalu ia bersenandung sendiri dan merekam sebuah video layaknya seorang pembawa acara melaporkan berita dilapangan.
“Do ,apa yang akan kau beli “, kata Baekhyun kepada Do
“Makanan” kata Do singkat
“Jinjja, namja ini benar – benar daebak”, omel Baekhyun pada Do
“Baekhyun kamu ikut dengan Do kan ?”, kata Kris
“ Iya Kris hyung, aku curiga dengan kalian berdua. Sepertinya ada yang sedang kalian sembunyikan dariku , apa kamu akan berkencan ?“, kata Baekhyun seperti anak kecil merengek.
“ Ah tidak mungkin perasaanmu saja “, kata Luhan sambil mengendari mobil
“Jika ingin bertemu seseorang, katakanlah saja ingin bertemu. Tak perlu ditutupi “, kata Do lirih..
Ternyata Kris yang ada disebelah Do dapat mendengar apa yang dikatakan Do, kemudian ia mengirimkan pesan singkat pada Do.
“Apakah kamu tau. Do?”
“Mungkin iya, Kris hyung “ , kata Do langsung
“Wee ada apa ? Do , kenapa kamu tiba – tiba berkata seperti itu “, kata Baekhyun binggung.
“Luhan hyung itu supermarketnya, turunkan aku dan Baekhyun disini saja, sudah cukup dekat. “ , kata Do kepada luhan
“ Oh, baiklah . Nanti hubungi aku saja jika sudah selesai, aku kan menjemputmu “, kata Luhan sambil tersenyum
“Oh tidak usah, kami pulang naik taksi saja , hyung “, kata Do datar
“Do, apa kamu baik – baik saja ? “ , kata Luhan setelah merasa ada yang aneh pada Do
“ Iya, aku baik – baik saja ,hyung “, kata Do sambil tersenyum
Baekhyun dan Do akhirnya turun dari mobil dan melihat mobil yang membawanya berlalu. Merekapun kahirnya berjalan bersama, baekhyun yang tidak bisa diampun akhirnya berkata.
“ Ya Do, kamu kenapa ? jika ada sesuatu katakanlah padaku !”, kata Baekhyun sambil merengek didepan Do
“We, kamu kenapa ? aku baik – baik saja “, kata Do sambil merangkul baekhyun
“ Sudah cukup Do , aku sudah tau semuanya”, kata Baekhyun dengan tatapan serius pada Do
“Apa yang kamu maksud ?”, kata Do sambil terbata – bata