CHAPTER 1 : Complicated Beginning
FF “INHERITORS” (PART 1)
“ THE STRONGEST WILL BE THE LAST ONE TO SURVIVE”
Lelaki itu menginjak pedal gasnya lebih kuat, tidak memperdulikan jeritan seorang gadis yang saat ini sedang duduk pada kursi penumpang yang tepat berada disampingnya. Gadis itu meletakkan kedua tangannya, mengenggam salah satu tangan lelaki itu yang tidak sedang memegang setir. Dengan gerakan cepat lelaki itu segera menarik tangannya, menghentikan mobil Volvo hitamnya ditepi jalan.
“ Kai. Apa yang kau lakukan ?” Gadis itu menatap lelaki yang ia panggil Kai itu dengan tatapan heran.
“ Bukankah sudah kubilang untuk tidak melewati batasmu !” Lelaki itu terlihat berteriak, menatap marah gadis yang saat ini terlihat ketakutan.
“ Apa maksudmu hei Kim Jong In ! Apa kau akan terus menerus menyembunyikan hubungan kita ? Apa kau benar-benar tidak berniat untuk serius denganku ?!” Gadis itu menaikkan nada suaranya begitu melihat Kai yang semakin terlihat marah mendengarnya.
“ Park Jiyeon-ssi aku sudah mengingatkanmu sejak awal untuk tidak terlalu jatuh cinta padamu. Aku benar-benar ‘hanya’ bermain denganmu.”
“ Kau mengatakan kau akan memutuskan gadismu Jongin-ssi.”
“ Biar kukoreksi aku tidak akan memutuskan Krystal Jung. Aku menunggunya untuk memutuskanku.”
“ Lalu apa perbedaannya !? “
“ Aku mencintainya. Sangat mencintai gadis itu. Kuharap kau tahu bagaimana caranya membuka pintu sendiri.” Kai mengalihkan tatapannya , tidak memperdulikan Jiyeon yang terlihat begitu malu karena ucapan tajam lelaki itu.
Masa bodoh. Ia bukanlah seorang lelaki yang akan susah-susah memikirkan perasaan gadis-gadis yang selama ini hanya menjadi ‘boneka’- nya saja , semua gadis itu hanya upayanya untuk membuat Krystal Jung, gadisnya sendiri memutuskannya. Dan bagaimana bisa gadis-gadis itu bahkan sama sekali tidak menggunakan otaknya ?! Kai sudah memperingatkan mereka sejak awal dan itu berarti itu semua kesalahan gadis-gadis itu bukan !?
Kai hendak menyalakan mesin mobilnya, tiba-tiba gerakannya terhenti mendengar handphonenya yang berdering kencang. Ia segera mengabaikannya begitu melihat kata-kata eomma pada caller id yang tertera jelas di layarnya.
“ Sepertinya ini hari Sabtu ah atau mungkin hari ini ada jadwal pertemuan itu lagi?” Kai mendengus kesal, segera membawa mobilnya untuk berputar balik menuju arah rumahnya.
Lelaki itu berdecak kesal ketika melihat sedan mewah lainnya terlihat meninggalkan kawasan rumahnya. Jadi ia benar-benar telah melewatkan pertemuan keluarga lagi ? Lagipula ia benar-benar tidak terlalu peduli yang ia pedulikan hanyalah wasiat terakhir ayahnya untuk menjaga Gold Empire Group.
Kai mengeryitkan keningnya menangkap sosok dengan jas hitam sedang berdiri menunggunya didepan pintu kediamannya. Lelaki itu terlihat tersenyum puas melihat Kai yang datang tepat pada saat acara selesai.
“ Kim Jongin. Kau tidak datang pada pertemuan lagi?” Lelaki itu segera menyerang Kai begitu ia turun dari Volvo hitamnya.
“ Seperti yang kau lihat. Kau pasti seperti biasanya, berbicara sok akrab dengan direksi lainnya Joonmyun Hyung. “
Joonmyun terlihat menaikkan alisnya, kemudian tertawa puas memahami maksud dari adik sepupunya.
“ Bukankah kau selalu menjadi yang paling mengerti Kai.”
“ Aah tunggu Hyung biar kukoreksi. Maksudku kau berusaha mendapat dukungan dari dewan direksi bukan? Mengajaknya bertemu lagi atau lebih tepatnya mungkin kau merencanakan sebuah pertemuan di lapangan Golf lalu membuat mereka memikirkan mengenai diriku sebagai pewaris tunggal Gold Empire. “
Kai mengetahui semuanya, semua cara yang sengaja dilakukan lelaki itu untuk menjauhkannya sebagai Chairman dari Gold Empire. Lagipula meskipun ia tidak mendapat laporan dari sekretarisnya di perusahaan ia juga dapat membaca dengan mudah trik murahan hyungnya itu.
Ia benar-benar terlalu memahami Hyungnya yang tumbuh bersamanya.
“ Bersikaplah lebih sopan pada Hyungmu !” Suho menatap Kai dengan tatapan tajam. Merasa dipermalukan oleh adik sepupunya sendiri yang mengetahui maksudnya dengan tepat. Benar-benar keadaan yang membuatnya harga dirinya benar-benar telah terinjak.
“ Kau benar-benar harus belajar lagi Hyung. Kurasa Gold Empire membutuhkan seseorang yang lebih dari itu.” Kai tersenyum mengejek menatap Suho yang terlihat jelas menekan emosinya untuk setidaknya tidak menghajar saudara sepupunya sendiri didepan umum.
“ Hyung.” Kai menghentikan langkahnya tepat ketika ia berada dibelakang lelaki yang setahun lebih tua darinya itu.
“ Kurasa kau harus menghentikan semuanya sebelum kau lebih dipermalukan.”
Suho menatap Kai tidak percaya, sama sekali tidak mengira adik sepupunya akan se berani itu melawannya.
“ Hei Kim Jong In. Mari kita lihat apa orang dengan tingkat kesombongan yang begitu tinggi sepertimu akan mempunyai keberuntungan yang cukup besar.”
***
Krystal menatap layar handphonenya yang saat ini dihiasi oleh wajahnya yang sedang tersenyum dengan seorang lelaki yang mencium pipinya. Foto itu benar-benar tidak pernah gadis itu ganti sejak kejadian hari itu, setiap harinya ia berharap dengan melihat foto itu ia bisa mencintai Kai lagi. Krystal mengetikkan beberapa nomor yang benar-benar telah diingatnya selama beberapa waktu terakhir ini, selama sesaat gadis itu hanya memandangi deretan nomor itu tanpa terpikirkan untukmen-dial nomer lelaki itu. Ia menghela nafas kasar ketika menyadari tangannya bergerak lebih cepat bahkan daripada otaknya.
“ Kenapa menelfon tengah malam seperti ini ?” Suara berat lelaki itu langsung terdengar jelas di telinga Krystal.
“ Kurasa aku salah menekan tombol. Aku terus menerus menatap layar dan melihat nomormu dan sepertinya otakku mulai berbuat kesalahan.”
Krystal tertawa pelan,menyadari kebodohan yang dibuat oleh dirinya sendiri. Kai terdengar tak menjawab selama beberapa saat lelaki itu hanya menghela nafas kasar.
“ Kalau begitu –“
“ Kau akan menutup telfonnya kan ?” Krystal tersenyum samar, mengetahui apa yang akan dikatakan kekasihnya. Ia terlalu mengetahui seorang Kim Jongin bahkan hingga membuat gadis itu dapat menebak apa yang terpikir pada pikirannya.
“ Baiklah sebaiknya kau melanjutkan tidurmu lagi. Aku hanya berharap kau lebih memilih memimpikanku dibandingkan salah satu gadis-gadismu itu. Jaljayo.”
Krystal mematikan sambungan telfonnya, tidak menunggu lebih lama lagi jawaban Kai. Ah, apakah Krystal Jung benar-benar akan gila karena seorang lelaki bernama Kim Jongin itu ? Sepertinya kemungkinan besar seperti itu.
Kim Jongin, nama itu. Nama yang berusaha ia ingat dengan susah payah dan orang yang benar-benar ia coba untuk kenal dengan baik. Bahkan ketika ia harus mengerjakan sederet pekerjaan bisnis perusahaan keluarganya nama itu terus-menerus muncul di benaknya. Ia selalu bertanya-tanya apa yang dilakukan kekasihnya , dengan gadis mana lagi ia berkencan, dan berapa lama lagi ia akan merasa bersalah pada Krystal.
Andai saja jika ia dapat mengingat setiap kenangan di masa lalunya dengan baik, maka lelaki itu tidak akan seperti ini.
***
Krystal menguap lebar, meregangkan tubuhnya kemudian bergegas menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya. Ia menatap tampilannya pada seragamnya. Gadis itu bergegas berdiri dihadapan jendela, menunggu sebuah Volvo hitam akan menghentikan lajunya tepat dihalaman kediamannya. Krystal berdecak kesal menyadari Kai yang terlambat menjemputnya, gadis itu tersenyum senang dan segera berlari menuruni anak tangga ketika tak lama kemudian seseorang yang ia tunggu telah muncul bersama Volvo hitamnya. Krystal berlari menuju ke arah lelaki yang sedang meunggu didalam Volvo hitamnya.
“ Cepatlah masuk. Aku hari ini kesiangan.” Kai segera menatap sebuah kursi kosong begitu melihat sesosok gadis dengan rambut kecoklatan bergegas keluar menghampirinya.
Menjadi seorang pacar dari Krystal Jung meskipun ia tetap menghindari segala bentuk perhatian pada gadis itu ia tetap melakukan hal-hal yang layaknya dilakukan pasangan lain. Tidak ada satupun orang yang mengetahui bagaimana hubungan mereka sebenarnya setelah tragedi yang menimpa keduanya. Mungkin Sehun hanyalah satu-satunya orang yang mengetahui kebenaran itu.
“ Aku tahu kau terlambat. Aku berani bertaruh saat ini pasti halaman sekolah telah dipadati fans-fans mu.” Krystal terlihat mendengus kesal, mengalihkan perhatiannya pada handphonenya.
“ Karena seseorang membangunkanku tengah malam aku tidak dapat beristirahat dengan baik. Berterimakasihlah padanya.”
Krystal menatap kesal Kai yang terdengar jelas sedang menyindirnya karena menelfon lelaki itu semalam. Lagipula jika Kai terlalu malas untuk mengangkatnya ia bisa me-rejectnya bukan !?
“ Kau bisa mematikannya lain kali, kau tahu aku tidak akan marah meskipun kau tidak mengangkatnya. “ Krystal melirik Kai yang terlihat terpaku selama sesaat, memikirkan cara untuk membalas kata-katanya.
“ Suaranya terlalu berisik. Aku orang yang mudah terbangun.”
“ Kau orang yang mudah sekali tertidur. Berhenti beralasan.” Krystal menatap Kai yang tampak ‘menyerah’ dan melanjutkan perjalanan mereka dalam diam.
Volvo hitam milik Kai akhirnya memasuki halaman sekolah dan sesuai dengan dugaan Krystal saat ini banyak gadis yang sedang meneriakkan nama Kai sedang berbaris dengan rapi disekitar mobil yang keduanya naiki.
Kai, dia tampan, manis, dan perlu kau garis bawahi dengan huruf tebal bahwa lelaki ini adalah penerus Gold Empire yang saat ini bahkan memperluar pasar bisnis mereka pada daerah Eropa dan Amerika. Tidak mengherankan ratusan gadis menginginkan dirinya untuk menjadi kekasih seorang Kim Jong In bukan?
“ Aku sudah mengatakannya. “ Krystal terlihat melirik Kai yang membukakan pintu untuknya kemudian berjalan mendahului Kai.
“ Seharusnya aku yang marah karena dia membuatku bangun terlambat bukan?!” Lelaki itu memandang punggung sempit Krystal yang semakin berjalan menjauhinya. Tiba-tiba sebuah senyum simpul mengembang pada wajah tampannya.
“ Entah bagaimana mungkin tapi sepertinya aku lebih suka dengan Krystal Jung yang bertempramen tinggi seperti ini.” Kai tersenyum puas, melanjutkan langkahnya mengikuti kekasihnya masuk kedalam kelas. Langkahnya tiba-tiba terhenti oleh Oh Sehun yang tiba-tiba saja datang dan meraih pundak lelaki itu.
“ Kau membuatnya kesal di pagi hari ? Apa itu juga salah satu caramu membuatnya memutuskanmu ?” Sehun terlihat menatap Kai dengan tatapan menyelidik membuat Kai membalas tatapan Sehun dengan tatapan tidak mengerti.
“ Jadi kurasa bukan seperti itu.” Sehun mengangguk, kemudian menyamakan langkahnya dengan sahabatnya itu.
“ Kudengar sekolah kita kedatangan dua murid baru sekaligus.” Sehun terlihat benar-benar bersemangat menceritakan semuanya pada sahabatnya itu tanpa memperhatikan wajah Kai yang sama sekali tidak tertarik dengan topik yang mereka bicarakan.
“ Oh Sehun. Kau tahu aku tidak tertarik dengan hal semacam itu kan ?” Kai menatap Sehun dengan tatapan dingin. Membuat Sehun bergidik ngeri menatap Kai yang berjalan mendahuluinya.
Langkah lelaki itu terhenti menatap sesuatu yang langsung menangkap perhatiannya begitu ia memasuki kelasnya . Lagi-lagi saudara sepupunya itu terlihat mempunyai masalah dengannya.
“ Kemana pacarmu itu hei Krystal Jung. Aku sedang bertanya padamu. “ Krystal melirik Joonmyun yang saat ini duduk pada bangku kosong yang terletak tepat disamping gadis itu.
“ Berisik sekali. Aku sedang berkonsenterasi mendengarkan lagu.” Krystal kembali meletakkan earphone pada kedua telinganya.
“ Jadi sepertinya pacarmu sedang sibuk memberikan fanservice ? “
“ Aku akan benar-benar memanggil tunanganmu kemari jika kau mau Joonmyun-ssi.”
Suho melingkarkan tangannya pada pundak gadis itu, membuat Krystal segera melemparkan tatapan tidak senang karena kelakuan lelaki itu.
“ Jauhkan.” Tiba-tiba Kai datang dan segera menjauhkan tangan lelaki yang ia kenal sebagai kakak sepupunya itu dari pundak kekasihnya.
“ Berhenti menganggunya.” Kai menatap Suho yang hanya membalasnya dengan tatapan dingin.
“ Kau tahu bukan kita harus menyelesaikan pemasalahan kita Jongin-a.” Suho berdiri dari tempatnya, membuat kerumunan murid segera berkumpul. Menantikan apa yang selanjutnya akan terjadi pada saudara sepupu keluarga Kim ini. Mungkinkah bahkan keduanya akan berkelahi.
“ Apa yang kau pikirkan hei Kim Joonmyun ! Kau sebaiknya pergi dan jangan menganggu ketenangan kelas lain.” Krystal berteriak kesal menatap Joonmyun yang membulatkan kedua matanya pada gadis itu.
“ Kau seharusnya memanggilku dengan sebutan lebih manis Jungie. Setidaknya panggil aku Suho Oppa?” Lelaki itu tersenyum lebar menatap Krystal yang berusaha menekan emosinya.
“ Hei itu sebutanku untuknya !” Kai menatap Suho tidak senang, hampir saja tangannya akan terangkat jika saja Sehun yang berada disampingnya tidak menahannya.
“ Kim Joonmyun. Dengarkan aku.” Krystal berdiri tepat berhadapan dengan Suho menatapnya tidak senang.
“ Aku tahu dan bahkan semua orang mengetahuinya hubungan keluargamu dan keluarga kekasihku tidak baik. Tapi, aku tidak akan terlibat. Jadi berhenti mengangguku lagi sebelum aku menyuruh kekasihku menghajarmu.” Krystal tersenyum sopan, mengatakannya dengan penuh penekanan pada kata kekasih dan menatap Kai yang berada tak jauh darinya.
“ Maafkan aku bersikap kasar padamu Oppa?” Gadis itu mengerutkan keningnya, sementara Suho segera bergegas keluar dari ruangan kelas itu. Diikuti oleh bisik-bisik yang terdengar pada seluruh ruangan dan bahkan koridor.
“ Gadisku. Benar-benar keren bukan ?” Kai tersenyum penuh kemenangan menatap Sehun yang sepertinya melongo menatap Krystal yang tampak mendengarkan musik dengan tenang.
“ Seharusnya ia menjadi gadisku.” Sehun tertawa pelan begitu Kai menatapnya dengan tajam.
“ Ya! Oh Sehun, benar-benar tidak lucu !”
Kai berjalan melewati Krystal, menuju tempat duduknya yang terletak tepat dibelakang gadis itu.
“ Hei, Aku tidak sungguh-sungguh waktu aku menyuruhmu menghajar hyungmu sendiri.” Gadis itu terlihat bergumam, namun Kai dapat dengan jelas menangkap maksud dari gadis itu.
“ Kau terlalu banyak menakutkan hal-hal yang tidak perlu kau takutkan .”
“ Aku tahu. Aku mempunyai banyak hal disisiku, itu membuatku mudah ketakutan karena aku dapat kehilangannya sewaktu-waktu.” Gadis itu berbalik menatap Kai selama sesaat kemudian membalikkan kembali badannya.
Bagaimana cara mengatakannya? Gadis itu akhir-akhir ini baru menyadari hal yang paling Krystal Jung takutkan didunia ini adalah kehilangan kekasihnya sendiri... Rasanya tidak masuk akal ketika ia memiliki begitu banyak aset dan kekayaan namun ketakutannya hanya berputar pada keberadaan seseorang yang bernama Kim Jong In ?
“Kau? Menakutkan banyak hal? Kukira kau yang sekarang begitu berani hingga tidak takut pada apapun.”
Krystal berbalik menatap Kai , terlihat berpikir selama sesaat. Ragu-ragu untuk memberitahu Kai apa yang baru saja terpikirkan olehnya.
“ Ketakutanku, aku baru menyadarinya aku bahkan tidak takut jatuh miskin dan kehilangan semua sahamku. Ini sedikit gila tapi kenyataannya aku –“
“ Kalian perlu benar-benar mendengarkanku !!” Sehun tiba-tiba berlari kearah keduanya. Membuat Krystal menahan keinginannya untuk memberitahu Kai.
“ WAE !? “ Kai menatap Sebal Sehun yang tak memperdulikannya. Ia berbalik menatap Krystal yang saat ini menghela nafas kasar. Ia mungkin tidak akan mempunyai keberanian sebanyak itu untuk memberitahu Kai lagi.
“ Oh Sehun !” Krystal menatap putus asa Sehun yang tampak sama sekali tidak peduli pada keduanya.
“ Murid baru itu akan masuk ke kelas kita. Kurasa salah satunya adalah pemilik perusahaan stasiun televisi.” Sehun menatap keduanya bersemangat, begitu berkebalikan dengan Krystal yang segera membalikkan badannya tidak memperdulikan ocehan Sehun.
“ Sudah kubilang aku tidak tertarik. Memangnya kenapa dengan pemilik stasiun televisi. Kita memiliki banyak yang lebih dari itu. Lihat saja orang yang baru kau buat kesal.” Kai menunjuk Krystal yang terlihat menenggelamkan kepalanya didalam kedua tangannya.
“ Aku menganggu ?”
“ SANGAT !” Krystal berteriak keras, sama sekali tidak bergerak dari posisinya.
“ Aku begitu bersemangat karena dia seorang gadis dan kudengar dia akan pindah kekelas kita. “
“ Mengapa kau harus begitu bersemangat. Aku bahkan berani bertaruh gadis itu tidak lebih cantik dari Choi Sulli. “ Krystal mengangkat wajahnya menatap Sehun yang terlihat memerah karena jawaban Krystal.
“ Benar, Sulli memang daebak!” Krystal menatap Sehun sebal sementara Kai hanya terheran melihat tingkah laku sahabatnya sendiri.
Tunggu, bukankah Sehun mengatakan gadis yang merupakan anak pindahan itu anak dari pemilik stasiun televisi ? Itu benar-benar tidak mungkin bukan jika gadis bodoh yang baru saja ia campakkan mengejarnya hingga ke sekolahnya ? Tidak , terlalu mustahil dan ia tidak berminat untuk mengetahuinya lebih jauh lagi. Bukankah anak pemilik stasiun televisi didunia ini bukan hanya gadis itu ?!
Kai mengalihkan pandangannya menatap pemandangan luar melalui kaca besar jendelanya. Tak lama Kim Seonsaengnim terlihat memasuki kelas membuat murid-murid yang lainnya berhenti berbicara. Kai masih memandang jendela , tidak tertarik dengan Kim Seonsaengnim yang mengatakan dua orang murid baru akan datang.
Tepat pada saat itu dua orang gadis terlihat memasuki kelas , Seorang gadis berjalan mendahului gadis lainnya. Gadis itu terlihat cantik dan elegan dengan rambut panjang kecoklatan yang terurai hingga bahunya. Sementara gadis yang satunya lagi hanya menguncir rambutnya yang berwarna hitam sama sekali bertolak belakang dengan gadis yang disampingnya.
“ Silahkan memperkenalkan diri.”
“ Ah, Annyeonghasseyo Lee Ji Eun imnida. Kau bisa memanggilku dengan jieun. Aku hanya orang biasa. “
Kai hanya mendengarkan dalam diam, sama sekali tidak tertarik.
“ Anyeong. Park Jiyeon imnida.” Suara itu, nama itu. Kai segera membalikkan badannya, kedua matanya membulat lebar dengan sempurna begitu melihat seorang gadis yang ia kenal sedang berada didepan kelas. Menatapnya secara terang-terangan.
“ Semoga kita dapat berteman dengan baik.” Jiyeon menatap Kai yang terlihat tidak percaya dengan pengelihatannya, ia terdengar memberikan penekanan pada kata berteman. Gadis itu tersenyum tepat pada Kai .
Apa yang sedang dilakukan gadis gila itu sebenarnya ?!
- TO BE CONTINUED –
A/N: Thanks for reading, please do press the love button & comment if you like the story^^ kritik&saran @yhumarav -xoxo (JEE)