Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
How It Works?
Dreamland
>
Fan Fiction
MY LITTLE MONSTER!
Posted by KaptenJe | Selasa,19 November 2013 at 09:03
1
2458
Status
:
Ongoing
Cast
:
Cho Kyuhyun Lee Yeon min
MY LITTLE MONSTER!

CHAPTER 1 : MY LITTLE MONSTER!

Lee Yeon Min POV

Bel istirahat berbunyi. Aku masih ingin berlama-lama bergelut dengan angka-angka yang selalu ingin aku pecahkan ini. Aku sangat terobsesi untuk menjadi nomor satu. Bagiku itu seperti bernapas. Aku ingin sekali berpidato di depan kelas dan menunjukkan kalau aku lebih hebat dari mereka. Kembali aku balik halaman demi halaman buku soal yang tebal itu. aku sudah mengerjakan seluruh buku soal itu. hah… aku harus membeli buku baru …

            “Lee Yeon Min!” seseorang baru saja memanggilku. Dengan malas aku menoleh ke arah sumber suara. Tidak tahukah kalau aku sedang sibuk?

            “Tolong ke ruang guru sebentar ada yang ingin aku tugaskan padamu,” kata Kim seongsengnim. Dengan malas aku mengikutinya dari belakang. Dia wali kelasku. Wali kelas yang bisa dibilang suka mencampuri urusan pribadi muridnya sendiri. Dia sendiri menganggap itu sebuah kepedulian, tapi bagi ku itu adalah mengganggu.

            “Tolong kau pergi ke rumah teman kelasmu Cho Kyuhyun. Berikan selebaran ini padanya, kalau bisa katakan padanya kalau masa skorsnya sudah habis seminggu yang lalu. Dia harus datang ke sekolah besok,” kata Kim seongsengnim. Enak saja, itu kan tugasnya? Kenapa harus aku?

            “Mian. Aku tidak mau,” kata ku sambil berbalik meninggalkan guru ku itu.

            “Chakkaman. Aku tahu kau tidak akan mau. Oleh sebab itu, aku akan memberikanmu imbalan. Ini!” aku menoleh malas kearahnya. Dia menyodorkan sebuah buku soal yang aku cari selama ini. Ah… apakah aku harus melakukannya?

            “arraseo.”

___My Little Monster___

            Kalau saja bukan karena buku itu, aku tidak akan mau melakukan pekerjaan ini. Ini semua karena aku memang membutuhkan buku soal. Aku akhirnya menginjakkan kakiku di apartemennya. Kenapa dia tinggal di apartemen? Bukankah dia punya rumah? Ah.. sudahlah. Itu bukan urusanku.

            Ku tekan interkom apartemen itu berkali-kali, namun tak ada yang menyahut di balik pintu sana. Ya sudahlah, aku setidaknya sudah datang ke apartemennya. Kalau tak ada orang itu bukan urusanku lagi. Aku hanya ingin buku soal itu. ketika aku hendak melangkah meninggalkan apartemen itu, tiba-tiba pintu apartemen itu terbuka dengan cepat dan tanganku tertarik atau lebih tepatnya ditarik masuk ke dalam. Apa-apaan ini?!

            “yak!” teriakku terkejut. Seketika aku sudah tertindih di dinding gara-gara pergerakan ku di kunci oleh orang yang ada di depanku. Ia menatapku tajam. Aku benar-benar ketakutan saat ini. Siapa saja! Tolong aku!!

            “kau! Siapa yang menyuruhmu kemari?! Apa kau suruhan guru jelek itu?! kau mau memaksaku ke sekolah?!” bentaknya padaku. Aku benar-benar ketakutan saat ini!

            “a… ani.. aku hanya ingin memberikan selebaran ini…”kataku gemetar sambil menyodorkan selebaran itu padanya. Wajahnya yang awalnya menatap lurus padaku teralihkan oleh selebaran itu. ia kemudian mengambil selebaran itu dari tanganku dan melepaskan ku dari lengannya. Aku menjauh diri darinya. Dia benar-benar berbahaya!

            “ah… kau ingin memberikan selebaran ini? Seharusnya kau bilang dari tadi. Maafkan aku,”katanya dengan lembut sambil tersenyum. Astaga! Dia itu kenapa…?

            “n.. ne.. sebaiknya aku pergi dulu..” kataku masih dengan hawa ketakutan.

            “Chakkaman. Kau tidak boleh pergi! Kau harus minum sesuatu dulu!” katanya lagi. Apa dia tidak sadar kalau dia hampir saja membunuhku?!

            “tidak usah…”

            “kau menolakku?” katanya dengan tatapan yang aneh. Ya Tuhan! Tolong aku!

            “Ani.. baiklah..” kataku lagi. Dia kembali tersenyum ke arahku. Seandainya saja dia tidak menyerangku tiba-tiba pasti aku akan menganggap senyumannya itu bagus. Tapi senyumnya saat ini terlihat bagaikan monster dimataku.

            Dia menyeretku duduk di ruang tengah apartemennya. Untuk ukuran pelajar, apartemen ini sangat mewah, aku tak mengira monster seperti dia bisa mempunyai apartemen sebesar ini. Aku menunggu monster itu didapur sambil melihat sekeliling apartemen itu. monster itu kembali dengan dua buah kaleng soda di tangannya.

            “maaf… hanya ini yang ku punya,”

            “tidak apa-apa..” kataku gagap.

            “Kenapa kau mau mengantarkannya? Biasanya hanya guru jelek itu yang mau datang ke sini” katanya lagi.

            “karena… kau teman sekelasku..” jawabku. Aku tidak mungkin mengatakan padanya akalau aku menerima tawaran ini karena sebuah buku soal kan? Bisa-bisa aku tewas di tangan namja ini!

            “kau… menanggapku teman…?” katanya terkejut. Astaga… apa aku salah bicara?

            “ah.. begini.. itu.. bukannya kita berada di kelas yang sama? Aku rasa.. itu bisa di kategorikan sebagai teman…” kataku sedikit ketakutan.

            “ya! Kau temanku! Jadilah temanku! Kau adalah teman pertamaku!” teriaknya antusias. Apa-apaan dia?

            “ah.. ne terserah kau saja…” gumamku.

            Dia lalu mengintrogasiku di ruang tengahnya. Menanyakan hal yang aku suka, sesuatu yang kubenci, makanan yang kusuka warna favoritku, dan semua hal sepele yang tidak pernah aku perhatikan sebelumnya.

            “ah… tidak terasa sudah sore. Kau menginap di sini saja!” katanya tiba-tiba. Apa dia bodoh? Aku ini perempuan. Dan dia menyuruhku menginap di apartemennya? Apa dia gila?

            “Tidak usah… Kyuhyun-ssi.. aku pulang saja,”kataku kemudian. Aku bisa sedikit lega dengan monster ini. Dia tidak semengerikan itu.

            “Min-ah, kalau kau tidak mau aku akan mengantakanmu pulang. Dan tidak ada penolakan!” katanya sambil menarik tanganku keluar dari apartemennya. Sepertinya hari ini benar-benar melelahkan…

            Jam tujuh malam aku tiba di rumah. Dia mengantarku dengan mobil audinya. Aku tidak tahu kalau ada pelajar yang menggunakan mobil mewah berkelas seperti itu.

            “sudah sampai, sebaiknya besok kau ke sekolah. Sudah seminggu kau tidak masuk” kataku sekedar basa-basi.

            “kalau aku ke sekolah besok, apa kau mau berada di dekatku terus?” katanya memohon. Kenapa dia?

            “memangnya kenapa?”

            “karena kau teman pertamaku,”

            “arraseo. Aku pergi dulu,”

            “Min-ah..” katanya lagi.

            “apa?”

            “sepertinya aku menyukaimu,” katanya wajah serius. Apa-apaan dia?

            “ah.. kau menyukaiku sebagai teman pertamamu?”

            “bukan! Aku menyukaimu secara seksual!” seketika rahangku jatuh.

            “MWO?!!”

 

To be continiued


Tags:
Komentar
RECENT FAN FICTION
“KANG MAS” YEOJA
Posted Rabu,16 Juni 2021 at 09:31
Posted Senin,20 April 2020 at 22:58
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 23:42
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:08
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
FAVOURITE TAG
ARCHIVES