Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
How It Works?
Dreamland
>
Fan Fiction
Untitled
Posted by KaptenJe | Jumat,01 November 2013 at 11:33
1
9641
Status
:
Complete
Cast
:
BIGBANG, 2NE1, YG ENT, fictional character
Untitled

CHAPTER 2 : DECISION

Aku berdandan rapi sesuai permintaan wanita yang menelponku kemarin. Jarang-jarang aku seperti ini memang, karena sehari-hari hanya memakai t-shirt, jins jelek, dan topi. Tapi ini memang berbeda, jadi kuturuti saja. Aku pun berangkat ke tempat itu, sebuah gedung megah milik YG Academy yang terkenal itu.

            Aku menunggu di loby depan. Karena sangat lama aku menunggu di sofa. Tapi wanita yang menelponku kemarin tak kunjung datang. “Apa jangan-jangan ia menipuku?” pikirku kesal.

            “Permisi, apa kamu Nona Hye Won?” tanya seseorang bertopi yang mendekatiku. “Iya,” jawabku cuek. “Bolehkah aku minta tanda tanganmu?” kata orang itu malu-malu sambil mengeluarkan block note.

            “Hah?” aku heran. Aku menoleh lagi padanya dan mengamati dengan seksama. Aku terkejut bukan main. “Kau... Ji Yong?” aku hampir berteriak. Pria itu membuka topinya, rambut pendek pirangnya terlihat nyata, aku sangat yakin itu Ji Yong. Apakah ini mimpi?

            Tiba-tiba beberapa kamera mendekati kami. “Selamat nona Hye Won, anda terpilih masuk ke reality show ‘Meet the Idol’,” kata seorang kru. “Oh, b, benarkah?” aku bingung.

            “Hye Won-ssi, tolong tanda tangani ini, dan tulis UNTUK JIYONG <3,” kata Ji Yong dengan sok imut.  “I,iya,” aku menandatangi block note itu dengan gugup.

            “Ayo kita foto bersama juga!!” ajak Ji Yong sambil mengeluarkan handphone. “Gomawo Hye Won-ssi, kuharap kita bisa bertemu lagi,” ujar Ji Yong ramah.

            “Oh aku yang seharusnya berterimakasih padamu oppa,” kataku malu-malu.

            “Maaf, aku masih banyak kesibukan. Sampai di sini dulu saja ya, aku pergi,” Ji Yong melambaikan tangan dan masuk ke lift. Aku melihatnya pergi dengan bahagia.

            “Nona Hye Won?” seseorang memanggilku. Ternyata Manajer Park, wanita yang menelponku kemarin. “Maaf membuatmu menunggu. Reality show tadi itu memang kejutan untukmu, kau tidak keberatan kan?” tanya Manajer Park.

            “Oh tidak apa, aku senang sekali,”

            “Baiklah, sekarang kita bicara di ruanganku saja ya. Mari ikut saya,”

            Aku mengikuti Manajer Park ke lantai atas. Sesampainya di sana...

            “Oh maafkan aku Nona Won, ada tamu rupanya. Bisakah kau menungguku di sini? Sebentar saja,” katanya panik.

            “Baiklah,” aku duduk di kursi di depan ruangan Manajer Park. Di antara kerumunan orang-orang yang berlalu lalang di sini tiba-tiba aku melihat sosok Ji Yong berjalan sendirian dan masuk ke ruangan sebelah. Aku mengikutinya karena ingin bertemu lagi.

            “Ternyata shootingnya berjalan cepat,” kata Seungri, asisten pribadi Ji Yong. Ji Yong duduk di sofa dengan malas. “Untunglah, aku mana mau berlama-lama dengan wanita itu! Menyebalkan sekali aku harus berpura-pura manis,”

            “Kudengar dia terpilih setelah mengcover lagumu di Youtube?”

            “Aku tidak sempat dengan hal-hal seperti itu,” Ji Yong cuek sambil memainkan handphone. “Apa aku sudah bisa pulang sekarang?”

            “Mmm... tidak ada kegiatan lain setelah ini, kau bisa pulang.” Jawab Seungri

            “Okelah, aku sudah capek,” Ji Yong segera keluar dan menabrakku yang berdiri di depan pintu ruangan itu. Aku terkejut, tapi memandang Ji Yong dengan penuh amarah.

            “Ya, apa yang kau lakukan di sini?! Apa kau stalker!!” Ji Yong marah.

            “anioo,..” jawabku pelan.

            “Benar-benar tidak tahu malu!” Ji Yong seakan lupa dengan kebaikannya tadi.

            “Ji Yong, ada apa ini? Aku meminta Nona Hye Won menungguku di sini!” Manajer Park keluar dari ruangannya setelah mendengar suara ribut. “Nona Hye Won, silahkan masuk,”

            Ji Yong segera pergi sambil mencibirku dan aku segera menemui Manajer Park.

            “Maafkan kelakuannya Nona Won. Dia memang seperti itu,”

            “...”

            “Baiklah, aku langsung saja. Kami menerimamu untuk masuk ke YG Academy setelah mempertimbangkan hasil audisimu kemarin,...”

            “Oh, benarkah?”

            “Iya, kami juga menilai video covermu di Youtube dan kami rasa itu sangat bagus. Oh ya, kau juga menyanyi di Cheomdamdong kan?”

            “Iya,..”

            “Tim kami telah mengamatimu, kurasa kau adalah pilihan yang tepat untuk bergabung dengan kami. Kau akan menjalani seleksi selama enam bulan sebelum akan mendapatkan trainee resmi untuk beberapa tahun ke depan dan juga kontrak album, itu pun jika kau berhasil nanti...”

            “Terimakasih manajer Park,” aku bahagia. Sepertinya hari ini aku telah menang lotre. “Ini berkas-berkasmu, tolong tanda tangan di sini. Oh ya, kita akan mulai tiga hari lagi. Kuharap kau mematuhi jadwalmu ini,”

            “Iya, akan kulakukan,” jawabku pasti.

            Selesai semua urusan itu, aku keluar dari gedung dengan lemas. Sebenarnya aku bahagia, tapi aku juga sedih mengingat kata-kata Ji Yong tadi. Di depan kamera ia berpura-pura manis, dan ia menghinaku di belakang. Mungkin memang seperti itukah dunia hiburan? Pura-pura saja?

            “Oh mannnn!” umpatku keras-keras. Tidak peduli orang-orang di sekitar mendengarku atau tidak.

            “Hye Won-ah!” panggil suara yang tidak asing.

            “Daesung? Sedang apa di sini? Oh, kau mengikutiku ya!! Haissshhh menyebalkan!!” aku kesal dan juga malu jika Daesung melihatku berpakaian seperti ini.

            “Aigooo... apa yang terjadi denganmu? High Heels? Kau memakai rok? Astagahhh! Bagaimana kalau di foto saja?” Daesung mengeluarkan handphonenya.

            “Ahh, kau ini!” aku pergi sambil marah-marah.

            “Maaf, aku kan hanya bercanda. Kudengar kau tadi bertemu Ji Yong? Bagaimana bisa?”

            “Eoh? Aku juga tidak tahu,” ujarku malas.

            “Menyenangkan sekali bertemu dengannya?”

            “Yaa...,”

            “Ada apa? Kenapa kau terlihat sedih?” Daesung khawatir.

            “Molla,”

            “Ya! Kau ini kenapa hah?!”

            “Diamlah!” jawabku malas.

            Sepanjang perjalanan kami berdua hanya diam saja, hingga tiba di persimpang jalan menuju rumah masing-masing. “Daesung-ah,” panggilku.

            “Ne?”

            “Kau benar-benar ingin gitar yang itu?”

            “Oh? Tentu saja!”

            “Nanti akan kubelikan,”

            “Oh ya? Kau akan merampok toko itu?”

            “Ya enggaklah!!”

            “Nggak usah teriak-teriak kenapa sih? Aku kan hanya bercanda!”

            “Miane, kau tunggu saja aku kembali dan aku akan tepati janjiku,”

            “Maksudmu?”

            “Aku tidak bisa menemanimu di Cheomdamdong lagi mulai sekarang,”

            “Mwora?! Tidak bisa seenaknya begitu dong!”

            “Daesung-ah, ini sudah keputusanku,” aku memohon. Sebenarnya aku juga lelah berdebat.

            “Terserah kau saja!”bentak Daesung. Aku diam saja dan berjalan pulang. Daesung juga segera menuju rumahnya. Hari ini kami berpisah.


Tags:
Komentar
RECENT FAN FICTION
“KANG MAS” YEOJA
Posted Rabu,16 Juni 2021 at 09:31
Posted Senin,20 April 2020 at 22:58
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 23:42
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:08
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
FAVOURITE TAG
ARCHIVES