CHAPTER 1 : Untitled Chapter
“Assalamualaikum…” Ucap Jogin sepulang sekolah. Ketika ia akan masuk rumah.
“Waalaikumsalam… Kamu baru pulang?” Tanya GD
“Iya, Hyung” Jawab Jongin
“Ganti baju sana cepat!!… Jangan lupa jual kue-kue ini sampai habis!” Perintah GD
“Baiklah, aku ganti baju dulu sebentar hyung…” Jawab Jogin
Setelah selesai, Jogin pun berkeliling di daerah kampungnya untuk menjajakan kue-kue itu. Dengan harapan, kue-kue itu habis terjual. Setelah berkeliling kampung cukup lama, akhirnya ada beberapa orang yang membeli kue Jogin. Sang mentari pun mulai terbenam, tetapi kue-kue Jogin masih tersisa cukup banyak. Akhirnya, Jogin memberikan sisa kue-kue tersebut kepada fakir miskin. Namun, setiba di rumah Jogin justru dimarahin ibu dan kakaknya.
“Mana penghasilanmu hari ini?” Tanya ibu kepada Jogin.
“Ini bu, penghasilan jualan kue hari ini” Jawab Anita sambil memberikan uangnya.
“Apa???.. Cuma segini hasil jualanmu? Padahal, kue-kue ini sudah habis!” Ucap GD dengan ekspresi marah.
“Maafkan aku bu, sebenarnya kue-kue ini masih tersisa cukup banyak, tetapi aku berikan sisa kue-kue ini kepada fakir miskin” Ucap Jogin sambil menangis.
“Apa???.. Kita buat makan saja susah!! Malah kau beri kepada orang lain” Kata Ibu.
“Sudalah bu, jangan marahin Jogin terus apa yang dia lakukan baik…” Ucap ayah.
Jongin berlari menuju kamarnya sambil menangis. Dia langsung mengambil air wudhu dan menunaikan solat maghrib. Tidak lupa pula, ia selalu berdoa agar mimpinya tercapai menjadi Idol yang terkenal, kulit menjadi putih dan keluarganya selalu diberi keberkahan. Setelah selesai, Jongin selalu rajin belajar setiap hari. Walaupun, setelah seharian ia beraktvitas, tetapi ia tak pernah mengenal kata lelah. Ia percaya bahwa rasa lelahnya hari ini adalah awal dari semua impiannya agar menjadi nyata.
Waktu menunjukan pukul 21.00 KST, Jongin langsung menarik selimutnya untuk tidur. Keesokan harinya, sebelum Jongin berangkat sekoah, ia meminta uang untuk biaya ujian akhir semesternya. Namun, malah terjadi pedebatan.
“Bu… Minggu depan Jongin ada ujian semester, Jongin mau minta uang buat ujian semesteran,nanti dua siswa terbaik akan mendapat beasiswa, boleh tidak?” Ucap Jongin.
“Jongin, sebaiknya kamu berhenti sekolah saja!! kamu bantuin ibu jualan kue-kue keliling daripada kamu kamu sekolah buang-buang uang saja” Ucap GD.
“Benar kata Hyung-mu nak, kalau kamu bantuin ibu jualan kue keliling, hasilnya bisa langsung kita nikmati” kata ibu.
“Jangan dengarkan ucapan ibu dan Hyung mu nak, kamu harus terus sekolah sampai cita-citamu tercapai, pendidikan itu penting, lebih baik kamu pergi sekolah saja ini uang untuk membayar ujian kamu nak mudah-mudahan cukup…” Ucap ayah dengan tegas.
Jogin pun berpamitan kepada orangtuanya dan ia langsung bergegas menuju sekolah. Sepanjang perjalanan, ia selalu mengingat ucapan ibu dan hyungnya tadi. Sebenarnya, ia sangat sedih atas ucapan ibu dan hyungya tadi. Bahkan, ia menahan air matanya karena ia tak mau terlihat sedih di depan ayahnya. Akan tetapi, keadaan semua ini tidak memutuskan semangat Jongin untuk meraih cita-citanya. Jongin semakin yakin bahwa ia bisa meraih mimpinya dan ia yakin bahwa apa yang terjadi pada dirinya adalah sebuah tantangan agar cita-citanya bisa tercapai.
Sesampainya di sekolah, ia bingung karena uang untuk membayar ujianya masih kurang cukup banyak. Akan tetapi, tiba-tiba Sehun menghampiri Jongin untuk menawarkan pekerjaan tambahan kepadanya.
“Selamat pagi, Jongin!” Sapa Sehun.
“Pagi juga Sehun!” Jawab Jongin.
“Kamu mau nggak jadi guru les dance aku? “ Tanya sehun
“Apa??… Jadi guru les kamu?? kamu jangan bercanda Ndi?” Ucap Jongin.
“Aku gak Ini serius, memangnya kenapa?” Tanya Sehun.
Awalnya, Jongin tak percaya atas permintaan Sehun. Di dalam hatinya ia bingung apa yang harus ia jawab. Sepulang sekolah, ia harus membantu ibunya berjualan kue keliling, itu yang membuat dia bingung kapan waktu untuk mengajari Sehun. Namun, Sehun terus membujuk Jongin agar ia mau menjadi guru les nya. Setelah berfikir lama, Jongin pun bersedia untuk menjadi guru les Sehun
“Tapi Sepulang sekolah, aku harus membantu ibuku berjualan kue keliling, nanti kapan waktu aku untuk mengajari kamu? Apa sebaiknya kamu cari guru les lain aja?” Tanya Jongin.
“Tenyata itu yang membuat kamu bingung, kamu ga usah khawatir nanti aku beli semua kue-kue kamu untuk anak panti asuhan, yang penting kamu kamu mau jadi guru les aku, kamu itukan murid terpandai dalam hal dance di sekolah bahkan, kamu pernah menjuarai banyak perlombaan mangkanya, aku ingin kamu menjadi guru les aku” Jawab Sehun.
“Baiklah, aku mau jadi guru les kamu” Kata Jongin.
“Sehun kamu sadar donk! Jongin itu cowok miskin dan kulit dia berwarna gelap masa iya dia jadi guru les kamu? Apa itu engga salah?“ Kata MJ.
“Diam kamu MJ!! Pergi Sana!!” Kata Sehun Dengan ekspresi marah.
MJ pun pergi meninggalkan Jongin dan Sehun. Tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi. Jongin dan Sehun bergegas untuk masuk kelasnya.
Jam pertama hari ini adalah matematika. Seperti biasanya, ada ulangan matematika mendadak hari ini. Jongin pun mendapatkan nilai seratus, sedangkan Sehun dan MJ mendapat nilai lima puluh.
Setelah beberapa saat, bel istirahat pun berbunyi. Pak Bogum, Wali kelas Jongin memanggil Jongin untuk segera menuju ke ruang guru. Jongin pun langsung bergegas menuju ke ruang guru.
“Assalamualaikum pak..” Ucap Jongin sambil mengetuk pintu.
“Waalaikumsalam, silahkan masuk” Jawab Pak Bogum.
“Maaf pak, ada apa bapak memanggil saya ke ruangan bapak?” Tanya Jongin
“Begini, ujian semester akan diadakan minggu depan sedangkan kamu belum membayar uang ujian itu, maafkan bapak seandainya kamu belum bisa membayar uang ujian itu, kamu tidak bisa mengikuti ujian semester tersebut” Kata Pak Bogum.
“Baiklah Pak, saya akan berusaha membayar uang ujian, agar bisa mengikuti ujian semester tersebut” kata Jongin
“Iya Bapak sangat mengharapkan kamu bisa mengikuti ujian semester tersebut, selama ini nilai-nilai ulangan harian kamu sangat memuaskan” Ucap Pak Bogum
“Iya Pak, kalau begitu saya pamit keluar dulu, assalamualaikum” Ucap Jongin sambil bersalaman dengan Pak Bogum
“Waalaikumsalam” Jawab Pak Bogum
Di dalam hati kecilnya, ia sangat sedih dan bingung karena sampai hari ini uang untuk membayar ujian semesternya masih kurang cukup banyak.
Bel masuk pun berbunyi, pertanda jam istirahat telah berakhir, Jongin segera menuju ke kelasnya. Ketika ia masuk ke kelasnya, ia terlihat sering melamun. Sehun pun merasa ada yang aneh dengan Jongin. Semenjak Jongin keluar dari ruangan Pak Bogum, ia menjadi sering melamun di kelasnya. Akhirnya, Sehun pun bertanya dan menghampiri Jongin. Namun, sayangnya Jongin tetap saja tidak mau menceritakan apa yang terjadi pada dirinya.
“Kamu kenapa? Semenjak keluar dari ruangan Pak Bogum, kamu kok jadi sering melamun?” Tanya Sehun dengan penasaran
“Aku nggak apa-apa kok, oh iya… nanti soreh aku ke rumah kamu” Jawab Jongin sambil mengalihkan pembicaraan.
“oke, aku tunggu” Jawab sehun.
Beberapa saat kemudian, bel pulangpun berbunyi. Jongin pun langsung bergegas untuk pulang kerumahnya. Sesampainya dirumah, ia membereskan kue-kue jualanya. Tanpa merasa lelah, ia langsung menuju ke rumah Sehun. Sebelum ia menuju ke rumah Sehun, ia menceritakan kepada Ayah, Ibu dan Kakaknya bahwa mulai hari ini ia menjadi guru lesnya Andi.
“Ibu, Ayah, GD Hyung sebelum Jongin berangkat, aku mau menceritakan suatu hal bahwa mulai hari ini aku akan menjadi guru les dance Sehun” Ucap Jongin.
“Apa?? Kamu akan menjadi guru les dance Sehun?, lalu bagaimana dengan kue-kue ini?” Tanya Ibu dan GD dengan ekspresi terkejut.
“Ibu dan GD Hyung nggak usah khawatir kata Jongin semua kue-kue ini akan dia beli sampai habis, karena Sehun akan memberikan kue-kue ini untuk anak-anak panti asuhan” Jawab Jongin
“Oh ya, bagus donk kita akan mendapatkan keuntungan lebih besar, iya engga bu?” Kata GD.
“Iya tentu, benar kata Hyungmu” Ucap Ibu
“Bapak izinkan kamu untuk menjadi guru les Sehun, tetapi bapak pesan sama kamu, jangan terlalu capek nanti kamu bisa jatuh sakit” Pesan Bapak.
“Iya Pak.. aku selalu ingat pesan bapak, yasudah kalau begitu aku pamit dulu assalamualaikum” Ucap Jongim
“Waalaikumsalam” Jawab Bapak
Jongin pun langsung bergegas menuju rumah Sehun dengan berjalan kaki. Ia rela berjalan kaki walaupun jarak dari rumahnya ke rumah Sehun cukup jauh. Dia merasa senang jika bisa berbagi ilmu dengan orang lain.
Tak lama kemudian, Jongin pun akhirnya sampai di rumah Sehun.
“Assalamualaikum Sehun…” Ucap Jongin.
“Waalaikumsalam, silahkan masuk! Kue-kuenya kamu taruh di meja makan saja, karena akan segera dikirim ke panti asuhan…” Jawab Sehun
“Iya makasih, hari ini kamu mau bahas mengenai soal gerakan yang mana?” Tanya Jongin
“Aku mau ngebahas tentang Robottic, aku sangat lemah di bagian itu, dan aku ingin mengikuti audisi SM Entertaiment Pekan depan siapa tau kita bisa lolos dan mewujudkan mimpi kita” Jawab Sehun
“Ya udha ikutin aku” Kata Jongin. Dan dia langsung mempraktikannya dengan sangat bagus.
Setelah berapa kali Jongin mencontohkan Gerakan, Sehun pun akhirnya mengerti sedikit demi sedikit. Namun, Sehun bingung karena melihat Jongin yang sering melamun akhir-akhir ini.
“sebenarnya ada apa akhir-akhir ini kamu sering melamun?” Tanya Sehun.
“Kayanya aku ga bisa ikut ujian semester besok, karena uang aku belum cukup umtuk membayar uang ujian tersebut” Jawab Jongin.
“Apa?? Pokoknya kamu harus ikut, ujian semester itu sekaligus penentu pemenang dua siswa terbaik untuk mendapatkan beasiswa, urusan biaya nanti aku yang urus kamu gak usah khawatir” Kata Sehun.
“Makasih banyak, aku janji aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, aku beruntung mempunyai teman sebaik kamu” Ucap Jongin sambil tersenyum.
“Iya sama-sama ” Ucap Sehun sambil membalas senyum
Keesokan harinya, Semua Siswa – Siswi mengikuti ujian semester tersebut. Sebelum berangkat ke sekolah sehun dan jongin meminta doa kepada kedua orangtuanya masing-masing. Dengan harapan, mereka berdualah yang menjadi dua siswa terbaik pemenang beasiswa tersebut. Sesampainya di sekolah, Sehun dan Jongin pun saling memberikan semangat satu sama lain. Rasa tegangpun nampak pada wajah mereka berdua, Ketika memasuki ruangan ujian. Setelah kurang lebih 2 jam, mereka keluar dari ruangan ujian tersebut, mereka berdua hanya bisa pasra menunggu hasilnya.
Tiga hari kemudian, tepatnya saat upacara bendera, tiba saatnya pengumuman hasil ujian semester tersebut. Hati mereka semakin bertanya-tanya apa ia bisa mendapatkan beasiswa tersebut. Beberapa saat kemudian, Bapak Kepala Sekolah mengumumkan bahwa yang mendapatkan beasiswa melanjutkan ke perguruan tinggi K’ARTS sekaligus nilai ujian terbaik adalah Sehun dan Jongin. Awalnya, mereka berdua tak percaya, hanya kebahagian yang menyelimuti mereka.Kedua orang tau mereka sangat bangga. Ibu, GD dan SMJ meminta maaf kepada Jongin, karena selama ini sudah jahat kepadanya.
Akhirnya, Jongin dan Sehun pun memfokuskan diri untuk menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu. Empat tahun telah berlalu, akhirnya Andi dan Anitapun selesai menyelesaikan kuliahnya. Mereka pun mengikuti audisi SM Entertaiment untuk mewujudkan cita citanya yang ingin menjadi Idol.
Mengikuti audisi lalu menjadi traine selama 5tahun akhirnya Jongin dan sehun debut sebagai anggota EXO. Mereka sangat bersyukur karena impiannya menjadi seorang Idol akhirnya tercapai
“Assalamualaikum…” Ucap Jogin sepulang sekolah. Ketika ia akan masuk rumah.
“Waalaikumsalam… Kamu baru pulang?” Tanya GD
“Iya, Hyung” Jawab Anita.
“Ganti baju sana cepat!!… Jangan lupa jual kue-kue ini sampai habis!” Perintah GD
“Baiklah, aku ganti baju dulu sebentar hyung…” Jawab Jogin
Setelah selesai, Jogin pun berkeliling di daerah kampungnya untuk menjajakan kue-kue itu. Dengan harapan, kue-kue itu habis terjual. Setelah berkeliling kampung cukup lama, akhirnya ada beberapa orang yang membeli kue Jogin. Sang mentari pun mulai terbenam, tetapi kue-kue Jogin masih tersisa cukup banyak. Akhirnya, Jogin memberikan sisa kue-kue tersebut kepada fakir miskin. Namun, setiba di rumah Jogin justru dimarahin ibu dan kakaknya.
“Mana penghasilanmu hari ini?” Tanya ibu kepada Jogin.
“Ini bu, penghasilan jualan kue hari ini” Jawab Anita sambil memberikan uangnya.
“Apa???.. Cuma segini hasil jualanmu? Padahal, kue-kue ini sudah habis!” Ucap GD dengan ekspresi marah.
“Maafkan aku bu, sebenarnya kue-kue ini masih tersisa cukup banyak, tetapi aku berikan sisa kue-kue ini kepada fakir miskin” Ucap Jogin sambil menangis.
“Apa???.. Kita buat makan saja susah!! Malah kau beri kepada orang lain” Kata Ibu.
“Sudalah bu, jangan marahin Jogin terus apa yang dia lakukan baik…” Ucap ayah.
Jongin berlari menuju kamarnya sambil menangis. Dia langsung mengambil air wudhu dan menunaikan solat maghrib. Tidak lupa pula, ia selalu berdoa agar mimpinya tercapai menjadi Idol yang terkenal, kulit menjadi putih dan keluarganya selalu diberi keberkahan. Setelah selesai, Jongin selalu rajin belajar setiap hari. Walaupun, setelah seharian ia beraktvitas, tetapi ia tak pernah mengenal kata lelah. Ia percaya bahwa rasa lelahnya hari ini adalah awal dari semua impiannya agar menjadi nyata.
Waktu menunjukan pukul 21.00 KST, Jongin langsung menarik selimutnya untuk tidur. Keesokan harinya, sebelum Jongin berangkat sekoah, ia meminta uang untuk biaya ujian akhir semesternya. Namun, malah terjadi pedebatan.
“Bu… Minggu depan Jongin ada ujian semester, Jongin mau minta uang buat ujian semesteran,nanti dua siswa terbaik akan mendapat beasiswa, boleh tidak?” Ucap Jongin.
“Jongin, sebaiknya kamu berhenti sekolah saja!! kamu bantuin ibu jualan kue-kue keliling daripada kamu kamu sekolah buang-buang uang saja” Ucap GD.
“Benar kata Hyung-mu nak, kalau kamu bantuin ibu jualan kue keliling, hasilnya bisa langsung kita nikmati” kata ibu.
“Jangan dengarkan ucapan ibu dan Hyung mu nak, kamu harus terus sekolah sampai cita-citamu tercapai, pendidikan itu penting, lebih baik kamu pergi sekolah saja ini uang untuk membayar ujian kamu nak mudah-mudahan cukup…” Ucap ayah dengan tegas.
Jogin pun berpamitan kepada orangtuanya dan ia langsung bergegas menuju sekolah. Sepanjang perjalanan, ia selalu mengingat ucapan ibu dan hyungnya tadi. Sebenarnya, ia sangat sedih atas ucapan ibu dan hyungya tadi. Bahkan, ia menahan air matanya karena ia tak mau terlihat sedih di depan ayahnya. Akan tetapi, keadaan semua ini tidak memutuskan semangat Jongin untuk meraih cita-citanya. Jongin semakin yakin bahwa ia bisa meraih mimpinya dan ia yakin bahwa apa yang terjadi pada dirinya adalah sebuah tantangan agar cita-citanya bisa tercapai.
Sesampainya di sekolah, ia bingung karena uang untuk membayar ujianya masih kurang cukup banyak. Akan tetapi, tiba-tiba Sehun menghampiri Jongin untuk menawarkan pekerjaan tambahan kepadanya.
“Selamat pagi, Jongin!” Sapa Sehun.
“Pagi juga Sehun!” Jawab Jongin.
“Kamu mau nggak jadi guru les dance aku? “ Tanya sehun
“Apa??… Jadi guru les kamu?? kamu jangan bercanda Ndi?” Ucap Jongin.
“Aku gak Ini serius, memangnya kenapa?” Tanya Sehun.
Awalnya, Jongin tak percaya atas permintaan Sehun. Di dalam hatinya ia bingung apa yang harus ia jawab. Sepulang sekolah, ia harus membantu ibunya berjualan kue keliling, itu yang membuat dia bingung kapan waktu untuk mengajari Sehun. Namun, Sehun terus membujuk Jongin agar ia mau menjadi guru les nya. Setelah berfikir lama, Jongin pun bersedia untuk menjadi guru les Sehun
“Tapi Sepulang sekolah, aku harus membantu ibuku berjualan kue keliling, nanti kapan waktu aku untuk mengajari kamu? Apa sebaiknya kamu cari guru les lain aja?” Tanya Jongin.
“Tenyata itu yang membuat kamu bingung, kamu ga usah khawatir nanti aku beli semua kue-kue kamu untuk anak panti asuhan, yang penting kamu kamu mau jadi guru les aku, kamu itukan murid terpandai dalam hal dance di sekolah bahkan, kamu pernah menjuarai banyak perlombaan mangkanya, aku ingin kamu menjadi guru les aku” Jawab Sehun.
“Baiklah, aku mau jadi guru les kamu” Kata Jongin.
“Sehun kamu sadar donk! Jongin itu cowok miskin dan kulit dia berwarna gelap masa iya dia jadi guru les kamu? Apa itu engga salah?“ Kata MJ.
“Diam kamu MJ!! Pergi Sana!!” Kata Sehun Dengan ekspresi marah.
MJ pun pergi meninggalkan Jongin dan Sehun. Tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi. Jongin dan Sehun bergegas untuk masuk kelasnya.
Jam pertama hari ini adalah matematika. Seperti biasanya, ada ulangan matematika mendadak hari ini. Jongin pun mendapatkan nilai seratus, sedangkan Sehun dan MJ mendapat nilai lima puluh.
Setelah beberapa saat, bel istirahat pun berbunyi. Pak Bogum, Wali kelas Jongin memanggil Jongin untuk segera menuju ke ruang guru. Jongin pun langsung bergegas menuju ke ruang guru.
“Assalamualaikum pak..” Ucap Jongin sambil mengetuk pintu.
“Waalaikumsalam, silahkan masuk” Jawab Pak Bogum.
“Maaf pak, ada apa bapak memanggil saya ke ruangan bapak?” Tanya Jongin
“Begini, ujian semester akan diadakan minggu depan sedangkan kamu belum membayar uang ujian itu, maafkan bapak seandainya kamu belum bisa membayar uang ujian itu, kamu tidak bisa mengikuti ujian semester tersebut” Kata Pak Bogum.
“Baiklah Pak, saya akan berusaha membayar uang ujian, agar bisa mengikuti ujian semester tersebut” kata Jongin
“Iya Bapak sangat mengharapkan kamu bisa mengikuti ujian semester tersebut, selama ini nilai-nilai ulangan harian kamu sangat memuaskan” Ucap Pak Bogum
“Iya Pak, kalau begitu saya pamit keluar dulu, assalamualaikum” Ucap Jongin sambil bersalaman dengan Pak Bogum
“Waalaikumsalam” Jawab Pak Bogum
Di dalam hati kecilnya, ia sangat sedih dan bingung karena sampai hari ini uang untuk membayar ujian semesternya masih kurang cukup banyak.
Bel masuk pun berbunyi, pertanda jam istirahat telah berakhir, Jongin segera menuju ke kelasnya. Ketika ia masuk ke kelasnya, ia terlihat sering melamun. Sehun pun merasa ada yang aneh dengan Jongin. Semenjak Jongin keluar dari ruangan Pak Bogum, ia menjadi sering melamun di kelasnya. Akhirnya, Sehun pun bertanya dan menghampiri Jongin. Namun, sayangnya Jongin tetap saja tidak mau menceritakan apa yang terjadi pada dirinya.
“Kamu kenapa? Semenjak keluar dari ruangan Pak Bogum, kamu kok jadi sering melamun?” Tanya Sehun dengan penasaran
“Aku nggak apa-apa kok, oh iya… nanti soreh aku ke rumah kamu” Jawab Jongin sambil mengalihkan pembicaraan.
“oke, aku tunggu” Jawab sehun.
Beberapa saat kemudian, bel pulangpun berbunyi. Jongin pun langsung bergegas untuk pulang kerumahnya. Sesampainya dirumah, ia membereskan kue-kue jualanya. Tanpa merasa lelah, ia langsung menuju ke rumah Sehun. Sebelum ia menuju ke rumah Sehun, ia menceritakan kepada Ayah, Ibu dan Kakaknya bahwa mulai hari ini ia menjadi guru lesnya Andi.
“Ibu, Ayah, GD Hyung sebelum Jongin berangkat, aku mau menceritakan suatu hal bahwa mulai hari ini aku akan menjadi guru les dance Sehun” Ucap Jongin.
“Apa?? Kamu akan menjadi guru les dance Sehun?, lalu bagaimana dengan kue-kue ini?” Tanya Ibu dan GD dengan ekspresi terkejut.
“Ibu dan GD Hyung nggak usah khawatir kata Jongin semua kue-kue ini akan dia beli sampai habis, karena Sehun akan memberikan kue-kue ini untuk anak-anak panti asuhan” Jawab Jongin
“Oh ya, bagus donk kita akan mendapatkan keuntungan lebih besar, iya engga bu?” Kata GD.
“Iya tentu, benar kata Hyungmu” Ucap Ibu
“Bapak izinkan kamu untuk menjadi guru les Sehun, tetapi bapak pesan sama kamu, jangan terlalu capek nanti kamu bisa jatuh sakit” Pesan Bapak.
“Iya Pak.. aku selalu ingat pesan bapak, yasudah kalau begitu aku pamit dulu assalamualaikum” Ucap Jongim
“Waalaikumsalam” Jawab Bapak
Jongin pun langsung bergegas menuju rumah Sehun dengan berjalan kaki. Ia rela berjalan kaki walaupun jarak dari rumahnya ke rumah Sehun cukup jauh. Dia merasa senang jika bisa berbagi ilmu dengan orang lain.
Tak lama kemudian, Jongin pun akhirnya sampai di rumah Sehun.
“Assalamualaikum Sehun…” Ucap Jongin.
“Waalaikumsalam, silahkan masuk! Kue-kuenya kamu taruh di meja makan saja, karena akan segera dikirim ke panti asuhan…” Jawab Sehun
“Iya makasih, hari ini kamu mau bahas mengenai soal gerakan yang mana?” Tanya Jongin
“Aku mau ngebahas tentang Robottic, aku sangat lemah di bagian itu, dan aku ingin mengikuti audisi SM Entertaiment Pekan depan siapa tau kita bisa lolos dan mewujudkan mimpi kita” Jawab Sehun
“Ya udha ikutin aku” Kata Jongin. Dan dia langsung mempraktikannya dengan sangat bagus.
Setelah berapa kali Jongin mencontohkan Gerakan, Sehun pun akhirnya mengerti sedikit demi sedikit. Namun, Sehun bingung karena melihat Jongin yang sering melamun akhir-akhir ini.
“sebenarnya ada apa akhir-akhir ini kamu sering melamun?” Tanya Sehun.
“Kayanya aku ga bisa ikut ujian semester besok, karena uang aku belum cukup umtuk membayar uang ujian tersebut” Jawab Jongin.
“Apa?? Pokoknya kamu harus ikut, ujian semester itu sekaligus penentu pemenang dua siswa terbaik untuk mendapatkan beasiswa, urusan biaya nanti aku yang urus kamu gak usah khawatir” Kata Sehun.
“Makasih banyak, aku janji aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, aku beruntung mempunyai teman sebaik kamu” Ucap Jongin sambil tersenyum.
“Iya sama-sama ” Ucap Sehun sambil membalas senyum
Keesokan harinya, Semua Siswa – Siswi mengikuti ujian semester tersebut. Sebelum berangkat ke sekolah sehun dan jongin meminta doa kepada kedua orangtuanya masing-masing. Dengan harapan, mereka berdualah yang menjadi dua siswa terbaik pemenang beasiswa tersebut. Sesampainya di sekolah, Sehun dan Jongin pun saling memberikan semangat satu sama lain. Rasa tegangpun nampak pada wajah mereka berdua, Ketika memasuki ruangan ujian. Setelah kurang lebih 2 jam, mereka keluar dari ruangan ujian tersebut, mereka berdua hanya bisa pasra menunggu hasilnya.
Tiga hari kemudian, tepatnya saat upacara bendera, tiba saatnya pengumuman hasil ujian semester tersebut. Hati mereka semakin bertanya-tanya apa ia bisa mendapatkan beasiswa tersebut. Beberapa saat kemudian, Bapak Kepala Sekolah mengumumkan bahwa yang mendapatkan beasiswa melanjutkan ke perguruan tinggi K’ARTS sekaligus nilai ujian terbaik adalah Sehun dan Jongin. Awalnya, mereka berdua tak percaya, hanya kebahagian yang menyelimuti mereka.Kedua orang tau mereka sangat bangga. Ibu, GD dan SMJ meminta maaf kepada Jongin, karena selama ini sudah jahat kepadanya.
Akhirnya, Jongin dan Sehun pun memfokuskan diri untuk menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu. Empat tahun telah berlalu, akhirnya Andi dan Anitapun selesai menyelesaikan kuliahnya. Mereka pun mengikuti audisi SM Entertaiment untuk mewujudkan cita citanya yang ingin menjadi Idol.
Mengikuti audisi lalu menjadi traine selama 5tahun akhirnya Jongin dan sehun debut sebagai anggota EXO. Mereka sangat bersyukur karena impiannya menjadi seorang Idol akhirnya tercapai.
Terimakasih sudah membaca, maaf baru pertama kali buat FF, semoga bisa menghibur.