Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
How It Works?
Dreamland
>
Fan Fiction
IF IM
Posted by KaptenJe | Kamis,27 Juli 2017 at 05:50
0
639
Status
:
Ongoing
Cast
:
BIGBANG
IF IM

CHAPTER 1 : Oneshoot

Panggilan mendadak ini begitu menggangguku, bahkan kafe yang membutuhkanku di Busan pun aku tinggalkan. Setelah ku ingat-ingat jadwal latihan Jiu Jitsu ku pun semakin padat.  Sial!  Pastikan jika ini hal yang penting, aku akan benar benar mencekik si-Kim itu jika aku mengemudi untuk hal yang tak penting.  Sesampainya di gedung agensiku kejutan menyambutku. Puluhan, atau mungkin ratusan netter memadati pintu masuk utama. Aku kewalahan menghadapi mereka semua. “Seungri-ah”. Itu dia pelakunya, lihat saja apa yang akan kulakukan padanya. “Hey, Hyung. Ada apa ini? Kau tau aku mengemudi sendiri dari busan meninggalkan semua jadwal latihan dan kafeku? Aku harap ini hal yang penting”. “Jangan mengomel dulu padaku, bergabunglah bersama Daesung di lantai 5. Aku segera menyusul” Daesung hyung? Bukankah dia di Jepang? Apa dia juga pulang mendadak sepertiku? Sepenting itukah alasan kami kesini? Dia menjadi sebuah titik kecil kemudian menghilang, Akankah ini pergi setelah berjalannya waktu? – Lee Seung Hyun “Daesung-ah” Seseorang memanggilku dari arah belakang, ia berlari kecil menyusulku. Seseorang bocah yang ingin sekali aku penyekkan kepalanya.  “Hei bocah. Kemarikan kepalamu, biar ku jepitkan kepintu lift agar kau ingat kalau aku lebih tua darimu”. Ia tertawa sejenak, lalu memelukku sembari berkata “sama-sama hyung, aku juga merindukanmu” Aku tertawa ringan dan membalas pelukan maknae kurang ajar ini.   “Bagaimana konser Solo Jepang mu? Kenapa kau tak memberiku tiket gratis? “ Dasar anak kurang ajar, lihat wajahnya yang tertawa lepas itu. “Kau ini! dan Woaah! Apa ini? Inikah aset Jiu Jitsu mu itu?” Ucapku sambil menekan-nekan otot padatnya.  “Ini bukan apa-apa. Tapi ngomong-ngomong, Kenapa kita dipanggil kesini?”. Kami tetap berjalan menuju ruang meeting bersama. “Entahlah, aku juga baru sampai” Sesampainya diruang meeting bersama, aku melihat tiga orang pria tengah bercengkrama. Salah satu dari mereka adalah managerku, dan dua orang lain terlihat asing dengan pakaian serba hitam juga jaket kulit mereka. Ada sesuatu diwajah managerku yang membuatku merasa sedang disituasi sulit.  Bagaimana denganmu? Apakah kamu benar-benar baik baik saja? Kita putus disini, aku harus melupakanmu tapi ini sungguh tidaklah mudah - Kang Daesung Tok Tok “Jiyong-ah, keluarlah sebentar. Kami membutuhkanmu, rapat akan dimulai” Hening, sama, masih sama. Aku tak mendapatkan jawaban lagi. Ku menghela nafas berat. Tubuhku penat, fikiranku lelah. Kududukan kembali diriku dikursi panjang yang tersedia. Kutekan kedua pelipisku, nyerinya masih sama, aku butuh istirahat juga makan. Tapi makhluk didalam studio itu lebih membutuhkan apapun dari pada aku. Itulah yang membuatku tak beranjak dari tempat ini sejak kemarin.  Ya, sejak kemarin malam. Sebelumnya aku dan Jiyong mengerjakan track Solo kami bersama, dari pagi hingga sore. Dan saat aku hampir selesai, aku berniat pamit dari studionya sebelum manager Kim datang dan membawa kabar yang mengejutkan. Berbeda denganku yang hanya termangu, Jiyong tanpa sepatah katapun melesat meninggalkan studio dan pekerjaannya. Aku menunggu di studionya, berharap mendapat kabar yang lebih menenangkan.  Tapi tidak. Barulah setelah pukul 2 dini hari, ia kembali.  Tapi bukan kejelasan yang aku dapatkan, melainkan sorot tajam dan wajah dinginnya juga perlakuan tak ingin diganggu darinya. Ia langsung menutup pintu studionya, menguncinya dari dalam hingga aku tak bisa masuk. Dan ia mengurung diri hingga sekarang, sudah lebih dari enam jam. Entah apa yang ia sembunyikan, entah apa yang ia lakukan didalam. Tapi satu kesimpulanku atas Jiyong, ia baru saja marah besar.   Aku melihat dirinya, semakin jauh  Aku mengingat masa lalu, aku mengingat dirimu – Dong Young Bae Sedikit lagi, dan aku bisa beristirahat. Sedikit lagi dan pekerjaanku ini selesai. Taeyang juga hampir selesai dengan liriknya. Kami memang bergilir akan merilis album solo, jadi kami bekerja bersama. Albumku telah sempurna 90%. Jadwal rilisnya pun sudah dekat,  kira-kira satu pekan lagi. Setelah jadwal rilis, maka jadwal Solo Tur pun menanti. Berbeda dengan Taeyang, Jadwalnya dimulai bulan depan. Yah, kesuksesan Daesung pada album dan konser nya di Jepang jadi pemicu ku dan Taeyang untuk comeback. Sementara T.O.P wajib militer dan Seungri yang fokus pada bisnis juga olah raganya. “ah,, ayolah kita berhenti sejenak dan pergi makan malam diluar, aku yakin sejak pagi tadi kau bahkan lupa kau adalah manusia yang butuh makan”. Inilah salah satu hiburanku jika bekerja bersama Taeyang, partner terbaikku selama lebih dari 10 tahun bersama ini akan merengek di detik detik akhir pekerjaan. Ia akan berubah lebih manja mengalahkan T.O.P jika sedang capek dan suntuk.  “lakukan saja apa yang ingin kau lakukan, dan jika kau mengkhawatirkan pola makanku, belikan saja aku, aku tak punya waktu untuk meladenimu” Aku tersenyum samar melihat respon yang ia tunjukkan. “Yah, terserahlah. Jangan telfon aku jika kau merasa akan mati karena kurang cairan, karena sungguh, saat aku sedang makan aku tak punya waktu untuk mendengarkanmu sekarat”. Lihat, member macam apa dia itu. “Pergilah! “ Tapi, belum sampai Taeyang kedepan pintu, pintu studio ku itu terbuka dan menampakkan manager Kim dibaliknya. Wajahnya pucat, tegang, ia lalu masuk dan mengunci pintu. Sambil was-was ia mengatakan suatu hal. “GD, Taeyang. Dengarkan aku sebentar. Aku butuh kebijakkan kalian dalam merespon berita ini” Aku mendengarkan, Taeyang yang berniat pergi pun kembali duduk. “Baru saja aku mendapat panggilan dari kepolisian, mereka mengatakan baru saja mendapat bukti kepemilikan obat terlarang di rumah T.O.P, dan diduga ia juga mengkonsumsi. Sekarang pihak polisi akan menahan ia sementara untuk di tes kesehatan. Dan polisi juga meminta anggota yang lainnya untuk diperiksa kesehatannya. Tapi kalian tenang, kalian akan dites secara tertutup di gedung ini” Panjang lebar ia menjelaskan dengan wajah dan nada tegang. Dan hanya satu difikiranku saat ini.  SIAL!  “Apa? “ itu bukan aku, itu Taeyang dengan segala keterkejutannya. Dan aku yakin, ia bahkan belum selesai dengan keterkejutanya disaat aku bergegas keluar meninggalkan studio juga pekerjaanku yg masih berantakan itu. Pikiranku kalut, bohong jika aku tak terkejut. Siapa yang menyangka, jika seseorang yang bahkan tengah menjalani wajib militer mengkonsumsi narkoba? Aku mengemudi kerumah TOP Tak jauh dari kediamannya aku melihat beberapa mobil patroli, tak ada netizen, mengejutkan sekali tak ada netizen yang berlalu lalang. Lalu aku melihat dua mobil patroli berangkat dari rumah itu, langsung saja kuikuti mobil itu. Mobil itu menju kantor kepolisian pusat Seoul. Aku memakai sedikit penyamaran, Dan aku melenggang memasuki gedung itu. Aku melihat T.O.P dengan penyamarannya bersama 3 orang polisi. Aku dicegat saat hendak melangkah lebih jauh didalam gedung itu. Seorang pria dengan setelan polisinya mencegah aku masuk dan bertanya alasan aku ingin menemui tersangka terduga kasus narkoba. “kau bertanya alasanku? TENTU SAJA UNTUK MENEMUINYA DAN MENGHAJARNYA! “ aku emosi, sambil melepaskan penyamaranku aku berteriak. Polisi itu tampak mengenaliku dan berkata untuk menunggu. Dan selanjutnya, aku hanya menunggu diruangan terpisah selama 3 jam. Aku tak tahan menunggu dan meminta penjelasan pada polisi.   “kemana sebenarnya Choi itu kalian bawa? Mengapa aku tetap tidak bisa menemuinya huh? “ “anda liat pintu sebelah sana? Didalam sana teman anda sedang diinterogasi oleh polisi. Memang memakan waktu, tetapi nanti setelah dirasa cukup anda akan segera dipertemukan” polisi itu menuntun aku untuk melihat pintu warna biru tua diujung koridor. Tepat setelah itu, pintu itu terbuka. Aku bergegas mendekat, namun aku tak menemukan yang kucari. “Dimana dia? Aku harus bertemu dengannya” aku berniat menerobos masuk namun lagi lagi dicegat oleh polisi. “maaf, anda bisa menemuinya setelah tes kesehatan dilakukan. Mohon tunggu sebentar” Ini sudah tengah malam dan ia menyuruhku menunggu lagi? “Kalian tak akan melakukan tes apapun pada keparat itu sebelum aku menemuinya!" Aku melihat manager TOP berbicara sebentar dengan polisi-polisi itu dan akupun diperbolehkan masuk.  Disanalah dia. Dengan wajah yang tidak pernah diperlihatkannya sebelumnya Aku memang pernah melihat wajah menyedihkan itu sebelumnya, sudah lama sekali. Tepatnya saat ia ditolak menjadi trainee, wajah menyedihkan yang hampir putus asa, lelah, takut, kalut, marah, sedih dan kecewa. Aku menghampirinya, memuji bakatnya dan memberi semangat agar tidak menyerah, aku bahkan berjanji padanya tidak akan debut sebelum ia diterima, siapa sangka akhirnya kami debut bersama dalam band yang sama, itu adalah saat kami memulai semua pencapaian ini.  Dan apa ini? Apa harus memulai dari awal disaat kami bahkan telah sukses? Apa aku masih bisa menghampiri Choi itu dengan tenang, menyemangatinya, dan memberi janji manis lagi? Pupus sudah semua bayangan indahku, bahkan aku gagal sebelum memulai. Jika kamu, Jika kamu Jika ini tidak terlalu terlambat Tidak bisakah kita kembali bersama - Kwon Jiyong Sekarang aku sungguh mengerti apa yang dinamakan Loser. Itu adalah perwujudan ku sendiri saat ini. Ditempatku saat ini, di ruang sempit, pengap ini aku sendiri. Sangat sulit bahkan untuk bernafas. Aku benar-benar merasakan kesendirin yang menyedihkan itu. Tuk Pintu terbuka. Menampakkan seseorang, dia GD, Leader terbaikku, orang yang paling menaruh harapan padaku sekaligus orang yang paling kukecewakan. Aku kembali menunduk sampai ia menarik kursi didepanku dan duduk perlahan. Aku mendongak, aku sedikit terkejut melihat ekspresinya yang datar seolah tanpa beban namun rona kemerahan diwajahnya, aku tahu ia sedang menahan emosi yang luar biasa bahaya didalam sana. "Maaf" Aku masih menunduk "Tidak diterima" aku merinding, sesuatu disuara itu begitu dingin, membuatku semakin membeku dan takut. "Sebagai Leader aku ingin mengatakan sesuatu padamu" aku memberanikan diri untuk mendongak. "Kau keparat menyedihkan, dan menyusahkan, kau tau konsekuensinya bagi member lain? Bagi BIGBANG? " Wajahnya semakin memerah. Ia memejamkan matanya sejenak sebelum melanjutkan. "Tapi saat ini aku ingin mendengarmu sebagai sahabat". OH, bolehkah aku menangis saat ini dan memeluknya? Ia masih menggunakan kata sahabat setelah bertahun-tahun lamanya aku tak mendengar kata itu dari mulutnya. "Katakan" lanjutnya lebih tenang. Aku menunduk- lagi. Aku tak berani menatap mata kecewanya. "Aku, aku minta maaf" ia mendesah berat, semakin kecewa. "Sejak kapan?". "Yang pertama beberapa bulan yang lalu," ia menyela dengan sedikit emosi. "Kau benar benar tak menganggapku lagi hah?" Aku semakin ingin memeluknya dan minta maaf. "Aku depresi Jiyong-ah" "Kau fikir aku tak pernah mengalaminya? Siapa yang palimg terbebani disini?" Suaranya mulai serak, aku tak tahu ia menahan marah atau tangis. "Siapa yang membuatmu begini? Kau bersama siapa? ". Ini pertanyaan yang menyulitkan, salah menjawab aku bisa saja merugikan pihak tak bersalah. "Aku bersama gadis trainee yang dulu pernah aku kencani". "Kau dipengaruhi olehnya?! " "Tidak, ia memang lebih dulu memakai, tapi aku yang memintanya untuk datang dan membawa barang itu untukku. Aku hanya," "Hanya semakin memperburuk keadaan! Ia memakai karena ia stres tak kunjung debutkan? Kau pernah bilang, tapi lihat sekarang! Ia tak akan pernah dipanggil agensi manapun karena kasus ini. Dan parahnya dia akan dibenci semua penggemarmu karena mereka menganggap kau digoda wanita itu. Kau punya otak tidak? " semua yang dikatakannya benar. "Aku tidak tau Jiyong-ah. Aku, aku juga menderita" sekarang air mataku benar-benar mengalir, mematenkan fakta bahwa aku seorang pecundang. "Katakan apa yang membuat orang tak waras sepertimu menderita? " Aku mengeluh, aku mengadu, aku menangis seperti bayi. Jiyong lagi-lagi mengeluarkan sisi lain diriku. Aku lagi-lagi menjadi pecundang dihadapannya. Semua keluhku, karir, keluarga, cinta, saingan, hingga sahabat. Waktu berjalan hampir 3 jam. Dia tetap tenang mendengarkan kondisiku, dari awal aku mulai menghancurkan diriku sendiri hingga saat aku sudah hancur. Jiyong hanya menyuruhku tenang, lalu memintaku untuk bertindak sesuatu agar fans dan media massa tetap tenang. Lalu ia pamit pergi, aku merasa kahilangan sosok penolongku saat ia melangkah keluar dari ruangan sempit ini. Dadaku tiba-tiba sesak, aku benar benar harus melewati ini sendiri. Aku lalu diperiksa,  Aku dengar member lain juga akan diperiksa, aku merasa bersalah. Lalu aku dirujuk ke tempat lain, melewati masa penyelidikkan dan penahanan sementara sendirian. Aku juga diusir dari kepolisian, tempat aku melaksanakan wajib militerku. Kurasa aku akan gila, aku bahkan mengkonsumsi obat penenang setiap hari. Obat-obat terlarang itu benar-benar mempengaruhi psikis ku, aku bahkan merasa kesakitan tanpa mereka. Aku akhirnya menelan banyak obat penenang. Paginya aku merasa tak bertenaga, aku meminta tidur lagi, dan aku merasa disinilah titikku. Aku tak sanggup menggerakkan tubuhku, nafasku sesak, kepalaku seperi dihantam keras.  Tuhan, apa aku akan mati? Benarkah begini akhirku? Apa aku gugur sebelum berjuang? Aku sekarang sudah pergi Dan aku tak bisa berbuat apa-apa Seperti orang bodoh, aku kosong berdiri disini - Choi Seung Hyun Daesung yang berada di Jepang dan Seungri di Busan, telah datang ke gedung agensi dan berkumpul, walau tak tahu apa yang terjadi mereka menuruti perintah Manager Kim untuk datang. Taeyang yang mengetahui akan ada rapat pun semakin gencar mengetuk pintu studio GD. Bukannya ingin membiarkan Taeyang berusaha sia-sia, GD hanya ingin menjernihkan fikirannya, barulah saat menjelang siang ia membuka pintu studionya. GD dan Taeyang menyusul keberadaan Daesung dan Seungri di ruang rapat. Melihat wajah tak bersahabat dari GD dan Taeyang, Daesung dan Seungri pun merasa makin ada yang aneh. Manager Kim yang memasuki ruang rapat paling terakhir pun bersuara. Ia menyatakan kronologi penangkapan TOP dan membenarkan bahwa TOP mengkonsumsi barang haram tersebut, ia juga mengatakan bahwa member lain perlu diperiksa agar tidak muncul kesalah pahaman publik pada BIGBANG. Dua orang asing yang sejak tadi diperhatikan Daesung adalah polisi yang akan memeriksa apakah mereka mengkonsumsi narkoba atau tidak. Daesung dan Seungri yang baru mendapat berita amat buruk dari hyung mereka tertua itu pun kaget dan emosi. Seungri bahkan berniat menyusul TOP kekantor polisi sebelum ia dicegat oleh manager Kim. Tak ada yang tahu seberapa besar luka yang masing masing mereka rasakan saat salah satu sahabat mereka menghancurkan dirinya sendiri, dan parahnya mereka tidak diperbolehkan oleh Polisi untuk sekedar melihat keadaan member tertua mereka. GD hanya meminta member lain untuk kembali pada kesibukan mereka. Ia menyeret Daesung ke bandara setelah 1minggu karena membernya yang satu itu keras kepala tidak ingin kembali sebelum bertemu TOP. GD juga mengusir Seungri dari gedung YG agar maknae itu kembali fokus pada bisnis dan Jiu Jitsu yang bahkan baru di bangunnya. GD hanya ingin membernya tetap cemerlang walau kasus menimpa BIGBANG, ia tak ingin sahabatnya yang lain ikut menghancurkan diri mereka sendiri. Ia tak ingin gagal untuk BIGBANG. Jika nanti pada akhirnya BIGBANG memang harus bubar, tapi setidaknya ia mempunyai loyality atas sahabat sahabatnya di detik detik akhir BIGBANG. Disisi lain keadaan TOP, Ia dilarikan kerumah sakit, ia kritis dan persidangan pun ditunda. Daesung mendengar kabar itu langsung melarikan diri ke Korea, tanpa sepengetahuan managernya. Namun tetap, belum ada yang boleh menemui TOP sebelum sidang pertama dilaksanakan. Tapi, pihak kepolisian memajukan waktu bertemu dengan TOP yaitu disaat ia sudah sadarkan diri. GD tetap menggelar Mini konsernya, walau lelah, harapan itu masih ada. Telfon dari manager TOP saat itu membekukannya. Ia segera meninggalkan Gangnam dan menuju Seoul saat itu juga. Sesampainya disana telah ada Taeyang,Daesung dan Seungri yang menunggu. Mereka juga menerima kabar dari manager TOP, mereka diberi kabar bahwa TOP telah siuman dan dengan kondisi cukup baik untuk dikunjungi. Haru, rindu itulah yang mereka rasakan saat melihat tubuh sahabat mereka bergetar menahan tangis, Choi Seung Hyun BIGBANG kembali berada ditengah tengah mereka walau dikondisi yang menyedihkan, mereka tak tahan untuk tidak berpelukan dan meneteskan air mata. Daesung bahkan lebih terisak dari TOP sendiri, Seungri marah dan cerewet tentang tubuh kurus TOP, Taeyang memukul pelan lengan TOP. Semua reaksi itu tak lebih hanyalah bentuk kerinduan dan kekhawatiran mereka. Mereka bercerita, berkompromi, mengenai hal-hal yang akan mereka lewati, TOP juga akhirnya menulis surat untuk fans dan juga publik diluar sana. "Jalanilah hukumanmu, dan kembali setelah kau membentuk kembali dirimu" itu GD, ia bersuara setelah sekian lama diam. "Kalian masih mau menerimaku? Jadi aku masih boleh kembali? " "Lalu kau fikir kau akan kemana huh" Maknae sikurang ajar juga menimpali. "Kami tak akan membiarkan sahabat kami yang jatuh semakin hancur lagi diluar sana" Perkataan Taeyang membuat senyum cerah terukir kembali diwajah tampan TOP. "Bigbang itu memang berlima, jangan fikir kau bisa lari, kembali jika sudah menebus kesalahanmu" Daesung kembali memeluk hangat TOP. "Lalu bagaimana tentang kesalahanku pada kalian? " "Kesalahanmu adalah jika kau lari dari tanggung jawab hukumanmu dan tidak kembali melengkapi formasi utuh BIGBANG" lengkap sudah, perkataan GD sudah melengkapi harapan yang dibutuhkan TOP. "Baiklah, tapi aku ada permintaan, jangan menjengukku selama aku menjalani hukuman, biarkan aku merasakan sendiri yang tidak menyenangkan itu dan semakin merindukan kalian, dan itu juga akan membuatku samakin mudah untuk mendapatkan inspirasi. Sehingga saat aku kembali aku tidak akan mengecewakan" Semua berpelukan, momen berharga seperti ini mungkin akan sangat lama bisa mereka rasakan lagi, tapi itu akan setimpal dengan hasilnya nanti, pasti. 1,5 tahun setelahnya. Satu setengah tahun, lamanya TOP menjalani hukuman, ia hanya dihukum karena bertindak salah selama menjalani wajib militer, tentang pemakaian narkoba, ia hanya menjalankan rehabilitasi. Ia bebas berayarat oleh kepolisian Korea dan tidak bisa keluar negeri lebih dari 5 kali setahun. Konser mini album yang dijalani BIGBANG formasi 4 hampir selesai. Hanya tinggal lagu penutup, salam perpisahan dan lagu terakhir. Semua berjalan lancar, sampai pada saat salam perpisahan tiba-tiba semua microphone yang mereka pakai tak bergungsi, semua hening sejenak. Dan tanpa ada aba-aba juga tanpa direncanakan sebelumnya, musik akustik menderu merdu di tengah-tengah konser. Member BIGBANG binggung dan tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Munculah seseorang memainkan gitar sambil bernyanyi ditengah paling depan arena konser, ia, Choi Seung Hyun. Dia sekarang sudah pergi Dan aku tak bisa berbuat apa-apa Cinta sekarang sudah pergi Seperti orang bodoh, Aku kosong berdiri di sini Aku melihat dirinya, semakin jauh Dia menjadi sebuah titik kecil dan kemudian menghilang Akankah ini pergi setelah berjalannya waktu ? Aku mengingat masa lalu Aku mengingatmu Jika kamu, jika kamu Jika ini tidak terlalu terlambat Tidak bisakah kita kembali bersama ? Jika kamu, jika kamu Jika kamu berjuang sepertiku Tidak bisakah kita membuat sesuatu sedikit lebih mudah ? Aku harus memperlakukanmu lebih baik ketika aku memiliki mu Bagaimana denganmu ? Apakah kamu benar-benar baik-baik saja ? Kita putus disini Aku harus melupakanmu tetapi ini tidaklah mudah Aku mengingat masa lalu Aku mengingatmu Dihari dimana gerimis jatuh seperti hari ini Aku mengingat bayanganmu Kenangan kita yang diam-diam kumasukkan kedalam laci Aku mengeluarkannya kembali dan bernostalgia sendiri Mengapa aku tidak tahu Tentang beratnya kesedihan Yang datang karena perpisahan ? - IF YOU, BIGBANG. Semua terkejut, berteriak menangis, fans yang mendatangi konser itu tiba-tiba histeris, bagaimana tidak, mereka baru saja melihat comeback perdana TOP setelah sekian lama pergi. Member BIGBANG pun sama, mereka mendekat kearah TOP "Aku Choi Seung Hyun telah kembali, dan lagu tadi original dariku untukku persembahkan kepada semua fans, keluarga, juga sahabat yang telah aku lukai dan kecewakan. Aku berjanji, aku akan memberikan panggung yang luar biasa hebat untuk kalian untuk comeback selanjutnya, aku mencintai kalian, maaf dan terimakasih" Semua haru, BIGBANG berpelukkan, mereka telah lengkap, bukan hanya formasi, tapi juga persahabatan mereka. Juli, 2017 Sonata.
Tags:
Komentar
RECENT FAN FICTION
“KANG MAS” YEOJA
Posted Rabu,16 Juni 2021 at 09:31
Posted Senin,20 April 2020 at 22:58
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 23:42
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:08
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:07
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
Posted Sabtu,20 Juli 2019 at 13:06
FAVOURITE TAG
ARCHIVES