Synopsis
Rasanya, aku tak pernah seantusias ini menantikan bulan Ramadan.
Ada rindu yang teramat dalam yang kurasakan tiap bulan puasa datang.
Aku rindu saat-saat menantikan azan berkumandang.
Rindu berbuka puasa bersama.
Rindu menyantap patbingsu.
Rindu sholat tarawih.
Rindu saat sahur tiba.
Lebih dari itu, aku begitu merindukan momen-momen spesial yang kulewati bersama Dong Wook Oppa. Momen-momen spesial yang hanya bisa kami lakukan saat puasa tiba.
Aku bahkan rela mempertaruhkan segala tabunganku asal aku bisa terus menikmati momen indah tersebut.
“Aku merindukanmu sebesar aku merindukan bulan puasa.”
Begitu yang Dong Wook Oppa katakan padaku.
Dan, sama sepertinya, aku pun merindukannya sebesar aku merindukan bulan puasa.